Mobil yang membawa Ara masuk ke dalam semua gerbang yang besar dan sangat tinggi, Ara yang pun memperhatikan di sekitarnya dari dalam mobil, dan tak lama mobil yang membawanya berhenti, Ara masih diam ketika Peter keluar dari mobil, Ara memperhatikan kemana langkah kaki Peter, dan ternyata ia membukakan pintu untuk Ara,
"Silahkan turun Nona," sapa Peter.
Ara terlihat ragu, hingga ia bertanya kepada Peter,
"Kita dimana?" tanya Ara pelan.
"Kita sudah sampai di rumah mulai sekarang, Nona dan Tuan akan tinggal disini," jelas Peter .
Perlahan Ara menurunkan langkahnya, Ia kesusahan ketika akan turun karena bajunya , Peter membantu Ara turun. Ara memandang takjub melihat bangunann di depannya," ini bukanlah rumah tapi semua istana,"guman Ara dalam hatinya.
"Ayo Nona, suhu diluar dingin nanti Nona sakit," ajak Peter .
Perlahan Ara melangkahkan kakinya mengikuti Peter, begitu Peter tiba di depan pintu, ia segera membukanya.
"Masuklah Nona," ucap Peter. Ara pun menganggukan kepalanya dan melangkahkan kakinya ,begitu ia masuk, Ara menyapukan pandangannya ke suluruh ruangan, sejenak Ara menghentikan langkahnya, matanya takjub melihat ruangan rumah yang sangat luas, berpuluh kali lebih luas dari tempat tinggalnya dengan ibunya, teringat akan ibunya membuat mata Ara berkaca-kaca, dengan cepat ia menghapus air mata di sudut matanya,
"Selamat datang ke rumah Nona," sapa seorang wanita yang masih muda. "Ayo kita ke kamar Nona," ajak wanita itu, Melihat Ara yang kesusahan dengan pakaiannya wanita itu membantu Ara mengangkat gaunnya.
"Terima kasih," ucap Ara tersenyum
"Tidak perlu berterima kasih Nona karena memang sudah tugas saya melayani Nona."
"Dimana kamar saya?" tanya Ara.
"Di lantai dua Nona."
Mereka menaiki tangga dengan pelan, tangga yang cukup luas dan terlihat clasik, pegangan tangganya terbuat dari kayu yang begitu kokoh yang sudah berumur ratusan tahun, begitu sampa di lantai dua matanya kembali di manjakan dengan desain ruangan modren clasik, tidak jauh dari tangga ia melihat sebuah ruangan yang tertutup pintu yang berukuran sangan cantik dan benar saja maid tadi membawwa Ara kesana,
" Ini kamar Nona," ucapnya sambil membuka pintu kamar.
Ara melangkah masuk dan mengitari setiap sisi ruangan dengan matanya, demi tuhan kamar ini sanga besar, sungguh dalam mimpi pun Ara tidak pernah memimpiikan akan memiliki kamar seperti ini, tempat tudur yang besar dan sangat mewah, ada bebera sofa disana dan masih banyak benda lainnya.
" Mari Nona saya bantu melepaskan pakaian Nona," tawar maid itu menghampiri Ara. Ara pun mengiyakan. Dengan hati-hati maid itu membuka resleting baju Ara, dengan cepat Ara menahan baju itu dengan tangannya agar tidak terjatuh.
"Dimana letak pakaian ganti saya?" tanya Ara.
Maid itu segera melangkag ke sebuah pintu yang ada dalam ruangan itu lalu membukanya, Ara pun berjalan menghampirinya.
"Silahkan Nona, semua benda keperluan anda ada di sini," ucap maid itu.
"Terima kasih... kamu boleh pergi, ini sudah larut. Istirahatlah!"
" Iya Nona, terima kasih," maid itu berlahan berjalan meninggalkan Ara.
" Tungguh! maid tadi menghentikan langkahnya, dan memutar tubuhnya kembali, "ada Nona?"
"Kamar mandinya di mana?"
"Bersebelahan dengan pintu ini Nona." Ucap maid itu sambil menunjukkan dengan jarinya.
"Terima kasih!"
"Iya Nona." Maid itu kembali melanjutkan langkahnya ,sebelum keluar ia kembali menutup pintu kamar itu.
Ara pun melangkah masuk , dan untuk kesekian kalinya Ara terpaku melihat begitu banyak pakaian bergantungan di raknya, Ara tak berniat untuk memeriksannya , karena ia sungguh sangat terkejut dengan perubahan mendadak pada dirinya , ia merasakan dirinya seperti seorang putri raja, hanya dengan menjentikan jarinya saja semua sudah tersedia, sungguh ajaib seperti memelihara jin saja, ia hanya fokus untuk mencari letak pakaianya, dan apa yang dicarinya akhirnya bertemu jua, perlahan Ara melepaskan gaunnya sehingga menyisahkan pakaian dalamnya saja, Ara segera mengantung gaun itu dengan seditik kesusuhan, lalu ia segera mencari piyaman tidurnya, namun ia harus menelah kecewa karena tidak menemukan piyaman tidur yang cocok dengan dirinya , dan akhirnya karena tidak ada pilihan terpaksa Ara mengambil salah satunya.
Ara segera keluar dari ruangan itu dan melangkah ke kamar mandi, dengan mengunakan pakaian dalamnya ia bergegas masuk ke kamar mandi, ia segera membersihkan tubuhnya, selesai mandi ia segera memakai pakaian tidurnya, dan segera keluar dari kamar mandi, perlahan Ara melangkahkan kakinya ke tempat tidurnya, dan merebahkan tubuhnya disana, ia pun menyelimuti tubuhnya, Ara menatap kosong langit-langit kamarnya, pikiran tentang ibunya kembali melintas.
"Maafkan Ara ibu... apapun akan Ara lakukan agar ibu bisa sembuh kembali, hanya ibu keluarga yang Ara punya di dunia ini, kita tak akan lama berpisah ibu , nanti kita akan berkumpul kembali," guman Ara pelan sambil menghapus air matanya.
Perlahan Ara memiringkan tubuhnya, ia menatap kasur yang kosong di sebelahnya, "apakah dia akan tidur di kamar ini juga," guman Ara. Ara terus menatap ke sisi itu hingga ia akhirnya terlelep.
********
Neal masuk ke kamar sudah hampir dini hari, perlahan ia membuka pakaiannya, ia menatap Ara yang sudah tertidur, ia melemparkan pakaiannya begitu saja di atas sofa, sehingga hanya menyisahkan pakaian dalamnya saja, ia segera melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya , selesai mandi Neal segera keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit dipinggangnya kemudian melangkah ke walk in closet, setelah memakai piyamanya ia segera keluar dari sana , Neal segera naik ke tempat tidur dan membaringkan tubuhnya di sebelah Ara, ia menolehkan wajahnya menatap Ara yang tertidur dengan posisi tubuh menghadap kepadanya, lama ia memperhatikan wajah Ara, kemudian ia menggeser tubuhnya hingga membelakangi Ara, ia segera mengambil remot dan mematikan lampu kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Tari Nikinabigh
gitu aja y neal....
2021-05-08
1
Dewa Rana
ceritanya bagus Thor, tapi maaf ya mohon author lebih teliti karena banyak typo-nya....
2021-03-07
1
Ranie
Suka
2021-02-16
0