...««Selamat mambaca««...
Semua takjub akan kecantikan Airyn, benar kata orang-orang permata-permata yang di miliki keluarga Rauna sangatlah indah.
Bahkan rasanya Bima tak mampu mengkedipkan kedua matanya. kalau saja papa tidak menyengol lengan tangannya mungkin air liurnya sudah menetes jatuh.
"Calon istrimu sangat cantik," bisik Fendi ayahnya Bima. Mendengar itu bima hanya mengangguk tersenyum, matanya tidak lepas dari Airyn.
Lolita merasa bangga dengan hasil dari makeUp nya pada Airyn, Skill mendandannya tak bisa di ragukan lagi pujinya pada diri sendiri.
Airyn sudah duduk di tengah-tengah antara orangtuanya. sungguh dia masih belum tahu kenapa orangtuanya, dan om Fendi melakukan pertemuan secara keluarga ini, biasanya mereka akan bertemu di kantor atau tempat umum, tapi ini sangat aneh.
Om Fendi merupakan rekan sekaligus teman ayahnya. tapi satu yang tidak dia kenali siapa orang yang duduk di samping tante Sinta itu?, yang lebih menjengkelkan orang itu terus memandangi Airyn, sungguh Airyn tidak menyukai itu.
"Baiklah karna sudah berkumpul semua, sebaiknya kita mulai saja," ucap ayah Airyn senang.
"Kau benar sekali teman," sambung Fendi tersenyum.
Airyn terlihat bingung, akan pembicaraan yang yang akan mereka bahas, jadi dia memutuskan untuk diam dan menyimak saja.
"Ryn..,"Panggil sang bunda, sambil memegang tangan Airyn lembut.
"Iyaa.. Bun" balas Airyn, menoleh melihat bundanya tersenyum.
"Kamu masih ingat ngak sama dia," tanya bunda Anna menunjuk kearah Bima. sedangkan yang di tunjuk hanya tersenyum, sungguh bima sudah jatuh cinta semakin dalam pada Airyn.
Airyn menatap Bima lekat, sambil mengingat-ingat apakah ia pernah bertemu atau semacamnya. Airyn semakin menjamah memori ingatan dalam otaknya,tapi hasilnya nihil dia tak mengingat apapun, dia hanya tau om Fendi dan Tante Sinta saja,
menyebalkan.
"Maaf bun, tapi Ryn tidak mengingatnya," ucapnya tersenyum kaku, merasa tidak enak.
"Wajar saja jeng Anna, putri mu tak mengingat anakku ini, saat dulu mereka bertemu kan usia mereka baru 3 th bukan," ucap sinta tersenyum.
Apa semua ini?, mereka semua terlihat mencurigakan, aaa sudahlah sebaiknya aku diam saja, tapi pemuda itu selalu menatapku seperti itu - batin Airyn
"Begini nak Airyn, Om sama papa kamu berencana ingin men-jodohkan kamu dengan anak om bima," ucap om Fendi tenang dan seriusan, seperti tak percaya Airyn menoleh kepada kedua orangtuanya untuk di minta penjelasan, dan seperti mengerti orangtua Airyn mengangguk tersenyum tanda membenarkan omongan om Fendi tadi.
"Ayah sudah lama memikirkan ini bersama om Fendi, ayah rasa kamu akan cocok dengan Bima, melihat bagaimana kalian saat kecil sering bermain, ayah yakin Bima laki-laki yang pas untuk mu nak," sambung ayah Airyn mengelus kepala Airyn lembut.
"Di jodohkan?,Bima?," tanya Airyn yang mesih mencerna omongan ayahnya itu, "Ayah minta Ryn menikah?," tanyanya lagi.
"Iya sayang, kalian bertunangan saja dulu, setelah usia kamu 24 th baru kalian menikah, untuk saat ini kalian lakukan pendekatan dulu aja, biar saling mengenal lagi maukan? " ucap Agung tersenyum kearah putrinya itu.
"Ryn..,kamu sungguh tidak ingat dengan ku?," tany Bima dengan menatap Airyn.
"Tidak, maaf," balas Airyn tersenyum kaku.
...«««...
"Baiklah tuan, selamat atas kerja samanya, saya harap dengan ini perusahaan saya bisa berkembang dengan baik," ucap laki-laki tua itu senang, setelah berjabatan tangan dia langsung pergi dengan di ikuti dengan dua orang Bodyguard nya.
Setelah melakukan pertemuan dengan rekan bisnisnya, Ghazel dan Han langsung meninggalkan tempat pertemuan mereka dengan pengusaha minyak tadi.
"Tuan Ghazel, apakah kita akan pulang atau kembali kekantor?," tanya Han yang sedang mengendarai mobil milik tuannya itu.
"Kita kekantor dulu, setelah itu pulang," jawab Ghazel tenang.
"Sesuai perintah," balas Han, setelah itu tidak
pembicaraan lagi di antara keduanya. dan jangan heran akan hal itu, karna sudah biasa terjadi pada mereka.
akan mengejutkan jika mereka berdua saling bersendau gurau mungkin seluruh penghuni kantor akan menguguri mereka dengan beras kuning detik itu juga.
"Han, jam berapa sekarang?, apakah ada kabar dari Huang ji ho," tanya Ghazel, dengan mata terpejam dan tubuh bersandar di bangku belakang.
"Sudah jam 4 sore tuan, belum tuan, kemungkinan mereka masih dalam pasawat," jawab Han.
"Masih ada 3 jam lagi, sebaiknya kita menemui laki-laki yang bermain dengan kita Han," seringai Ghazel.
"Baik tuan," balasHan tersenyum, dan melajukan mobil mereka ketempat yang dimasksud oleh tuannya, dia sangat suka melakukan kegiatan ini.
...«««...
"Kelnapa papa El, beyum pulang mama Nay" tanya El dengan suara cadelnya itu.
"Mmm..kan papi kerja El," jawab Naysa sambil memainkan pipi El yang gembul itu.
"Nanti kalau El becar, El ngak mau kelja sepelti papi," Ucap El lagi, ia menyilangkan kedua tanganya.
"Kamu lucu sekali sih El, mama Nay gemes tau, gini kan papa Ghazel kerja buat cari uang buat kita semua, biar kita bisa hidup enak sayang," ucap Naysa gemas.
"El, Sini nak mandi dulu, jangan ganggu mama Nay dong," ucap Zahra menghampiri El dan Naysa. melihat sang bunda El langsung turun dari pangkuan Naysa berlari menghampiri Zahra.
"El, tidak menganggu ku mba, dia malah menghiburku," ujar Naysa tersenyum.
"Syurkurlah, akhir-akhir ini dia menjadi nakal sekali," ucap Zahra terkekeh sambil mengelus kepala El.
"Namanya juga anak kecil mba," balas Naysa ketawa.
"Kalau begitu mba pergi dulu, mau memandikan El, Assalamualaikum," ucap Zahra tersenyum.
"Walaikumussalam," balas Naysa tersenyum, sambil melihat kepergian Zahra. Naysa sudah menganggap Zahra sebagai kakaknya, sedikitpun dia tidak pernah merasa cemburu pada Zahra, karna dia tau kalau Ghazel menikahi Zahra karna permintaan dari Alm. suami Zahra sendiri.
dan Naysa percaya tidak ada yang bisa mengantikan posisinya menjadi istri kesayangan Ghazel.
tapi siapa yang tahu masa depan bukan.
...«««...
"Baiklah, sesuai kesepakatan kita akan mengadakan acara pertunangan Bima, dan Airyn, 2 minggu lagi," ucap Agung ayah Airyn tersenyum bahagia.
Sedangkan Airyn hanya tersenyum, menurutnya kebahagian orangtuanya sangatlah penting, jadi dia memutuskan untuk menerima perjodohan ini.
Lagian dia pikir Bima adalah teman masa kecilnya, meskipun dia tak ingat akan hal itu, tapi tak masalah untuknya, toh nanti dia nanti masih punya waktu untuk saling kenalkan.
"Nanti saya akan bantu persiapannya," ucap Lolita tersenyum bahagia.
"Terimakasih nak"Ucap Anna.
"Dimana Indah?" bisik Anna, pada Lolita, ia baru menyadari jika salah satu putrinya tidak ada.
"Nonton drama" balas Lolita berbisik.
Setelah rencana pertunangan sudah di tentukan, Keluarga dari Fendi memutuskan untuk pamit pulang, raut bahagia terpancar jelas di wajah kedua keluarga tersebut.
sedangkan Bima tak henti-hentinya tersenyum seakan-akan tidak ada hari esok untuk tersenyum.
Saat ini mereka sudah ada di teras rumah,seperti biasa sebelum pulang mereka akan cepika-cepeki terlebih dahulu. tante Sinta memeluk Airyn dengan perasaan senangnya. "Semoga tuhan memberkatimu nak," ucapnya sambil mengelus wajah Airyn.
Bima yang berdiri di sampin Airyn sangat senang melihat permandangan di sampingnya, "YuhanYesus sangat baik memberikan aku wanita secantik dirimu Ryn," Bisik Bima pada Airyn, dan Airyn hanya tersenyum malu.
Kedua mobil milik keluarga Bima,langsung berjalan meninggalkan kediaman keluarga Airyn, setelah kepergian mereka, Ryn sekeluarga masuk dalam rumah mereka tentu dengan perasaan yang bahagia.
... ««DONE««...
jangan lupa Vote, Comment, Share ya cerita ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Conny Radiansyah
beneran ga nolak Ryn 😲
2022-01-09
0