Seribu tahun berlalu. Waktu yang cukup lama untuk seorang manusia namun tidak bagi seorang dewa. Dunia bawah yang dulunya hancur berantakan akibat perselisihan antara kedua dewa pun kini telah pulih seperti sedia kala atau hisa di katakan lebih maju.
Zhi Guang yang dulunya seorang dewa perang telah terlahir kembali dan kini usianya telah menginjak lima tahun.
Dirinya yang telah terlahir kembali berganti nama menjadi Xun Zhi. Xun Zhi terlahir dari keluarga sederhana saja di sebuah desa di bawah kaki gunung perbatasan kerajaan Tanah. Ayahnya yaitu tabib kelas rendah warga kampung sini. Sementara ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Xun Zhi sering membantu kedua orangtuanya. Ia mencari tanaman obat ke atas gunung bersama ayahnya yang bernama Xun Hong He, terkadang juga ia selalu membantu meracik obat bersama ibunya yang bernama Xun Bai Meigui.
Namun di lain hal juga Xun Zhi kadang sering ikut berburu hewan liar di dalam hutan bersama tetua desa mereka yang bernama Chu Lau serta beberapa orang dewasa juga.
Kehidupan Xun Zhi nampak tenang saat ini. Dan Xun Zhi pun menikmatinya dengan senang.
Akan tetapi orang-orang desanya tidak tahu bahwa sebenarnya Xun Zhi adalah reinkarnasi dari seorang Dewa Perang.
Xun Zhi yang dari awal lahir masih mengingat kehidu0annya dahulu itu dan dirinya terus menyembunyikan identitas dahulunya.
Di sela sela waktu yang senggang dia juga diam-diam selalu berlatih tenaga dalamnya sembunyi-sembunyi. Karena dirinya tahu betapa lemahnya dia saat ini. Dendamnya terhadap Hei An masih tersimpan rapat di dalam hatinya itu. Namun di satu sisi dia masih harus banyak berlatih karena kekuatan Qi dirinya telah banyak yang hilang.
Dia selalu berlatih di kedalaman hutan agar tak terlihat oleh orangtuanya atau warga sekitar atau siapapun itu.
Namun selama berlatih orangtua nya tak pernah curiga, sangka'an mereka Xun Zhi selalu bermain dengan teman-teman sebayanya.
Di sela-sela itu dia pasti terus melatih kekuatan tubuh serta pikirannya setiap hari tanpa henti sampai tidak terasa satu tahun pun telah berlalu. Tubuhnya sekarang sudah sedikit bertambah kuat dari sebelumnya. Perkembangan yang bisa dikatakan sangat tidak normal untuk anak sepantaran dirinya.
Dan saat itu di waktu yang sama pula, seorang anak perempuan yang bernama Wei Chan dari kampungnya yang sedang mencari buah-buahan tidak sengaja melihat Xun Zhi yang sendirian di dalam hutan sedang latihan ilmu bela diri.
Melihat Xun Zhi rasa penasaran Wei Chan terbangun, dirinya diam-diam mendekat agar bisa melihat lebih jelas dari dekat tanpa di ketahui oleh Xun Zhi. Wei Chan bersembunyi di dalam semak-semak yang rimbun dekat tempat Xun Zhi berlatih.
Wei Chan terus memperhatikan Xun Zhi yang sedang berlatih. Xun Zhi memasang kuda-kuda terlihat sangat kokoh dengan kepalan tangan ke depan. Matanya menyorot tajam ke arah sebuah pohon besar di depannya.
"Haaaaa!"
'krakkkk Buarkkk!'
Retakan besar tercipta dan pohon yang besar dipukul oleh Xun Zhi dengan sekuat tenaga itu runtuh.
Mata Wei Chan membelalak, dia membeku sesa'at melihat Xun Zhi bisa merobohkan pohon besarnya lebih dari sepuluh kaki badannya itu. Disaat itu Wei Chan berjalan mundur perlahan berniat kabur dari sana.
'krak~'
"aduhh ( di dalam hati)"
tidak sengaja Wei Chan menginjak sebuah ranting pohon.
"Siapa disana!"
Dengan terkejut dan sorot mata tajam Xun Zhi melihat ke arah semak-semak, namun Eei Chan tidak menjawab sama sekali.
Karena penasaran, Xun Zhi melangkah perlahan menuju ke arah semak-semak, tempat Wei Chan sembunyi.
"haaaa...."
Menghela nafas panjang. Karena sudah terlanjur ketahuan, akhirnya Wei Chan keluar dengan cepat dari semak-semak sambil mengangkat kedua tanganya dan tertunduk dengan muka yang ketakutan lalu berkata.
"Ini aku Wei Chan!"
Badannya gemetar, Wei chan menahan rasa takut dirinya terhadap Xum Zhi.
"Wei Chan?, Aku tidak tau?" Jawab Xun Zhi dengan tatapan yang masih penuh kecurigaan serta kewaspadaan kepada Wei Chan.
Ucapan Xun Zhi membuat Wei Chan terkejut serta sedikit tersinggung
"Hah! Kau ini masa kau lupa aku. Padahal kita sering bertemu loh."
Wei Chan memegang kedua pinggang nya, badan nya yang gemetar atas rasa takut pun hilang seksrang menjadi sebuah rasa yang sedikit kesal kepada Xun Zhi.
"?"
Xum Zhi tidak mengerti dengan ekspresi wajah kebingungan.
Wei Chan kembali menghela nafas panjang.
"Kau ini yah ini aku Wei Chan, anak tetua desa yang sering bermain denganmu dari dulu."
Xun Zhi memperhatikan wajah dan mengingat-ingat kembali Wei Chan dan hingga menyadarinya.
"Ohh aku ingat Wei Chan si cengeng itu,"
"Aku bukan si cengeng!"
Ketus Wei Chan sambil memasang wajah cemberut. Xun Zhi yang melihat dia merajuk tertawa keras.
"Hahaha...! memang benar kan kau itu dulu sangat cengeng bahkan sampai hanya karena masalah wajah yang tak sengaja kena lumpur sedikit pun kamu langsung nangis dan berlari ke rumah."
pipi Wei Chan memerah dan mengembang bagaikan buah tomat.
Xun Zhi menutup mulutnya dia menahan tawa karena ekspresi wajah kesal Wei Chan tunjukkan itu terkesan lucu untuknya.
"Xun Zhi aku tadi melihatmu menghancurkan pohon itu, kau sangat kuat. Bagaimana kau melakukannya."
Wajah antusias Wei Chan.
Xun Zhi terkejut mendengar Wei Chan lalu menatap muka Wei Chan dengan sorotan matanya yang tajam seperti hewan buas.
"Kamu tadi mengintipku."
Tatapan tajam bagaikan hewan buas dia tunjukkan ke Wei Chan. Bukan bermaksud berniat buruk kepada Wei Chan hanya saja dari ucapan Wei Chan barusan membuat Xun hi terkejut.
Wei Chan merasa takut saat ini. Wajahnya memerah seakan ingin menangis.
"Ti-tidak bu-bukan aku bermaksud ma-mau mengintipmu ta-tadi. Namun a-aku ha-hanya sedang mencari buah-buahan di-di-di dalam hutan. Secara kebetulan aku tak sengaja melihatmu sedang berlatih."
"Benarkah?!"
"Benar. Kau menakutkan Xun Zhi."
Batin Xun Zhi tersentak setelah mendengar ucapan dari Wei Chan.
"A-ahh.. Maafkan aku Wei Chan! A-ku tak bermaksud menakutimu. Aku hanya terkejut saja. Barusan."
Xun Zhi berkata pelan sekarang.
Wei Chan mengangguk, memaafkan tindakan Xun zhi barusan itu. dan rasa takunya sedikit menghilang. Xun zhi berjalan mendekat ke Wei Chan, namun Wei Chan mundur seakan dirinya ingin menjaga jarak dari Xun Zhi.
"haaa.... Nampaknya kau masih takut yah."
Wei Chan mengangguk.
"Baiklah aku akan menjaga jarak."
"ohh iya Wei Chan aku ingin kejadian ini di rahasiakan yah. Jangan sampai kamu bilang siapa-siapa yah. kalau aku bisa ilmu bela diri dan mempunyai ilmu tenaga dalam aku pasti akan di marahi oleh kedua orangtuaku."
Wei Chan mengangguk.
"Baiklah aku akan menjaga rahasia ini."
"Janji yah."
"Janji."
Wei Chan mengacungkan jari kelingking. Xun Zhi nampak kebingungan.
"apa maksudnya?"
"sudahlah mana jari kelingkingmu."
Xun Zhi menurut saja dan mengacungkan jari kelingking nya.
Wei Chan mengait jari kelingking Xun Zhi dengan jari kelingkingnya lalu mengayunkannya.
"Jika salah satu dari kita berbohong, maka salah satu dari kita harus memakan seribu jarum dan memotong jari kelingking kita~"
"Baiklah aku sudah bersumpah jika aku berbohong dan menyebarkan rahasiamu ini, aku akan meminum seribu jarum dan memotong jari kelingkingku."
Sumpah yang begitu beras diberikan oleh Wei Chan kepada Xun Zhi. Xun Xzi berpikir apakah ini tidak terlalu berlebihan untuk dia.
"Karena sekarang aku sudah bersumpah kepadamu tidak akan menyebarkan rahasia ini. Aku ingin imbalannya."
Wei Chan tersenyum senang. Di satu sisi Xun Zhi nampak penasaran akan imbalan apa yang di inginkan Wei Chan.
"Apa itu?"
"Aku ingin kamu melatihku mengenai ilmu yang kamu lakukan tadi."
Xun zhi terkejut karena Wei Chan tertarik akan ilmu seni bela diri.
"Gimana yah?"
Xun Zhi masih sedikit kebingungan untuk mengajari Wei Chan, karena takut bahwa nanti dirinya akan ketahuan oleh orangtuanya.
"Tolonglah ajari aku juga ingin kuat dan bisa seperti kamu."
Wei Chan memohon dengan jurus andalan wanita pada umumnya. Xun Zhi merasa canggung melihat ekspresi wajah memelas Wei Chan. Hingga sampai tidak bisa menolaknya.
"Oke baiklah."
Wei Chan melompat kegirangan.
"Wei Chan aku akan mengajarkanmu, namun aku pasti akan bersikap keras jadi bersiaplah."
"Baiklah tidak apa-apa aku pasti bisa bertahan."
Dan akhirnya Xun Zhi dan Wei Chan menyepakati perjanjian rahasia yang mereka buat itu dan berlatih bersama di setiap hari dan menjalani hidup seperti biasanya.
(BERSAMBUNG)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Raysonic Lans™
cepet amat tulisan bab nya
2024-04-17
1
Haruki Yuuka
Wei Chan ≧▽≦
2022-03-19
0
LyiN
oo
2021-07-20
0