Kembali lagi dengan Uci
...«««...
Waktu menunjukan sudah pukul 16:15 Wib dan Ghazel belum bangun dari tidur siangnya. Hingga suara ketukan yang begitu nyaring dari luar kamarnya yang berhasil membangunkannya.
tok.. tok..tok, terdengar suara ketukan pintu dari arah luar.
"Masuk!!" ucap Ghazel sedikit teriak kesal, dengan mata masih terpejam
Terbukalah pintu kamar dari luar, dan masuk seorang anak laki-laki dengan cengiran tanpa dosanya.
"Apa El membangunkan papi?," tanyanya polos. mendengar suara dari sang putra Ghazel langsung merubah ekpresi kesalnya menjadi senyuman yang manis.
Tentu saja kau membangunkan ku, jika kau orang dewasa akan ku pastikan kau akan menyesal - batin Ghazel.
"Tentu saja tidak El, ada apa hemm? " ucapnya selembut mungkin, bocah laki-laki tersebut langsung naik ke tempat tidur duduk di pangkuan Ghazel.
"Mama mengatakan, kalau El halus minta izim dulu cama papi," ucap El dengan suara cadelnya.
"Emang El, mau kemana? " tanya Ghazel gemas.
"El, mau maen ke tamam safali," ucapnya,dengan memainkan jari-jari Ghazel.
"Ohh.. gitu, tapi pergi sama siapa?"Ucap Ghazel mengelus puncak kepala Zhaquel.
"El pelgi cama om Diwan pa, boleh ya? " ujar El sambil memohon.
"Hemm.. baiklah, jangan nakal oke" ucap Ghazel memperingati sang anak.
"Oke pi, El cayang cama papi," langsung memeluk Ghazel manja, setelah itu berlari keluar kamar Ghazel.
...«««...
Ghazel tersenyum menatap kepergian putranya itu.
Zhaquel bukanlah anak kandung dari Ghazel, tapi dia sudah sangat menyayangi anak itu lebih dari apapun. Zhaquel atau sering di panggil El tersebut merupakan putra dari Ziel dan Zahra.
Iya Zahra merupakan janda beranak satu yang di nikahi Ghazel karna pemintaan terakhir sang sahabat Ziel. tentu saja Ghazel tidak menolak permintaan tersebut.
karna Ziel lah saksi hidupnya yang sangat kejam, dan Ghazel berjanji akan menjaga Zahra dan Zaquel dengan sepenuh hidupnya.
... «««...
"Kau sangat mahir membuatku, selalu menghampiri mu terlebih dahulu Nyonya Naysa" Ucap Ghazel langsung memeluk sang istri dari belakang.
saat ini Ghazel berada dalam kamar Naysa.
"Karna itulah keahlianku" ucap Naysa, membalikan tubuhnya menghadap Ghazel, tangannya di lingkarkan di leher Ghazel.
"Benarkah?," tanya Ghazel.
"Kau takkan bisa berpaling dariku, kau tahu itukan?"Ucap naysa mengelus wajah Ghazel.
"Hemm.. iya aku tau, karna kau penguasa pikiranku" ucap Ghazel sambil mengecup tangan Naysa.
tak bisakah aku menjadi penguasa hatimu Zel-Naysa.
"Kau benar, aku adalah nyonya utamamu"Ucapnya ketawa sayu.
...«««...
Suara nyanyian mengema keseluruh gereja,menampilakan seluruh umat Kristen, yang sedang melakukan ibadah minggu mereka.
Ibadah sudah selesai di lakukan, semua orang memberi salam satu sama lain.
Sebaiknya tadi ku belikan saja anak-anak itu -Airyn.
"Nona Airyn" Sapa orang tersebut.
Airyn terkejut mendengar namanya di panggil "E-eh.. pak Budi ngagetin aja" ucapnya sambil mengelus dadanya.
"Mm.. maaf nona, saya tidak bermaksud" Ucap pak Budi merasa tak enak.
"Engak apa-apa pak, salah saya yang melamun siang-siang gini," ucap Airyn tersenyum kaku.
"Ayo pak, antar saya kehotel," ucap Airyn sambil memasukin mobil, di ikuti pak Budi.
Pak Budi adalah supir yang di sewa oleh keluarga Airyn untuk mengantar kemanapun Airyn pergi.
Dalam perjalanan menuju hotel, Airyn hanya diam sambil memainkan ponsel di tangannya sekali-kali ia melirik jalanan jakarta yang begitu padat akan kendaraan.
sedangkan pak Budi fokus menyetir sambil mendengar radio yang ia setel di mobil tersebut.
Airyn sudah sampai ke hotel tempatnya menginap selama lima hari kebelakang ini, perjalanan dari gereja ke hotel memakan waktu yang cukup lama, sebenarnya hanya 6 menitan tapi karna macet jadilah sampai 15 menit jalannya.
Airyn langsung masuk ke dalam kamar miliknya mengunakan Id Card yang di berikan oleh pihak hotel padanya, setelah masuk Airyn langsung mengambil koper dan barang-barang belanjaanya yang sudah ia Packing tadi malam.
Setelah keluar dari Lift Airyn langsung menuju meja Resepsionis (Btw Uci ngak tau gimana nulisnya😁).untuk melakukan Check Out hotel.
Keluar dari lobby hotel Airyn langsung masuk kemobil, di bantu pak Budi memasukan koper miliknya di bagasi, sedangakn belanjaanya di simpan di kursi belakang penumpang.
"Jalan pak, langsung ke bandara ya pak" Ucapnya tergesa-gesa.
"Penerbangannya jam berapa mba? " ucap pak Budi penasaran.
"Satu jam lagi Check in pak" ucapnya Airyn sedikit panik.
Karna tahu penumpang nya terlihat panik, pak Budi menambahkan sedikit kecepatan mobil yang di kendaraannya.
Setelah melewati jalanan jakarta yang macet akhirnnya Airyn sampai di bandara Soekarno Hatta dengan selamat sentosa. pak budi membantu mengeluarkan koper yang berada di bagasi mobilnya.
"Sekali lagi, terimakasih pak, dan ini untuk bapak"Ucap Airyn tersenyum sambil mengulurkan beberapa uang kertas berwarna merah pada pak budi.
"Sama-sama, Aduhh.. Non ngak usah, saya mah sudah di bay-.. " Belum selesai bicara omongan pak Budi terpotong "Udah pak buat bapak aja, anggap rezeki dari tuhan" teriak Airyn sambil berlari melirik, jam yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukan waktu Check In sisa 20 menit lagi.
Airyn sudah duduk diruang tunggu, 3 menit lagi dia akan kembali ke bali, suara awak bandara sudah mengumumkan untuk meminta seluruh penumpang Jakarta-Bali untuk segera masuk ke pasawat, Airyn menunjukan KTP dan tiket pasawatnya pada awak bandara untuk melakukan pengecekan. setelah itu mereka baru berjalan menuju pasawat.
...«««...
Airyn sudah mendarat dengan selamat ke bandara Ngurah Rai International Airport, perjalanan yang memakan waktu 2 jam lamanya, berhasil membuat tubuh Airyn letih setengah mati, padahal ia hanya duduk dan tiduran saja pasawat tadi tapi kenapa tubuhnya sangat lelah seperti ini.
Setelah menunggu Giliran kopernya keluar dari bagasi, Airyn langsung keluar tak lupa ia menunjukan tanda pengenal kopernya pada petugas bandara di sana.
Mata Airyn terus mencari keberadaan Sahabat sekaligus Asisten pribadi miliknya.
Senyuman terukir di wajahnya setelah menemukan orang yang di cari.sedang memegang banner yang tertulis namanya.
"Lolitaa..... "Teriak Airyn berlari langsung memeluk sahabatnya.
merasa dipanggil orang di yang di panggil Lolita tersebut kaget dan "Yuhuuuu Airyn... Ohmygood, gue kangennnn" membalas pelukan sahabatnya.
"Hemm.. aku capekk bgtt" ucap Airyn mengadu.
"Sini kopernya, aku bawa Ryn" ucap lolita mengambil alih koper tersebut.
Mereka sudah berada di depan mobil jemputan mereka, tak lupa ada pak Wayan selaku supir keluarga Ryn yang menunggu di sana.
"Sini neng, kopernya" ucap pak Wayan yang mengambil alih koper dari tangan Lolita untuk di simpan ke dalam bagasi.
Airyn dan Lolita langsung masuk ke mobil di ikuti pak wayan. mereka langsung keluar dari bandara menuju kediaman Airyn.
...1.2. Visualisasi kamar Ghazel 😊...
...««DONE««...
**Hah.. Akhirnya Episode 2 selesai juga 🎶
Maaf typo!!, i
semoga kalian suka dengan karya Uci ya.
jangan lupa vote biar tambah semangat nulisnya.♥
No Plagiat okee!!😈**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
anita
mata keranjang nich ghazel udah punya bini 2 msh aja punya debaran d hati liat cwek cakep
2024-06-23
0
Sandhya
iyappss betul sekaliiiii
2021-07-01
1
Fitriana Nanaz
apakah ayrin yg dilihah ganzhel dilampu merah?
2021-06-30
0