episode 4

Waktu bergulir begitu cepat. Siang telah berganti malam dalam sekejap. Perjalanan yang mereka bertiga tempuh baru mencapai setengah perjalan menuju batas Kota Kerjaan Tanah Suci karena gangguan sebelumnya terserang oleh hewan beast memakan waktu yang cukup lama.

Karena tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan di hari yang gelap dan itu akan membahayakan nyawa. Akhirnya mereka memutuskan untuk berkemah dan beristirahat.

Yujin berkata kepada Xun Zhi dan juga Wei Chan yang sedang di gendong olehnya

"Baiklah karena sudah gelap mari kita mencari tempat peristirahatan yang aman di daerah ini."

"Tidak mau Master jika kita berkemah disini. Bagaimana jika nanti hewan beast menyerang kita kembali."

Protes Wei Chan dari rasa ketakutannya yang masih belum sepenuhnya hilang karena serangan monster beast serigala tanduk merah.

"Namun kamu tahu Wei Chan, kalau kita melanjutkan perjalanan di dalam gelap gulita ini lebih bahaya."

"Betul yang barusan Xun Zhi katakan itu Wei Chan. Dan kamu tenang saja master pasti menjaga kalian dan akan membuat sebuah tembok penghalang dari ilmu bapak untuk mengelilingi kita supaya aman beristirahat."

Yujin berusaha menenangkan dan meyakinkan Wei Chan.

"Baiklah."

Saat meliha di sekitar Xun Zhi merasa tidak asing dengan daerah hutan ini.

"Oh iya aku baru ingat, di sekitar sini aku tau tempat peristirahatan yang biasa para penduduk pakai sehabis berburu."

"Benarkah?"

"Benar master."

"Baguslah kalau begitu tunjukan arahnya Xun Zhi." Jawab Yujin.

Xun Zhi berjalan lebih dulu menjadi penunjuk arah di belakangnya di ikuti oleh Yujin yang menggendong Wei chan.

Mereka terus berjalan menerobos melewati rumput ilalang yang tingginya sepinggang, dan tak lama akhirnya sampailah di depan sebuah bangunan gubuk.

gubuk kecil sederhana yang terbuat dari kayu, namun terlihat sangat kokoh dan nyaman.

Xun Zhi tidak segan melangka menaiki tangga kayu menuju teras gubuk. Dirinya mengambil lentera sumbu yang tergantung di depan gubuk dan menyalakannya menggunakan ilmu api yang ia miliki dan memegangnya.

Di kedalam gelap gulita sekejap ada cahaya api yang menerangi sekitar. Walaupun tidak seterang matahari, namun cahaya api kecil ini bisa menjadi sebuah penerang tidak terlalu membutakan pandangan.

"Master, Wei Chan ayo masuk kesini."

Ucap Xun Zhi yang sambil membukakan pintu.

Wei Chan langsung turun dari gendongan Yujin. Dan keduanya berjalan kedalam mengikuti Xun Zhi masuk.

"Bagaimana kamu tau tempat ini."

"Sebenarnya saya sering ikut dalam berburu itu sewaktu kecil master, jadi saya tau tempat peristirahatannya para pemburu di kampung kami."

semunya sudah di dalam. Xun Zhi menutup pintu. Di dalam sini kedunya terkejut.

"Aku tidak berharap banyak sebelumnya. Tapi di dalam sini sangat nyaman hangat dan rapi ternyata."

"Benar yang di katakan master. Aku pun sama."

Lantainya yang terbuat dari papan kayu yang rapat sampai udara pun tidak masuk dari bawah. Di pojok kiri terbentang sebuah alas untuk tidur yang terbuat dari bulu hewan.

Namun bukan hanya itu saja. Ada sebuah tungku serta beberapa alat untuk memasak.

"Itu karena terkadang kami para pemburu tidak pulang beberapa hari sebelum dapat banyak hewan buruan. Jadi kami membuat sebuah gubuk yang nyaman untuk di tinggali seperti rumah kami sendiri."

Xun Zhi menggantungkan lentera itu di tengah atap ruangan yang ada sebuah besi yang menggantung seperti kail. Ketiganya berkumpul di tengah ruangan itu duduk bersama.

"Apakah kalian lapar."

"Iya aku lapar Xun Zhi." Jawabnya Wei Chan.

"Yasudah kalau begitu. Kita lihat dulu apakah masih ada daging yang tersisa di ruangan Penyimpanan makanan."

Xun Zhi bergegas berdiri meninggalkan mereka menuju ke ruangan penyimpanan makanan yang berada di balik pintu belakang.

Setelah beberapa saat mencari, akhirnya Xun Zhi menemukan sebuah bungkusan cukup besar. Dia membukanya, didalam bungkusan daun jati itu ada sepotong daging rusa yang sudah di asapi cukup besar.

"Ini masih bisa dimakan."

Ucap Xun Zhi yang telah mengendus daging itu. Dia membungkusnya kembali dan membawanya keluar.

"Untunglah masih ada daging yang tersisa cukup untuk kita bertiga."

"Syukurlah kalau begitu, yasudah cepat masak Xun Zhi aku sudah lapar."

"Baiklah Nona Wei Chan hehehe."

Jawabnya Xun Zhi sambil tertawa kecil. Lalu ia berkata kembali.

"Namun kita tidak akan bisa memasak jika tidak ada kayu bakar."

"Yasudah kalau begitu aku akan mencari kayu bakarnya dulu kalian diamlah disini karena berbahaya jika kalian yang kekuar mencari kayu bakar."

Yujin berdiri dari duduknya lalu melangkah keluar gubuk mencari kayu bakar.

"Aku kembali."

Sekitar sepuluh menit waktu yang telah di habiskan, Yujin telah kembali dengan membawa seikat kayu bakar dan beberapa buah-buahan di atas kayu bakar yang dia pangku.

Wei Chan mengambil buah-buahannya sementara Xun Zhi mengambil kayu bakarnya dan menyusun nya di tungku api dihadapannya dan menyalakan kayu itu dengan jurus apinya.

Api unggun menyala dengan cepat. Ruangan menjadi hangat dan cukup terang. Xun Zhi membuat beberapa tusuk sate, memotong daging menjadi dadu, menaburinya dengan sedikit garam dan menusukan ke tusuk sate itu dan menarunya di dekat bara tungku.

Sementara itu buah-buahan yang dibawa Yujin malah dimakan oleh Wei Chan yang sudah tidak bisa menahan rasa lapar perutnya hingga habis tak tersisan.

"Kapan matangnya. Aku sudah lapar."

"Kamu ini. Buah-buahan yang master bawa tadi cukup banyak dam sudah kamu habiskan sendiri, dan sekarang kau masih belum kenyang juga."

Xun Zhi menggeleng-geleng kepala.

"Buah-buahan tidak cukup untuk mengatasi perut laparku. Aku pengen daging."

"Huu kau ini. Sabarlah."

Yujin hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah mereka bedua.

Aroma daging bakaran menyebar di dalam gubuk. Wei Chai yang mencium sedapnya aroma bakaran sate rusa itu menekan liurnya.

"Sudah matang itu."

"Sabarlah bentar lagi."

"Ayolah cepat Xun Zhi."

Tak lama sate daging rusa ukuran potongan yang besar-besar matang. Semuanya mulai makan sambil menghangatkan diri mereka di api unggun itu.

...----------------...

Selesailah mereka makan. Xun Zhi menawari mereka air minum yang dibawa dari rumahnya sewaktu kemarin berbekalan. Mereka meminum secara bergantian.

Perut mereka sudah kenyang, mereka bertiga mulai menggelar alas untuk tidur mereka masing-masing lalu mulai mengatur posisi tidur.

Wei Chan di bagian kanan Xun Zhi dan Xun Zhi di bagian tengah sementara Yujin di Sebelah kirinya Xun Zhi.

Tak lama Wei Chan sudah tertidur pulas. Namun lain halnya Yujin dan Xun Zhi yang tak bisa tidur dan memutuskan untuk mengobrol.

"Master apakah di Perguruan Tanah Mengapung banyak sekali pendekar hebat?."

"Ya tentu saja disana banyak sekali Xun Zhi, Sistem di perguruan terbagi menjadi lima tingkatan kelas yaitu tingkat murid pelatihan dasar, murid pelatihan lanjutan, murid luar, murid dalam dan terakhir murid inti."

"Ohh begitu kira-kira berapa tahun mereka lulus dari perguruan itu master?"

Xun Zhi merasa penasaran akan itu.

"Mereka bisa lulus dari perguruan jika ketika mereka mendapatkan ujian dari para tetua di perguruan jika mereka mendapatkan plat khusus ukiran dari para tetua."

"Lalu setelah lulus apa yang akan mereka lakukan master Yujin?"

"Ituu terserah kepada keputusan jalan mereka karena kami hanya mendidik dan mengajari mereka namun untuk mereka yang telah lulus kami tidak akan ikut campur."

"Ohh begitu yahh."

"Benar. Namun perlu di ingat satu hal."

"Apa itu master?"

"Jika ada yang telah lulus dari perguruan dan mereka menjadi sebuah penjahat. Mau tidak mau perguruan harus bertanggung jawab memberikan hukuman kepada murid itu dan jika kasusnya berat akan di hukum mati."

"Seram juga ternyata."

"Tentu saja. Karena peraturan ini adalah peraturan wajib bagi para perguruan. peraturan ini tidak hanya di perguruan kita saja, namun di perguruan ortodoks lainnya pun sama memakai sistem itu."

"oh. Apakah sebelumnya pernah ada kasus seperti itu master."

"Tentu saja pasti ada. Namun kamu tidak akan memberi tahu kamu hukuman dia seperti apa kan."

"Hoaaaamm... aku sudah ngantuk master, kalau begitu aku tidur duluan yah." Sambil berkata begitu ia langsung tertidur.

"Yasudah kalau begitu aku juga akan tidur."

Mereka bertiga tidur terlelap.

(BERSAMBUNG)

Terpopuler

Comments

San Balie

San Balie

bahasa pak mak di Indonesia kl di luar wkwkkwwk

2022-02-15

1

Oschar Migerz

Oschar Migerz

apakah di cina ada pohon jati? kalau tdk ada maka ini bukan cerita di zaman cina

2021-12-30

0

Burhan

Burhan

harusnya tampa di jelaskan kalimat berkata,pembaca tau siapa yg bicara,jadi kurangi kalimat berkata nya,

2020-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pembuka
2 chapter 1
3 chapter 2
4 episode 3
5 episode 4
6 episode 5
7 episode 6
8 episode 7
9 episode 8
10 Episode 9
11 episode 10
12 episode 11
13 episode 12
14 episode 13
15 episode 14
16 episode 15
17 episode 16
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19
21 episode 20
22 episode 21
23 episode 22
24 episode 23
25 episode 24
26 episode 25
27 episode 26
28 episode 27
29 episode 28
30 episode 29
31 episode 30
32 episode 31
33 episode 32
34 episode 33
35 episode 34
36 episode 35
37 episode 36
38 episode 37
39 episode 38
40 episode 39
41 episode 40
42 episode 41
43 episode 42
44 episode 43
45 episode 44
46 episode 45
47 episode 46
48 episode 47
49 episode 48
50 episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97
100 Episode 98
101 Episode 99
102 Episode 100
103 PENGUMUMAN
104 Episode 101
105 Episode 102
106 Episode 103
107 Episode 104
108 Episode 105
109 Episode 106
110 Episode 107
111 Episode 108
112 Episode 109
113 episode 110
114 Episode 111
115 Episode 112
116 Episode 113
117 Episode 114
118 Episode 115
119 Episode 116
120 Episode 117
121 Episode 118
122 Episode 119
123 Episode 120
124 Episode 121
125 Episode 122
126 Episode 123
127 Episode 124
128 Episode 125
129 Episode 126
130 Episode 127
131 Episode 128
132 Episode 129
133 Episode 130
134 Episode 131
135 Episode 132
136 PENGUMUMAN.
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Pembuka
2
chapter 1
3
chapter 2
4
episode 3
5
episode 4
6
episode 5
7
episode 6
8
episode 7
9
episode 8
10
Episode 9
11
episode 10
12
episode 11
13
episode 12
14
episode 13
15
episode 14
16
episode 15
17
episode 16
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19
21
episode 20
22
episode 21
23
episode 22
24
episode 23
25
episode 24
26
episode 25
27
episode 26
28
episode 27
29
episode 28
30
episode 29
31
episode 30
32
episode 31
33
episode 32
34
episode 33
35
episode 34
36
episode 35
37
episode 36
38
episode 37
39
episode 38
40
episode 39
41
episode 40
42
episode 41
43
episode 42
44
episode 43
45
episode 44
46
episode 45
47
episode 46
48
episode 47
49
episode 48
50
episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97
100
Episode 98
101
Episode 99
102
Episode 100
103
PENGUMUMAN
104
Episode 101
105
Episode 102
106
Episode 103
107
Episode 104
108
Episode 105
109
Episode 106
110
Episode 107
111
Episode 108
112
Episode 109
113
episode 110
114
Episode 111
115
Episode 112
116
Episode 113
117
Episode 114
118
Episode 115
119
Episode 116
120
Episode 117
121
Episode 118
122
Episode 119
123
Episode 120
124
Episode 121
125
Episode 122
126
Episode 123
127
Episode 124
128
Episode 125
129
Episode 126
130
Episode 127
131
Episode 128
132
Episode 129
133
Episode 130
134
Episode 131
135
Episode 132
136
PENGUMUMAN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!