"Kau berganti baju!" kata Roan, dia masuk tepat ketika aku mengancingkan kemeja berwarna biru gelap.
"Of course, Kau ingin aku keluar dari tempat ini menggunakan baju rumah sakit?" tanyaku heran, kadang aku tidak mengerti jalan pikiran Roan.
Gaun rumah sakit sangat terbuka di bagian belakang, tentu saja karena menyesuaikan dengan fungsinya, yaitu membantu agar pasien lebih nyaman melakukan kegiatannya saat sakit.
"Ya, karena hal itu akan membuat perawat wanita di sini lebih bahagia" ujarnya, sambil terkikik jahil.
"Why?" tanyaku masih dengan bingung.
"They get to seen your fine back and *ss. That's called a pleasure treat. Dalam waktu sehari berita tentang berapa ukuran b*k*ngmu akan tersebar luas di pack" jawabnya sambil terus tertawa geli.
She's out of the world.. Aku memutuskan untuk tidak menanggapinya.
El tersenyum geli mendengar perdebatan kami. Tidak ada pagi yang lebih indah selain pagi yang diawali dengan sedikit ocehan gila dari Roan.
"You look nervous!" kata El sambil memandang wajahku.
Huh.. tentu saja itu tidak akan luput dari pengamatan El.
"Ya.. sejujurnya aku masih tidak tahu apa yang akan aku lakukan setelah ini El" Aku menarik nafas panjang.
Rusuk yang sudah jauh lebih baik, memberi keleluasaan untuk menarik nafas sedalam yang aku mau.
Aku sudah terlihat normal, apalagi gips yang melekat di kakiku sudah dilepas oleh dr. Sidra pagi tadi. Tapi aku masih merasakan sakit saat mencoba berlari.
Dr. Sidra memberiku tatapan bengis, ketika melihat aku mencoba untuk berlari tadi.
Alhasil, kuliah panjang tentang tulangku yang akan mengalami cacat permanen jika aku mencobanya lagi, harus aku dengar selama hampir setengah jam.
"Lupakan wanita itu, dan jadilah Alpha di pack ini seperti yang sudah seharusnya" ucap Roan dengan nada datar.
"Kau lupa tentang sesuatu Roan, werewolf-ku semakin melemah saat ini. Aku rasa kau tidak ingin mempunyai seorang Alpha, yang bahkan untuk sembuh dari tulang patah saja membutuhkan waktu sebulan bukan?" tanyaku dengan nada sinis.
Roan cemberut mendengar kata-kataku. "Mungkin kau hanya sakit Duke. Mungkin jika kau dalam keadaan terdesak, maka werewolf mu akan muncul secara otomatis?" tanyanya, dengan nada antusias.
"Vampire pirang itu selangkah lagi akan memenggal leherku. Aku rasa situasi itu bisa dikategorikan sebagai sangat terdesak" hardikku dengan sedikit keras.
"Berhenti..!!" Seru El dengan letih.
"Tidak bisakah kita sekarang fokus dengan apa yang akan terjadi hari ini? Aku tidak sanggup berpikir jauh ke depan saat ini" katanya, dengan nada memohon.
Haah.. aku membuang nafas dengan kesal. Aku setuju dengan El.
Aku akan fokus pada apa yang akan terjadi hari ini. Persetan dengan Alpha. Yang pasti, jika semua ini selesai, aku akan ke London dan mencari tahu apa yang terjadi dengan Bee. Entah bagaimana caranya, aku akan menemuimu Bee.
Tunggulah aku Bee...
Setengah jam kemudian, aku bersama El dan Roan menaiki mobil --El yang menyetir-- menuju Manor untuk menemui wa.. Myra.
Belajarlah Duke! Batinku, aku harus membiasakan diriku lagi, untuk memanggilnya Myra.
Uncle Rex berkata bahwa kondisi Myra menurun setelah kejadian kemarin.
Tapi dia menolak untuk dibawa kerumah sakit. Dr. Sidra berkata bahwa kondisinya terjadi karena Myra terlalu lelah dan stress, dengan istirahat yang cukup, maka kondisinya akan pulih.
Jadi aku memutuskan untuk datang menemuinya di Manor, bukan karena aku khawatir, tetapi karena aku ingin mendengar cerita lengkap tentang apa yang sebenarnya terjadi antara Myra, Ibuku --Zhena Juno-- dan juga ayahku.
This is mess up, kepalaku mulai mengeluh karena kebingungan, aku tidak tahu bagaimana harus menyebut mereka sekarang. Hhhh......
Lima menit kemudian kami sampai di depan manor dan disambut oleh beberapa omega dan juga Uncle Rex.
Dia memelukku dengan erat, sambil menepuk-nepuk punggungku.
"Kita baru bertemu terakhir tadi malam Uncle, kau tidak mungkin sudah rindu padaku" kataku sambil tersenyum dan membalas pelukannya sekilas.
"Aku hanya senang melihatmu berdiri Duke, aku bosan melihatmu dalam posisi terbaring" jawabnya, sambil tersenyum lebar.
Aku diam sejenak memandang Manor yang menjadi tempat aku tumbuh. Tidak banyak yang berubah, padahal aku sudah 8 tahun tidak melihatnya.
Pohon tempat aku bermain ayunan dari roda, masih berdiri dengan kokoh di pojok kanan halaman. Aku dan Roan sering berebut memainkannya.
Pohon tempat Ayahku membangun rumah pohon juga masih berdiri tegak di sisi yang lain. Walaupun akhirnya rumah pohon itu tidak pernah aku pakai.
Kata Myra itu terlalu berbahaya. Ayahku memang Alpha yang hebat, tapi dia adalah tukang bangunan yang buruk.
Myra melarangku bermain di dalam rumah pohon itu, tetapi ayahku dengan keras kepala tetap mengatakan hasil buatannya sempurna. Tapi aku lebih memilih untuk mendengarkan Myra.
Bau tanah basah dan pohon maple membawa sejuta kenangan lain memenuhi benakku selama beberapa menit berikutnya. Rumah ini tempat aku tumbuh besar selama 17 tahun.
Kurasa aku sedikit merindukannya.
"Duke" panggil Uncle Rex sambil melambai. Dia sudah mendahuluiku masuk ke dalam rupanya, begitu juga dengan El dan Roan. Aku pun melangkah mengikuti mereka memasuki Manor.
Kami langsung menuju kamar utama manor. Kamar itu biasanya ditempati oleh Alpha dan Zhena.
Uncle Rex mengetuk dengan pelan pintu berwarna kayu besar dengan hiasan ukiran kepala serigala dan bulan sabit. Itu adalah lambang dari pack ini, Blackmoon Pack.
"Masuklah" suara Myra menyahut dari dalam.
Uncle Rex kemudian masuk, dan membuka pintu lebar - lebar agar kami semua bisa masuk kedalam ruangan itu dengan leluasa.
Terakhir kali aku masuk ke kamar ini adalah ketika aku berumur 16 tahun.
Aku memergoki Ayahku dan Myra sedang------Hmmmm, yang pasti setelah itu aku berjanji pada diriku sendiri, bahwa aku tak akan memasuki kamar ini dengan gegabah.
Dan kurasa ayahku juga belajar untuk mengunci pintu kamar ini dengan benar setelah itu.
Kamar itu juga belum banyak berubah. Di permukaan tembok bagian kanan, terpampang foto Ayahku, Myra dan aku. Foto itu di ambil ketika aku berumur 11 tahun.
Di sebelahnya, tergantung lukisan ibuku dengan keakuratan mengagumkan. Lukisan itu dibuat setelah Ibuku meninggal,oleh salah satu pelukis terkenal -- manusia biasa -- kenalan Ayah.
Sofa empuk berwarna senada dengan dinding dan meja kecil di depan perapian, mendominasi sisi sebelah kiri kamar. Aku juga banyak menghabiskan waktu di sofa itu.
Myra menemaniku belajar membaca -- aku agak sedikit kesulitan membaca ketika kecil -- di sana.
Di ranjang besar bergaya elegan, Myra duduk bersandar pada bantal-bantal yang telah disusun.
Wajahnya pucat, tapi senyum kecil menghiasinya. Kantung matanya juga jauh berkurang. Aku lega melihatnya dalam keadaan tidak menangis.
Beberapa omega menaruh kursi - kursi kecil di sekitar ranjang. Aku duduk di sebelah kanan ranjang diikuti oleh uncle Rex, El dan Roan di sebelah kiri ranjang. Kemudian para omega berpamitan keluar pintu meninggalkan kami berlima.
"Kau terlihat jauh lebih baik Myra" Uncle Rex menyapanya ramah, sedangkan aku?
Aku sama sekali tidak tahu apa yang harus berkata apa. Delapan tahun dalam kebencian membuatku tidak mampu berucap apapun ketika melihatnya.
Myra mengangguk, senyumnya juga semakin melebar. Dia menatapku dengan seksama. Aku ingin menghindari tatapannya, tetapi tidak bisa. Matanya yang berwarna kuning gelap tidak lepas mengikuti gerak tubuhku.
Aku menyerah, dan membalas tatapannya. Mata itu mulai berkaca-kaca ketika pandangan kami bertemu. "Aku merindukanmu" bisiknya lirih. Aku mengangguk dengan canggung.
Perasaan haru, sedih dan juga bingung, menyumbat sejuta kata sapaan yang ingin aku ucapkan padanya. Semua menggumpal di tenggorokan.
"Thanks for coming" katanya lagi, dengan suara lebih keras.
Aku kembali mengangguk "Aku ingin mendengar kisahnya. Sudah cukup aku tersesat dalam kebodohan dan kebohongan" ucapku datar, berusaha agar sesal dan kesedihanku tidak mengambil alih.
"Sebenarnya, aku tidak tahu harus memulai dari mana, kisah ini rumit. Dan aku sudah berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak pernah mengingatnya lagi!!" ujarnya sambil mengernyitkan kening.
Matanya memandang kosong ke arah depan, pertanda angannya telah berkelana ke masa lalu. Tidak akan mudah menceritakan hal yang ingin kau lupakan selamanya. Bahkan aku bisa mengerti dengan kesulitan itu.
"Bagaimana jika dimulai dengan pertemuanmu dengan Alpha?" usul Uncle Rex.
Sesaat Myra memandangnya ragu. Tetapi kemudian mengangguk pelan, dan aliran kisah panjang mulai tertumpah dari bibirnya yang pucat.
"Seperti yang kau tahu, aku berasal dari pack kecil di Cloud Forest, Moonrise pack. Ayahku adalah Alpha dari pack itu. Kami hidup dengan damai, sepanjang yang bisa aku ingat, pack itu sangat kecil karena hanya terdiri dari 29 werewolves. Pack itu memang tidak semaju Blackmoon, tapi kami hidup dengan cukup. Aku yang merupakan anggota pack paling muda, begitu dimanja oleh seluruh penghuni pack"
Itu fakta baru untukku, aku tidak tahu jika Myra adalah seorang Damsel*, dia akan menjadi Alpha di pack ayahnya. Aku mengurungkan niatku berkomentar karena, Myra kembali melanjutkan ceritanya setelah mengambil nafas.
"Masalah muncul ketika aku berumur 21 tahun. Para penyihir datang ke wilayah kami. Mereka membuat kekacauan dan menyerang pack kami. Lebih buruknya, mereka membuat perjanjian kotor dengan para hunter di daerah itu. Hal itu tentu saja membuat kami sangat kewalahan. Kami terpojok dan nyaris terusir dari wilayah pack kami sendiri" Mata Myra seketika berkaca-kaca lagi.
Para penyihir br*ngs*k!!. Black Witches sangat sulit di hadapi\, tipu muslihat mereka juga sangat banyak. Aku senang telah berteman beberapa dari mereka yang baik\, para White Witches.
Hal itu akan berguna jika suatu saat aku harus berurusan dengan penyihir hitam seperti dalam cerita Myra.
"Tapi kami beruntung, salah satu Hunter berpihak kepada kami, hunter itu bernama Abel. Tapi walaupun dengan bantuannya, kami tetap bukan lawan yang seimbang bagi mereka. Akhirnya Abel menempuh jalan terakhir. Dia meminta bantuan pada pack terbesar yang ada di dunia, Blackmoon. Saat itu aku dan ayahku tidak terlalu yakin cara itu akan berhasil. Bukan kebiasaan kaum werewolf untuk saling tolong menolong, apalagi pack Blackmoon adalah pack yang sangat besar. Tidak mungkin mereka akan peduli dengan nasib pack kecil seperti kami. Tetapi Abel meyakinkan ayahku, jika Alpha Blackmoon adalah orang yang baik. Belakangan aku baru tahu jika mereka berteman. Ayahmu dan Abel adalah teman"
Oh.. Ayah seumur hidup menasehatiku agar menjauh dari para hunter. Tapi dia berteman dengan salah satu dari mereka?? That's really bad, Dad.
Aku tersenyum kecil , dan rupanya Myra melihatnya, karena dia membalas senyum samarku, aku rasa dia juga memikirkan hal yang sama denganku.
"Dan Abel benar, ayahmu datang bersama dengan 25 warrior. Aku seperti bermimpi ketika melihat mereka. Aku tidak pernah melihat werewolf muda sebanyak itu sebelumnya. Warior paling muda di Moonrise berumur hampir 60 tahun. Aku agak terlalu bersemangat ketika menyambut mereka" ucapnya dengan senyum malu.
Roan mengangguk pelan, seolah dia mengerti kenapa Myra bersikap seperti itu.
"Tapi, ketika ayah memperkenalkan aku dengan Alpha Blackmoon, semua warrior itu menjadi tidak penting, bahkan seluruh isi dunia ini selain dia, menjadi tidak penting bagiku. Aku telah menemukan duniaku, pesona Owen yang saat itu berumur 31 tahun menelanku dengan sempurna. Dan aku tahu saat itu juga, bila dunia juga sudah menemukanku. Owen memandangku tanpa putus selama jamuan makan malam "
Senyum sedih tersungging di bibir Myra sekarang.
"Tetapi usia kebahagian itu tidak lama. Duniaku seperti mati, ketika Abel dengan riang bertanya kepada Owen tentang bagaimana keadaan istrinya. Aku terlalu lengah dan berharap Owen belum memiliki istri, padahal dengan statusnya sebagai Alpha hal itu tidak mungkin terjadi. Mendengar hal itu, aku terhempas dalam rasa kecewa. Selama sisa jamuan, keinginan terbesarku saat itu adalah mati. " Nada getir terdengar dari mulut Myra.
"Owen dan warriornya tinggal untuk sementara di pack kami. Menanggulangi penyihir dan hunter yang penuh tipu daya sangat sulit. Owen menghabiskan waktunya untuk menyusun strategi dengan Abel dan ayahku. Sedangkan aku hanya bisa memandang sosoknya di kejauhan, tanpa berani mendekat. Aku tidak akan sanggup menahan perasaan ketika kami berdekatan"
Air mata perlahan mengalir di pipi Myra, tapi dia menghapusnya dengan cepat.
"Tetapi roda takdir tidak berjalan sesuai dengan keinginanku. Ketika aku sedang bertugas jaga, salah satu hunter berhasil melumpuhkan dan menawanku. Rupanya mereka memang mengincarku, sehingga mereka bisa memaksa ayah untuk menyerah"
Roan mendesis marah mendengar ini, dia sangat benci cara-cara licik untuk memenangkan pertarungan.
"Menjadi tawanan mereka adalah mimpi buruk, penyihir-penyihir itu tidak bosan-bosan menyiksaku, bahkan terkadang mereka melakukannya hanya karena mereka bosan, aku sampai berharap aku mati saat itu "
"Pada hari keempat aku ditawan, Owen datang menyelamatkan aku. Entah bagaimana caranya dia berhasil menyusup kesana sendirian, lalu kami kabur dengan mulus tanpa terpergok oleh penjaga"
"Karena emosi yang meluap, aku memeluk Owen dengan erat dan lega saat itu. Aku tidak menyangka masih memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya lagi. Dan betapa aku sangat terkejut, Owen membalas pelukan itu dengan sepenuh hati. Kami menyadari satu hal malam itu -------- kami saling mencintai" Myra merintih dengan merana.
Seiring ucapannya itu, air mata Myra seolah mendapat persetujuan untuk muncul , mereka berlomba menuruni pipi pucat itu.
"Aku tidak bangga dengan hal itu, Owen juga tidak. Dengan sekuat tenaga kami menghindar satu sama lain. Owen tidak ingin mengkhianati Juno dan aku juga tidak. Kami hanya bisa saling memandang dari kejauhan."
"Setelah banyak darah yang tertumpah, akhirnya kami semua berhasil mengalahkan penyihir dan hunter yang menghantui Moonrise. Kami gembira luar biasa. Ayahku mengadakan perayaan besar sebagai rasa terima kasih dan juga sebagai salam perpisahan untuk para warrior Blackmoon. Dan karena adrenalin yang tidak terkendali, malam itu kami ---we---we----...."
Suara Myra tersendat, menyiratkan rasa malu dan sesal yang luar biasa.
"Kami mengerti----lanjutkanlah" Ucap Uncle Rex dengan lembut.
"Kami berjanji, jika malam itu adalah saat terakhir kami bertemu. Karena bagaimanapun, yang kami lakukan adalah kesalahan. Aku sangat malu dan menyesal setelahnya. Keesokkan harinya, Owen dan para warrior kembali ke Blackmoon. Aku mengira itu adalah saat terakhir aku melihatnya"
Helaan nafas panjang Myra, membawa air mata yang semakin banyak tertumpah. Dalam nafasnya yang tersendat karena tangis dia melanjutkan kisahnya.
"Setelah Owen pergi, aku tidak ingin hidup lagi. Aku jatuh sakit dan tubuhku juga melemah. Tetapi kemudian aku sadar, aku sedang mengandung anak dari Owen, yaitu kau. Aku sangat gembira. Aku tidak peduli ketika ayahku sangat marah, mengetahui apa yang telah aku lakukan bersama Owen Aku tidak peduli! Yang aku tahu aku sangat bahagia, aku bisa memiliki sebagian dari Owen. Aku bertekad dalam hati akan menjagamu, dengan sepenuh hati"
Tangisannya tidak bisa terbendung lagi. Aku yang tidak sanggup lagi menatapnya, menunduk dalam-dalam menyembunyikan emosi. Segala hal yang bercampur aduk di kepalaku, membuatnya berdenyut menyakitkan.
"Bolehkah aku yang melanjutkan cerita ini?" Usul uncle Rex. Myra hanya mengangguk lemah.
"Ketika Alpha kembali dari Moonrise, aku tahu ada yang berubah dari dirinya. Aku mencoba bertanya, tetapi dia menolak untuk bercerita. Dan kemudian sama seperti Myra, kesehatan ayahmu mulai menurun dengan drastis. Aku setengah mati ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi di Moonrise"
"Sampai pada akhirnya semua menjadi jelas ketika utusan dari Moonrise datang. Dia membawa kabar kehamilan Zhena Myra dan juga bahwa kondisinya sekarang lemah. Aku dan Egon sangat terkejut. Tetapi ayahmu nyaris melonjak gembira mendengar kabar kehamilan itu, sekaligus sedih karena Myra sedang sakit. Sampai saat Egon mengingatkannya soal Zhena Juno. Ayahmu menjadi sangat frustasi setelahnya"
"Selama beberapa hari setelahnya, ayahmu mempertimbangkan pilihan untuk berpisah dari Juno dan membawa Myra kesini. Tetapi Egon dan para Elder sangat tidak setuju. Zhena Juno merupakan siewolf dari kalangan Zeta. Dia sudah dijodohkan dengan ayahmu semenjak mereka kecil, kedudukan itu tak bisa diganti dengan mudah. Mereka melarang keras ayahmu membawa Myra kesini"
"Tapi kemudian ada hal gawat lain yang harus kami cemaskan. Penyakit Alpha Owen menjadi semakin parah. Dan pada puncaknya, ayahmu tidak mampu lagi bertransformasi menjadi serigala"
Aku terhenyak dari tempat duduk. Ayahku mengalami hal yang sama denganku? Apakah ini semacam penyakit genetik atau lainnya? Uncle Rex menarik tanganku menyuruhku untuk duduk kembali.
"Ya.. ini sama dengan keadaanmu sekarang, tapi kumohon dengarkan cerita ini sampai selesai. Kau akan mengerti nanti" Ucapnya mencegahku bertanya lebih lanjut. Aku kembali duduk dengan patuh.
"Dokter melakukan pemeriksaan secara menyeluruh kepada ayahmu, bahkan dia sempat dibawa ke RS di dunia manusia yang mempunyai peralatan paling lengkap untuk mencari apa penyebabnya. Tetapi semuanya percuma, dokter tidak bisa menemukan apa yang salah dengan tubuh ayahmu" ucapnya pelan sambil menatapku.
"Beberapa suara sumbang para Zeta* mengatakan penyakit itu kutukan, karena ayahmu mengkhianati Zhena. Keadaan pack saat itu sangat kacau. Kami mati-matian menutupi kabar soal ayahmu telah melemah. Para hunter tamak dan entah inhumane jenis apapun pasti akan berdatangan seperti lalat, jika kabar itu sampai menyebar. Setelah beberapa saat kami terpuruk, kabar gembira datang. Elder Galen tahu persis apa penyebab kondisi ayahmu, kau mengenalnya bukan?" tanya uncle Rex padaku.
Aku mengangguk. Elder Galen adalah salah satu mantan Beta dari generasi Alpha sebelum ayah dari kakek buyutku. Dia adalah werewolf yang sangat unik.
Dia tidak tinggal di dalam lingkaran pack yang modern. Dia dan istrinya memilih untuk membangun rumah di pedalaman hutan, walaupun masih dalam wilayah hutan pack, tetapi sangat jauh dari pemukiman. Dia meninggal saat aku berumur 9 tahun, tidak lama setelah istrinya meninggal.
Istrinya terbunuh oleh hunter muda yang terlalu bersemangat mencari pangkat.
Elder Galen ketika mengetahui hal itu, membalas dengan cara mencincang tubuh Hunter itu sampai menjadi potongan yang nyaris tidak bisa dikenali. Dua minggu kemudian, dia juga meninggal. Rumor mengatakan dia terluka parah karena pertarungan dengan hunter itu.
Aku sangat sedih saat itu, karena kami lumayan dekat. Dialah satu-satunya Elder yang aku sukai dari banyak Elder yang ada. Selain dia dan Elder Firmo, Elder yang lain bersikap sangat dingin kepadaku.
"Elder Galen mengatakan kepada kami, jika penyebab Ayahmu sakit adalah karena dia terpisah dari Mate-nya"
Aku, El dan Roan mengangkat kepala dan menoleh memandang Uncle Rex secara bersamaan, dengan raut wajah yang sama.
Raut wajah terkejut dan heran. Omong kosong apa lagi ini??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
yumin kwan
ahhh.....ada abel di sini. masih satu masa kah dengan TTY???
2021-11-09
0
Diah Chandra
woow ..hunternya ternyata abel,yg menolong rad di TTY..mba ai ini ada kaitannya berarti ya..asyiiik ..seneng banget nemu novelnya mba Ai yg ini...
2021-11-09
0
Melia Suatan
makin jelas
2020-07-07
1