Pagi ini Ara kembali ikut sarapan bersama dengan suaminya karena Mommynya Neal masih tinggal di Mansion, setelah ia berjalan mengitari Mansion karena sekarang itu menjadi kebiasaan baru baginya, karena ia benar-benar sangat menyukai seluruh desain mansion ini, setelah Neal turun Mereka pun memulai sarapan.
“Bagimana sayang apakah kamu menyukai kelas musiknya?" tanya Maria pada Ara.
“Iya Mommy aku sangat menyukai, pelatihnya juga sangat ramah dan sangat baik," tutur Ara dengan semangat, Maria tersenyum melihat Ara yang begitu antusias, tapi tidak dengan Neal sedikit pun ia tidak tertarik dengan obrolan itu.
“Hari ini kamu akan ikut kelas lagi bukan?" tanya Maria.
“Iya Mom," sahut Ara.
“Semoga kamu juga akan menikmati kelas hari ini," ujar Maria , Ara pun menganggukan kepalanya.
*****
Peter sudah memberhentikan mobilnya, tapi sedikit pun Ara belum berminat untuk turun, ia hanya diam sambil memanyunkan bibirnya, Peter hanya diam mengamati tingkah Nonanya itu dari kaca spion tenga mobil.
“Peter apakah aku juga harus mengikuti kelas ini? " tanya Ara memelas.
“Ya Nona, anda akan mengikuti kelas
ini dua kali dalam seminggu," ujar Peter.
Ara menarik napas panjang lalu berguman pelan,” untuk apa juga aku belajar berdandan karena Neal juga tidak akan pernah melirikku."
“Jadi Nona berharap tuan Neal untuk
melirik Nona," sahut Peter, Sungguh Ara sangat terkejut mendengar jawaban Peter.
“Bukan – bukan seperti itu Peter," jelas Ara gugup, ” Mana berani aku melakukan itu, "sahut Ara menegrucutkan bibirnya,
“Baiklah aku akan masuk, " ucap Ara
sambil membuka pintu mobil, kemudian melangkah masuk, setelah memastikan Ara
masuk Peter pun menjalankan mobilnya.
“Bagaimana aku bisa berbicara bodoh
seperti itu," ucap Ara menunjuk-nunjuk bibirnya.
****
Ara baru saja selesai mandi dan sedang berbaring di sofa sambil membaca majalah, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar, Ara pun menyaut dan menyuruh masuk.
“Maaf Nona saya menganggu, tapi saya harus membantu anda untuk bersiap-siap," ucap Sarah berdiri di samping sofa
.
“Bersiap - siap? Memang saya akan pergi kemana Sarah?" tanya Ara heran.
“Saya tidak tahu Nona, saya hanya di perintah untuk membantu Nona," sahut Sarah.
Ara pun bangun dan menuju walk in closet di ikuti oleh Sarah di belakang, setelah selesai berdandan Ara pun segera turun ternyata di bawah Peter sudah menunggunya, mereka berdua pun segera berangkat.
“Peter aku akan kemana berdandan seperti ini? " tanya Ara begitu berada dalam mobil.
“Nona akan menghadiri acara ulang tahun perusahaan salah satu rekan bisnis tuan Neal," sahut peter, ingat semua yang sudah
saya ajarkan pada Nona," tambah Peter, Ara hanya menganggukan kepalanya.
“Tapi saya merasa gugup Peter, ini pertama kali saya pergi berdua dengan tuan Neal," ucap Ara ragu.
“Ikuti saja apa yang yang di perintahkan oleh Tuan Neal," imbuh Peter.
“Baiklah," ucap Ara pelan.
Mobil mereka berhenti di depan sebuah gedung perkantoran, Peter segera keluar dari mobil kemudian ia membukakan pintu mobil untuk Ara.
“Semoga sukses Nona, yakinlah pada dirimu, sekarang Nona akan pergi dengan mobil tuan Neal, " ucap peter sebelum Ara keluar dari mobil.
Peter mengantar Ara pada mobil yang ada di depan mobil mereka, Peter membukakan pintu untuk Ara, lalu menyuruh Ara untuk segera masuk, walaupun sedikit takut Ara menuruti perintah Peter, begitu ia akan masuk ia sangat terkejut melihat Neal yang sudah menunggu di dalam, Ara menelan ludahnya kasar karena tiba-tiba nyalinya menciut, ia melirik sekilas pada Peter, melihat anggukan pelan dari peter, Ara segera masuk dan mendudukan tubuhnya di samping Neal, mobil segera meluncur begitu Peter menutup pintu mobil.
Tak ada suara yang terdengar diantara mereka, Ara melirik sekilas pada Neal yang sedang sibuk dengan ponselnya, setelah itu Ara hanya memandang keluar jendela mobil, ia mencoba menikmati suasana malam kota
Moskow, sampai mobil mereka berhenti di sebuah Hotel yang sangat megah.
“Perlihatkan acting terbaikmu," ucap Neal sebelum ia turun.
“I- iya Tuan," sahut Ara takut, Neal mengurungkan langkahnya, dan menatap Ara tajam, sehingga membuat Ara semakin takut.
“Jangan panggil saya seperti itu disini! perintah Neal penuh penekanan, lalu kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertahan.
****
Ara berdiri sangat gugup begitu keluar dari mobil, Neal segera menghampiri Ara dan mengandeng tangan Ara layaknya pasangan, Ara hanya terbengong melihat sikap Neal dan
menatap tangannya yang sedang digenggam oleh Neal, mereka mulai memasuki hotel
menuju ke tempat acara.
“Singkirkan muka bodohmu itu, apakah kamu ingin membari tahu semua orang disini kalau kamu…, ucap Neal tidak melanjutkan ucapannya.
Ara langsung tersentak mendengar ucapan Neal, ia kembali tersadar kembali dengan posisinya.
"Ara kenapa kamu bisa bodoh seperti ini tidak tau posisimu," bathin Ara
Kedatangan mereka langsung disambut oleh penyelenggara acara,
“Selamat datang Tuan Neal dan Nona Anara, anda terlihat begitu sangat serasi," ucap Tuan Robert ramah sambil bersalaman. ”Terima kasih sudah menyempatkan datang di acara kami."
Neal pun tersenyum sambil mengusap lembut tangan Ara, “sama-sama Tuan Robert, "ucap Neal.
“Selamat menikmati pesta ini, saya permisi dulu untuk menyapa tamu yang lain, " pamit Tuan Robert, Neal pun menganggukan kepalanya.
Kemudian Neal mengajak Ara untuk
berbaur dengan tamu yang lain, Neal sangat asyik berbincang dengan para rekan bisnisnya yang juga turut hadir di sana, kerena tidak paham dengan yang mereka
bicarakan Ara merasa sangat bosan, apalagi Ara tidak begitu menyukai keramaian
sehingga ia memutuskan untuk berjalan mencari tempat yang agak sepi, ia berdiri
di di balkon hotel sambil memandang sungai Moskva di malam hari, ketika ia sedang asyik menikmati keindahan sungai itu, tiba-tiba ada yang berdiri di sampingnya,
“Wanita secantik kamu tidak boleh
berdiri sendirian ,akan banyak nyamuk yang ingin menggigitmu," ujar pria itu. Ara begitu tersentak mendengar perkataan lelaki itu, ia memalingkan wajahnya dan segera menjauh
dari pria itu.
“Jangan takut.. saya bukan nyamuk
jadi tidak akan menggigit kamu perkenalkan saya Daniel," ucapnya mengulurkan tanganya. Ara yang diam tidak berniat untuk membalas jabatan tangan Daniel membuatnya terkekeh.
“Baru kamu wanita yang menolak saya ajak berkenalan," ucapnya menatap Ara penasaran
“Maaf saya permisi dulu," ucap Ara pergi dari hadapan Daniel.
“Setidaknya sebutkan namamu Nona," ucap Daniel menahan tangan Ara, namun dengan cepat Ia menepis tangan Daniel.
“Wanita yang sangat menarik, " guman
Daniel menatap punggung Ara.
Ara mencoba mencari Neal ke tempat
terakhir mereka bersama , tapi Ara tidak menemukannya disana, Ara mencoba
mencari Neal diantara para tamu tapi ia tidak menemukannya, Ara mulai cemas bagaimana kalau Neal meninggalkannya. Ia pun memutuskan turun untuk mencari Neal, baru saja ia melangkah keluar dari ruangan itu, ia melihat Neal melangkah masuk, Neal menatapnya tajam, melihat wajah Neal yang menahan amarah membuat Ara ketakutan, Neal segera menghampirinya dengan cepat ia menarik tangan Ara menuju lift, begitu dalam lift Neal langsung mendorong tubuh Ara dengan kasar ke dinding lift.
“Bisahkan kau tidak menggoda pria disaat seperti ini, belum satu jam di sini kau sudah mencoba menggoda pria lain, sekali ******
tetap ******... ucap Neal dengan suara bergetar karena menahan amarah.
Ara dengan susah payah menahan air matanya setelah mendengar perkataan Neal, tapi ia jatuh begitu saja ia hanya mendudukan kepalanya, begitu lift berhenti mereka segera keluar berjalan menuju mobil.
.
.
.
.
.
.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
re
Next
2021-10-21
0
emil lia
jahatnya mulut mu Neal
2021-08-20
0
Moonlight
hichhhhhh
2020-12-22
0