Setelah 3 hari istirahat akhirnya tubuh Xun Zhi mulai kembali pulih. Di pagi itu sesaat Ia akan keluar dari kamarnya, tiba-tiba Ru Long masuk ke kamar Xun Zhi dan berkata kepadanya.
"Xun Zhi kebetulan sekali kamu masih disini kita kedatangan 2 murid baru dan mereka sekarang akan satu kamar denganmu silahkan masuk."
Mereka berdua masuk ke dalam kamar. Dan nampak satu orang yang berbadan besar dan tinggi dengan rambut yang pendek dan badan yang besar seperti seorang pegulat, sementaran yang satunya lagi berbadan sedang, berambut pendek sama seperti perawakan Xun Zhi.
"Namaku Xun Zhi dari tingkatan murid luar salam kenal." Ucapnya kepada mereka berdua.
Lalu yang berbadan tinggi besar mengenalkan dirinya kepada Xun Zhi. "Perkenalkan aku adalah Tang Zian."
"Perkenalkan namaku Li Zun salam kenal." Ucap yang di sebelah Tang Zian.
"Mereka akan menjadi murid pelatihan dasar dulu disini jadi kamu sebagai seniornya tolong bimbing mereka yah Xun Zhi."
Begitu ucapnya Ru Long sambil meninggalkan ruangan dan menutup pintunya. Xun Zhi menepuk jidatnya dan dalam pikirnya.
"Ahh ini pasti sangan merepotkan."
Lalu Xun Zhi berkata kepada kedua orang yang ada di depannya.
"Yasudah kalau begitu kalian boleh taruh barang kalian dan pilih saja tempat tidir yang kalian suka sementara aku akan berlatih dulu." Begitu ucap Xun Zhi kepada mereka berdua.
"Baiklah senior terima kasih." Ucap mereka berdua.
Lalu Xun Zhi melangkah meninggalkan mereka berdua dan keluar dari asrama. Dia berjalan di jalan setapak yang terbiat dari batu yang datar dan tersusun rapi dengan di'iringi oleh angin yang berhembus sejuk, dahan pepohonan yang tertiup angin di samping-samping jalan setapak , daun yang berterbangan, burung yang sedang berterbangan dan juga rumput yang bergoyang.
Lalu dalam benak Xun Zhi teringat akan sesuatu kejadian sewaktu di perpustakaan dan teringat bahwa buku yang telah dia ambil dari perpustakaan belum terlihat selama tiga hari itu. Setelah teringat dia langsung berlari menuju tempat Patriak Chang Lu.
Akan tetapi di tengah perjalanannya menuju ke perpustakaan dia dihadang oleh Xu Yulan dan dua anak buahnya.
"Hahaha Xun Zhi aku akan membalas perbuatanmu sekarang."
"Hah ... apa maksudmu sebenarnya sih Xu Yulan mengganggu kehidupanku terus kau tidak ada kapoknya kah!"
"Hahaha jangan banyak omong kau Xun Zhi."
Xu Yulan secara tiba-tiba langsung menyerang Xun Zhi dengan pukulannya yang mengarak ke muka Xun Zhi , namun Xun Zhi bisa menghindarinya.
Setelah seranganya yang bisa di hindari ole Xun Zhi. Xu Yulan dengan cepat langsung menghunuskan pedang dari serangkanya yang dia bawa di pinggangnya. Sementara itu Xun Zhi melihat ada dahan pohon kecil yang tergeletak di tanah di sampingnya dia mengambilnya.
Xu Yulan langsung mengeluarkan jurusnya yaitu jurus 10 bayangan pedang dan menyerang Xun Zhi. Tapi Xun Zhi bisa memblokir semua serangan itu dengan dahan pohon kecil yang dia pegang yang dialiri Qi miliknya.
Namun Xu Yulan tidak mau menyerah dia mengeluarkan jurus barunya yaitu jurus tebasan api biru miliknya yang mengarah langsung ke arah dada Xun Zhi dan berteriak.
"Dengan jurus ini akan kuberi pelajaran kau Xun Zhi."
Namun karena Xun Zhi adalah mantan dewa, dia tahu akan teknik yang dipakai Xu Yulan dan dengan santai menahan serangan itu dengan dahan pohon yang dia pegang, lalu mengalirkannya lebih banyak Qi ke dahan pohon itu hingga menjadi seperti sekeras sebuah batu.
Xu Yulan kaget akan dahan pohon yang di pegang Xun Zhi bisa mematahkan serangannya itu. Xu Yulan terus menyerang kembali ke arah leher, kepala dan organ vital lainnya dengan sangat cepat namun tetap saja Xun Zhi bisa melihat gerakannya dan menagkis semuanya.
Bagaimana bisa dia menangkis semua seraanganku. Padahal aku sudah mengeluarkan semua jurus dan ilmuku.
Ucap dalam hatinya Xu Yulan. Namun pada akhirnya Xu Yulan menyerah akan serangan nya terhadap Xun Zhi dan mulai lengah akan pertahanannya. Xun Zhi tak menyia-nyikan kesempatan itu langsung memukul pinggangnya Xu Yulan dengan dahan pohon yang dia pegang sekuat tenaga.
Hingga Xu Yulan terpental sejauh 5 meter dari jarak dia berdiri. Setelah menerima serangan dari Xun Zhi, Xu Yulan merengek kesakitan. Xun Zhi pun melangkah mendekati Xu Yulan dan berbisik kepadanya.
"Apakah kau sudah menyerah ?, Apakah kau tidak sudah puas ?, Atau ingin balas dendam ?, Akan selalu kutunggu kedatanganmu."
Tubuh Xu Yulan pun menjadi gemetar mengdengar ucapan yang terlontar dari mulut Xun Zhi dan terdiam dengan wajah takutnya. Lalu dua anak buahnya berjalan mendekatinya dan membantunya bangkit. Sementara Xun Zhi meneruskan kembali perjalanannya menuju tempat Patriak Chang Lu.
(BERSAMBUNG)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Steve Ombong
saran harus di terimah..
itu un kemajuan novel ini..
yang menilai baik buruknya novel ini pembaca bukan penulis...
2020-05-25
0
Anton
buat sendiri novel oi,,,,
jgn cum kritik aja,,
buktikan merah mu ,,,
2020-04-22
1
Agung
mantappp
2020-03-27
0