…Hallo guys, sekali lagi aku ucapin terima kasih kalian sudah mau membaca cerita aku ini, jujur aku senang banget, karna mendapat respon yang positif 😭, ini cerita pertama aku dan Promise cerita kedua yang aku tulis tapi masih stuck, karna aku mau fokus nyelesain cerita yang ini, jujur pengalaman nulis aku masih minim banget, dan masih harus belajar lagi, kadang aku membaca cerita-cerita dari senior di Noveltoon ini untuk melihat cara penulisan yang baik bagaimana.
Alur cerita ini mungkin ngak seru buat kalian, aku minta maaf, fantasi dalam otak ku sangat minim. 😂😂
Oke lanjut, kok gue malah curhatt!!😓😓😬
...………...
"Ndah, coba lo liat, orang yang namanya Ghazel ganteng juga ya. " ucap Aurel sambil memperlihatkan foto Ghazel dari Hp nya.
"Hmm…B aja tuh" komen Indah, hanya melihat sekilas foto yang di tunjukan Aurel.
"Halah, mata lo rabun, orang ganteng gini juga, tapi dia udah punya istri 2 loh ndah" ucap Aurel lagi,
"Udah tau!,udahlah jangan bahas dia!" ucap Indah, sambil memakan cemilannya.
"Tadi aja ngaku itu Om. sekarang ngak suka." ejek Aurel, yang ikut mengambil cemilan di atas meja depan mereka.
"Tapi ya ndah, kok istrinya mau di madu?,gue kalau jadi dia ngak bakalan mau lah." oceh Aurel lagi.
"Biarinlah, selagi di adil dan kasih uang ngak apa-apa kali" jawan Indah ngasal.
"Kok kamu tiba-tiba tertarik ngebahas manusia itu Rel?,naksir kamu? udah tuir mending jangan, masih SMA juga!" omel Indah.
"Sembarangan kalau ngomong, lo kali!, orang cuman penasaran aja, dia kan orang jahat!" ucap Aurel,
"Lah kok aku? yang duluan siapa?,lagian mau ngebahas dia juga ngak ada menarik-menarik nya" ucap Indah, mengangkat bahunya.
"Kena tau rasa lo!" ucap Aurel, sambil melemparkan cemilan ke arah Indah, dan dia langsung berlari pergi kekamarnya.
"Aurel!" teriak Indah. "Dasar adik laknat! awas aja kalau aku udah nikah nanti sepi ngak ada teman kau" omel Indah, padahal Aurel sudah tidak ada di sana.
"Ngomel terus kamu ndah" ucap Anna yang tiba-tiba duduk di samping putri kedua nya itu.
"Astaga bunda, kira-kira kalau datang, sepi amat, jantungam indah nanti ibu tanggung jawab?" ucap Indah sambil mengelus dada nya, karna terkejut.
"Maaf, bunda ngak bermaksud, lagian kamu kerjaan nya ngomel terus heran ibu" kekeh Anna.
"Aurel tuh, iseng mulu! heran deh" ucap Indah yang meniru cara bicara bunda nya itu.
"Kami ini!,"Anna menepuk kepala Indah, "bunda harap ada yang mau sama putri bunda yang suka ngomel ini" ucap Anna sambil mengelus rambut Indah.
"Astaga bunda, pasti adalah Indah cantik, manis, bisa masak,apa coba yang kurang" puji Indah pada dirinya sendiri.
"Suka ngomel jangan lupakan itu" sambung Anna terkekeh ketawa.
"Iya itu alami lah seorang cewek gituloh, Indah masih muda buat nikah, tu kak Airyn tuh bentar lagi"ucap Indah sambil tersenyum.
...…...
"Ada perlu apa anda kesini pak Martin?" ucap Caca yang berada tepat di samping ruangan Agung.
"Minggir, aku ingin bertemu Agung, ada yang ingin aku tanyakan!" ucap Martin yang terlihat marah.
"Pak Agung sedang sibuk, bisa tunggu sebentar saya akan menghubungi sekretaris Roni, silahkan duduk di sana" ucap Caca, mepersilahkan duduk Martin di bangku pojok lorong ruangan Agung.
"Kau lupa siapa aku?,aku kakak dari boss mu cepat menyingkir wanita tidak tau diri!" ucap Martin langsung mendorong kasar wanita tersebut.
Martin langsung memasuki ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Agung, apa kau sudah gila?" ucap nya marah.
"Apa maksud kau kak?" tanya Agung heran,
"Apa yang kau pikirkan hah! kau mau berkerja sama dengan monster itu?, apa kau lupa dia sudah hampir membunuh ku? bahkan dia mengambil alih usaha mu?!" teriak Martin, terlihat jelas jika dia sedang emosi.
"Aku tidak punya masalah dengan dia, aku tidak ada pilihan lain, lagi pula semua itu belun jelas kebenarannya, dengan begini aku akan ambil kembali usaha ku. " jawab Agung, tenang.
"Apa kau meragukan ku?" tanya Martin sambik menatap tajam kearah Agung.
"Tidak," jawab Agung
"Kau akan menyesal karna sudah mengambil langkah ini Agung." Ucap Martin langsung pergi meninggalkan ruangam tersebut.
Agung hanya diam, sambil melihat kepergian kakak nya itu.
...…...
Mansion GRE.
Naysa sedang asik merajut syal yang di buatkan untuk suaminya siapa lagi kalau bukan Ghazel.
di iringi dengan musik klasik kesukaannya, membuat suasana nya semakin nyaman.
Dari kejauhan terlihat ada seorang wanita yang berjalan kearah Naysa.
"Ny, sepertinya Bibi Jen akan menuju kesini." ucap Leila pelayan pribadi Naysa.
"Biarkan saja, parasit itu " ucap Naysa tanpa mau menoleh kearah yang di maksud pelayannya itu.
"Naysa,maaf menganggu mu" ucap wanita yang abru saja datang itu.
"Ada apa bibi jen?" tanya Naysa, tanpa menoleh kearah lawan bicaranya.
"Bisa kau telpon kan Ghazel." tanya nya lagi, sambil tersenyum.
"Kenapa kau tidak menelponya sendiri." tanya Naysa sinis.
"Handphone bibi rusak terjatuh di toilet, jadi-"
"Pakai saja telpon rumah," potong Naysa, masih fokus dengan rajutannya.
"Bibi sudah mencobanya, tapi tidak di angkat, mungkin jika kau yang menelpon akan di angkat. " ucap Bibi Jen, menjelaskan.
"Berarti Ghazel sedang sibuk, aku tidak mau menganggunya, lagian mana ada orang yang senang di ganggu jika sedang berkerja, bukan begitu bibi Jen" ucap Naysa dengan sedikit menyindir bibi Jen, karna sudah menganggu aktifitasnya.
Bibi Jen hanya diam, dengan hati dongkolnya dia langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
Naysa hanya tersenyum sinis.
"Hanya karna dia ibu angkat Ghazel jadi mau semena-mena dengan ku, dia sama saja dengan putra nya Torra itu sama-sama PARASIT!" ucap Naysa, memandang kepergian wanita tua itu.
"Saat aku sudah menguasai semuanya, dia orang pertama yang akan aku singkirkan dari sini!" Ucap bibi Jen marah, langsung masuk ke dalam kediamannya.
...…...
"Han beritahu Agung, aku akan bertemu lusa dengan dia di sini, minta dia datang langsung." ucap Ghazel final.
"Baik tuan, saya akan segera memberitahukan beliau.
...…...
"Hallo, iya, baik terima kasih pak Han atas informasinya, saya akan segera memberitahukan ini pada boss saya. "
"…"
"Baik sampai bertemu di Jakarta"
Panggilan terputus.
Tok…tok
"Masuk" ucap Agung.
"Permisi tuan, saya ada kabar baik. " ucap Roni tersenyum.
"Apa Ron? " tanya Agung.
"Pak Ghazel setuju bertemu dengan anda, beliau mengatakan Lusa anda harus menemuinya langsung di kantor utamanya." ucap Roni menyampaikan pesan dari Han.
"Baik, kau siapakan keberengkatan kita Ron. " ucap Agung.
"Baik boss, kalau begitu saya undur diri dulu. " ucap Roni, meninggalkan ruangan tersebut.
"Semoga dia bisa di percaya." guman Agung, sambil melihat gambar Ghazel di koran berita di atas meja kerja nya itu.
...…...
Hallo welcomee... 😂
Tumben banget aku rajin Up, hiya-hiya.
semog kalian suka.
Jangan lupa Vote, comment dan Likee. 💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Dewi Sagita Dewi
semangat ka🤗💪
2021-11-21
0