LMH 11

Setelah menghubungi kedua orang tuanya caca memilih duduk di taman samping rumah menikmati senja menatap langit yang sebentar lagi berganti malam

"Kenapa disini.? " Tanya suara yang membuat caca kaget

Caca melihat arga di sampingnya dengan membawa beberapa kantung plastik belajaan bahkan caca tak sadar kapan arga pulang

"Dari supermarket.? " Tanya caca

Arga menganguk " Tadi ada tukang antar barang kemari " Caca melangkah masuk kedalam bersamaan dengan Arga

"Udah di tata barang nya.? " Tanya Arga namun caca menggeleng

"Ngak tau mau di taro mana." Caca mengambil alih belanjaan Arga lalu menuju dapur

"lagian banyak banget barangnya" sahut caca

"kan memang rumah ini belum ada perabot nya" sahut Arga dengan mengeluarkan kunci mobil

"Yaudah bantuin mindahin " Arga pergi meninggalkan caca yang malah duduk di meja makan

"eh ga "

"ya" sahut arga dengan melihat caca

"gue cuma mau nanya kok loe bisa jadi dosen .? " arga binggung mendengar pertanyaan caca

caca yang di tatap begitu merasa gugup "em ini kok loe bisa jadi dosen di UGM trus kok bisa gantiin pak Adrian.? "

arga mendekati caca yang duduk di kursi makan " kamu ngak tau pekerjaan saya.? " tanya arga

caca spontan menggeleng arga mendesah lesu "apa segitu tidak perduli nya caca hingga ia tidak tau pekerjaan ku" batin arga

arga duduk di kursi " caca saya memang mengajar di UGM kurang lebih satu setengah tahun ini tapi cuma bagian seleksi persidangan perdataan saya aktiv mengajar tepatnya pas kamu nerima banyak bunga di Koridor"

caca mencoba mengingat kejadian itu seketika ia di panggil irene bunga di koridor pak Adrian dan....caca menepuk kepalanya

"ingat" caca hanya meringis melihat arga

arga mengeleng lalu pergi tak habis pikir dukun cantiknya UGM hilang kepintaran hanya karna tidak kuliah beberapa hari

Dreeeeeettt.... Dreeeet... Caca mengambil HP di sakunya

+628xxxxx

Hay ca

^^^marisa caca^^^

^^^Siapa.?^^^

+628xxxx

Gue ramon, masih inget.?

Caca diam ia tau ini pasti ramon yang berkelahi di depan kampusnya

^^^marisa caca^^^

^^^ramon yang berantem sama aldo .?^^^

+628

iya masih inget ternyata

Besok malam ada acara ngak ca.?

Belum sempat caca membalas chat ramon, namun lagi lagi chat lain masuk

+62zzzz

Hay Sa, apa kabar.?

Caca binggung Sa siapa orang yang memanggilnya dengan sebutan Sa

^^^marisa caca^^^

^^^Siapa ya.?^^^

+628xxxx

Ca.?

+62zzzz

Ini gue Bara, masih inget.?

Caca diam bara tentu ia ingat lelaki yang selalu menjadi pelindung caca bahkan ia rela memutar arah kekampus demi mengantar caca kesekolah tiap hari namun caca harus menghindari lelaki itu karna irene menyukai bara

Bahkan dulu di kamar irene hampir semua nya poto bara, caca hanya tidak ingin karna kedekatan ia dan bara persahabatan yang dengan irene jadi renggang

"Ca.? " Arga datang membuat caca menutup aplikasi whatsapp nya

"Ya kenapa.? " Caca bertanya pada Arga yang terus menatapnya

"Kenapa langsung telpon mama kenapa ngak ngomong dulu sama saya" Caca tau apa yang ditanyakan Arga ini pasti perihal ia menelpon mamanya tadi

"Kenapa.? Apa ada yang salah .?" Tanya caca membuat Arga geram

caca tau mungkin ia telah kelewatan mempermainkan sebuah pernikahan namun caca bukan anak kecil yang tak tau hukum pernikahan tapi di sisi lain ia tak ingin menjadi egois ia tak ingin lelaki yang menikahinya hanya karna sebuah tanggung jawab dan janji kepada kedua orang tuanya

caca tau semua itu dari papa nya bahwa arga hanya menjalankan tanggung jawabnya karna telah menyeret caca dalam situasi ini arga juga telah berjanji kepada Edwin bahwa arga akan berusaha menjaga caca selama jauh dari orang tuanya

Edwin bukan orang yang toleransi akan janji dan penghianatan dan caca pun tau bahwa papa nya itu akan mengusut semuanya hingga tuntas

namun caca juga tidak ingin egois ia tak bisa bersama dengan arga apalagi arga sudah memiliki kekasih

caca bersandar di kursi " ga semuanya salah dan.... gue cuma mau memperbaiki yang seharusnya ga" jujur caca takut

"Bisa ngak ca bersipat dewasa " Entah itu pertanyaan atau pernyataan yang caca tau hatinya tersentil ketika mendengar itu

Caca berdiri "dengar ya tuan Arga yang terhormat saya memang anak kecil jika perlu anda ingat" Caca emosi lalu pergi meninggalkan Arga namun tangganya di cekal

"Maaf kalau saya salah tapi bisa ngak di bicarain dulu dengan saya ini masalah kita ca" Arga mencoba meredam emosi nya

Pasalnya ia baru saja mendapat telpon dari kedua orang tuanya bahwa caca membatalkan surat pengurusan nikah Dan caca akan tinggal dirumahnya dulu

Arga tak habis pikir pernikahan yang baru berjalan satu minggu sudah ribut

bahkan mertunya marah dan memutuskan akan ke jakarta secepatnya itu yang arga dengar dari kedua orang tuanya, Ardi dan Linda marah kenapa caca bisa melakukan itu apa Arga tidak bisa melanjutkan pernikahan ini

Caca menepis tanggan Arga " Loe capek ngak si ga ngejalanin sandiwara ini.? Gue capek ga " Sahut caca dengan jujur

" Gue ngak mau pacaran karna menurut gue buang buang waktu gue, nyakin hati gue tapi bukan berati mau menjalani pernikahan seperti ini" Caca meninggalkan Arga yang hanya diam mendengar penuturan caca

Caca langsung masuk ke kamar dan mengambil kopernya yang memang sudah caca siapkan dari tadi pagi

" Ca caca " Pangil Arga ketika caca keluar kamar dengan meneteng koper

Namun tak di hiraukan caca

"Ca bisa di selesain baik baik " Ucap Arga setelah berhasil menyusul caca "besok aja pulangnya ini udah malam kita bicara aja dulu ok"

Mendengar penuturan Arga caca mengalah toh emang jam segini ngak ada taksi lewat

Arga membawa caca duduk di ruang tamu " Saya minta maaf udah bawah kamu ke situasi ini " Namun caca masih diam

"Jika menang kamu tidak ingin melanjutkan pernikahan ini tidak masalah tapi tolong hargai sebuah pernikahan " Arga prustasi ia baru saja berharap dengan adanya caca ia bisa benar benar melupakan sila bahkan kehadiran putri tidak membuat Arga melupakan sila dan ia berharap itu berubah dengan adanya caca

caca melihat Arga " hargai.? " tanya caca "ga pernikahan baru berumur satu minggu aku ngak tau kamu siapa.? kamu orang yang seperti apa.? tapi yang aku tau kamu menikahi aku karna tanggung jawab apa itu cara kamu menghargai pernikahan " Arga diam membenarkan ucapan caca

sejujurnya Arga pun tak yakin dengan hatinya untuk mempertahankan pernikahannya dengan caca

"aku bukan anak kecil yang tidak tau siapa itu putri" ucapan caca membuat Arga kaget

Terpopuler

Comments

Juliai Ani

Juliai Ani

lebih cepat lebih baik

2023-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!