Arabella Secret
Arabella memandangi pantulan bayangannya di cermin, sungguh kisahnya hampir seperti cindirella yang berubah dalam satu malam, dua minggu yang lalu ia masih menjadi gadis miskin yang bekerja sebagai pelayan di sebuah cafe di sudut kota Tyumen. Sekarang penampilannya sudah seperti putri bangsawan dengan gaun penganti yang membalut tubuhnya membuat dirinya terlihat begitu sangat cantik, baju itu ditaburi oleh batu-batu yang sangat cantik, Arabella sendiri tidak tahu apakah namanya, orang miskin seprtinya tidakk akan mengerti dengan benda-benda seperti itu,semua batu itu yang berkilau seperti bintang di langit malam, gaun pengantin dengan lengan panjang , memiliki belahan dada yang cukup rendah, sehingga sedikit memperlihatkan dadanya yang bulat indah itu, beberapa kali Arabella mencoba untuk terus mengangkatnya karena ia sungguh sangat risih karena ia sungguh tidak terbiasa dengan busana seperti itu.
Rambut panjangnya di sanggul sehingga mengekspos leher jenjangnya yang putih mulus, dengan tiara yang menghiasi kepalanya, anting berlian cantik menghiasi telinganya, Dan ini untuk pertama kali wajah cantik Arabella di pakaikan make up, sungguh ia hampir tidak mengenali wajahnya sendiri, waluapun ia hanya di dandan dengan make up yang natural, tapi aura kencantikannya sangat mempesona mata bagi yang melihatnya, beberapa wanita yang ada di ruang itu tak henti memujinya.
Sungguh kalau Arabella ingin jujur dengan perasaannya saat ini , ingin rasanya ia menjerit dan menangis, sesungguhnya sebuah pernikahan adalah hal yang sangat diimpikan oleh setiap wanita di dunia ini, kalau seandainya pernikahan itu terjadi antara dua orang yang saling mencintai, tapi pernikahan ini adalah pernikahan penuh sandiwara, dirinya hanya penganti pengganti dari seorang wanita yang tidak ia kenali sama sekali, pernikahan ini terjadi karena kebetulan memiliki wajah yang mirip dengan wanita itu, sungguh takdir sepertinya sangat senang mempermainkan hidup Arabella..
Lamunan Arabella terhenti ketika seorang mendatanginya,
"Maaf nona, sudah saatnya adalah keluar karena pernikahan akan segera di mulai.
Arabella pun mengiyakan , ia segera bangun dan wanita itu membantunya berdiri, karena Arabella mengalami kesulitan dengan gaunnya yang panjang menyapu lantai, wanita itu menggandeng tangan Arabella menuju sebuah pintu, Arabella menahan napasnya sejenak sebelum pintu itu terbuka, dan begitu pintu terbuka mata Arabella sangat takjub melihat dekorasi ruangan itu yang sangat cantik, sungguh Arabella hanya pernah melihat dekorasi cantik seprti ini hanya dari televisi, ruangan itu hampir seperti taman di penuhi oleh berbagai jenis bunga- bunga yang membuat ruangan itu penuh dengan aroma bunga yang sangat menyegarkan, sekilas Arabella menyapukan pandangannya kepada para undangan yang duduk berjejer di kursi-kursi yang tersusun rapi.
Arabella melihat seorang pria sedang berdiri di depan altar, Arabela tidak dapat melihat wajahnya karena posisinya yang membelakangi Arabela, suara dari MC yang menyiarkan bahwa penganti wanita sudah berada dalam ruangan, dan refleks semua para undangan memutar kepalanya kebelakang untuk melihat pengantin wanitanya, Arabella mencoba bersikap tenang dan anggun karena hampir satu minggu ini ia di latih oleh orang pilihan untuk acara pernikahannya ini, walaupun demikian rasa gugup dan debaran jantungnya sulit untuk di tepis begitu saja, apalagi ada ratusan pasang mata yang sedang menatapnya.
Seorang pria paruh baya menghampiri Arabella, ia memandangi Arabella dengan pandangan yang sangat sulit di artikan, ia kemudian tersenyum kepada Arabella, dan menggandeng tangan Arabella,
" Ayo nak , kita lakukan, papa yakin kamu pasti bisa," bisiknya pelan di telinga Arabella.
Arabella pun mencoba tersenyum dan menganggukan kepalanya pelan , ia menegakkan tubuhnya dan melangkah sangat anggun sambil menggandeng tangan pria paruh baya itu yang sekarang di panggilnya papa. Arabella kembali menatap ke altar dan pria itu juga sedang memutar tubuhnya agar menghadap ke arah Arabella yang sedang melangkah di gandeng oleh papanya, sesaat pandangan mereka bertemu, seorang pria berdiri memakai tuxedo hitam membalut tubuhnya yang kekar, memiliki garis wajah yang nyaris sempurna dengan tatapan setajam elang menatap Arabella, dengan cepat Arabella mengalihkan pandangannya.
Tinggal beberapa langkah lagi Arabella tiba di depan altar, ia menggenggam erat tangan papanya, merasakan kegugupan putrinya Tuan Ivander mengusap tangan Arabella lembut, mereka berdua saling menatap , Ivander memberikan senyuman sebelum menyerahkan Arabella kepada pengantin pria yang sudah menunggu, mereka berhenti dengan jarak yang hanya terpisah satu langkah saja, Ivander segera menyerahkan tangan Arabella kepada Neal, dan langsung di sambut oleh Neal , mata mereka kembali bertemu kali ini Neal memberikan senyuman yang sangat manis kepada Arabella dan langsung menggandeng tangan Arabelal melangkah manaiki altar, sungguh sandiwara yang sangat sempurna, mampu mengecoh semua undangan seolah mereka adalah dua pasang anak manusia yang saling mencinta yang sedang berjanji di depan Tuhan , dengan lancar Neal mengucapkan janji pernikahan,tapi tidak dengan Arabella ia begitu gugup namun akhirnya mampu melakukan tugasnya dengan baik.
Dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya Neal memasang cincin pernikahan di jari manis Arabela, begitu pun Arabella memakaikan cincin di tangan Neal, walaupun dengan sedikit gemetar. dan tibalah hal yang paling di cemaskan Arabella, dan ketika pendeta yang menikahkan mereka berkata, Tuan Neal anda sudah boleh mencium pengantin wanita anda, karena sekarang kalian sudah resmi menjadi suami istri, kalau seandainya wajah Arabella tidak di hiasi make up mungkin sekarang wajah dan bibirnya sudah seputih kertas, bagimana mungkin ia akan berciuman dengan sorang pria yang tidak di kenalnya bahkan mereka belum satu jam bertemu.
Neal segera memeluk pinggang Arabella dan menarik nya sehingga tubuh mereka menempel dengan sempurna, sungguh itu membuat Arabella terkejut luar biasa dengan cepat Neal menarik tengkuk Arabella, mencium bibir Arabella dan melumatnya dengan lembut , Arabella hanya diam tidak membalas ciuman itu karena ia sungguh tidak tahu bagaimana melakukannya, Neal melepaskan ciumannya diiringani sorakan dan tepukan tangan para undangan.
******************
Acara resepsi pernikahan sungguh sangat meriah, karena ini adalah pesta perkawinan dari dua keluarga yang sangat berpengaruh di Negara ini, tak henti tamu menyapa mereka dan tak satupun ia mengenali tamu yang datang.
Arabella memutuskan untuk pergi dari pesta terlebih dahulu, karena ia merasa sedikit pusing, sungguh sangat melelahkan bersandiwara di depan para undangan , setelah mendapat ijin dari orang tuanya dan mertuanya ia pun beranjak pergi, sedangkan suaminya tidak tau pergi kemana, dan ia pun tidak ambil pusing . Sebuah mobil mewah telah menunggunya di lobby hotel, dan tentu saja ia keluar dari hotel tidak sendirian tetapi di kawal oleh empat orang bodyguar, begitulah hidupnya satu minggu terakhir, sangat bertolak belakang dengan kehidupan ia sebelumnya.
" Bolehkan tuan membawa aku berkeliling kota Moskow dulu sebelum pulang?" tanya Arabella penuh harap.
" Tentu saja Nona Muda, tapi jangan memanggil saya tuan karena saya itu pelayan Nona Muda, panggil saja nama saya Peter itu nama saya, mulai sekarang kemana pun Nona pergi saya yang akan mengantarkan."
"Baiklah peter!" seru Arabella tersenyum. Ia menatap sopirnya itu dari spion tengah mobil, kalau di lihat dari wajahnya umur mereka tidaklah jauh berbeda.
" Berapa usiamu Peter?" tanya Arabella sambil melayngkan pandangannya keluar jendela mobil`
"Dua puluh sembilan tahun Nona," jawabnya singkat.
" Apakah kamu sudah menikah?" tanya Arabella tanpa mengalihkan pandangannya.
"Belum Nona."
"Baiklah, senang bisa berkenalan dengan Peter, semoga kita bisa berteman, " imbuh Ara sambil tersenyum.
"Saya juga senang bisa berkenalan dengan anda Nona, " sahut Peter menarik sedikit bibirnya untuk tersenyum.
" Kamu memang mirip dengan Nona Anara , bedanya karena kamu sangat polos Nona, dan juga ceria," guman Peter dalam hati sampil menatap Nona mudanya dari kaca spion.
.
Ini visual tokoh Neal dan Anara/arabella, Author memiliki gambar menurut karakter ya,
NEAL
ANARA/ ARABELLA Picture by Google
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
ujuk 12
kangen sama karya othor,, ngulang lagi baca
2024-10-18
0
Anna Purboyo
aku mmg LBH suka visual orang barat ato org indonesia drpd korea
2024-02-26
0
Putri Mahkota
visualnya😍😍
2023-08-02
0