Kondisi El menurun

Happy reading

💐💐💐💐💐💐💐💐

Mereka sibuk berdebat, sementara Adel merasa dirugikan. Ia mengetuk kaca jendela mobil. "Heiii Tuan, tolong buka," ucap Adel terus mengetuk kaca mobil.

Astaga, kesialan apa yang menimpaku? kenapa wanita gila itu lagi?

Henry menutupi wajahnya. Ia tak ingin berdebat lagi dengan wanita yang dianggap gila itu.

"Ga kau temuilah dia. Turuti saja apa maunya."

"Tapi Tuan," Henry sudah memberikan tatapan tajamnya.

"Baiklah," Arga mau tak mau harus turun mobil.

"Tuan kau harus bertanggung jawab," bentak Adel.

"Bertanggung jawab untuk apa Nona?"

"Kau tidak lihat hah? Ibuku hampir tertabrak mobilmu ini."

"Kan baru hampir Nona, belum terjadi," ucap Arga dengan santainya.

"Apa katamu? Belum? Kau sudah membuatnya takut. Kau tau Tuan? ibuku punya riwayat penyakit jantung. Kalau sampai kambuh, apa kau mau menggantikanya?" Adel masih terus mengomel.

"Lalu mau mu apa Nona?" Arga memutar bola matanya malas.

"Kau harus hati hati membawa mobilmu. Jangan sampai melukai orang lain."

"Hanya itu saja?" Adel mengangguk.

"Kau hanya memakiku, kau sudah membuang waktu berhargaku ini, jadi kau yang harus ganti rugi Nona."

"Jangan harap itu terjadi," Adel menumpahkan air mineral yang dibawanya. Kemudian berlalu menghampiri ibunya.

"Si***** kau," Arga mengepalkan tangannya.

Dasar wanita gila. Dia harus diberi hukuman. Bisanya hanya mempermalukan orang.

Arga masuk kemobil, ia terus saja menggerutu.

"Bagaimana?" tanya Henry.

"Bagaimana apanya Tuan? Lihatlah sendiri ! aku dimandikan didepan umum," protesnya. Arga melepas setelan jas dan kemejanya. Hingga menyisakan baju dalam saja.

"Hmmmmm ternyata ada juga yang berani padamu."

"Sudahlah kita ditunggu Mommy."

Mereka melanjutkan perjalananya. Sedangkan Adel memapah ibunya menuju taksi online yang dipesannya. Ia hendak mengantar ibunya kerumah sakit. Seminggu dua kali untuk jadwal check up.

10 menit kemudian, Arga memarkirkan mobilnya didepan mansion mewah Tuan Besar. Henry segera turun setelah dibukakan pintu. Langkah panjangnya membawanya masuk.

Nyonya Amel, Tuan Abimanyu dan Dokter Alvin telah menunggunya. Henry mengernyit, Tumben sekali Alvin disini. Tanpa banyak bertanya ia mendudukkan tubuhnya disamping Mommy nya.

"Hai Mom, ada apa memanggilku kemari?"

"Ya, ada hal penting yang harus kita bicarakan" Tuan Abimanyu yang menyahuti. Suaranya terdengar pelan namun tegas.

"Alvin silahkan kau sampaikan pada anak bodoh ini," ucap nyonya Amel.

"Begini Tuan dan Nyonya. Saya harus meminta maaf, karena kabar yang saya sampaikan kurang baik. Ini mengenai Tuan Muda Kecil El."

Jedder.

Henry benar- benar melupakannya. Fakta bahwa El adalah putranya bersama Metta.

"Saat ini kondisinya tidak baik, bahkan berat badanya menurun dari saat kelahiranya."

Nyonya Amel dan Tuan Besar saling berpandangan. Mereka masih diam mendengarkan.

"Ia hanya meminum susu sedikit. Bahkan saat ini tubuh mungilya dipasang cairan electrolit. Untuk menunjang cairan yang keluar berlebih. Ia dehidrasi berat. Semua merk susu terbaik sudah saya berikan. Berdasarkan keputusan dokter anak. Namun lambungnya sepertinya bermasalah. Ia terus buang air."

"Dannn... kita membutuhkan donor ASI, karena hanya ASI yang bisa dicerna lambung Tuan Kecil El," Dokter Alvin menjelaskan semuanya.

"Lalu apa kau sudah menemukan pendonornya?" tanya Nyonya Amel. Ia sudah menangis, mendengar keadaan cucu kesayanganya.

"Menurut data, saat Tuan Muda Kecil disu*** oleh seorang wanita, ia menjadi sangat sehat. Dan menurut saya..."

"Bagaimana menurutmu Son?" tanya tuan Besar memotong pembicaraan Alvin.

"Aku sudah tak peduli lagi. Terserah kalian saja," Henry bangkit dari duduknya.

"Duduklah kembali," suara tegas Tuan Abimanyu mengharuskanya kembali duduk.

"Lalu aku harus apa? Aku tak mungkin menyusuinya kan?" tanyanya malas.

"Dia itu sebenarnya anakmu atau bukan hah?" Nyonya Amel sangat geram.

"Maybe," Henry mengedikkan bahu.

"Astaga Dad bisa-bisanya aku melahirkan anak bodoh seperti dia."

Henry yang kukenal kau arogan, keras kepala, musuhmu pun takut. Kau seperti singa buas yang hendak memangsa diluaran sana. Tetapi didalam rumah kau bagaikan anakan kucing.

Dan kau sudah kembali menjadi dirimu. Apakah kepergian Metta tak membuatmu kehilangan? Seperti yang kau lakukan dirumah sakit. Kau hanya meraung raung.

Ada apa denganmu? Baby El membutuhkanmu. Ia tak boleh ikut menanggung kebodohanmu ini.

Alvin sudah terbiasa melihat pemandangan ini, dia hanya diam. Menunggu waktu melanjutkan ucapanya.

"Ehm," Alvin mencuri perhatian.

"Jadi apa saya bisa melanjutkannya?" tanyanya kemudian.

"Ya apa pendapatmu?"

"Saran saya segera bawa donor ASI itu, kurasa dengan kekuasaan yang Tuan Henry miliki, bukan hal yang sulit."

"Ini demi kebaikan Tuan Muda El sendiri."

"Bagaimana penyelidikanmu Dad?" tanya Nyonya Amel.

"Aku ingin lihat sampai dimana kebencianmu itu Son. Jangan sampai kau menyesal karena telah kehilangan. Untuk kesekian kalinya. Sudah ku peringatkan agar kau lebih peka, lebih peduli dengan keluargamu. Mungkin dengan kepergian Metta kau bisa menyadari kesalahanmu Son" ucap Tuan Abimanyu dalam hati.

"Masih belum. Son ini saatnya kau bertindak."

"Hahhhh aku tak mau melakukanya."

Apa katanya? Aku Henry Arjun Syahreza harus memohon, jangan harap itu terjadi. Demi El? Hahahaaa aku memang sudah gila. Lebih baik kau bawa saja putramu itu bersamamu sayang.

Kali ini Henry benar benar pergi. Ia melajukan mobil nya sebuah club ternama. Sudah lama semenjak ia memenikah dengan Metta. Ia tak lagi menjejakkan kakinya disini.

"Haii big bosss... Masih hidup rupanya," Edo sang pemilik, menepuk bahu sahabatnya itu. Namun dengan nada mengejek.

"Aku butuh sesuatu yang menyegarkan," Henry mendengus kesal. Ia tak menanggapi ocehan Edo.

"Aku tak mengizinkanmu, susah payah kau berhenti minum. Tapi sekarang apa?"

"Sekarang tak ada yang peduli lagi. Hahhh miris sekali," Henry menertawakan dirinya sendiri.

"Sebulan lalu Metta kesini, dengan perut buncitnya. Ia memohon padaku, agar tak pernah membiarkan kau kembali seperti dulu."

"Dasar bodoh! dia sangat mencintaimu. Dia tak ingin kau kembali kemasa kelammu," ucap Edo memperingatkan.

"Jangan mengatas namakan cinta, kau tak tau apapun. Jadi jangan mengguruiku." Matanya nanar memandang jauh kelangit langit ruangan.

"Aku juga pernah merasakan kehilangan. Tetapi aku menghargai perasaan cinta. Setidaknya kau harus ingat Baby El, dia buah cinta kalian. Dia sudah kehilangan ibunya, apa kau tega membiarkanya sendiri?"

"Tak ada satupun orang yang menginginkan perpisahan. Tetapi kita harus mengikuti garis Tuhan. Metta sudah berjuang untuk melahirkan putramu. Dia pertaruhkan segalanya. Sampai kapan kau hanya seperti ini?"

Hargai perjuangan Metta selama ini. Pikirkan ucapanku." Edo kembali menepuk punggung Henry. Kemudian meninggalkanya.

Henry terus mematung. Ia mencerna setiap perkataan Edo. Ia belum bisa. Melihat tatapan mata El, membuatnya semakin terluka.

Aku tak bisa seperti ini, Demi Metta. Hanya untuknya aku melakukan ini. Aku ingin bayi itu. Tapi aku tak ingin melihatnya.

Henry menghubungi Arga. Tak menunggu lama ia sudah terhubung denganya.

"Iya Tuan."

"Kau cari tahu pendonor ASI El, besok aku mau hasilnya ada dihadapanku."

"Baik Tuan," Henry menutup panggilanya. Dilayar tertera potret bahagianya bersama Metta.

Henry mengusap lanyar ponselnya. Buliran bening kembali merembas dari kedua sudut matanya.

"Sayanggg mengapa kau selalu menutupi semuanya dariku? Apa yang tidak peka dengan semua ini?" Tubuh Henry berguncang. Didalam mobil mewahnya. Hanya dia sendiri yang tau. Lagi lagi dia harus kecewa. Penyesalannya sudah terlambat.

TBC

DUKUNG AUTHOR DENGAN LIKE KOMEN DAN VOTE YA READERS

TERIMA KASIH

Terpopuler

Comments

ganti nama

ganti nama

trus mbaca...

2021-08-20

0

Ifha Arfawati Razak

Ifha Arfawati Razak

.

2021-07-12

1

Nani Kusnandi

Nani Kusnandi

Henry depresi x

2021-06-27

1

lihat semua
Episodes
1 Welcome baby El
2 Hanya Mimpi
3 Tak Tega Melihatnya Menderita
4 Takut Kehilangan
5 Benar Benar Pergi
6 Danau
7 Kondisi El menurun
8 Surat Perjanjian
9 Kesepakatan
10 Welcome Home Baby El
11 Dilema
12 Tinggal di Mansion
13 Gamang
14 Panik
15 Peduli?
16 Bertemu mantan
17 Wanita menyebalkan
18 Mengenang
19 Keluarga
20 Taman
21 Makan malam
22 burung berkicau
23 Jalan jalan
24 kejadian tak terduga
25 Mall
26 Marah
27 El hilang?
28 El hilang 2
29 menggemaskan
30 Flash back
31 Hantu
32 Balkon kamar
33 Murung
34 kesedihan Adel
35 Kesedihan Adel Part 2
36 Kabar Duka
37 El Mandi Lumpur
38 Persiapan Ulang Tahun
39 Sundal Jepit
40 Happy Birth Day
41 Birth Day Party
42 Gara-gara Heels
43 Kehebohan di Kantor
44 Nomor Tak Dikenal
45 Jangan Gegabah!
46 Eyang
47 Rindu El
48 El Sayang, Elku Malang
49 Lelah
50 Mommy El
51 Arga Dirgantara
52 Kakak
53 Red Velvet
54 Bertahanlah!
55 Pantai
56 Pantai Part 2
57 Pantai Part 3
58 Hari Kedua Berlibur
59 Surat
60 Surat
61 Isi Surat Rey
62 Bandara
63 Mengunjungi Ibu
64 Terlambat bangun
65 Lampu Merah
66 Salah sasaran
67 Dasar bodoh!!!!
68 Balon
69 Sekilas tentang Metta
70 Wanita Ular
71 Diculik
72 Apa yang terjadi?
73 Edo
74 Malaikat Penyelamat
75 Aku akan melakukan apapun
76 Mengantarkan El
77 Bersedia Menggantikannya
78 Badut
79 Tak Sesuai
80 Cerdas
81 Rapat
82 Rapat Semakin Memanas
83 Pertunangan
84 Sakit tak berdarah
85 Gadis Kecil
86 Ada Masalah Apa?
87 Jangan Tinggalkan Mami
88 investor
89 Rindu El
90 Pergi berlibur
91 Nonton Film
92 Rumah sakit
93 Maaf
94 El siuman
95 Dasar Daddy Menyebalkan
96 Dimana dia sekarang?
97 Aku tak bersedia
98 Kotak Beludru
99 Bagaimana keadaanya?
100 Episode #100
101 Keceriaan El
102 Merasa sakit
103 Seperti Daddy Mu
104 Menyerah
105 Acara penting?
106 Bukan mimpi
107 Gak Mungkin Gak Mau
108 pengumuman
109 TS
110 TS-2
111 S2 Bab 1
112 S2 Bab 2
113 S2-2
114 S2-3
115 S2-4
116 S2-5
117 S2-6
118 S2-7
119 S2-8
120 S2-9
121 S2-10
122 S2-11
123 S2-12
124 S2-13
125 S2-14
126 S2-15
127 S2-16
128 S2-17
129 S2-18
130 S2-19
131 S2-20
132 S2-21
133 S2-22
134 S2-23
135 S2-24
136 S2-25
137 S2-26
138 S2-27
139 S2-28
140 S2-29
141 S2-30
142 S2-31
143 S2-32
144 S2-33
145 S2-34
146 S2-35
147 S2-36
148 S2-37
149 S2-38
150 S2-39
151 S2-40
152 S2-41
153 S2-42
154 S2-43
155 S2-44
156 S2-45
157 S2-46
158 S2-47
159 S2-48
160 S2-49
161 S2-50
162 S2-51
163 S2-52
164 S2-53
165 S2-54
166 S2-55
167 S2-56
168 S2-57
169 S2-58
170 S2-59
171 S2-60
172 S2-61
173 S2-62
174 S2-63
175 S2-64
176 S2-65
177 S2-66
178 S2-67
179 S2-68
180 S2-69
181 S2-70
182 S2-71
183 S2-72
184 S2-73
185 S2-74
186 S2-75
187 S2-76
188 S2-77
189 S2-78
190 S2-79
191 S2-80
192 Extra part
193 Extra part 2
194 Extra part 3
195 Etra part 4
196 Extra part 5
197 Extra part 6
198 Extra Part 7
199 Extra Part 8
200 Ada apa dengan El?
201 Novel Lanjutan (Sequel)
202 Novel Baru
203 SWEETEST MISTAKE WITH CEO
204 My Sweet Enemy
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Welcome baby El
2
Hanya Mimpi
3
Tak Tega Melihatnya Menderita
4
Takut Kehilangan
5
Benar Benar Pergi
6
Danau
7
Kondisi El menurun
8
Surat Perjanjian
9
Kesepakatan
10
Welcome Home Baby El
11
Dilema
12
Tinggal di Mansion
13
Gamang
14
Panik
15
Peduli?
16
Bertemu mantan
17
Wanita menyebalkan
18
Mengenang
19
Keluarga
20
Taman
21
Makan malam
22
burung berkicau
23
Jalan jalan
24
kejadian tak terduga
25
Mall
26
Marah
27
El hilang?
28
El hilang 2
29
menggemaskan
30
Flash back
31
Hantu
32
Balkon kamar
33
Murung
34
kesedihan Adel
35
Kesedihan Adel Part 2
36
Kabar Duka
37
El Mandi Lumpur
38
Persiapan Ulang Tahun
39
Sundal Jepit
40
Happy Birth Day
41
Birth Day Party
42
Gara-gara Heels
43
Kehebohan di Kantor
44
Nomor Tak Dikenal
45
Jangan Gegabah!
46
Eyang
47
Rindu El
48
El Sayang, Elku Malang
49
Lelah
50
Mommy El
51
Arga Dirgantara
52
Kakak
53
Red Velvet
54
Bertahanlah!
55
Pantai
56
Pantai Part 2
57
Pantai Part 3
58
Hari Kedua Berlibur
59
Surat
60
Surat
61
Isi Surat Rey
62
Bandara
63
Mengunjungi Ibu
64
Terlambat bangun
65
Lampu Merah
66
Salah sasaran
67
Dasar bodoh!!!!
68
Balon
69
Sekilas tentang Metta
70
Wanita Ular
71
Diculik
72
Apa yang terjadi?
73
Edo
74
Malaikat Penyelamat
75
Aku akan melakukan apapun
76
Mengantarkan El
77
Bersedia Menggantikannya
78
Badut
79
Tak Sesuai
80
Cerdas
81
Rapat
82
Rapat Semakin Memanas
83
Pertunangan
84
Sakit tak berdarah
85
Gadis Kecil
86
Ada Masalah Apa?
87
Jangan Tinggalkan Mami
88
investor
89
Rindu El
90
Pergi berlibur
91
Nonton Film
92
Rumah sakit
93
Maaf
94
El siuman
95
Dasar Daddy Menyebalkan
96
Dimana dia sekarang?
97
Aku tak bersedia
98
Kotak Beludru
99
Bagaimana keadaanya?
100
Episode #100
101
Keceriaan El
102
Merasa sakit
103
Seperti Daddy Mu
104
Menyerah
105
Acara penting?
106
Bukan mimpi
107
Gak Mungkin Gak Mau
108
pengumuman
109
TS
110
TS-2
111
S2 Bab 1
112
S2 Bab 2
113
S2-2
114
S2-3
115
S2-4
116
S2-5
117
S2-6
118
S2-7
119
S2-8
120
S2-9
121
S2-10
122
S2-11
123
S2-12
124
S2-13
125
S2-14
126
S2-15
127
S2-16
128
S2-17
129
S2-18
130
S2-19
131
S2-20
132
S2-21
133
S2-22
134
S2-23
135
S2-24
136
S2-25
137
S2-26
138
S2-27
139
S2-28
140
S2-29
141
S2-30
142
S2-31
143
S2-32
144
S2-33
145
S2-34
146
S2-35
147
S2-36
148
S2-37
149
S2-38
150
S2-39
151
S2-40
152
S2-41
153
S2-42
154
S2-43
155
S2-44
156
S2-45
157
S2-46
158
S2-47
159
S2-48
160
S2-49
161
S2-50
162
S2-51
163
S2-52
164
S2-53
165
S2-54
166
S2-55
167
S2-56
168
S2-57
169
S2-58
170
S2-59
171
S2-60
172
S2-61
173
S2-62
174
S2-63
175
S2-64
176
S2-65
177
S2-66
178
S2-67
179
S2-68
180
S2-69
181
S2-70
182
S2-71
183
S2-72
184
S2-73
185
S2-74
186
S2-75
187
S2-76
188
S2-77
189
S2-78
190
S2-79
191
S2-80
192
Extra part
193
Extra part 2
194
Extra part 3
195
Etra part 4
196
Extra part 5
197
Extra part 6
198
Extra Part 7
199
Extra Part 8
200
Ada apa dengan El?
201
Novel Lanjutan (Sequel)
202
Novel Baru
203
SWEETEST MISTAKE WITH CEO
204
My Sweet Enemy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!