Patriak Chang Lu yang sedang santai duduk seketika di kejutkan oleh seorang murid yaitu Xun Zhi. Dirinya tiba-tiba pingsan tepat di hadapannya.
Melihat Xun Zhi pingsan membuat semua murid yang ada di sekitar pintu masuk perpustakaan pun terheran. Karena pemandangan ini jarang terjadi disini.
Patriak Chang Lu langsung bergegas beranjak dari kursinya dan cepat-cepat memeriksa keadaan Xun Zhi yang pingsan tergeletak di lantai.
Patriak Chang Lu membalikan badan Xun Zhi yang tengkurap tak sadarkan diri, kemudian memegang pergelangan tangannya, mengecek urat nadi.
Dirinya merasa lega bahwa Xun Zhi masih baik-baik saja. Lalu dirinya melihat ke arah buku yang di pegang Xun Zhi tergeletak dekatnya. Patriak Chang Lu mengambil buku itu dan melihat tulisan yang berada di jilid ujung buku.
Seketika Patriak Chang Lu pun terkejut. Setelah melihat jilid dari buku yang di bawa oleh Xun Zhi.
"Dasar bocah nakal ternyata kamu memasuki daerah lantai 9, pantas saja tubuhmu langsung kehabisan tenaga karena tekanan gravitasi Qi yang hebat disana."
sambil memendam rasa kesal terhadap Xun Zhi.
" Tapi tak kusangka bocah belasan tahun ini bisa sampai kesana di tingkatan kultivasinya yang sekarang ini."
Begitu benaknya Patriak Chang Lu melihat kondisi Xun Zhi.
Lalu Patriak Chang Lu menaruh kedua telapak tangannya di atas dada Xun Zhi mengalirkan Qi miliknya untuk memulihkan kembali tenaga Xun Zhi yang sudah terkuras habis. Tangannya yang menyala disinari oleh cahaya Qi berwarna biru terserap masuk kedalam tubuh Xun Zhi. Tak begitu lama akhirnya Xun Zhi membuka matanya dan berkata.
"Are ... Patriak Chang Lu apa yang sedang kamu lakukan." Ucap Xun Zhi dengan suara lemas dan juga pandangan yang masih buram sambil melihat Patriak Chang Lu yang ada dihadapannya.
"Dasar bocah bodoh tentu saja aku sedang mengobatimu kau terlalu memaksakan diri masuk kesana!"
Dengan nada kesal Patriak Chang Lu menjawab perkataan Xun Zhi.
Saat mereka sedang berbicara tiba-tiba ada seseorang yang menerobos kerumunan itu dan menghampiri mereka, ternyata anak yang datang itu tidak lain adalah Wei Chan.
"Xun Zhi apakah kamu tidak apa-apa!" Dengan wajah yang panik.
"Hehehe aku tidak apa-apa." Jawabnya dengan nada lemas.
Sementara Wei Chan yang menghawatirkan keadaan Xun Zhi. Di satu sisi Patriak Chang Lu saat itu mengirimkan telepati kepada Master Shen Long.
"Shen Long bodoh!"
"Senior Chang Lu. Ada apa?"
" Jemput murid bodoh mu ini yang sama bodohnya denganmu."
"Memang siapa muridku itu senior? ."
"Sudah jangan banyak omong cepat saja kesini!"
Dengan kesal Patriak Chang Lu menutup telepatinya ke Master Shen Long.
Master Shen Long yang penasaran siapa murid yang harud di jemputnya itu pun bergegas berangkat dari tempat mengajarnya menuju ke depan perpustakaan.
Sepuluh menit berlalu,Master Shen Long telah sampai di lokasi, Namun karena dira terhalangi oleh murid-murid yang berkumpul mengerumuni Xun Zhi yang pingsan, karena kesal akan kerumunan murid itu ia pun berteriak.
"CEPAT KALIAN BUBAR !!"
Semua yang di tempat itu sangat terkejut dan lansung menutup telinga mereka bersamaan mereka berlarian menjauhi tempat itu.
Pada akhirnya tempat itu yang tadinya banyak murid-murid berkerumun berkumpul seketika sepi dan yang tersisa hanya Patriak Chang Lu, Xun Zhi dan juga Wei Chan.
"Dasar bodoh kenapa kau berteriak sambil mengeluarkan ilmu suara ultra sonik ingin membuatku tuli yah!"
Ucap Patriak Chang Lu dengan raut muka yang merah marah kepada Master Shen Long karena teriakkan kencang tadi.
"Maaf senior aku tidak tahan akan keramaian tadi." Ucapnya sambil mengangguk-anggukkan kepala meminta maaf dan berkata kembali.
"Memang ada apa senior Chang Lu memanggil ku kemari."
"Lihat saja ini murid bodohmu bertindak ceroboh, ia menerobos masuk ke lantai 9 dan sekarang aliran Qi milik nya menjadi lemah karena terlalu banyak yang ia keluarkan. Akan tetapi aku sudah mengobatinya jadi hanya perlu istirahat saja."
"Hah bagaimana bisa terjadi seperti ini ?"
"Barusan baru ku jelaskan kepada kau Shen Long bodoh di masuk ke lantai 9 di perpustakaan ini karena tekanan aura di sana sangat kuat sementara kultivasi dia masih rendah arrrg ... , cepat kau bawa saja muridmu ini istirahat." Dengan kesalnya Patriak Chang Lu berkata begitu.
Lalu Xun Zhi pun di gendong oleh Master Shen Long menuju ke kamarnya. Disisi lain Wei Chan yang mengkhawatirkan Xun Zhi akhirnya ia mengikuti mereka dari belakang.
Sementari itu buku yang telah di ambil oleh Xun Zhi di lantai 9 perpustakaan di ambil oleh Patriak Chang Lu.
"Shen Long aku hampir kelupaan."
"Apa itu Senior?"
Patriak Chang Lu merasa ragu untuk mengasihkan buku itu.
"Tidak, tidak jadi."
Patriak Chang Lu mengurungkan untuk mengasihkan buku yang di dapatkan oleh Xun zhi ke Master Shen Long. Master Shen Long nampak kebingungan, namun dirinya berjalan kembali.
"aku izin pamit senior."
"yahh."
Patriak Chang Lu pun duduk kembali di tempat asalnya sambil melamun melihat buku itu sesaat, kemudian dia taruh di bawah celah meja.
Tak lama Wei Chan dan Master Shen Long yang menggendong Xun Zhi sampai di halaman asrama.
Di siang itu karena Master Shen Long sedang di tengah-tengah mengajarkan murid lainnya, dia menurunkan Xun Zhi dari gendongannya.
"Wei Chan maaf bisakah dari sini aku menyerahkan Xun Zhi kepadamu?"
"Memang kenapa Master ?"
"Sebenarnya aku sedang melatih murid-murid lainnya saat ini. Jadi apakah kau bersedia mengantarkannya ke kamarnya?"
"te-tentu master."
"Maaf Xun Zhi aku hanya bisa mengantarkanmu sampai sini."
"tidak apa-apa master, lagi pula aku sudah kuat sekarang."
Ucap Xun Zhi dengan nada yang masih lemas.
Master Shen Long pun hanya bisa mengantar sampai depan asrama lalu berkata.
"Maaf Wei Chan aku serahkan Xun Zhi padamu oke."
Ucapnya seketika langsung lari meninggalkan Xun Zhi kepada Wei Chan.
"biar aku bantu kamu dari sini Xun Zhi."
"terima kasih Wei Chan dan maaf aku malah merepotkanmu."
"Tidak apa-apa, tenang saja."
Akhirnya Wei Chan merangkul punggung Xun Zhi dan membopong Xun Zhi yang tubuhnya lemas itu untuk menuju asrama kamarnya berada.
Dan sesampainya di kamar, Wei Chan membaringkan Xun Zhi di kasur dan berkata.
"Xun Zhi aku tinggal yah karena aku harus segera melapor kepada Masterku jadi tak bisa lama-lama disini."
"Ia tidak apa-apa Wei Chan terima kasih atas bantuannya." Ucap Xun Zhi dengan suara yang kehabisan tenaga.
"Iya sama-sama cepat sembuh yah."
Wei Chan pergi dengan senyuman di wajahnya meninggalkan Xun Zhi sendirian, Xun zhi yang sudah mulai nampak lelah pun memejamkan matanya hingga dirinya tertidur pulas.
(BERSAMBUNG)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
aku siapa?
ceritanya cuman muter² aja....
dialog nya kurang menarik...
2020-06-02
5
Bayu Praja Pati
Buang saja kata (PUN( nya
2020-02-19
1
Gio H. M.
jd batal favorite karna pemakaian kata yg itu2 terus. Terutama "pun - ya sudah"
2020-02-16
3