Chapter 19

Hari demi hari kerugian yang dialami Agung semakin besar, dia harus menganti uang insvestor, bahkan Mall nya saja mengalami penurunan saham.

Bahkan Airyn sudah menjual bu butik miliknya, Tanpa masalah ini sebenarnya Airyn sudah berniat untuk menjual butiknya, karna dia pikir dia akan menikah.

Sedangkan Lolita sudah di pindah tugaskan di kantor ayah Ryn nya.

...…...

Suasana sarapan pagi ini,tidak seperti biasa, hening itulah yang di rasakan Indah, biasa nya mereka akan saling menyapa, tapi sekarang sibuk dengan dunia nya masing-masing, bahkan ibu nya hanya melamun.

"Rel, kenapa sih? " tanya Indah, berbisik pada Aurel di samping nya.

"Tau deh, gue juga bingung" jawab Aurel.

"Keputusan papa sudah bulat, papa akan minta bantuan dan berkerja sama sama "Ghazel." ucap Agung tiba-tiba.

"Pa!,papa tau kan Ghazel itu jahat!,kok papa mau pa?, Airyn ngak setuju!" ucap Airyn marah.

Flasback

tok…tok…

"Masuk!"

"Permisi pak, ini rincian data saham yang bapak minta kemarin, dan ada yang ingi bertemu sama bapak" ucap Roni.

"Nama nya pak Albert, beliau mengatakan kalau anda mengenalnya" ucap Roni.

"Suruh dia masuk, dan kau boleh keluar"ucap Agung, sambil membaca rincian saham milik ya itu, tanpa peduli di sekitarnya.

"Sepertinya tuan Agung ini sangat sibuk!" kekeh orang yang bernama Albert itu.

"Albert, apa kabar" ucap Agung, langsung berdiri merangkul temannya itu.

"Ya, seperti yang kau lihat, aku masih bernapas" tawa Albert.

"Kau ini, syukurlah,bagaimana bisnis mu?" tanya Agung lagi.

"Lancar-lancara aja, kau sendiri aku dengar dalam yaa.. "

"Anjlok, Saham, investasi ku lagi down, aku sudah bingung Bet mau gimana lagi, sekarang aku lagi mencari insvestor baru" ucap Agung, sambil memicit kepalanya.

"Bukankah, Ressort dan Resto kau cukup terkenal di Bali ini, bahkan itu menjadi usaha terbesar kau gung? " tanya Albert bingung. "dan Mall mu serta yang lainnya bukankah cukuplah untuk nutupin kerugian perusahan Ellec kau ini" jelas Albert.

"Ressort ku sudah di ambil alih, dan Mall banyak sekali yang tutup, bahkan sudah sedikit yang beroperasi,"keluh Agung.

"Hmm.. kenapa kau tidak minta kerja sama dengan Ghazel Rich Erlangga, kau pasti kenal dia kan?" tawaar Albert. "aku bisa membantu mu jika mau"

"Tidak!, itu tidak mungkin!" tolak Agung mentah-mrntah.

"Why Not? , Bisnis mu akan aman." ucap Albert.

"Dia yang mengambil Ressort aku Bet!, monster itu juga menyakiti kakak ku Martin" ucap Agung, dengan tangan terkepal.

"No!, Ghazel tidak pernah seperti itu, aku kenal dia, Dengar kan aku, jangan menilai orang hanya dengan sekali lihat, kau salah agung" ucap Albert.

"Apa kau bawaham Ghazel sekarang Bet? kau sangat membelanya" sinis Agung.

"Lebih tepatnya kerja sama dengan nya, Kau pikirkan keluarga kau gung, apa salahnya berkerja sama dengan dia?toh banyak keuntungan untuk perusahaan kalian." ucap albert

"Dulu aku juga sangat kesusahan, sampai akhirnya aku bertemu dengannya, kau tau dia meminjamkan aku modal untuk aku membangun usaha sendiri, ada perkataannya yang tidak bisa aku lupakan kau mau tau? " tanya Albert tersenyum.

"Apa?" tanya Agung penasaran.

Albert tersenyum" Jangan menilai orang dari penampilannya, tapi lihat dari sisi yang berbeda, bisa saja sisi yang di perlihatkan hanya ilusi untuk menutupi kebenaran akan dirinya,dan Dalam berbisnis carilah sisi yang bisa menguntungkanmu, tapi lakukan dengan cara yang sehat tanpa merugikan pihak manapun" ucap Albert.

"Dan kau tau, setelah aku berkerjasama, aku menyadari satu hal, Ghazel tak seburuk yang terdengar, untuk melihat kebaikkan sesorang bukankah kau harus memasuki wilayahnya agung?, dan satu lagi jangan hanya mendengar dari katanya, tapi lihat dan saksikan sendiri baru kau bisa menilai, jangan terlalu mudah termakan oleh ilusi yang orang ciptakan, pilihan ada di tangan mu, jika kau ingin keluargamu baik-baik saja, dan pernikahan putri mu bisa berjalan dengan baik,apa salah nya kau mencoba, Berbisnislah dengan cara menguntungkan" Ucap Albert, dan langsung berdiri meninggalkan ruangan temannya itu.

Setelah kepergian Albert, Agung termenung memikirkan omongan temannya itu.

"Jika Albert berpikir dia baik, apa aku harus mencobanya?,tapi bagaimana jika dia…" guman Agung. "Tidak! sudah ku putuskan, untuk saat ini keluarga dan para pegawaiku sangat penting."

Agung langsung berjalan menuju meja kerjanya, dan menghubungi sekretarisnya. "Roni segera telpon Sekretarisnya Ghazel minta jadwal bertemu segera!" ucap Agung, langsung menutup panggilanya.