caca dan doni menuju kelas namun sepertinya pikiran caca masih ada di depan kampus bukan karna ia memikirkan ramon atau siapa kah lelaki yang tak di kenal itu
tapi caca memikirkan ucapan nya bukannya tidak mau mengakui statusnya sebagai istri dari seorang arga hanya saja caca ingin orang yang menikahinya memang ingin menjadikan caca istri memang mencintai caca bukan karna terpaksa apalagi sepertinya arga sudah mempunyai kekasih
"ca caca hey" tepukan di bahu menyadarkan caca jika sekarang ada doni di depannya
"ah ya " sahut caca dengan linglung
"ngak usah di pikirin, toh cowok itu juga bukan anak kampus sini, dan gue juga yakin om Edwin ngak akan nerima cowok itu dengan mudah " caca yang kurang pokus hanya mampu menganguk tampa bersuara
"yaudah yuk ke kelas "
setibanya di depan kelas keduanya saling pandang pasalnya kelas sudah tertutup itu artinya dosennya sudah ada di dalam doni memberanikan diri mengetuk pintu
tok...tok...tok.....
"masuk" sahut suara dari dalam
doni masuk duluan baru caca badan doni yang besar jadi caca tidak bisa melihat siapa dosen itu "kalian dari mana? "
deg suara itu
caca langsung melihat ke sumber suara dan benar saja lelaki yang tadi pagi satu mobil dengan kini berdiri di depan kelasnya memimpin pelajaran
"maaf Pak kita terlambat, kita dari depan " ucapan doni membuat caca sadar jika sekarang ia tidak lagi bermimpi
arga menatap keduanya terlebih ke arah caca yang menunjukan wajah kagetnya
"silahkan duduk" arga terus melihat caca hingga caca duduk di bangkunya
"ehm baikla serperti yang saya ucapkan tadi selama pak Adrian tidak hadir maka saya yang akan mengantikan nya itu artinya kalian akan bertemu dengan dalam 2 mata kuliah dan tidak ada toleransi bagi siswa yang terlambat selama 5 menit apalagi tidak mengerjakan tugas paham.? "
"paham pak" sahut semuanya namun tidak dengan caca ia malah diam
"pak" panggil salah satu dari mereka
"ya" sahut arga
"saya adelia ingin bertanya" semuanya melihat adelia termasuk caca
"silahkan"
"apakah bapak masih single.? " tanya adelia dengan senyum
"huuuuu" sorak dari para lelaki langsung mengenai memenuhi kelas
"suuuuuttt diam biar pak arga yang jawab ayo pak jawab" timpal salah satu gadis yang di ujung
semua diam menunggu jawaban arga termasuk caca.
caca menahan nafas sedangkan arga menampilkan senyum tipis ke arah caca
"sialan ni orang" ucap caca pada dirinya sendiri
arga melihat ke arah adelia " saya baru saja menikah 3 hari yang lalu" arga mengangkat tanggan kirinya benar saja disana bertenger cincin putih polos
mendengar ucapan arga sontak saja semua gadis menampilkan wajah layu namun tidak dengan caca ia malah kaget dari mana arga mendapatkan cincin itu sedangkan pada saat mereka pernikahan tidak ada tukar cincin jangankan cincin surat pernikahan saja mereka belum ada
.
.
.
.
.
.
brakkkk
tumpukan kertas jatuh di meja membuat caca sadar dan melihat pelaku disampingnya "kesel banget gue " keluh irene dengan wajah kusut
"ngagetin aja loe" ucap sela dengan mengelus dadanya
"dateng dateng bikin rusuh " sahut doni yang asik makan nasi goreng
"kenapa sih.? " tanya sela yang melihat kelakuan irene
"leptop gue error mana tugas koas gue belum beres" keluh irene
caca hanya mampu mengusap pundak temannya itu "don loe bisa bantuin irene kan.?" caca melihat ke arah doni
sedangkan doni hanya cuek terus memakan nasi goreng nya
"is don bisa ngak" sahut sela tidak sabaran
"iya iya entar gue liat" sahut doni dengan kesal
"ngak usah klo ngak iklas" sahut irene dengan menangkup kan wajahnya ke meja
"loe kenapa ren ? " tanya Kayla yang langsung duduk di samping caca dengan membawa air mineral, Kayla melihat ke empat temannya minta jawaban
"leptonya error " sahut caca Kayla yang mengerti langsung menganguk
"eh don loe kan jago benerin leptop bisa donk bantuin irene " Kayla mengoda doni namun doni langsung melempar jeruk purut ke arah Kayla beruntung Kayla dapat menghindar
"WA WA KDRT loe don hahahaah" bukannya kesal Kayla malah mengoda doni sedangkan doni kembali memakan makanan nya tampa merasa bersalah
sela dan caca hanya menggeleng melihat kelakuan mereka Kayla dan doni memang jarang akur dan itu menjadi hiburan bagi mereka
"eh guys gue ke perpus dulu ya" sahut irene mengalihkan perhatian mereka
"ngak makan dulu.? " tanya sela
"ngak de gue baru inget gue musti nyari buku, gue duluan " irene langsung meninggalkan mereka
"gue duluan ya" doni langsung pergi meninggalkan ketiganya
"doni kenapa.? " tanya caca yang merasa heran dengan doni
"oya gue belum cerita sama loe ca" caca melihat sela " doni suka sama irene" jelas sela yang di anguki Kayla
"kemaren pas loe ke Bandung doni nembak irene di kosan tapi di tolak irene" jelas Kayla yang di anguki sela
"kok gue ngak tau terus kenapa bisa di tolak.? " tanya caca lagi
keduanya kompak mengangkat pundak tanda tak tau
Kayla dan irene memang satu tempat kosan hanya beda lokal saja karna irene kos dengan temannya yang lain begitu juga Kayla sedangkan sela doni dan caca tinggal di rumah masing masing
"tapi yang gue tau irene juga suka sama doni" penjelasan caca membuat kedua temanya kepo
"tau dari mana.? " tanya Kayla yang penasaran
"gue sempet --"
"caca " suara seseorang menghentikan gosipan caca
ketiganya melihat lelaki yang berdiri di samping caca lelaki itu menyodorkan bunga " ini ada titipan dari anak menejemen " caca menerima bunga itu
"makasih" lelaki itu menganguk lalu pergi
"dari siapa.? " tanya sela
caca menggeleng tanda tak tau lalu meletakan bunga itu di meja
"eh terus gimana tadi irene" tanya Kayla pada caca
"eh iya gue sempet nemu photo doni di dompetnya irene"
"photo apaan.?"
"loe inget kita perna ke pasar malam di bandung dan kita kesasar .?" tanya caca pada keduanya sela dan Kayla kompak mengantuk
"nah ternyata mereka photo berdua, di kamar doni juga ada photo irene"
"tapi kenapa di tolak.? " tanya sela
caca menggeleng lalu melihat jam tangan "udah ah ngak usah di lanjutin pulang yuk udah sore ni" caca langsung berdiri mengambil bunga di atas meja
"buru buru baget.? " tanya Kayla
"udah jam 3 ini say loe ngak inget musti kerja.? " tanya caca menyadarkan Kayla
"aduhhh gue lupa ca untung loe ingetin " caca dan sela hanya mengeleng inilah kebiasaan Kayla yang membuat temannya kesal
"aduhh buk hakim kok pelupa sih" mendengar sindiran sela Kayla hanya nyegir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
мєσωzα
mungkin karna beda keyakinan?
2022-09-22
1