ICIK- 11

...««Selamat Membaca««...

Di ruangan gelap dengan pencahayaan yang minim, terdapat dua kelompok yang sedang menyusun strategi untuk menghancurkan seorang Ghazel.

"Putra!, kau sangat tidak becus!," Marah orang tersebut.

"Martin!, jika kau tak ingin mati jaga omongan mu itu!," ucap Putra dengan suara rendahnya.

Ya, Martin dan Putra, berkarja sama untuk menjatuhkan Ghazel, dan Martin juga yang selama ini membantu Putra untuk bersembunyi.

"Jangan pernah meremehkan Ghazel dan orang-orangnya, dan satu lagi, jangan lupakan sekretaris sialannya itu HAN!, dia selalu menempel dengan Ghazel!," ucap Putra, memperingati.

"Hah!, sialan, jika bukan karna ingin mengambil Aset dan harta si Agung itu, aku tidak ingin berusan dengan Ghazel itu!," punkas Martin kesal.

"Hahaha..., kau begitu serakah Martin, kau sudah cukup kaya, dan sekarang ingin mengambil harta kerabat mu sendiri?," kekeh Putra.

"Ini kan yang kau inginkan?," ucap Putra, sambil mengeluarkan map merah dari tas nya.

"Apa itu?," tanya Martin bingung.

"Surat perpindahan kuasa, Mall milik Agung," seringai Putra.

"Ba-bagaimana kau?," tanya Martin heran.

"Hah!, ini sangat mudah, perusahan seorang Ghazel saja bisa aku ambil, apalagi ini, hanya dengan jetikkan jari saja," jawab Putra dengan angkuh.

"Berikan pada ku!," minta Martin, yang ingin langsung merampasnya dari tangan Putra.

"No!, tidak semudah itu Tn. Martin, kau terlalu buru-buru," balas Putra sambil mengangkat dokumenya tersebut.

"Sialan kau!," umpat Martin.

"Aku ingin kau memberikan obat ini pada Ghazel, dengan begitu kita bisa membawanya, perintah Putra, sambil memberikan sebotol obat pada Martin.

"Obat apa ini?," tanya Martin penasaraan.

"Obat apa ya?, aku tidak tau berikan saja," jawab Putra tersenyum bak setan

"Baiklah, setelah itu kau bantu aku!, aku pergi dulu sebentar lagi acara akan di mulai," ujar Martin, langsung pergi meninggalkan markas mereka.

"Orang-orang bodoh," kekeh Putra.

...«««...

"Iya baik, terima kasih sans," ucap Han, menutup panggilannya.

"Siapa Han?," tanya Ghazel.

"Salah satu bawahan kita," jawab Han.

"Mari tuan kita masuk," ajak Han, langsung turun dan membukakan pintu milik Ghazel.

"Acara yang meriah," ucap Ghazel, langsung turun, dan berjalan menuju dimana pesta itu diadakan.

Setelah sampai didepan, mereka dihentikan oleh petugas disana, "Maaf tuan, bisa kami melihat undangan anda?," tanya seseorang yang bertugas sebagai penyambut tamu dan pemeriksaan.

"Ini undangan kami," Han menunjukan undangan milik mereka kepada petugas tersebut. Petugas ersebut mengambil undangan dari tangan Han dan memeriksa undangan tersebut.

"Silahkan masuk, tuan Ghazel, dan tuan Han," ujar petugas tersebut sambil tersenyum ramah.

Ghazel dan Han, pun melangkah masuk, sampai didalam, mereka cukup terpukau dengan desain dari pesta tersebut.

"Orang kaya!, selera yang bagus," ujar Han, kagum.

"Benar-benar pesta orang kaya, Han apa sebaiknya kita pulang?, saya insecure dengan kemegahan ini," seru Ghazel pelan.

'Kau bahkan lebih kaya Ghazel!, aahh salah satu manusia yang kufur nikmat' Han membatin kesal.

"Baikalah, jika itu yang anda mau tuan," balas Han membenarkan ucapan dari Ghazel.

"Ck!, kau sangat tidak bisa diajak bercanda Han, KAKU!" ucap Ghazel dingin.

'Kau juga tuan!, sial ingin sekali aku berteriak, mengatakan jika kau sama saja, tapi aku lebih sayang nyawa' Han membatin kesal. ia menatap Ghazel lekat.

"kenapa kau melihat ku seperti itu?," tanya Ghazel pada Han.

"tidak tuan," jawab Han, langsung melihat kearah lain.

"Tuan Ghazel, Tuan Han," panggil orang tersebut ramah.

"Sebuah kehormatan, anda bisa datang keacara pertunangan adik saya ini," ucap orang itu tersenyum senang.

"Selamat atas pertunangan adik anda Tuan Alex," ucap Ghazel.

"Terima kasih, tuan Ghazel," balas pria bernama Alex tersebut.

"Saya dengar, bisnis batu bara anda sangat sukses di kalimantan," ucap Han, sambil tersenyum.

"Puji tuhan, tapi saya masih sangat jauh dari tuan Ghazel," ujar Alex tersenyum.

"Mari Tuan Ghazel dan tuan Han, saya antar bertemu dengan ayah saya," ajak Alex, dan mereka langsung berjalan menuju kearah laki-laki paruh baya yang sedang asik mengobrol dengan rekan bisnis yang lain.

"Ayah, lihat siapa yang datang," ucap Alex, memanggil ayahnya, Agung pun langsung menoleh, dan melihat siapa yang di maksud oleh Alex putranya.

"Asataga.! Tuan Ghazel, dan Sekretaris Han, senang anda bisa datang ke acara kami," ujar Agung, sambil menjabat tangan Ghazel dan Han.

"Martin, mengantakan jika anda bersedia untuk datang, saya pikir itu bohong, tapi sekarang lihat anda benar-benar hadir." ucap Agung, tak percaya.

Ghazel,.dan Han yang tersenyum, "Saya hanya menepati janji pada Martin," ucap Ghazel, saat ia menoleh kearah sebelah kanan nya ia, melihat seseorang yang sangat familiar baginya.

dan tatapan mereka bertemu satu sama lain.

"Ghazel!" guman orang tersebut, dan ia langsung menghampiri Ghazel.

"Tamara?" guman Ghazel pelan.

"Hai Ghazel," sapa orang tersebut.

"Tamara, apa kabar?," kata Ghazel tersenyum pada Tamara.

"Aku baik, bagaimana dengan mu?," tanya Tamara.

"Yah, baik kau sendiri?," tanya Ghazel lagi, ia bahkan melupakan jika Tuan agung dan Sekretaris Han yang masih disampingnya.

Melihat hal tersebut Han, langsung membawa Tuan Agung pergi dan melanjutkan obrolan mereka.

"Iyaa, jika tau kau akan pergi juga, aku akan pergi bersama mu," kekeh Tamara.

"Kenapa tak menelpon ku?, kau mengenal tuan rumahnya? " tanya Ghazel.

"Kau menganti nomormu, aku mengenal sama yang akan bertunangan" jawab Tamara

"Kenapa kau melihatku seperti itu Zel?," tanya Tamara, yang merasa Ghazel selalu melihat nya.

"Kau cantik," puji Ghazel sambil tersenyum.

"Nikahi aku, kau akan puas melihat ku," kekeh Tamara, sambil meminum air yang di pegangnya dari tadi.

"Kau mau?, menjadi istri ketiga ku? " tanya Ghazel sambil tersenyum.

"mmmm...,datanglah kerumahku. " jawab Tamara lagi.

"Kak Tamara!," teriak orang tersebut, sambil menghampiri Tamara.

"Kenapa kau teriak?, disini banyak orang, " kata Tamara berbisik.

"Hehe, sorry, kak Ryn manggil kakak, katanya penting!," kata orang tersebut tersenyum.

Ghazel sedikit terpaku sama senyuman orang tersebut.

"Kau pergilah dulu ndah, kakak pamit dulu sama teman kakak ini," ucapTamara, dan Indah langsung pergi.

"Siapa?," tanya Ghazel langsung pada Tamara.

"Dia Indah, adik dari teman ku yang akan bertunangan sekarang, Ghazel aku harus kesana dulu," ucap Tamara, langsung pergi, dan di angukin oleh Ghazel.

"Indah!," Guman Ghazel pelan sambil tersenyum, "Beautiful small."

"Berikan minuman ini sama laki-laki yang berjas nevvy itu," perintah Martin sama pelayan tersebut.

"Baik tuan," jawab pelayan tersenyum, dan langsung pergi ke arah Ghazel.

"Mati kau Ghazel," smirik Martin.

"Permisi tuan, ini minuman anda," kata pelayan tersebut sambil mengunjukan nampan minum pada Ghazel.

Tanpa curiga, Ghazel mengambil gelas tersebut, "Terima kasih" senyum smirik Ghazel.

"iya tuan" balas pelayan turut tersenyum.

...«««...

"Kenapa kau memangilku ryn," tanya Tamara to the point.

"Lolita menata rambutku sangat jelek, bisa kau tata rambut ku kembali," kata Airyn sambil menunjuk rambutnya.

"Manusia tak tau terima kasih!," sindir Lolita.

"Duduk cepat Bima udah datang tuh," ucap Tamara, sambil memulai menata rambut Airyn.

"Apa!," pekik Airyn, "Aduhh ta, cepat ya," ucap Airyn panik.

"Iya, tenang dong," balas Tamara tekikik.

Lolita dan Indah hanya diam, melihat tingkah Airyn yang kelewat polos, mau di bohongi Tamara.

Setelah beberapa menit, akhirnya Tamara sudah selesai menata rambut temannya tersebut.

...«««...

Bima dan keluarga sudah datang, dan pihak keluarga sedang memberikan kata sambutan pada keluarga Airyn.

Sudah selesai memberika kata sambutan, dan dimulailah acara intinya, dan Mc langsung memanggil Airyn untuk turun.

Airyn turun di iringi oleh kedua adiknya yaitu Indah dan Aurel, mereka kompak memakai gaun berwarna putih. semua mata tertuju pada mereka bertiga, termasuk Ghazel yang memandang tajam kearah mereka, "Cantik" guman Ghazel.

"Benar kata orang-orang putri tuan Agung sangat cantik,"

"Putrinya sangat cantik."

"Berlian tuan Agung sangat memukau, apalagi putri ketiganya."

Begitulah bisikkan para tamu saat melihat mereka, semuanya memuji setiap lekuk kecantikan dari putri Rauna tersebut.

"Wah, lihat calon istri Bima sangat cantik," puji Mc pada Airyn,

Airyn telah sampai didepan Bima, senyumannya tak henti-henti merekah.

"Baiklah kita langsung mulai acara intinya, yaitu pemasangan cincin pertunangan," Airyn dan Bima sudah resmi bertunangan, saat acara berlangsung dengan acara dansa.

Lain hal nya dengan Ghazel yang saat ini sedang merasa pusing di kepalanya.

"Han kelapa ku pusing," kata Ghazel sambil memegang kepalanya, dan tentunya, itu tak lepas dari pandangan Martin.

'Kena kau' Martin membantin senang.

"Saya akan mengambilkan anda air putih tuan," kata Han langsung pergi, mengambilkan Ghazel air.

Terlampau pusing akhirnya Ghazel memutuskan untuk pergi ke mobil meninggalkan Han, tentunya ia mengabaikan semua sapaan orang-orang yang di sana. Sedangkan Martin mengikuti Ghazel dari belakangnya.

Saat ia sudah berada tepat di depan mobilnya, tiba-tiba pandangan matanya menjadi gelap, Ghazel pingsan. Dan tentu saja itu menjadi kesempatan mas milik martin, dengan cepat ia membawa tubuh Ghazel pergi.

Saat hendak memberikan minumana, Han sudah tidak melihat tuannya, matanya celingukan mencari tuanya tapi tak ujung ketemu, "Taun Ghazel!," Han panik mencari keberadaan tuannya.

...««Bersambung»»...

menurut kalian Ghazel mau di apakan Martin?

berhasil ngak Han nemuin Ghazel?

Jangan lupa, like, komen dan tambahin dirak ya..

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

dipukul atau dibawa pergi

2022-01-14

0

Miss GH

Miss GH

bab tertinggal yeay.


semengat up thour.


salam " Dady danzel." dan " Wanira Seperti Dia."

2021-02-28

1

Sandhya

Sandhya

terima kasih,
Salam -Ikatan(istri ketiga)

2021-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 ICIK- 1
2 ICIK- 2
3 ICIK- 3
4 ICIK 4
5 ICIK- 5
6 ICIK 6
7 ICIK 7
8 ICIK 8
9 ICIK 9
10 ICIK- 10
11 ICIK- 11
12 Chapter 12
13 ICIK- 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter- 89
90 Chapter - 90
91 Chapter- 91
92 Chapter-92
93 Chapter- 93
94 Chapter- 94
95 Chapter- 95
96 Chapter- 96
97 Chapter- 97
98 Chapter- 98
99 Chapter- 99
100 CHAPTER ¦ 100
101 CHAPTER ¦ 101
102 CHAPTER ¦ 102
103 CHAPTER ¦ 103
104 CHAPTER ¦ 104
105 CHAPTER ¦ 105
106 CHAPTER ¦ 106
107 CHAPTER ¦ 107
108 CHAPTER ¦ 108
109 CHAPTER ¦109
110 CHAPTER- 110
111 CHAPTER 111
112 CHAPTER 112
113 CHAPTER 113
114 CHAPTER 114
115 CHAPTER 115
116 CHAPTER 116
117 CHAPTER 117
118 CHAPTER 118
119 CHAPTER 119
120 CHAPTER 120
121 CHAPTER 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
ICIK- 1
2
ICIK- 2
3
ICIK- 3
4
ICIK 4
5
ICIK- 5
6
ICIK 6
7
ICIK 7
8
ICIK 8
9
ICIK 9
10
ICIK- 10
11
ICIK- 11
12
Chapter 12
13
ICIK- 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter- 89
90
Chapter - 90
91
Chapter- 91
92
Chapter-92
93
Chapter- 93
94
Chapter- 94
95
Chapter- 95
96
Chapter- 96
97
Chapter- 97
98
Chapter- 98
99
Chapter- 99
100
CHAPTER ¦ 100
101
CHAPTER ¦ 101
102
CHAPTER ¦ 102
103
CHAPTER ¦ 103
104
CHAPTER ¦ 104
105
CHAPTER ¦ 105
106
CHAPTER ¦ 106
107
CHAPTER ¦ 107
108
CHAPTER ¦ 108
109
CHAPTER ¦109
110
CHAPTER- 110
111
CHAPTER 111
112
CHAPTER 112
113
CHAPTER 113
114
CHAPTER 114
115
CHAPTER 115
116
CHAPTER 116
117
CHAPTER 117
118
CHAPTER 118
119
CHAPTER 119
120
CHAPTER 120
121
CHAPTER 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!