ICIK- 5

...««Selamat mambaca««...

Semua takjub akan kecantikan Airyn, benar kata orang-orang permata-permata yang di miliki keluarga Rauna sangatlah indah.

Bahkan rasanya Bima tak mampu mengkedipkan kedua matanya. kalau saja papa tidak menyengol lengan tangannya mungkin air liurnya sudah menetes jatuh.

"Calon istrimu sangat cantik," bisik Fendi ayahnya Bima. Mendengar itu bima hanya mengangguk tersenyum, matanya tidak lepas dari Airyn.

Lolita merasa bangga dengan hasil dari makeUp nya pada Airyn, Skill mendandannya tak bisa di ragukan lagi pujinya pada diri sendiri.

Airyn sudah duduk di tengah-tengah antara orangtuanya. sungguh dia masih belum tahu kenapa orangtuanya, dan om Fendi melakukan pertemuan secara keluarga ini, biasanya mereka akan bertemu di kantor atau tempat umum, tapi ini sangat aneh.

Om Fendi merupakan rekan sekaligus teman ayahnya. tapi satu yang tidak dia kenali siapa orang yang duduk di samping tante Sinta itu?, yang lebih menjengkelkan orang itu terus memandangi Airyn, sungguh Airyn tidak menyukai itu.

"Baiklah karna sudah berkumpul semua, sebaiknya kita mulai saja," ucap ayah Airyn senang.

"Kau benar sekali teman," sambung Fendi tersenyum.

Airyn terlihat bingung, akan pembicaraan yang yang akan mereka bahas, jadi dia memutuskan untuk diam dan menyimak saja.

"Ryn..,"Panggil sang bunda, sambil memegang tangan Airyn lembut.

"Iyaa.. Bun" balas Airyn, menoleh melihat bundanya tersenyum.

"Kamu masih ingat ngak sama dia," tanya bunda Anna menunjuk kearah Bima. sedangkan yang di tunjuk hanya tersenyum, sungguh bima sudah jatuh cinta semakin dalam pada Airyn.

Airyn menatap Bima lekat, sambil mengingat-ingat apakah ia pernah bertemu atau semacamnya. Airyn semakin menjamah memori ingatan dalam otaknya,tapi hasilnya nihil dia tak mengingat apapun, dia hanya tau om Fendi dan Tante Sinta saja,

menyebalkan.

"Maaf bun, tapi Ryn tidak mengingatnya," ucapnya tersenyum kaku, merasa tidak enak.

"Wajar saja jeng Anna, putri mu tak mengingat anakku ini, saat dulu mereka bertemu kan usia mereka baru 3 th bukan," ucap sinta tersenyum.

Apa semua ini?, mereka semua terlihat mencurigakan, aaa sudahlah sebaiknya aku diam saja, tapi pemuda itu selalu menatapku seperti itu - batin Airyn

"Begini nak Airyn, Om sama papa kamu berencana ingin men-jodohkan kamu dengan anak om bima," ucap om Fendi tenang dan seriusan, seperti tak percaya Airyn menoleh kepada kedua orangtuanya untuk di minta penjelasan, dan seperti mengerti orangtua Airyn mengangguk tersenyum tanda membenarkan omongan om Fendi tadi.

"Ayah sudah lama memikirkan ini bersama om Fendi, ayah rasa kamu akan cocok dengan Bima, melihat bagaimana kalian saat kecil sering bermain, ayah yakin Bima laki-laki yang pas untuk mu nak," sambung ayah Airyn mengelus kepala Airyn lembut.

"Di jodohkan?,Bima?," tanya Airyn yang mesih mencerna omongan ayahnya itu, "Ayah minta Ryn menikah?," tanyanya lagi.

"Iya sayang, kalian bertunangan saja dulu, setelah usia kamu 24 th baru kalian menikah, untuk saat ini kalian lakukan pendekatan dulu aja, biar saling mengenal lagi maukan? " ucap Agung tersenyum kearah putrinya itu.

"Ryn..,kamu sungguh tidak ingat dengan ku?," tany Bima dengan menatap Airyn.

"Tidak, maaf," balas Airyn tersenyum kaku.

...«««...

"Baiklah tuan, selamat atas kerja samanya, saya harap dengan ini perusahaan saya bisa berkembang dengan baik," ucap laki-laki tua itu senang, setelah berjabatan tangan dia langsung pergi dengan di ikuti dengan dua orang Bodyguard nya.

Setelah melakukan pertemuan dengan rekan bisnisnya, Ghazel dan Han langsung meninggalkan tempat pertemuan mereka dengan pengusaha minyak tadi.

"Tuan Ghazel, apakah kita akan pulang atau kembali kekantor?," tanya Han yang sedang mengendarai mobil milik tuannya itu.

"Kita kekantor dulu, setelah itu pulang," jawab Ghazel tenang.

"Sesuai perintah," balas Han, setelah itu tidak

pembicaraan lagi di antara keduanya. dan jangan heran akan hal itu, karna sudah biasa terjadi pada mereka.

akan mengejutkan jika mereka berdua saling bersendau gurau mungkin seluruh penghuni kantor akan menguguri mereka dengan beras kuning detik itu juga.

"Han, jam berapa sekarang?, apakah ada kabar dari Huang ji ho," tanya Ghazel, dengan mata terpejam dan tubuh bersandar di bangku belakang.

"Sudah jam 4 sore tuan, belum tuan, kemungkinan mereka masih dalam pasawat," jawab Han.

"Masih ada 3 jam lagi, sebaiknya kita menemui laki-laki yang bermain dengan kita Han," seringai Ghazel.

"Baik tuan," balasHan tersenyum, dan melajukan mobil mereka ketempat yang dimasksud oleh tuannya, dia sangat suka melakukan kegiatan ini.

...«««...

"Kelnapa papa El, beyum pulang mama Nay" tanya El dengan suara cadelnya itu.

"Mmm..kan papi kerja El," jawab Naysa sambil memainkan pipi El yang gembul itu.

"Nanti kalau El becar, El ngak mau kelja sepelti papi," Ucap El lagi, ia menyilangkan kedua tanganya.

"Kamu lucu sekali sih El, mama Nay gemes tau, gini kan papa Ghazel kerja buat cari uang buat kita semua, biar kita bisa hidup enak sayang," ucap Naysa gemas.

"El, Sini nak mandi dulu, jangan ganggu mama Nay dong," ucap Zahra menghampiri El dan Naysa. melihat sang bunda El langsung turun dari pangkuan Naysa berlari menghampiri Zahra.

"El, tidak menganggu ku mba, dia malah menghiburku," ujar Naysa tersenyum.

"Syurkurlah, akhir-akhir ini dia menjadi nakal sekali," ucap Zahra terkekeh sambil mengelus kepala El.

"Namanya juga anak kecil mba," balas Naysa ketawa.

"Kalau begitu mba pergi dulu, mau memandikan El, Assalamualaikum," ucap Zahra tersenyum.

"Walaikumussalam," balas Naysa tersenyum, sambil melihat kepergian Zahra. Naysa sudah menganggap Zahra sebagai kakaknya, sedikitpun dia tidak pernah merasa cemburu pada Zahra, karna dia tau kalau Ghazel menikahi Zahra karna permintaan dari Alm. suami Zahra sendiri.

dan Naysa percaya tidak ada yang bisa mengantikan posisinya menjadi istri kesayangan Ghazel.

tapi siapa yang tahu masa depan bukan.

 

...«««...

"Baiklah, sesuai kesepakatan kita akan mengadakan acara pertunangan Bima, dan Airyn, 2 minggu lagi," ucap Agung ayah Airyn tersenyum bahagia.

Sedangkan Airyn hanya tersenyum, menurutnya kebahagian orangtuanya sangatlah penting, jadi dia memutuskan untuk menerima perjodohan ini.

Lagian dia pikir Bima adalah teman masa kecilnya, meskipun dia tak ingat akan hal itu, tapi tak masalah untuknya, toh nanti dia nanti masih punya waktu untuk saling kenalkan.

"Nanti saya akan bantu persiapannya," ucap Lolita tersenyum bahagia.

"Terimakasih nak"Ucap Anna.

"Dimana Indah?" bisik Anna, pada Lolita, ia baru menyadari jika salah satu putrinya tidak ada.

"Nonton drama" balas Lolita berbisik.

Setelah rencana pertunangan sudah di tentukan, Keluarga dari Fendi memutuskan untuk pamit pulang, raut bahagia terpancar jelas di wajah kedua keluarga tersebut.

sedangkan Bima tak henti-hentinya tersenyum seakan-akan tidak ada hari esok untuk tersenyum.

Saat ini mereka sudah ada di teras rumah,seperti biasa sebelum pulang mereka akan cepika-cepeki terlebih dahulu. tante Sinta memeluk Airyn dengan perasaan senangnya. "Semoga tuhan memberkatimu nak," ucapnya sambil mengelus wajah Airyn.

Bima yang berdiri di sampin Airyn sangat senang melihat permandangan di sampingnya, "YuhanYesus sangat baik memberikan aku wanita secantik dirimu Ryn," Bisik Bima pada Airyn, dan Airyn hanya tersenyum malu.

Kedua mobil milik keluarga Bima,langsung berjalan meninggalkan kediaman keluarga Airyn, setelah kepergian mereka, Ryn sekeluarga masuk dalam rumah mereka tentu dengan perasaan yang bahagia.

... ««DONE««...

jangan lupa Vote, Comment, Share ya cerita ini.

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

beneran ga nolak Ryn 😲

2022-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 ICIK- 1
2 ICIK- 2
3 ICIK- 3
4 ICIK 4
5 ICIK- 5
6 ICIK 6
7 ICIK 7
8 ICIK 8
9 ICIK 9
10 ICIK- 10
11 ICIK- 11
12 Chapter 12
13 ICIK- 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter- 89
90 Chapter - 90
91 Chapter- 91
92 Chapter-92
93 Chapter- 93
94 Chapter- 94
95 Chapter- 95
96 Chapter- 96
97 Chapter- 97
98 Chapter- 98
99 Chapter- 99
100 CHAPTER ¦ 100
101 CHAPTER ¦ 101
102 CHAPTER ¦ 102
103 CHAPTER ¦ 103
104 CHAPTER ¦ 104
105 CHAPTER ¦ 105
106 CHAPTER ¦ 106
107 CHAPTER ¦ 107
108 CHAPTER ¦ 108
109 CHAPTER ¦109
110 CHAPTER- 110
111 CHAPTER 111
112 CHAPTER 112
113 CHAPTER 113
114 CHAPTER 114
115 CHAPTER 115
116 CHAPTER 116
117 CHAPTER 117
118 CHAPTER 118
119 CHAPTER 119
120 CHAPTER 120
121 CHAPTER 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
ICIK- 1
2
ICIK- 2
3
ICIK- 3
4
ICIK 4
5
ICIK- 5
6
ICIK 6
7
ICIK 7
8
ICIK 8
9
ICIK 9
10
ICIK- 10
11
ICIK- 11
12
Chapter 12
13
ICIK- 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter- 89
90
Chapter - 90
91
Chapter- 91
92
Chapter-92
93
Chapter- 93
94
Chapter- 94
95
Chapter- 95
96
Chapter- 96
97
Chapter- 97
98
Chapter- 98
99
Chapter- 99
100
CHAPTER ¦ 100
101
CHAPTER ¦ 101
102
CHAPTER ¦ 102
103
CHAPTER ¦ 103
104
CHAPTER ¦ 104
105
CHAPTER ¦ 105
106
CHAPTER ¦ 106
107
CHAPTER ¦ 107
108
CHAPTER ¦ 108
109
CHAPTER ¦109
110
CHAPTER- 110
111
CHAPTER 111
112
CHAPTER 112
113
CHAPTER 113
114
CHAPTER 114
115
CHAPTER 115
116
CHAPTER 116
117
CHAPTER 117
118
CHAPTER 118
119
CHAPTER 119
120
CHAPTER 120
121
CHAPTER 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!