Ara mengerjapkan matanya dan perlahan membukanya, Ara meregangkan tubuhnya dan perlahan bangkit dari tidurnya, ia sangat terkejut melihat suaminya tidur di sampingnya, Ara memandanginya sebentar kemudian beranjak turun dari tempat tidur dengan hati-hati karena takut membangunkan suaminya , ia segera melangkah ke kamar mandi, ia keluar dari kamar mandi dengan kimono handuknya , sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil kemudian berjalan ke ruang ganti untuk berganti pakaian, Ara memilih gaun dengan motif bunga-bunga berlengan pendek dengan panjang selutut, ia mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer kemudian mengucirnya, ia memoleskan sedikit lipsik di bibirnya yang sudah berwarna pink itu.
Ara segera keluar dari walk in closet, Ia kembali memandangi suaminya yang masih tidur, ia tidak tahu kapan suaminya masuk ke kamar, perlahan Ara melangkahkan kakinya keluar dari kamar, ia segera menuruni tangga, beberapa orang maid sedang membersihkan rumah, begitu melihat kedatangan Ara mereka segera menyapa sambil menundukana kepalanya.
" Tidak usah sungkan seperti itu kepadaku. Kalian tahu dimana letak dapur? "
" Mari saya akan mengantar Nona," ucap maid itu, Ara pun segera mengikuti langkah maid itu, baru berjalan beberapa langkah tiba-tiba pelayan yang ditemui Ara semalam datang menghampiri,
"Selamat pagi Nona, Nona mau kemana? "
"Aku mau ke dapur untuk mengambil minum!"
"Nona duduklah di sini," ucap maid itu sambil mengajak Ara duduk di sebuah meja, " ini sepertinya itu meja makan," guman Ara dalam hati, Ara pun mengiyakan sambil mendudukan tubuhnya disalah satu kursi yang ada disana, ia mengamati pelayan itu tak lama ia kembali dengan membawa teko dan sebuah gelas di atas nampan, ia segera menuangkan air ke dalam gelas, ara pu segera mengambilnya. "Siapa namamu?"
" Nama saya Sarah Nona," sahut pelayan itu.
" Baiklah Sarah, aku akan membantu kamu untuk membuat sarapan," ucap Ara bangkit dari kursinya
"Jangan Nona... di rumah ini sudah ada koky untuk memasak, di rumah ini sudah memiliki banyak pelayan dan sudah memiliki tugasnya masing-masing," jelas Sarah menatap Nona mudanya itu.
"Baiklah, kalau begitu aku ingin keluar melihat rumah ini," ucap Ara.
"Baiklah, saya akan menemani Nona," sahut Sarah.
"Tidak usah Sarah, aku bisa sendiri." Ara pun segera melangkah menuju pintu utama, begitu sampai di luar Ara memperhatikan lingkungan rumah yang begitu asri banyak di tumbuhi oleh pepohonan yang sudah tinggi-tinggi yang sangat rimbun, Ara terus melangkah menyusuri halaman mansion itu, langkahnya terhenti melihat sebuah taman bunga yang begitu indah , Ara segera mempercepat langkahnya, Ara tersenyum riang lalu memejamkan matanya sambil menghirup aroma bunga-bunga itu yang begitu sangat menyegarkan.
"Selamat pagi Nona."
Ara segera membuka matanya, "selamat pagi Peter." Ia sedikit terkejut dengan kehadiran disana.
"Nona terlihat sangat senang?" tanya Peter sambil mengamati wajah Ara.
"Kamu tau Peter aku begitu sangat menyukai bunga, karena itu aku sangat senang melihat banyak bunga disini, " sahut Ara sambil memandangi semua bunga itu dengan takjub.
"Nona juga boleh memetiknya," tawar Peter.
"Jangan di petik Peter biarkan saja bunga akan cepat layu kalau di petik. "
Neal yang sudah bangun dari tidurnya melangkah menuju balkon kamarnya untuk menikmati matahari pagi, tiba-tiba matanya tertuju pada istrinya dan Peter yang sedang mengobrol, ia memperhatikan keduanya dari kejauhan , tanpa sengaja Ara pun menatap ke arah balkon tempat Neal yang sedang berdiri, sejenak pandangan mereka bertemu dengan cepat Ara menundukan kepalanya, kemudian Peter segera mengajaknya masuk, Ara kembali memberanikan untuk melihat ke balkon dan suaminya sudah tidak lagi ada di sana.
******
Ara sudah duduk di meja makan untuk sarapan, tak berapa lama Neal turun di dampingi oleh seorang pria, mereka segera berjalan ke meja makan, ia menatap Ara dingin, lalu Neal duduk di sebelah Ara, sungguh Ara tidak tau apa yang harus dilakukannya, karena sampai sekarang ia belum pernah bertegur sapa dengan suaminya itu, Ara segera mengambilkan sarapan untuk suaminya lalu meletakkannya di depan suaminya, Neal memandang tajam mata Ara yang membuatnya menjadi takut, tanpa menyentuh sarapan itu Neal bangkit dari kursinya,
"Apakah Tuan tidak sarapan dulu?" tanya pria itu.
"Tidak...selera makanku hilang karena makanan itu terlihat begitu menjijikanmenjijikan, " sahut Neal dingin lalu segera berlalu dari meja makan. Pria itu menundukkan tubuhnya kepada Ara sebelum ia menyusul langkah Neal.
Ara tau apa maksud perkataan suaminya, ia tidak menyukai Ara untuk mengambilkan makanan untuknya, walaupun perkataan Neal terdengar begitu menyakitkan tapi Ara tak bergeming dan tetap melanjukan sarapannya seorang diri, ia sudah terbiasa mendengar perkataan seperti itu, walaupun sebenarnya hatinya sangat sakit tapi ia tidak bisa membalas karena ia memang berasal dari keluarga miskin dan sangat menyedihkan.
Begitu Ara menyelesaikan sarapannya, Sarah menghampirinya," Nona ayo sekarang saya bantu berganti pakaian. "
" Kita akan kemana Sarah?" tanya Ara heran.
"Nona kan ke rumah orang tua Nona, nanti Peter akan mengantarkan Nona," jelas Sarah.
Mereka berdua pun segera ke kamar Ara, Sarah membantu Ara berganti pakaian dan membantu Ara memasang make up, Ara mencoba bertanya kepada Sarah di selahnya,
"Sudah berapa lama kamu bekerja di sini sarah?"
" Baru dua minggu ini Nona, semua pelayan disini adalah pekerja baru, karena mansion ini baru selesai dibangun, Tuan pasti sangat mencintai Nona, karena ia membangun mansion seindah ini untuk anda Nona," ucap Sarah.
"Berarti Sarah tidak tau kalau aku adalah pengantin penganti," guman Ara dalam hati. Setelah selesai berdandan Ara segera keluar dari kamar begitu turun dari tangga Peter telah menunggunya, Peter mengikuti langkah Ara di belakang, Peter segera membuka kan pintu mobil untuk Ara, kemudian baru ia masuk ke dalam mobil dan melajukannya, Ara tak henti memperhatikan pemandangan luar dari kaca mobilnya, tak ada suara sepanjang perjalanan, sesekali Ara menggigit ibu jarinya, seribu pertanyaan sedang bergelayut di benaknya, selama seminggu ia tinggal di maskow belum pernah ia berkunjung ke rumah orang tuannya ( orang tua Anara ).
Cukup lama juga mereka tempuh lumayan jauh , akhirnya mobil itu berhenti di depan rumah yang sangat megah, Ara segera membuka pintu tanpa menunggu Peter untuk membukanya
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
bagus dan seru penuh teka teki aja , semoga Neal, berbaik hati ya,
2025-04-23
0
ArbaIy ArbaIy
lanjuttt ...
2021-07-22
0
Mell Zahira
penasaran jg dcbaa baca dulu 🤭
2021-01-03
0