LMH 12

setelah perdebatan dengan arga satu minggu yang lalu caca dan arga benar benar seperti mahasiswa dan dosen jika harus bertemu hanya membahas masalah kuliah

masalah keluarganya caca sudah memberi tahu jika ia akan mencoba walupun kenyataannya ia dan Arga tak saling tegur jika dirumah

"sayang banget udah nikah padahal ganteng " suara sela membuat caca memandang kearah sela

caca, doni dan sela kini tengah berada di kantin mengisi pasokan energi untuk menghadapi pelajaran yang membuat mereka harus banyak banyak menyetok kesabaran

sedangkan Kayla isin ada urusan irene sedang bermesraan dengan buku di perpus

"loe ngomongin siapa.? " tanya doni pada sela

sela menghelai nafas " itu yang di samping pak Adrian " caca dan doni melihat ke arah pak Adrian yang hanya berjarak 1 meja dari mereka

caca dengan cepat mengalihkan pandangan ketika tau siapa yang dimaksud sela

"tapi gue denger dari mis ema pak arga belum nikah.? " ucap doni dengan berbisik

"masa sih.? " sahut sela

doni menganguk " mereka ngak perna dengar pak arga menikah memang sih pak arga makek cincin tapi bisa aja itu cincin biasa" caca hanya diam mendengar omongan sela dan doni

"marisa" pangilan dari seseorang membuat ketiga sekawan itu menatap sumber suara

seorang gadis berkaca mata membawa bunga mawar merah mendekat "ini dari anak fakultas UIN" caca baru akan mengambilnya namun kalah cepat dari tanggan seseorang

aldo lelaki yang merampas bunga dari tanggan gadis itu dan menginjak injak bunga yang ia buang ke lantai " bilang sama ramon jangan ngangu caca lagi" ucapan aldo membuat beberapa orang di kampus menatap kearah meraka termasuk arga dan adrian

gadis itu menganguk lalu pergi "do loe apa apaan si" tanya caca yang kesal akan tingkah aldo

karna beberapa hari ini aldo begitu posesif dan kasar pada siapa saja yang berurusan dengan caca

"kenapa gue ngak suka loe deket sama dia ca " ucapan aldo membuat doni maju menjadi tameng caca

"urusannya ama loe apa hah.? apa hak loe.?" caca dan sela mendekati doni mereka tau doni paling sensitif jika teman ceweknya di kekang mangkanya dari mereka tidak ada yang mau pacaran

"udah don" sela mencoba membujuk doni

"caca cuma buat gue dan gue ngak akan ngebiarin caca deket sama cowok lain " aldo berucap dengan pede nya

doni tersenyum mengejek " eh loe sadar caca bukan milik siapa siapa dan loe seenak nya ngeklaim temen gue kayak gitu ngerasa hebat loe" aldo yang terpancing emosi langsung memukul doni

"doni " pekik caca yang melihat doni terpental akibat tonjokan aldo

beberapa anak kampus yang lain hanya diam tidak berani mendekat pasalnya aldo keponakan dari ketua dekan mereka

berbeda dengan arga yang berdiri dan mencoba mendekat namun di tahan arga

"do loe gila ya, apa apaan sih loe main nonjok aja " ucap caca kesal

"gue masih waras ca gue cuma mau loe dan si bangsat ini ngak usah ikut campur" aldo menunjuk doni yang mencoba berdiri bahkan bantuan sela hanya ditepis doni

doni tidak Terima menarik caca kebelakang dan menonjok aldo membuat sudut bibir aldo pecah

"caca bukan hak loe sebelum caca menikah ia bukan milik siapa siapa"

aldo yang marah langsung memukul doni tapi caca dengan cepat menghadang sehingga caca yang kena bogam aldo

"cacaaa" pekikan sela membuat arga marah

arga mendekati aldo dan langsung memukul aldo membuat aldo jatuh sedangkan doni dan Adrian hanya binggung melihat kelakuan Arga

tampa perduli jika ini di kantin Arga terus memukul aldo

"menjauh dari caca sebelum saya melaporkan kelakuan kamu ke ayah kamu" aldo berdiri manatap arga lalu meninggalkan mereka

arga mendekati caca langsung berlutu mengeluarkan sapu tanggannya yang ada disaku arga langsung mengelap hidung caca yang mengeluarkan darah

"kamu ngak papa" caca hanya mengeleng melihat perlakuan arga

"ya ampun ca loe kenapa" Kayla berucap dengan panik melihat caca dan doni

"tolong bawa caca ke UKS kamu juga doni" sela dan Kayla membawa caca dan doni ke uks

Adrian mendekati arga "gue butuh kejelasan" arga menatap teman seprofesi nya itu lalu pergi

"hey ga gue butuh kejelasan" Adrian terus mengekori arga hingga ke ruangan arga

arga menghelai napas melihat kelakuan Adrian "jelaskan sekarang pak arga " arga menghelai nafas lalu memilih menceritakan semua yang terjadi di bandung hingga Adrian pulang ke Jakarta lagi

"pantes gue denger dari beberapa siswa loe udah nikah " arga menganguk dan mengangkat jari tangganya memperlihatkan cincin

"tapi kenapa loe ama caca kayak bukan suami istri.?" tanya Adrian mengingat caca dan arga tak pernah saling sapa

"caca mutusin buat ngak ngelanjutin pernikahan ini" Adrian binggung ia sangat tau bahwa caca selalu mengeluarkan ucapan tidak ingin pacaran dan ingin menikah yang artinya caca sudah siap menikah tapi kenapa setelah menikah caca seolah menolaknya

"iya " sahut arga membuyarkan lamunan Adrian

Adrian melihat arga binggung "gue tau gue juga mikirnya gitu caca ngak mau pacaran artinya caca siap menikah tapi nyatanya salah bahkan surat pernikahan kita aja belum sempet di urus" seolah benar Adrian menganguk

Adrian menepuk pundak arga " gue setujuh loe ama caca kayaknya caca udah bikin loe berubah "

arga tersenyum sinis "gue juga berharap begitu walaupun belum seratus persen" Adrian terus menatap arga yang memejamkan mata bersandar di kursi

"terus kok caca ngak pakek cincin.? " tanya Adrian mengingat jari caca yang luka akibat mistas besi ketika caca mengumpulkan tugas kemarin

Arga yang tadinya memejamkan mata kini melihat Adrian " cincinya baru dikirim defan hari ketiga kita nikah dan gue ngak sempet ngasih" Adrian menganguk

.

.

.

.

sedangkan caca terus berbaring di UKS menahan panas akibat hidungnya yang berdarah

ia hanya di temani Kayla ,sela dan doni ke ruangan dekan di panggil atas kejadian tadi

"ca loe ngak papa kan" caca tersenyum ini ke sekian kalinya Kayla menanyakan keadaan caca

"gue baik baik aja la" caca mencoba duduk yang di bantu Kayla

Kayla menghembuskan nafas "gue takut banget sama doni untung ada pak arga " caca hanya menunduk

caca tau kenapa Kayla takut dengan doni kejadian itu terjadi ketika mereka memasuki semester 2 dimana sela dan Kayla terkunci di toilet dan itu ulah sarka karna Kayla dan sela selalu menghadang sarka untuk mendekati caca

beruntung doni yang baru pulang dari medan langsung ke kampus ketika Kayla menelpon doni dan pada hari itu juga doni menghajar habis habisan sarka di aula kampus bahkan didepan beberapa dosen membuat aldo harus mendapat surat SP 1 dan sarka dikeluarkan dari kampus

"ca gue boleh nanya.? " caca menganguk

"loe ada hubungan apa sama pak arga.? " Kayla menatap caca meminta jawaban sedangkan caca diam seketika

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!