episode 3

Hari dimana perjalanan Xun Zhi, Wei Chan serta Yujin untuk menuju perguruan Tanah mengapung di mulai. Mereka bertiga sudah pergi agak jauh dari desa. ketiganya terus berjalan menyusuri jalan setapak yang di pakai oleh orang-orang yang seling melintas untuk mencapai jalan utama.

Gemuruh hewan-hewan hutan terdengar sangat meriah. Tentu Xun zhi, Wei Chan dan Yujin pun terkejut dengan kejadian ini.

Ketiganya melihat ke kedalaman hutan. Dari kejauhan terlihat banyak sekaki jenis hewan liar lari berhamburan.

"Mengapa mereka terlihat begitu panik!"

"Entahlah Wei Chan."

"Anak-anak berhati-hatilah. Firasatku mengatakan akan ada sebuah bahaya mendekat."

Hewan yang berlarian itu semakin dekat ke arah mereka.

"Menghindar anak-anak!"

Ketiganya menghindar ke arah samping takut terlindas oleh para hewan yang terbirit-birit. Di belakang para kepanikan itu ternyata para hewan sedang di kejar oleh sekelompok monster beast Serigala Tanduk Merah ranah jiwa tingkat tiga.

sekawanan monster beast serigala tanduk merah itu langsung melompat melancarkan serangan dadakan kepada Xun Zhi, Wei Chan dan Yujin.

Xun Zhi dan Yujin dengan refleks nya yang cepat berhasil menghindar dari terkaman monster beast serigala tanduk merah. Namun sialnya Wei Chan tidak sepenuhnya dapat menghindar sehingga bahu kanan nya terkena cakaran dari salah satu monster beast serigala tanduk merah.

"Ahh!"

"Wei Chan!"

Wei Chan mengeram kesakitan terkena serangan itu. Darah mengucur dari bahunya cukup deras ke bawah sampai ke jari-jemari. Wei Chan memegang bahu yang berdarah sambil menahan rasa sakit.

Wei Chan duduk terkapar. Dirinya gemetar karena baru pertama kali melihat darah yang cukup banyak dari lukanya sendiri.

monster beast serigala tanduk merah yang berhasil mendaratkan serangan ke Wei Chan berbalik. Dia berniat menyerang Wei Chan kembali. Mata hewan buas yang melihat ke arah mangsa yang empuk dengan air liur yang menetes-netes.

Tak hanya itu saja, monster beast serigala tanduk merah itupun berpindah haluan yang tadinya menargetkan mangsa mereka ke Yujin dan Xun Zhi sekarang berpaling ke Wei Chan.

Yujin yang menyadari hal itu langsung menghunus pedangnya dan menusuk salah satu monster itu. Namun sayang serangannya masih terlalu dangkal untuk membunuh satu monster beast serigala tanduk merah.

"Xun Zhi kau lindungi Wei Chan sementara aku menghadapi mereka."

"Baik master."

Yujin bertahan dari serangan kelompok monster beast serigala tanduk merah yang berjumlah tiga itu. Di satu sisi Xun Zhi mencoba menolong dan menenagkan Wei Chan.

"Wei chan tenang. Aku akan membantu oke."

Xun Zhi mengambil botol air minum yang menggantung di samping kanan pinggang nya dan menyiramkan air itu untuk membasuh luka di bahu Wei Chan.

"uhhh!"

"Tahan sebentar."

Lalu Xun Zhi merobek kain celananya cukup panjang dan membungkus luka bahu Wei Chan.

"Untuk sementara aku hanya bisa melakukan ini untuk menghentikan pendarahannya."

Yujin sudah berhasil membunuh dua dsri riga monster beast serigala tanduk merah. Kedua monster itu telah tergeletak tidak bernyawa di depan Yujin.

Satu yang tersisa kemudian lari masuk ke kedalam hutan. Serigala satu itu adalah yang sudah melukai Wei Chan. Xun Zhi yang merasa kesal mengejar serigala itu kedalam hutan.

"Aku tidak akan membiarkan dia lolos!"

"Tunggu Xun Zhi! Berbahaya jika kau sendirian."

Namun apa dikata perkataan Yujin itu dihiraukan, Xun Zhi terus berlari sampai tak terlihat lagi oleh Yujin. Di satu sisi Yujin Pun tidak bisa mengejar Xun Zhi karena demi menjaga keamanan saat ini Wei Chan yang sedang terluka.

"haa!"

Di dalam hutan monster yang jaraknya cukup jauh pun mulai dekat.

"Mau kemana kau binatang sialan!"

tegas Xun Zhi.

 Monster beast serigala tanduk merah mendadak berhenti, berbalik dengan cepat dan akhirnya menyerang Xun Zhi.

Xun Zhi yang sudah siap tidak kehilangan fokusnya tidak takut akan serangannya itu dengan santainya dapat menghindarinya dengan mudah.

"Kau pikir aku akan terjebak dua kali dengan trik murahan seperti itu monster sialan."

Xun zhi menyeringai. Dia menghunus belati dengan cepat yang ada di pinggangnya dan melapisi belati itu dengan Qi cahaya miliknya.

"Sebagai balasan karena kau telah melukai Wei Chan dan menghalangi perjalanan kami. Aku akan menghadiahkan kepadamu kematian yang cukup menyiksa."

Lompatan Xun Zhi sangat cepat sekali seperti sebuah teleportasi jaraknya yang sekitar lebih dari dua puluh meter pun tiba-tiba dengan sekejap mata sudah ada di depan monster beast serigala tanduk merah.

"Krak!"

"Auhhh!"

Suara rahang patah dari monster beast serigala tanduk merah terdengar keras bersamaan dengan tubuh monster itu terpental ke udara akibat tinjuan uppercut Xun Zhi.

"Masih belum selesai!"

Xun Zhi melompat sekejap mata telah ada di sama tinggi nya melayang di atas moster beast serigala tanduk merah. Di tandang perut oleh nya dan monster beast serigala tanduk merah.

"duggg!"

Dentuman keras tubuh monster beast serigala tanduk merah ke pohon beringin besar

"kreess!"

Daun-daun berguguran akibat benturan besar.

"kwakkwak!"

Burung-burung berteriak bubar berterbangan yang bersandang di atas pohon.

"Ku kira akan menyusahkan. Ternyata hanya segini kekuatan dari monster beast serigala tanduk merah tahap tiga.

Raut wajah monster itu seperti kesakitan, tapi dia masih bisa bangkit. Wajahnya terlihat sangat marah. Asap hitam dan merah menyelimuti monster beast serigala tanduk merah.

"Aura Qi yang cukup jahat ternyata."

Xun Zhi sigap memasang kuda-kuda bertahan. monster menyerang dengan cepat mengincar, menerkam leher Xun Zhi. Tapi usaha Monster beast serigala tanduk merah itu gagal karena Xun Zhi dengan mudah menghindarinya.

Serangan sama terus di lancarkan beberapa kali, namun hasilnya tetap sama.

Dan dimana tepat ada sebuah celah terlihat serangan oleh Xun Zhi, dia menancapkan belati di tangannya menembus ke dalam tengkorak monster beast serigala tanduk merah. Xun Zhi mencabut belatinya, memutar badan dan menendang perut Monster yang sekarat itu.

Darah bercucuran ke tanah dan pada akhirnya serigala tanduk merah mati.

Xun Zhi mendekat mayat serigala Tanduk Merah dan membawa bangkainya ke tempat Yujin dan Wei Chan yang ia tinggalkan tadi.

Sesampainya disana, terlihat Yujin yang sedang menjaga Wei Chan. Xun Zhi yang keluar dari semak-semak sambil membawa bangkai serigala tanduk merah tentu saja membuat kaget Yujin.

"Bagaimana Xun Zhi yang berumur dua belas tahun bisa mengalahkan hewan beast (dalam hati)."

Xun Zhi menaruh mayat monster di tangannya dan mendekati Wei Chan yang sedang dirawat lukanya.

"Master Yujin bagaimana akan lukanya Wei Chan apakah tidak apa-apa?"

"Untung saja kau tadi memberikan pertolongan pertama jadi dia tidak akan apa-apa dan juga ini hanya luka ringan saja."

"Syukurlah kalau tidak apa-apa."

Xun Zhi bernafas lega mendengarnya.

Raut wajah Yuji terlihat serius menatap Xun Zhi. Xun Zhi yang sedikit takut karena tatapan itu sedikit memundurkan badannya.

"a-ada apa master?"

"Aku ingin bertanya serius. Bagaimana kamu bisa mengalahkan monster beast serigala tanduk merah itu?"

"a-ku hanya bertarung seperti biasa dan menggunakan aura Qi cahayaku."

Yujin tercengang. Karena ini baru pertama kali ada remaja yang sudah bisa menggunakan aura di umur yang masih muda.

Yujin memegang bahu Xun Zhi.

"Xun Zhi jawab dengan jujur. Darimana kamu bisa belajar tehnik itu. Tehnik itu adalah tehnik niat pedang tingkat menengah dan tidak banyak orang bisa mengusainya dengan cepat."

"Nampaknya aku salah bicara tapi sekarang sudah terlanjur (dalam hati Xun Zhi). "

"Aku tidak tahu awalnya bagaimana, aku hanya rajin berlatih saja dan tau-tau aku sudah bisa melakukan ini."

itu yang di katakan Xun Zhi walaupun itu semua tidak sepenuhnya kebohongan, akan tetapi pada kenyataannya dia tahu cara mempelajari tehnik menguasai Qi.

(Apakah ini yang di namakan anak yang berbakat. (dalam hati Yujin)"

Yujin tidak bertanya kembali lalu mengambil kantung kecil yang tergantung di samping pinggang kanannya. Kantung bertali itu dia buka, setelah itu di sodorkan kepada serigala tanduk merah, seketika bangkai hewan beast itu tersedot kedalam kantung penyimpanan itu.

Xun Zhi terkagum melihat akan kantong yang dimiliki Yujin dan berkata.

"Kantung apa itu Master, monster beast serigala tanduk merah sebesar itu bisa masuk ke dalam kantung sekecil itu.."

"Ini adalah kantung ruang penyimpanan nanti kamu juga akan diberi ketika sudah masuk ke dalam perguruan."

"Ohh begitu kah Master Yujin." Jawabnya Xun Zhi.

Lalu Xun Zhi memegang kepala Wei Chan dan mengelus kepalanya.

"Gimana Wei Chan apa masih terasa sakit luka mu itu?"

Ekspresinya senyum yang sedikit di paksakan padahal dirinya itu masih terasa sakit.

"Tidak apa-apa Xun Zhi hanya luka begini mah ringan mending kita lanjut perjalan kita yuk."

Xun Zhi mengambil tasnya Wei Chan yang tergeletak di tengah jalan.

"Yasudah kalau begitu aku akan bawakan tasmu sementara kamu di gendong saja dulu oleh Master supaya kita cepat sampai perbatasan kota."

"Ti-tidak. Aku tidak apa-apa kok sungguh."

"Yang di katakan Xun Zhi benar. Lebih baik aku gendong kamu sampai kota Wei Chan."

Yujin sambil jongkok di depan Wei Chan.

"Benar master tidak apa-apa. Aku masih bisa berjalan kok tuh lihat."

Wei Chan berlari di tempat, namun itu tidak bisa di bilang sebagai alasan oleh Yujin.

"Tidak apa-apa, sini aku gendong biar lebih cepat sampai."

"Yasudah kalau begitu." Begitulah katanya Wei Chan

Pada akhirnya Wei Chan mengikuti perkataannya. Perjalanan pun di mulai kembali.

(BERSAMBUNG)

Terpopuler

Comments

Shinju Putra Takagami

Shinju Putra Takagami

ini novel jaman kuno vs modern...ttp lanjut thor...semangat👍👍💪💪

2022-06-20

0

Nia Firdaus

Nia Firdaus

versi Mandarin Indonesia ya tor...

2022-05-02

0

Oschar Migerz

Oschar Migerz

knp di panggil pak bukan tetua?

2021-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Pembuka
2 chapter 1
3 chapter 2
4 episode 3
5 episode 4
6 episode 5
7 episode 6
8 episode 7
9 episode 8
10 Episode 9
11 episode 10
12 episode 11
13 episode 12
14 episode 13
15 episode 14
16 episode 15
17 episode 16
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19
21 episode 20
22 episode 21
23 episode 22
24 episode 23
25 episode 24
26 episode 25
27 episode 26
28 episode 27
29 episode 28
30 episode 29
31 episode 30
32 episode 31
33 episode 32
34 episode 33
35 episode 34
36 episode 35
37 episode 36
38 episode 37
39 episode 38
40 episode 39
41 episode 40
42 episode 41
43 episode 42
44 episode 43
45 episode 44
46 episode 45
47 episode 46
48 episode 47
49 episode 48
50 episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97
100 Episode 98
101 Episode 99
102 Episode 100
103 PENGUMUMAN
104 Episode 101
105 Episode 102
106 Episode 103
107 Episode 104
108 Episode 105
109 Episode 106
110 Episode 107
111 Episode 108
112 Episode 109
113 episode 110
114 Episode 111
115 Episode 112
116 Episode 113
117 Episode 114
118 Episode 115
119 Episode 116
120 Episode 117
121 Episode 118
122 Episode 119
123 Episode 120
124 Episode 121
125 Episode 122
126 Episode 123
127 Episode 124
128 Episode 125
129 Episode 126
130 Episode 127
131 Episode 128
132 Episode 129
133 Episode 130
134 Episode 131
135 Episode 132
136 PENGUMUMAN.
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Pembuka
2
chapter 1
3
chapter 2
4
episode 3
5
episode 4
6
episode 5
7
episode 6
8
episode 7
9
episode 8
10
Episode 9
11
episode 10
12
episode 11
13
episode 12
14
episode 13
15
episode 14
16
episode 15
17
episode 16
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19
21
episode 20
22
episode 21
23
episode 22
24
episode 23
25
episode 24
26
episode 25
27
episode 26
28
episode 27
29
episode 28
30
episode 29
31
episode 30
32
episode 31
33
episode 32
34
episode 33
35
episode 34
36
episode 35
37
episode 36
38
episode 37
39
episode 38
40
episode 39
41
episode 40
42
episode 41
43
episode 42
44
episode 43
45
episode 44
46
episode 45
47
episode 46
48
episode 47
49
episode 48
50
episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97
100
Episode 98
101
Episode 99
102
Episode 100
103
PENGUMUMAN
104
Episode 101
105
Episode 102
106
Episode 103
107
Episode 104
108
Episode 105
109
Episode 106
110
Episode 107
111
Episode 108
112
Episode 109
113
episode 110
114
Episode 111
115
Episode 112
116
Episode 113
117
Episode 114
118
Episode 115
119
Episode 116
120
Episode 117
121
Episode 118
122
Episode 119
123
Episode 120
124
Episode 121
125
Episode 122
126
Episode 123
127
Episode 124
128
Episode 125
129
Episode 126
130
Episode 127
131
Episode 128
132
Episode 129
133
Episode 130
134
Episode 131
135
Episode 132
136
PENGUMUMAN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!