"Duke, kumohon katakan kalau itu tidak benar" kata uncle Rex dengan nada putus asa.
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanyaku.
Roan terkesiap dengan kencang, sedangkan wanita rubah itu memekik terkejut, hingga jatuh terduduk di sofa.
"No..no..no..no!! Tidak kau juga" teriak uncle Rex dengan nada frustasi, dia mulai berjalan mondar-mandir dan bergumam tidak jelas.
"Aku mengira lambatnya penyembuhanmu karena racun vampire itu tadinya" Gumam Uncle Rex masih dengan nada panik.
El tidak bersuara apapun, tapi wajahnya memucat, sambil memandangku dengan mata kosong karena shock.
"Setelah ini namaku akan dicoret dari daftar calon Alpha aku rasa" ujarku dengan masam.
"Tidak! kau akan tetap menjadi Alpha"
Tiba-tiba, suara yang sudah lama aku abaikan, terdengar.
Dan ketidaksiapan mendengar suara itu, membuatku tersentak. Wanita rubah itu berbicara kepadaku.
"Huuh.. ?" Aku hanya mendengus kasar mendengarnya. Dia tidak memiliki hak apapun untuk berpendapat disini.
"Duke!!" Suara bentakan dari Uncle Rex memperingatkan. Aku hanya membuang muka mendengarnya.
"Kita harus menceritakan semua Zhena, aku mohon?" Kata uncle Rex dengan lirih kepada wanita itu.
Ada apa lagi ini? Sekarang mata wanita rubah itu kembali berkaca-kaca. Tapi dia menggeleng "Tidak, hanya bagian itu saja cukup!" katanya, sambil menghapus air mata yang telah terjatuh di pipinya.
"Apa yang kalian bicarakan?" Tanyaku dengan tidak sabar. Drama apalagi yang sekarang mereka mainkan?
"And You!! For God sake, stop crying!"bentakku dengan gusar. "Tangisan tak akan membawa ayahku kembali. Berhentilah"
"Kau lihat itu!! Kau lihat bagaimana dia memperlakukanmu, Zhena?" Uncle Rex berkata kepada wanita rubah itu, sambil menunjukkan tangan ke padaku.
"Apa?!! Aku tidak boleh berlaku kasar kepada orang yang telah membunuh ibuku?" Aku menghardij tidak kalah keras.
"Apa maksudmu Duke?" Wajah marah uncle Rex perlahan hilang dan berganti menjadi raut kebingungan. "Zhena Juno terbunuh oleh Stray yang menyerang pack ini!" ujarnya.
"Kau tidak tahu itu uncle! kau tak berada di sini saat itu terjadi!" Jawabku tajam. Uncle Rex tak akan tahu tentang muslihat dari wanita rubah itu, tapi aku tahu yang sebenarnya.
Dan aku akan membuka semua muslihat itu sekarang. Ayahku sudah meninggal, dia takkan terluka lagi walaupun aku membuka semua rahasianya.
"Wanita itu sengaja memanggil Stray kesini untuk membunuh Ibuku, sehingga dia bisa merebut ayahku dan menjadi Zhena di pack ini!!" Teriakku, setelah 8 tahun lamanya aku menyembunyikan rahasia ini, akhirnya aku bisa mengatakannya.
Isak tangis kembali terdengar dari mulut wanita itu. Karena merasa bersalah mungkin. Uncle Rex memandangku dengan wajah bingung.
"What kind of nonsense is that? Itu tidak benar!" bantahnya.
"Kau tidak ada disini saat itu uncle!! Kau tidak tahu kejadian yang sebenarnya!" ulangku dengan nada bosan.
Aku kasihan pada uncle Rex, dia juga telah tertipu oleh wanita rubah itu.
"Aku memang tidak ada disini, tapi kau juga baru berumur 5 tahun saat itu, bagaimana kau bisa mengambil kesimpulan ini?"
"Itu tidak penting! Yang pasti, aku tidak ingin wanita rubah itu ada di pack ini!!" Bantahku dengan keras kepala. Amarahku pada wanita itu tidak bisa terbendung lagi.
Plaakkkk!!!!...............
"Jangan!!!....." Aku mendengar suara wanita itu berteriak, bersamaan dengan rasa panas menyengat pipi kananku.
Uncle Rex menamparku!!
"Aku tidak peduli kau Alpha atau bukan, aku tidak akan membiarkan siapapun berkata kasar kepada ibu mereka!!" Mata uncle Rex melotot tajam memandangku.
"Kumohon jangan Rex!! Aku mohon jangan katakan!!"
Wanita itu memohon sambil menarik tangan uncle Rex, berusaha menyeretnya agar menjauh dariku.
"Wanita itu bukan ibuku!" Amarahku berkobar tidak terkendali.
"Wanita itu adalah ibumu Duke, Ibu kandungmu!!!"
Teriak uncle Rex mengalahkan kerasnya teriakanku, dan juga jeritan putus asa dari wanita itu, yang sekarang jatuh terduduk di sebelah uncle Rex dan menangis pilu.
Roan segera menghampiri dan memeluknya untuk menenangkan tangis yang semakin keras, walaupun raut mukanya penuh tanda tanya.
Sesaat ruangan itu sunyi, hanya terisi oleh suara isakkan merana dan nafas uncle Rex yang memburu.
"What the h*ll are you saying uncle? Ibuku adalah Juno!!" Jawabku dengan suara bergetar.
What kind of sick twist are they saying?
Wanita ru----itu, datang ketika aku berumur 7 tahun, dua tahun setelah ibuku meninggal. Bagaimana mungkin dia ibu kandungku?? Uncle Rex pasti sudah gila.
"Ya.. mereka berdua adalah ibumu, tapi ibu kandungmu adalah wanita yang telah kau panggil rubah itu!" Katanya, dengan mata masih melotot padaku.
Jika ada petir yang tiba-tiba menyambar kepalaku saat ini, mungkin aku akan merasa lebih baik. Kepalaku terasa seperti akan terbelah.
"T...idak..itu tidak mungkin paman!" ujarku dengan terbata, karena hal yang baru saja aku dengar melebihi dari apa yang sanggup dicerna oleh otakku.
Otakku terasa mati, buntu dan kosong.
Tidak mungkin wanita itu adalah ibu kandungku. Aku membencinya, dia telah membunuh ibuku. Wanita itu sengaja memasukkan Stray kedalam pack sehingga ibuku meninggal. Itulah yang aku tahu selama ini.
Oh..God!! lelucon apa lagi yang sekarang akan terjadi? Aku menghabiskan 8 tahun masa hidupku untuk membencinya. Aku menghabiskan 8 tahun hidupku memusatkan rasa marahku kepadanya.
Dan sekarang, tenyata dia adalah Ibu kandungku??
Dadaku terasa bagai di timpa batu besar, dan aku tifak sanggup mengangkatnya.
"Siapa orang gila yang memberi tahumu soal hal busuk yang kau katakan tadi?" tanya uncle Rex, dengan suara yang lebih pelan.
Karena otakku yang masih mati, pertanyaan itu hanya lewat begitu saja tanpa jawaban.
Uncle Rex melangkah mendekat dan menyentuh pipiku yang tadi telah di tamparnya.
"Maaf, aku hanya tidak ingin kau dan Ibumu menjadi lebih sakit lagi karena perkataanmu" Ucapnya dengan lembut. Matanya menyiratkan penyesalan atas perbuatannya.
Uncle Rex adalah orang yang berhati lembut.
Aku tahu dia tidak akan menamparku jika aku tidak melampaui batas.
"Jangan khawatir.." kataku segera, sambil menggenggam tangannya.
"Sekarang, katakan padaku siapa yang memenuhi otakmu dengan kebohongan soal Zhena Myra telah membunuh Juno?"
Aku merasa begitu bodoh sekarang, idiot!!
Pemahaman atas semua tipu daya Egon membuatku merasa sangat bodoh.
Uncle Rex memandangku dengan heran, karena aku memukul kepalaku dengan keras.
"Egon.. Egon yang mengatakannya padaku" Aku hanya bisa berbisik lirih.
Bagaikan tirai yang terbuka lebar. Aku tiba-tiba mengerti apa yang sebenarnya direncanakan Egon.
Dia sengaja membuat aku membenci ayah dan ibuku sendiri karena dia ingin agar aku pergi dan meninggalkan pack ini.
Dia sengaja memisahkan kami. Tapi rencananya gagal, karena ayah membawaku kembali.
Tapi apa tujuannya melakukan semua ini? Apakah untuk menjadi Alpha?
Egon masih memiliki darah keturunan Alpha. Dia bisa menjadi Alpha, jika tidak ada garis keturunan Theobald di pack, yaitu aku.
Dan aku masih ingat, dialah yang mengusulkan agar aku pergi dari pack ini ketika pertengkaran besar antara ayahku dan aku terjadi 8 tahun yang lalu.
Aku memang benar-benar bodoh!!
Umpatan kasar terlontar dari mulut Roan, sedangkan El mendesis marah mendengar jawabanku. Dia juga akhirnya mengerti apa yang membuat ini semua terjadi.
Uncle Rex hanya terdiam dan menutup wajah dengan kedua tangannya.
"Apa ini berarti dia sudah merencanakan pengkhianatan ini selama 8 tahun?"
Uncle Rex mendapat serangan kejutan lain yang tidak kalah dahsyat. Dia menutup mata, untuk menenangkan diri.
"Apa kalian akan menceritakan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi 20 tahun yang lalu? Dan bagaimana semua ini bisa menjadi sangat rumit?" tanyaku.
Aku tentu saja ingin tahu kebenaran dari seluruh drama kekacauan ini.
Uncle Rex menoleh memandang ke arah wanita ru -- Zhena itu .
Aku tidak bisa mengubah begitu saja kebiasaan yang telah aku tanamkan selama 8 tahun. Dan terus terang saja, aku sama sekali tidak tahu harus bersikap bagaimana menghadapinya saat ini.
Dia masih menangis di pelukan Roan.
"Aku tidak berhak untuk mengatakan atau menceritakan apapun padamu Duke, Zhena Myra yang berhak. Tapi kurasa tidak sekarang, dia tidak akan sanggup, dan aku lelah!!" kata uncle Rex, dengan letih.
"Ya.. aku juga uncle".
Aku memang ingin tahu apa penyebab semua ini, tetapi kepalaku tak akan sanggup untuk menerima penjelasan itu. Aku perlu waktu sendirian untuk mengurai kekusutan di otakku.
Uncle Roan memberi isyarat kepada El dan Roan untuk mengikutinya keluar. Roan memapah wanita itu sambil melambai kepadaku. El menepuk-nepuk lenganku dengan muka prihatin, kemudian dia menyusul Roan yang telah menghilang di balik pintu.
Wanita itu adalah ibuku.
Aku mengulang\-ulang kalimat itu dalam kepalaku untuk memberi gambaran yang jelas tentang fakta ini. Karena bagaimanapun, fakta ini tidak pernah terbayang maupun terlintas dalam otakku.
Tidak sedikitpun.
Aku bertemu dengannya ketika aku berumur 7 tahun. Ayah memperkenalkannya sebagai istrinya yang baru. Tanggapan pertamaku saat melihatnya, sangat khas anak\-anak, aku membencinya!
Tapi jelas, aku akan membenci siapapun perempuan yang dibawa ayah saat itu, tidak peduli walaupun dia sebaik Florence Nightingale .
Tetapi, dengan pelan\-pelan Myra \-\-*aku memanggilnya Myra sebelum menggantinya dengan wanita rubah*\-\- berhasil mengambil hatiku. Seperti yang aku katakan sebelumnya, sejak hari pertama kita bertemu, dia selalu memperlakukanku dengan baik.
Myra memenangkan hatiku dengan mudah.
Dalam waktu sebulan aku sudah menerima kehadirannya. Sikap lembut dan sabar, terutama saat mendengarkan semua ocehanku menjadi kuncinya. Dan baru sekarang aku menyadari, dia berlaku seperti Ibu pada umumnya, karena memang aku anaknya!
Tapi mengapa ayah dan Myra tidak pernah mengatakan hal ini padaku sebelum ini? Mereka dengan sengaja membuatku percaya jika Ibuku selama ini adalah ibu kandungku.
Aku tumbuh besar dalam keluarga yang nyaris sempurna. Ayahku memang sesosok Alpha yang dingin dalam mendidik, tetapi aku tahu itu semua untuk dilakukannya untuk menjadikanku Alpha yang tangguh.
Sedangkan Myra adalah sosok yang hangat, sehingga dengan mudah, aku melupakan kesedihan yang aku rasakan, karena kemarahan ayah dengan curahan kasih sayangnya.
Tetapi semua berubah, ketika 8 tahun yang lalu\-\-*aku berumur 17 tahun*\-\- Egon membisikkan kata\-kata beracunnya padaku.
Saat itu aku memang sudah mempunyai perbedaan pendapat dengan Ayah, yang kurang setuju dengan kegiatanku bermusik. Menurutnya, tidak seharusnya aku mencurahkan begitu banyak waktu bermain piano, sedangkan banyak hal yang masih aku harus pelajari sebagai Scion.
Kebohongan kejam Egon seolah menjadi sumbu yang akhirnya membuatku meledak.
Akulah yang menghancurkan kebersamaan diantara keluargaku. Akulah yang menyebabkan perpecahan ini.
Rasa bersalah melibasku tanpa ampun.
Aku menekan dadaku untuk mengurangi rasa nyeri, yang aku tahu bukan berasal dari retakkan di rusuk. Mati\-matian aku menahan air mataku yang mulai terbentuk.
Aku telah membuat kesalahan besar, kesalahan yang aku tahu, tidak akan bisa aku tebus, karena sekarang ayahku telah tiada. Aku menghapus dengan kasar air mata penyesalan yang akhirnya turun.
Aku memuja Myra seperti ayahku, aku juga menyayanginya, seperti aku menyayangi ayahku. Rasa sakit pengkhianatan yang aku rasakan ketika Egon menyampaikan kebohongan, bahwa Myra telah membunuh Ibuku, membuatku buta.
Aku begitu menyayanginya, karena itu aku juga membencinya dengan intensitas yang sama.
Aku menebarkan kemarahan kepada mereka berdua \-\-*Ayahku dan Myra*\-\-.
Tapi aku paling tak bisa menahan amarah setiap kali aku melihat Myra. Menurutku, dia adalah pihak yang paling bersalah dalam hal ini.
Ayahku hanyalah pria bodoh yang masuk dalam perangkap kecantikannya. Dan karena perbuatan bodoh itu, aku juga membencinya
Hari demi hari, aku membentak, mengusir bahkan memberi larangan pada Myra untuk berada di ruangan yang sama denganku.
Setelah beberapa kali aku menumpahkan amarahku yang tidak masuk akal pada Myra, Ayah akhirnya meledak dan pertengkaran hebat terjadi di antara kami.
Ayah tidak tahu, apa yang telah membuat sikapku terhadap Myra berubah drastis, sedangkan aku tidak sampai hati mengatakan apa yang ada dipikiranku \-\-yaitu omong kosong yang kuperoleh dari Egon\-\- saat itu.
Aku tidak mengatakan semua hal yang telah Egon katakan padaku kepada ayah, karena aku takut ayah akan terluka.
Dibalik semua keburukan yang disampaikan Egon, selama 17 tahun hidup bersama mereka, aku tahu bagaimana ayahku sangat mencintai Myra.
Aku membayangkan dia akan hancur jika tahu semua perbuatan Myra. Maka aku memilih untuk pergi!
Aku ingin meninggalkan semua sakit dan kebencian itu. Aku sangat kecewa dan marah pada kehidupan dan juga nasibku saat itu.
Tapi sekarang aku sadar, aku memilih untuk pergi, karena aku memang bodoh dan bersumbu pendek.
Aku seharusnya tidak mempercayai perkataan Egon begitu saja. Aku lebih tahu tentang sifat ayahku dari pada siapa pun di pack ini \-\-*kecuali mungkin Myra*\-\-, aku juga mengenal Myra, dia yang membesarkanku dengan penuh kasih sayang.
Tapi aku lebih memilih untuk mempercayai mulut busuk Egon dari pada mereka berdua. Kata bodoh saja, tidak bisa mewakili jalan pikiranku.
Oh... Bee, apa yang telah aku lakukan? ratapku dalam hati.
Aku belum bisa menjawab entah misteri apa yang telah terjadi padamu. Dan sekarang masalah yang tidak kalah runyam telah muncul di hadapanku.
Tapi aku tidak akan mengambil keputusan bodoh seperti tadi.
Aku tidak akan percaya pada omongan siapapun tentangmu Bee. Aku akan mencari jawaban atas semua masalah ini secara langsung.
Rasa lelah menderaku tanpa ampun setelah pikiranku sedikit terurai.
Aku memejamkan mataku siap menyambut kantuk yang datang ketika sesuatu mengusikku. Ada sesuatu yang aku lupakan.
Oh!!... bagaimana Uncle Rex bisa tahu aku tak bisa bertranformasi lagi? Bagaimana aku bisa lupa dengan hal ini?
Otakku benar\-benar menyedihkan!! kutukku dengan kesal sambil menarik selimutku.
Aku akan menanyakan kepadanya besok....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Melia Suatan
bener2 salut, tulisannya, bisa membuat pembaca ikutan sebel
2020-07-07
3