Setelah perjalanan Xun Zhi terhambat oleh Xu Yulan akhirnya dia sudah sampai di perpustakaan ke tempat dia waktu itu berjumpa dengan Patriak Chang Lu.
Akan tetapi saat itu yang berjaga disana bukanlah Patriak Chang Lu, melaikan orang yang agak muda dari Patriak Chang Lu . Xun Zhi mendekatinya dan bertanya kepada pria itu.
"Permisi Master aku ingin bertanya dimanakah Patriak Chang Lu."
Lalu penjaga itu melirik ke arah Xun Zhi dan berkata.
"Ahh ternyata engkau yah yang waktu itu pingsan disini. Kalau kau sedang mencari senior Chang Lu ada di tempatnya di dekat danau sebelah utara perpustakaan kau cari disana akan ada rumah dari kayu ek di pinggir danau." Ucapnya yang sedang duduk tenang di meja penjaga.
"Kalau begiti terima kasih Master atas infirmasinya." Ucap Xun Zhi.
Setelah itu Xun Zhi mekangkah ke arah utara dari perpustakaaan diringin denganya bersiul sambil melewati murid-murid lain yang berlalu lalang. Dia terus melangkah dan melangkah hingga akhirnya sampai di sebuah danau yang dikelilingi oleh pohon-pohon besar seluruh samping danaunya.
Setelah itu Xun Zhi menengok kiri dan kanan kepalanya mencari sebuah rumah yang di tinggali oleh Patriak Chang Lu . Lalu akhirnya dia menemukan rumahnya Patriak Chang Lu.
Xun Zhi mulai melangkah ke arah rumahnya dan terlihatlah oleh Xun Zhi dari kejauhan Patriak Chang Lu yang sedang bersantai di bangku goyang depan terasnya.
Xun Zhi kepikiran untuk menjahilinya. Ia secara diam-diam mencari beberapa batu kecil di bawah rerumputan yang dia pijak.
Tak lama batu-batu kecil telah terkumpul, lalu berjalan perlahan menuju samping rumah Patriak Chang Lu.
Sementara itu Patriak Chang Lu tidak bergerak dari kursi goyangnya sambil memejamkan matanya dengan sangat rileks sekali jiwa dan raganya seperti dunia milik dia sendiri.
Xun Zhi yang melangkah secara perlahan. Hingga akhirnya sudah sampai di pinggir rumahnya. Setelah itu ia bersembunyi di pagar pohon yang rapat di dekat rumahnya.
Xun Zhi melemparkan batu kecil yang ada di tangannya satu per satu ke arah Patriak Chang Lu namun tidak ada yang mengenainya.
Patriak Chang Lu yang sedang rileks duduk di bangku goyangnya, menjadi terasa resah akan suara batu kecil yang beradu ke papan rumahnya.
Ia mulai membuka matanya pelan-pelan. Akan tetapi karena Xun Zhi yang terpalang nafsu akan lemparannya yang tidak pernah mengenai Patriak Chang Lu, Xun Zhi mengambil tanah basah yang ada di bawah kakinha dan melemparkan lumpur itu dengan sangat kencang ke arah muka Patriak Chang Lu.
Patriak Chang Lu terkaget akan lumpur yang mendarat di mukanya. Dengan tergesa-gesa dia berdiri dan mengusap mukanya dengan tangan. Dengan hati yang marah dia mencari-cari siapa pelaku yang melemparinya Lumpur.
Xun Zhi yang bersembunyi di balik pohon itu ingin tertawa terbahak-bahak, namun karena tidak ingin ketahuan oleh Patriak Chang Lu dia menahan tawanya oleh tangannya sendiri menutup mulutnya.
Patriak Chang Lu mendengar tawa kecil dari suara Xun Zhi yang di balih pohon. Setelah itu Patriak Chang Lu langsung mengeluarkan jurusnya yaitu Jurus Tornado Air.
Pusaran Air yang besar itupun mengarah ke tempat Xun Zhi bersembunyi hingga menghancurkan pagar pohon itu dan tubuh Xun Zhi terpental jauh.
Xun Zhi tersungkur tengkurap di tanah sambil menunggingkan pantatnya, kemudian Xun Zhi mencoba untuk kabur dari Patriak Chang Lu, namun Patriak Chang Lu sudah ada di hadapannya terus memukul kepalanya Xun Zhi dengan kipas yang dia pegang terus menerus.
"Berani sekal kau menyeragku mau mati kau." Ucap Patriak Chang Lu dengan suasana hatinya yang marah dan terus memukul kepala Xun Zhi.
"Tidak, tidak aku hanya bercanda Patriak Chang Lu hehehe ..." Ucap Xun Zhi yang terbaring di tanah sambil melambaikan kedua tangannya.
Tak lama Patriak Chang Lu pun berhenti memukul Xun Zhi dan amarahnya pun mulai mereda sementara Xun Zhi pun terlihat benjolan tingkat 5 di kepalanya. Lalu Patriak Chang Lu pun berkata kembali kepada Xun Zhi.
"Mau apa kau kesini bocah nakal ?"
Lalu Xun Zhi berdiri dan membersihkan tubuhnya setelah itu berkata.
"Aku kesini mau mengambil buku jurus ku yang 3 hari lalu aku ambil di perpustakaan."
"Ohh itu kah baiklah aku akan mengasihkannya padamu namun hati-hati akan jurus itu kultivasi kamu harus mencapai dulu Qi Peleburan Jiwa tahap menengah baru bisa kau pelajari."
"Begitu kah baiklah."
Lalu Patriak Chang Lu mengeluarkan buku Jurus yang di dapat Xun Zhi di perpustakaan dari cincin penyimpanannya yang berwarna emas dengan hiasan tengah cincin itu menempel batu safir, dan muncullah di tangannya Patriak Chang Lu sebuah buku dan memberikannya kepada Xun Zhi.
"Jurus dalam buku ini hanya jurus dasarnya saja, jika kamu sudah menguasainya nanti kembali lagilah padaku dan aku akan memberimu jurus lanjutannya."
"Benarkah, baiklah kalau begitu."
Ucap Xun Zhi sambil menerima buku itu lalu memasukkan nya ke dalam sela baju tengahnya. Lalu saat ia akan pergi Xun Zhi pun bertanya kembali padanya.
"Patriak Chang Lu gulungan yang kuberikan waktu itu kemana aku ingin mengambil alat untuk bertempurku."
"Oh itu kamu langsung saja ke gudang peralatan aku sudah bicara kepada pengawasnya yang bernama Leiho dan jika tidak ada alat yang cocok disana kau datang saja kepadaku dan buatlah alatmu sendiri."
"Bailkah kalau begiti terima kasih Patriak Chang Lu kalau begitu aku pamit untuk ke tempat Master Shen Long."
"Yasudah pergi sana."
Ucap Patriak Chang Lu sambil membalikkan badannya dan melangkah kembali ke rumahnya. Sementara itu Xun Zhi berjalan kembali menuju tempat Master Shen Long.
(BERSAMBUNG)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
abdillah musahwi
bahasanya singkat padat dan jelas tidak bertele-tele 👍
2022-05-04
0
Marcel Ola
mantap bos
2020-05-21
0
Haikal Afnan
thor sedikit saran, tolong di perhatiin lagi katanya thor ada beberapa yang typo penulisan nya, semangat terus thor
2020-03-23
2