Hari dimana perjalanan Xun Zhi, Wei Chan serta Yujin untuk menuju perguruan Tanah mengapung di mulai. Mereka bertiga sudah pergi agak jauh dari desa. ketiganya terus berjalan menyusuri jalan setapak yang di pakai oleh orang-orang yang seling melintas untuk mencapai jalan utama.
Gemuruh hewan-hewan hutan terdengar sangat meriah. Tentu Xun zhi, Wei Chan dan Yujin pun terkejut dengan kejadian ini.
Ketiganya melihat ke kedalaman hutan. Dari kejauhan terlihat banyak sekaki jenis hewan liar lari berhamburan.
"Mengapa mereka terlihat begitu panik!"
"Entahlah Wei Chan."
"Anak-anak berhati-hatilah. Firasatku mengatakan akan ada sebuah bahaya mendekat."
Hewan yang berlarian itu semakin dekat ke arah mereka.
"Menghindar anak-anak!"
Ketiganya menghindar ke arah samping takut terlindas oleh para hewan yang terbirit-birit. Di belakang para kepanikan itu ternyata para hewan sedang di kejar oleh sekelompok monster beast Serigala Tanduk Merah ranah jiwa tingkat tiga.
sekawanan monster beast serigala tanduk merah itu langsung melompat melancarkan serangan dadakan kepada Xun Zhi, Wei Chan dan Yujin.
Xun Zhi dan Yujin dengan refleks nya yang cepat berhasil menghindar dari terkaman monster beast serigala tanduk merah. Namun sialnya Wei Chan tidak sepenuhnya dapat menghindar sehingga bahu kanan nya terkena cakaran dari salah satu monster beast serigala tanduk merah.
"Ahh!"
"Wei Chan!"
Wei Chan mengeram kesakitan terkena serangan itu. Darah mengucur dari bahunya cukup deras ke bawah sampai ke jari-jemari. Wei Chan memegang bahu yang berdarah sambil menahan rasa sakit.
Wei Chan duduk terkapar. Dirinya gemetar karena baru pertama kali melihat darah yang cukup banyak dari lukanya sendiri.
monster beast serigala tanduk merah yang berhasil mendaratkan serangan ke Wei Chan berbalik. Dia berniat menyerang Wei Chan kembali. Mata hewan buas yang melihat ke arah mangsa yang empuk dengan air liur yang menetes-netes.
Tak hanya itu saja, monster beast serigala tanduk merah itupun berpindah haluan yang tadinya menargetkan mangsa mereka ke Yujin dan Xun Zhi sekarang berpaling ke Wei Chan.
Yujin yang menyadari hal itu langsung menghunus pedangnya dan menusuk salah satu monster itu. Namun sayang serangannya masih terlalu dangkal untuk membunuh satu monster beast serigala tanduk merah.
"Xun Zhi kau lindungi Wei Chan sementara aku menghadapi mereka."
"Baik master."
Yujin bertahan dari serangan kelompok monster beast serigala tanduk merah yang berjumlah tiga itu. Di satu sisi Xun Zhi mencoba menolong dan menenagkan Wei Chan.
"Wei chan tenang. Aku akan membantu oke."
Xun Zhi mengambil botol air minum yang menggantung di samping kanan pinggang nya dan menyiramkan air itu untuk membasuh luka di bahu Wei Chan.
"uhhh!"
"Tahan sebentar."
Lalu Xun Zhi merobek kain celananya cukup panjang dan membungkus luka bahu Wei Chan.
"Untuk sementara aku hanya bisa melakukan ini untuk menghentikan pendarahannya."
Yujin sudah berhasil membunuh dua dsri riga monster beast serigala tanduk merah. Kedua monster itu telah tergeletak tidak bernyawa di depan Yujin.
Satu yang tersisa kemudian lari masuk ke kedalam hutan. Serigala satu itu adalah yang sudah melukai Wei Chan. Xun Zhi yang merasa kesal mengejar serigala itu kedalam hutan.
"Aku tidak akan membiarkan dia lolos!"
"Tunggu Xun Zhi! Berbahaya jika kau sendirian."
Namun apa dikata perkataan Yujin itu dihiraukan, Xun Zhi terus berlari sampai tak terlihat lagi oleh Yujin. Di satu sisi Yujin Pun tidak bisa mengejar Xun Zhi karena demi menjaga keamanan saat ini Wei Chan yang sedang terluka.
"haa!"
Di dalam hutan monster yang jaraknya cukup jauh pun mulai dekat.
"Mau kemana kau binatang sialan!"
tegas Xun Zhi.
Monster beast serigala tanduk merah mendadak berhenti, berbalik dengan cepat dan akhirnya menyerang Xun Zhi.
Xun Zhi yang sudah siap tidak kehilangan fokusnya tidak takut akan serangannya itu dengan santainya dapat menghindarinya dengan mudah.
"Kau pikir aku akan terjebak dua kali dengan trik murahan seperti itu monster sialan."
Xun zhi menyeringai. Dia menghunus belati dengan cepat yang ada di pinggangnya dan melapisi belati itu dengan Qi cahaya miliknya.
"Sebagai balasan karena kau telah melukai Wei Chan dan menghalangi perjalanan kami. Aku akan menghadiahkan kepadamu kematian yang cukup menyiksa."
Lompatan Xun Zhi sangat cepat sekali seperti sebuah teleportasi jaraknya yang sekitar lebih dari dua puluh meter pun tiba-tiba dengan sekejap mata sudah ada di depan monster beast serigala tanduk merah.
"Krak!"
"Auhhh!"
Suara rahang patah dari monster beast serigala tanduk merah terdengar keras bersamaan dengan tubuh monster itu terpental ke udara akibat tinjuan uppercut Xun Zhi.
"Masih belum selesai!"
Xun Zhi melompat sekejap mata telah ada di sama tinggi nya melayang di atas moster beast serigala tanduk merah. Di tandang perut oleh nya dan monster beast serigala tanduk merah.
"duggg!"
Dentuman keras tubuh monster beast serigala tanduk merah ke pohon beringin besar
"kreess!"
Daun-daun berguguran akibat benturan besar.
"kwakkwak!"
Burung-burung berteriak bubar berterbangan yang bersandang di atas pohon.
"Ku kira akan menyusahkan. Ternyata hanya segini kekuatan dari monster beast serigala tanduk merah tahap tiga.
Raut wajah monster itu seperti kesakitan, tapi dia masih bisa bangkit. Wajahnya terlihat sangat marah. Asap hitam dan merah menyelimuti monster beast serigala tanduk merah.
"Aura Qi yang cukup jahat ternyata."
Xun Zhi sigap memasang kuda-kuda bertahan. monster menyerang dengan cepat mengincar, menerkam leher Xun Zhi. Tapi usaha Monster beast serigala tanduk merah itu gagal karena Xun Zhi dengan mudah menghindarinya.
Serangan sama terus di lancarkan beberapa kali, namun hasilnya tetap sama.
Dan dimana tepat ada sebuah celah terlihat serangan oleh Xun Zhi, dia menancapkan belati di tangannya menembus ke dalam tengkorak monster beast serigala tanduk merah. Xun Zhi mencabut belatinya, memutar badan dan menendang perut Monster yang sekarat itu.
Darah bercucuran ke tanah dan pada akhirnya serigala tanduk merah mati.
Xun Zhi mendekat mayat serigala Tanduk Merah dan membawa bangkainya ke tempat Yujin dan Wei Chan yang ia tinggalkan tadi.
Sesampainya disana, terlihat Yujin yang sedang menjaga Wei Chan. Xun Zhi yang keluar dari semak-semak sambil membawa bangkai serigala tanduk merah tentu saja membuat kaget Yujin.
"Bagaimana Xun Zhi yang berumur dua belas tahun bisa mengalahkan hewan beast (dalam hati)."
Xun Zhi menaruh mayat monster di tangannya dan mendekati Wei Chan yang sedang dirawat lukanya.
"Master Yujin bagaimana akan lukanya Wei Chan apakah tidak apa-apa?"
"Untung saja kau tadi memberikan pertolongan pertama jadi dia tidak akan apa-apa dan juga ini hanya luka ringan saja."
"Syukurlah kalau tidak apa-apa."
Xun Zhi bernafas lega mendengarnya.
Raut wajah Yuji terlihat serius menatap Xun Zhi. Xun Zhi yang sedikit takut karena tatapan itu sedikit memundurkan badannya.
"a-ada apa master?"
"Aku ingin bertanya serius. Bagaimana kamu bisa mengalahkan monster beast serigala tanduk merah itu?"
"a-ku hanya bertarung seperti biasa dan menggunakan aura Qi cahayaku."
Yujin tercengang. Karena ini baru pertama kali ada remaja yang sudah bisa menggunakan aura di umur yang masih muda.
Yujin memegang bahu Xun Zhi.
"Xun Zhi jawab dengan jujur. Darimana kamu bisa belajar tehnik itu. Tehnik itu adalah tehnik niat pedang tingkat menengah dan tidak banyak orang bisa mengusainya dengan cepat."
"Nampaknya aku salah bicara tapi sekarang sudah terlanjur (dalam hati Xun Zhi). "
"Aku tidak tahu awalnya bagaimana, aku hanya rajin berlatih saja dan tau-tau aku sudah bisa melakukan ini."
itu yang di katakan Xun Zhi walaupun itu semua tidak sepenuhnya kebohongan, akan tetapi pada kenyataannya dia tahu cara mempelajari tehnik menguasai Qi.
(Apakah ini yang di namakan anak yang berbakat. (dalam hati Yujin)"
Yujin tidak bertanya kembali lalu mengambil kantung kecil yang tergantung di samping pinggang kanannya. Kantung bertali itu dia buka, setelah itu di sodorkan kepada serigala tanduk merah, seketika bangkai hewan beast itu tersedot kedalam kantung penyimpanan itu.
Xun Zhi terkagum melihat akan kantong yang dimiliki Yujin dan berkata.
"Kantung apa itu Master, monster beast serigala tanduk merah sebesar itu bisa masuk ke dalam kantung sekecil itu.."
"Ini adalah kantung ruang penyimpanan nanti kamu juga akan diberi ketika sudah masuk ke dalam perguruan."
"Ohh begitu kah Master Yujin." Jawabnya Xun Zhi.
Lalu Xun Zhi memegang kepala Wei Chan dan mengelus kepalanya.
"Gimana Wei Chan apa masih terasa sakit luka mu itu?"
Ekspresinya senyum yang sedikit di paksakan padahal dirinya itu masih terasa sakit.
"Tidak apa-apa Xun Zhi hanya luka begini mah ringan mending kita lanjut perjalan kita yuk."
Xun Zhi mengambil tasnya Wei Chan yang tergeletak di tengah jalan.
"Yasudah kalau begitu aku akan bawakan tasmu sementara kamu di gendong saja dulu oleh Master supaya kita cepat sampai perbatasan kota."
"Ti-tidak. Aku tidak apa-apa kok sungguh."
"Yang di katakan Xun Zhi benar. Lebih baik aku gendong kamu sampai kota Wei Chan."
Yujin sambil jongkok di depan Wei Chan.
"Benar master tidak apa-apa. Aku masih bisa berjalan kok tuh lihat."
Wei Chan berlari di tempat, namun itu tidak bisa di bilang sebagai alasan oleh Yujin.
"Tidak apa-apa, sini aku gendong biar lebih cepat sampai."
"Yasudah kalau begitu." Begitulah katanya Wei Chan
Pada akhirnya Wei Chan mengikuti perkataannya. Perjalanan pun di mulai kembali.
(BERSAMBUNG)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Shinju Putra Takagami
ini novel jaman kuno vs modern...ttp lanjut thor...semangat👍👍💪💪
2022-06-20
0
Nia Firdaus
versi Mandarin Indonesia ya tor...
2022-05-02
0
Oschar Migerz
knp di panggil pak bukan tetua?
2021-12-30
0