episode 16

Sesampainya di depan gudang persenjataan dia mulai berbicara kepada penjaga disana yang bernama Leiho.

"Permisi Master Leiho aku ingin memilih senjata untukku." Ucap Xun Zhi kepada Leiho yang sedang membereskan dokumen di mejanya.

"Oh iya aku tau kamu dari Senior Chang Lu iya silahkan kesini." Ucap Leiho kepada Xun Zhi yang berdiri di depan pintu kantor Leiho di samping gudang senjata.

"Apakah benar tidak perlu memakai surat izin Master." Ucap Xun Zhi yang agak gelisah.

"Tidak perlu karena kamu langsung diberikan izin oleh senior Chang Lu sebagai tangan kanannya Grand Master Yujin jadi tak perlu lagi izin." jawabnya kepada Xun Zhi.

Leiho akhirnya telah selesai membereskan dokumennya dan berkata kembali .

"Baiklah kalau begitu aku akan antar."

Lalu dia mulai mengantar Xun Zhi kedalam gudang persenjataan dan membantunya untuk memilih senjata-senjata yang ada disana.

Banyak sekali senjata disana dimulai dari senjata kelas bawah hingga senjata kelas emas, namun tak ada yang membuat Xun Zhi berminat akan senjata-senjata itu.

Dan sesampainya di ujung ruangan itu Xun Zhi melihat sebuah kotak panjang dan besar kira-kira dua meter panjangnya dan besar kotaknya setengah meter.

Hati Xun Zhi pun langsung terpikat akan kotak itu dan mulai mendekati kotak itu yang ada di rak lemari besar satu-satunya yang dipenuhi oleh debu dan jaring laba-laba.

Namun disaat Xun Zhi akan menyentuh kotak itu Leiho pun berkata.

"Jangan kau jangan menyentuh kotak senjata itu." Ucapnya melarang Xun Zhi untuk memegang Kotak itu sambil jantungnya pun mulai berdetak kencang.

Tangan Xun Zhi dengan seketika terhenti dan melirik ke arah Leiho dan berkata. "Kenapa tidah boleh Master Leiho."

"Itu adalah senjata legendaris yang terkutuk jika kamu memegang kotaknya saja Qi mu akan langsung terkuras habis dalam seketika." Dengan nada panik terhada Xun Zhi. Dan jantungnya pun mulai tenang.

"Ohh begitu." Xun Zhi pun tak mempedulikan ucapan Leiho dan membuka isi kotak itu.

Leiho pun berteriak kepada Xun Zhi.

"JANGAN..."

Namun pada akhirnya Xun Zhi membuka kotak itu. Setelah dibuka keluarlah aura hitam yang mengintimidasi dari tombak itu hingga Xun Zhi tersenyum senang.

Sementara Leiho sebaliknya, dia terlihat panik tubuhnya pun bergetar dan jantungnya mulai berdetak cepat hingga dia ingin berlari secepat yang dia bisa. Akan tetapi dia tak bisa bergerak karena tekanan aura yang mengintimidasi dari senjata yang di dalam kotak itu dan tak lama aura ituoun mulai mereda.

Di dalam kotak itu berisi sebuah tombak dengan gagang yang panjang bewarna merah darah dengan ujung pegangannya terdapat sebuah ukiran kepala naga. Sementara bilah pisau bajanya yang besar dan juga menkilap membuat seperti tiga per empat bentuk bulan dan dipinggiran bajanya pun terdapat tiga lubang membuat senjata itu cantik.

Xun Zhi mengambilnya tombaknya dari kotak itu dan memegang lalu menggerakan senjata itu dengan beberapa ilmu beladirinya dengan gembira. Namun tidak dengan Leiho dia terjatuh lemas setelah aura dari tombak itu mereda dan membeku lama, jantungnyayang berdetak seakan ingin meledak, keringat yang bercucuran dan terdiam melihat Xun Zhi yang sedang memegang tombak itu. Lalu dalam hatinya Leiho pun berkata.

"Bagaimana bisa bocah yang ber-umur 10 tahun bisa memegang senjata legendaris itu. Bahkan Grand Master Yujin pun harus mengorbankan setengah Qi nya untuk memakai tombak itu dan itupun hanya beberapa menit saja Grand Master Yujin bisa gunakan. Sementara dia dengan santainya memegang tombak itu."

Tak lama setelah memainkan tombak itu Xun Zhi berkata.

"Baiklah kalau begitu aku akan memilih tombak ini sebagai senjataku."

Ucap Xun Zhi begitu kepada Leiho. Lalu Xun Zhi mulai berubah pikirannya setelah memegang tombak itu. Yang tadinya menginginkan dua senjata agar dia bisa gunakan untuk membunuh Hei An.

Leiho yang mendengar perkataan Xun Zhi hanya bisa mengangguk kepadanya. Lalu Xun Zhi keluar dari gudang itu. Dan tak lama Xun Zhi sudah keluar dari bangunan itu. Lalu melanjutkan kembali rencana yang sudah dia buat.