Panik

Happy Reading

💐💐💐💐💐💐💐

Satu minggu berlalu, Henry selalu berangkat pagi dan pulang larut malam. Begitupun hari ini, Meskipun sekarang hari minggu, tetapi Henry tetap keluar rumah. Tetapi baru saja ditengah jalan, gawainya berdering.

📲Bibi Mey is calling

Kening Henry berkerut, tak biasanya menelpon langsung ke nomor pribadi Henry.

Dari mana Bibi Mey punya nomor pribadiku? Tak biasanya dia menghubungiku seperti ini.

Hingga panggilan yang ketiga kali, barulah dia mengangkat panggilan itu.

📲 Tuan, maaf mengganggu Anda, tapi ini kabar penting.

👨‍💼 Hmmm katakan.

📲 Tuan Muda El demam, Tuan.

👨‍💼 Bawalah kerumah sakit, aku bukan dokter, kenapa malah menelponku?

📲 Tolonglah Tuan ini darurat.

👨‍💼 Baiklah kau tunggu sebentar.

Setelah mengakhiri panggilan dengan Bibi Mey, ternyata panggilan masuk dari Mommy dan Daddynya.

Ada pula pesan masuk dari Tuan Abimanyu. Yang intinya menyuruh Henry mengatar Adel kerumah sakit.

Henry memutar laju mobilnya. Ia kembali kemansion. Saat ini Arga sedang menemui investor, yang mendadak jadwalnya dimajukan. Karena akan pergi keluar negeri.

Henry hendak menyusulnya. Namun kabar dari Bibi Mey mengurungkan niatnya.

Kemana semua supir dan pelayan dimansion? Nanti akan kubuat perhitungan dengan mereka.

Henry segera memarkirkan mobilnya. Adel sudah terlihat sangat panik. Rena bertugas dirumah sakit sejak seminggu yang lalu. Biasanya jika terjadi seperti ini dia yang selalu menangani.

Tanpa menunggu Henry turun dari mobil, Adel segera berlari. Ia membuka pintu mobil, kemudian naik dengan tergesa. Diikuti Bibi Mey membawa perlengkapan El.

"Ayo Tuan, kita harus kerumah sakit. Saya sudah menghubungi dokter Wulan," ucap Adel.

Henry langsung menjalankan mobilnya, ia pun merasa tak tega melihat Ansell yang sedari tadi menangis.

Ditengah jalan tiba tiba Adel minta berhenti, Henry menepikan mobilnya. Adel memberikan El pada bibi Mey. Adel sudah tak tahan. Ia membekap mulutnya.

"Hey kau ini kenapaa..." Henry melepas bekapan Adel. Dannnnn

"Uwekkkkkkk" Adel muntah dihadapan Henry. Mengenai jas mahalnya. Ia kemudian berlari keluar mobil, dan melanjutkan keinginanya. Membuang semua isi perut.

"Aarrrrggghhhh , Dasar wanita si**** , akan kuberi perhitungan kau nanti," Henry sangat marah. Untuk pertama kalinya ia mengalami ini.

Tetapi ia juga panik melihat keadaan Adel, Namun Hery tak tau harus berbuat apa.

Henry turun dari mobilnya. Ia membuka jas dan bajunya. Kemudian membuangnya kesembarang arah. Hingga memperlihatkan otot lengannya yang kekar, dan dada bidangnya dibalik kaos ketat yang ia pakai. Ia terus saja menggerutu.

Adel yang telah selesai berbalik badan. Wajahnya sangat pucat, ia terhuyung dan hampir jatuh. Henry refleks menangkapnya. Dan memapahnya menuju mobil.

"Kau ini merepotkan saja, kenapa malah jadi ikutan sakit hahh?" Henry berucap dengan nada tinggi. Membuat baby El yang baru terlelap menangis.

Adel yang mendengar itu, mengambil alih El. Dia ingin memberinya ASIP.

"Dimana ASIP yang ku siapkan tadi Bibi Mey?" tanya Adel. Setelah dicari ternyata tidak ada. Adel ingat tadi ia meninggalkannya dimeja ruang tamu.

"Ya ampun Bibi, pasti ketinggalan diruang tamu tadi, Adel menepuk jidatnya sendiri.

Melihat Baby El semakin menangis, ia berinisiatif menyu*** secara langsung. Tanpa fikir panjang ia membuka bajunya, kebetulan ia masih menggunakan piyama tidur.

"Hey apa yang kau lakukan?" ucap Henry.

"Tuan diamlah! Ini darurat, cepat jalankan lagi mobilnya!" Adel sebenarnya masih sangat pusing dan lemas. Namun ia menahannya, demi Baby El.

Henry belum juga melajukan mobilnya kembali. Ia juga memasangkan sabuk pengaman untuk Adel. Jarak mereka yang terlalu dekat, sehingga Henry melihat pemandangan indah. Bukit nan gersang, mulus tanpa ada apapun disana , sungguh menggoda iman.

"Tuan apa kau bisa cepat sedikit," Adel berucap dengan kesal.

Berani sekali orang ini membentakku sejak tadi. Kau tunggu saja setelah ini. Dan lihatlah apa yag dia lakukan itu? Dia memperlihatkan yang tak seharusnya ku lihat. Dia benar benar ingin menggodaku cih.

Adel yang merasa semakin pusing dan lemas, hanya menghiraukan Henry. Bibi Mey baru saja masuk mobil, ia masuk ke minimarket diseberang jalan untuk membeli minum. Dan minyak angin.

Bibi Mey memijat tengkuk Adel, dan memberikanya minum kemasan. Ia juga mengoleskan minyak angin. Baby El tertidur kembali.

Henry perlahan menjalankan mobilnya, tak lama mereka sampai dirumah sakit. Adel tertidur bersama Ansell dalam dekapannya.

"Tuan sebaiknya Anda menggendong Nona Adel," Bibi Mey memberi saran. Sementara Baby El sudah dibawa dokter Wulan.

Henry menghembuskan nafas berat. Dengan perlahan ia mengangkat Adel. Karena kenyamananya terganggu Adel terbangun.

"Aaaaaa Tuan apa yang kau lakukan, turunkan aku," Adel terus memukuli dada bidang Henry.

"Kau ini berisik sekali," Henry menurunkan paksa Adel.

Bukkkkkk

Suara Adel terjatuh kelantai, Ia meringis kesakitan.

"Aaawww... Tuan kau jahat sekali, tidak bisakah pelan sedikit?"

"Bukankah kau yang minta diturunkan?" Henry dengan tampang tak berdosa.

"Ya tapi kan bisa pelan pelan."

Dokter Alvin yang melihat langsung menghampiri Adel. Ia membantunya berdiri. Dilihatnya penampilan Adel yang berantakan dengan wajah pucat.

"Kau sakit Nona?" tanyanya.

"Aku tak apa. Aku harus menyusul Baby El." Adel meninggalkan dokter Alvin. Ia segera menyusul Bibi Mey dan dokter Wulan.

"Hei Alvin, kau periksalah pengasuh El itu. Aku tak ingin tertular penyakitnya juga," ucap Henry.

Sejak kapan kau peduli dengan orang lain Tuan? Ini bukan seperti Henry yang ku kenal.

"Baik Tuan," jawab dokter Alvin. Ia enggan berdebat dengan singa buas ini.

Sepanjang perjalanan Adel menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Penampilannya benar benar kacau. Mukanya pucat, rambutnya dicepol asal asalan. Dan ia mengenakan baju tidur gambar keropi. Bahkan sandal rumah bergambar kelinci, masih melekat dikakinya.

Dari semalam Baby El rewel, Bahkan tadi pagi panasnya naik 38°. Jadi Adel tak sempat mengurus dirinya. Karena Baby El hanya menempel terus padanya. Adel hanya cuek bebek, ia terus saja melangkah menuju ruang pemeriksaan El.

"Maaf Nona Adel, silahkan Anda masuk ruangan," ucap dokter Alvin.

"Baik dok," Adel mengikuti dokter Alvin. Tetapi ia malah diajak keranjang pasien disebelahnya.

"Kenapa kesini dok? Saya mau lihat El."

"Maaf Nona tolong menurutlah, ini demi kebaikan Anda," ucap Dokter Alvin setengah memaksa.

Dengan terpaksa Adel menuruti ucapan dokter Alvin, seorang suster membantu Adel rebahan. Kemudian dokter Alvin segera memeriksanya.

Adel dipasang selang infus ditangan kirinya, Henry hanya memperhatikannya. Ia sudah berganti pakaian, Arga yang mengantarkannya. Selesai meeting ia segera meluncur kerumah sakit.

"Tuan, hasil pemeriksaan Tuan Muda El sejauh ini bagus. Demamnya disebabkan gigi yang akan tumbuh bersamaan," ucap dokter Wulan.

"Hmmmmm..." Henry hanya berdehem, lalu pergi dari sana.

"Tuan...." dokter Wulan berusaha mengejar, namun dicegah oleh Arga.

"Biarkan dia pergi," ucap Arga dengan wajah datarnya.

Astaga kenapa dengan orang orang ini? Apa mereka kebanyakan berada diruang ac, jadi sikapnya dingin sekali. ~ batin dokter Wulan.

TBC

Mohon dukungan like komen dan vote

Terima kasih

Terpopuler

Comments

ganti nama

ganti nama

sedingin rumahan ber AC... hmmm emang enak ngadem di ruangan ber AC ketika badan panas2 kelelahan
wkwkwk

2021-08-20

0

Nani Kusnandi

Nani Kusnandi

si hendry ini cuek banget SM anaknya.tdk sesuai dng pesan istrinya

2021-06-27

1

Mega Sari

Mega Sari

Thor buat Tuan Muda Henry Bucin dengan Adel😂😂😂😂

2021-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Welcome baby El
2 Hanya Mimpi
3 Tak Tega Melihatnya Menderita
4 Takut Kehilangan
5 Benar Benar Pergi
6 Danau
7 Kondisi El menurun
8 Surat Perjanjian
9 Kesepakatan
10 Welcome Home Baby El
11 Dilema
12 Tinggal di Mansion
13 Gamang
14 Panik
15 Peduli?
16 Bertemu mantan
17 Wanita menyebalkan
18 Mengenang
19 Keluarga
20 Taman
21 Makan malam
22 burung berkicau
23 Jalan jalan
24 kejadian tak terduga
25 Mall
26 Marah
27 El hilang?
28 El hilang 2
29 menggemaskan
30 Flash back
31 Hantu
32 Balkon kamar
33 Murung
34 kesedihan Adel
35 Kesedihan Adel Part 2
36 Kabar Duka
37 El Mandi Lumpur
38 Persiapan Ulang Tahun
39 Sundal Jepit
40 Happy Birth Day
41 Birth Day Party
42 Gara-gara Heels
43 Kehebohan di Kantor
44 Nomor Tak Dikenal
45 Jangan Gegabah!
46 Eyang
47 Rindu El
48 El Sayang, Elku Malang
49 Lelah
50 Mommy El
51 Arga Dirgantara
52 Kakak
53 Red Velvet
54 Bertahanlah!
55 Pantai
56 Pantai Part 2
57 Pantai Part 3
58 Hari Kedua Berlibur
59 Surat
60 Surat
61 Isi Surat Rey
62 Bandara
63 Mengunjungi Ibu
64 Terlambat bangun
65 Lampu Merah
66 Salah sasaran
67 Dasar bodoh!!!!
68 Balon
69 Sekilas tentang Metta
70 Wanita Ular
71 Diculik
72 Apa yang terjadi?
73 Edo
74 Malaikat Penyelamat
75 Aku akan melakukan apapun
76 Mengantarkan El
77 Bersedia Menggantikannya
78 Badut
79 Tak Sesuai
80 Cerdas
81 Rapat
82 Rapat Semakin Memanas
83 Pertunangan
84 Sakit tak berdarah
85 Gadis Kecil
86 Ada Masalah Apa?
87 Jangan Tinggalkan Mami
88 investor
89 Rindu El
90 Pergi berlibur
91 Nonton Film
92 Rumah sakit
93 Maaf
94 El siuman
95 Dasar Daddy Menyebalkan
96 Dimana dia sekarang?
97 Aku tak bersedia
98 Kotak Beludru
99 Bagaimana keadaanya?
100 Episode #100
101 Keceriaan El
102 Merasa sakit
103 Seperti Daddy Mu
104 Menyerah
105 Acara penting?
106 Bukan mimpi
107 Gak Mungkin Gak Mau
108 pengumuman
109 TS
110 TS-2
111 S2 Bab 1
112 S2 Bab 2
113 S2-2
114 S2-3
115 S2-4
116 S2-5
117 S2-6
118 S2-7
119 S2-8
120 S2-9
121 S2-10
122 S2-11
123 S2-12
124 S2-13
125 S2-14
126 S2-15
127 S2-16
128 S2-17
129 S2-18
130 S2-19
131 S2-20
132 S2-21
133 S2-22
134 S2-23
135 S2-24
136 S2-25
137 S2-26
138 S2-27
139 S2-28
140 S2-29
141 S2-30
142 S2-31
143 S2-32
144 S2-33
145 S2-34
146 S2-35
147 S2-36
148 S2-37
149 S2-38
150 S2-39
151 S2-40
152 S2-41
153 S2-42
154 S2-43
155 S2-44
156 S2-45
157 S2-46
158 S2-47
159 S2-48
160 S2-49
161 S2-50
162 S2-51
163 S2-52
164 S2-53
165 S2-54
166 S2-55
167 S2-56
168 S2-57
169 S2-58
170 S2-59
171 S2-60
172 S2-61
173 S2-62
174 S2-63
175 S2-64
176 S2-65
177 S2-66
178 S2-67
179 S2-68
180 S2-69
181 S2-70
182 S2-71
183 S2-72
184 S2-73
185 S2-74
186 S2-75
187 S2-76
188 S2-77
189 S2-78
190 S2-79
191 S2-80
192 Extra part
193 Extra part 2
194 Extra part 3
195 Etra part 4
196 Extra part 5
197 Extra part 6
198 Extra Part 7
199 Extra Part 8
200 Ada apa dengan El?
201 Novel Lanjutan (Sequel)
202 Novel Baru
203 SWEETEST MISTAKE WITH CEO
204 My Sweet Enemy
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Welcome baby El
2
Hanya Mimpi
3
Tak Tega Melihatnya Menderita
4
Takut Kehilangan
5
Benar Benar Pergi
6
Danau
7
Kondisi El menurun
8
Surat Perjanjian
9
Kesepakatan
10
Welcome Home Baby El
11
Dilema
12
Tinggal di Mansion
13
Gamang
14
Panik
15
Peduli?
16
Bertemu mantan
17
Wanita menyebalkan
18
Mengenang
19
Keluarga
20
Taman
21
Makan malam
22
burung berkicau
23
Jalan jalan
24
kejadian tak terduga
25
Mall
26
Marah
27
El hilang?
28
El hilang 2
29
menggemaskan
30
Flash back
31
Hantu
32
Balkon kamar
33
Murung
34
kesedihan Adel
35
Kesedihan Adel Part 2
36
Kabar Duka
37
El Mandi Lumpur
38
Persiapan Ulang Tahun
39
Sundal Jepit
40
Happy Birth Day
41
Birth Day Party
42
Gara-gara Heels
43
Kehebohan di Kantor
44
Nomor Tak Dikenal
45
Jangan Gegabah!
46
Eyang
47
Rindu El
48
El Sayang, Elku Malang
49
Lelah
50
Mommy El
51
Arga Dirgantara
52
Kakak
53
Red Velvet
54
Bertahanlah!
55
Pantai
56
Pantai Part 2
57
Pantai Part 3
58
Hari Kedua Berlibur
59
Surat
60
Surat
61
Isi Surat Rey
62
Bandara
63
Mengunjungi Ibu
64
Terlambat bangun
65
Lampu Merah
66
Salah sasaran
67
Dasar bodoh!!!!
68
Balon
69
Sekilas tentang Metta
70
Wanita Ular
71
Diculik
72
Apa yang terjadi?
73
Edo
74
Malaikat Penyelamat
75
Aku akan melakukan apapun
76
Mengantarkan El
77
Bersedia Menggantikannya
78
Badut
79
Tak Sesuai
80
Cerdas
81
Rapat
82
Rapat Semakin Memanas
83
Pertunangan
84
Sakit tak berdarah
85
Gadis Kecil
86
Ada Masalah Apa?
87
Jangan Tinggalkan Mami
88
investor
89
Rindu El
90
Pergi berlibur
91
Nonton Film
92
Rumah sakit
93
Maaf
94
El siuman
95
Dasar Daddy Menyebalkan
96
Dimana dia sekarang?
97
Aku tak bersedia
98
Kotak Beludru
99
Bagaimana keadaanya?
100
Episode #100
101
Keceriaan El
102
Merasa sakit
103
Seperti Daddy Mu
104
Menyerah
105
Acara penting?
106
Bukan mimpi
107
Gak Mungkin Gak Mau
108
pengumuman
109
TS
110
TS-2
111
S2 Bab 1
112
S2 Bab 2
113
S2-2
114
S2-3
115
S2-4
116
S2-5
117
S2-6
118
S2-7
119
S2-8
120
S2-9
121
S2-10
122
S2-11
123
S2-12
124
S2-13
125
S2-14
126
S2-15
127
S2-16
128
S2-17
129
S2-18
130
S2-19
131
S2-20
132
S2-21
133
S2-22
134
S2-23
135
S2-24
136
S2-25
137
S2-26
138
S2-27
139
S2-28
140
S2-29
141
S2-30
142
S2-31
143
S2-32
144
S2-33
145
S2-34
146
S2-35
147
S2-36
148
S2-37
149
S2-38
150
S2-39
151
S2-40
152
S2-41
153
S2-42
154
S2-43
155
S2-44
156
S2-45
157
S2-46
158
S2-47
159
S2-48
160
S2-49
161
S2-50
162
S2-51
163
S2-52
164
S2-53
165
S2-54
166
S2-55
167
S2-56
168
S2-57
169
S2-58
170
S2-59
171
S2-60
172
S2-61
173
S2-62
174
S2-63
175
S2-64
176
S2-65
177
S2-66
178
S2-67
179
S2-68
180
S2-69
181
S2-70
182
S2-71
183
S2-72
184
S2-73
185
S2-74
186
S2-75
187
S2-76
188
S2-77
189
S2-78
190
S2-79
191
S2-80
192
Extra part
193
Extra part 2
194
Extra part 3
195
Etra part 4
196
Extra part 5
197
Extra part 6
198
Extra Part 7
199
Extra Part 8
200
Ada apa dengan El?
201
Novel Lanjutan (Sequel)
202
Novel Baru
203
SWEETEST MISTAKE WITH CEO
204
My Sweet Enemy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!