episode 5

Pagi menjelang. Sudah setengah hari mereka keluar dari gubuk peristirahatan, akhirnya mereka sudah sampai di perbatasan kota dengan hutan.

Dari kejauhan terlihat banyak sekali orang yang mengantri panjang untuk bisa masuk ke dalam Kota Kerajaan Tanah suci.

"Mulai dari sini kalian ikuti aku."

"Baik master."

keduanya menjawab tegas.

Xun Zhi dan Wei Chan berjalan membuntut di belakang Yujin. Antrian orang yang panjang itu di lewati satu persatu sambil mendekat ke arah gerbang perbatasan.

Sampailah di depan depan pintu gerbang masuk Kota. Terlihat beberapa prajurit kerjaan disana sedang sibuk. Para prajurit yang sedang melakukan pengecekan data dan juga barang bawaan para orang-orang yang ingin masuk ke pusat Kota Kerajaan Tanah Suci.

"Kalian berdua tunggu dulu disini. aku ingin berbicara dulu dengan petugas disana."

"Baik Master."

Yujin berjalan mendekat ke salah satu petugas penjaga gerbang masuk kerajaan.

"Xun Zhi lebib baik kita berteduh disana."

Wei Chan merujuk ke sebuah pohon beringin besar yang terlihat sangat teduh.

"Baiklah. Nampak terlihat nyaman beristirahat disana."

Xun Zhi sepakat.

Mereka berjalan dan menaruh barang bawa'an mereka di tanah dan duduk menyender ke pohon.

"uhh enaknya."

Wei Chan merasa sangat nyaman karena baru bisa beristirahat dari perjalanan ini.

"Xun Zhi aku minta air minum dong."

"Bukannya kamu punya?"

"Air minumku habis tadi di perjalanan."

"Kau ini. Nih."

Xun Zhi menyerahkan kantung minumnya.

'gluk gluk ~'

"Ahh segarnya."

Saat berteduh Xun Zhi memerhatikan terus gerak gerik Yujin yang sedang mengobrol dengan prajurit yang terus mengangguk itu kepada Yujin.

Wei Chan penasaran juga karena kenapa segitu memperhatikannya Xun Zhi kepada Yujin.

"Xun Zhi kenapa kmu memerhatikan terus Master Yujin."

"Ti-tidak. Aku hanya penasaran saja akan identitas dia yang sebenarnya. Kenapa prajurit itu sampai mengangguk-angguk sangat sopan kepada master."

"Ahh mungkin hanya perasaan mu saja, jelas-jelaskan dia hanya seorang master penguji."

"Tapi apa kau tidak curiga, bagaiamana seorang master bisa mengobrol dengan santainya dengan seorang prajurit."

"benar juga sih. Tapi-..."

Lalu saat perbincangan mereka belum selesai terpotong oleh Yujin memanggil mereka dari tempanya berdiri.

"Kalian berdua ayo kita lanjutkan kembali perjalanan kita."

Yujin dengan melambaikan tangan nya kepada mereka.

Xun Zhi dan Wei Chan mengambil dan membawa barang-barang mereka bergegas mendekat Yujin.

"Ini untuk kalian."

Yujin menyodorkan dua buah token tembaga ke Xun Zhi dan Wei Chan.

"Ini untuk apa master?"

Xun Zhi bertanya dengan penuh rasa penasaran.

"Ini adalah token izin masuk ke dalam pusat kota. Ini ku berikan kepada kakian dan jangan sampai hilang yah."

"Baik master."

"Oke master."

Mereka bertiga lolos masuk melewati pintu penjagaan dengan resmi. Setelah melewati gerbang dia terus berjalan menyusuri jalan mulai melewati jembatan yang panjang, melewati pasar dan melewati pertokoan. Tiba-tiba Yujin berhenti di depan bangunan perserikatan dan berkata pada mereka berdua.

"Kalian tunggu disini yah aku akan masuk dulu untuk menjual serigala tanduk merah kemarin yang Xun Zhi bunuh."

"iyah master."

Yujin masuk kedalam sebuah gedung perserikatan. Sementara Xun Zhi dan Wei Chan menunggu di tangga masuk ke perserikatan sambil mengobrol.

"Ternyata peradaban manusia selama ini telah sangat maju melebihi sebelumnya (dalam hati Xun Zhi)."

"Xun Zhi pusat kota kerajaan ternyata sangat ramai yah."

"Iya."

"Tidak seperti di kampung kita. Disini ramai hanyak bangunan-bangunan besar nan mewah dan juga banyak sekali orang-orang asing berlalu lalang."

"Betul yang kamu ucapkan itu."

Xun Zhi dan Wei Chan sedang sangat asiknya mengobrol. Tiba-tiba dua orang pria menyela obrolan mereka.

"Anak-anak tolong kami! Kami membutuhkan kalian."

kedua wajah pria itu terlihat penuh dengan kepanikan seakan ada peristiwa yang sangat darurat terjadi.

"Ada apa tuan. Apa yang terjadi."

sontak Xun Zhi dan Wei Chan berdiri dan berjalan mendekat ke mereka berdua.

"Tolong kami, kami perlu pertolongan kalian untuk menyelamatkan ponakan kami yang terjebak di atas jendela sana."

Salah satu pria itu merujuk ke sebuah gan yang agak sempit. Di satu sisi Xun Zhi curiga melihat gang yang di tunjukkan oleh kedua ini karena disana nampak sepi tidak ada orang berkerumun menyaksikan sebuah kejadian.

"Xun Zhi ayo cepat tolong dia yuk."

"Tung-..."

Wei Chan yang polos langsung berdiri dan menarik tubuh Xun Zhi berjalan ke dalam gang itu.

"Firasatku tidak enak. Ku yakin pasti mereka penjahat."

Sampai disana tidak ada kejadian apapun sama sekali. Cerita yang di ceritakan oleh kedua pria itu cuma sebuah karangan.

Saat Wei Chan dan Xun Zhi akan berbalik badan. Kedua pria iti telah berada sangat dekat di belakang tubuh Xun Zhi dan Wei Chan sambil menodongkan pisau. Firasat Xun Zhi benar bahwa kedua orang ini penjahat.

"Hei bocah jangan bergerak dan serahkan barang-barangmu jika kalian ingin selamat."

Xun Zhi dan Wei Chan tidak bergerak. Raut wajah Wei Chan ketakutan dan tubuhnya gemetar.

"Wei Chan tidak usah takut ini hanya perihal kecil. Apa kau lupa apa yang sudah aku ajarkan padamu(telepati)."

"Apa yang kau ajarkan? (telepati)."

"Aihh kau ini. Masa kau sudah lupa? Gerakan yang ku ajarkan itu loh. (Telepati)"

"Ohh tehnik itu. (telepati)"

"iya. Hitungan tiga kita mulai oke. Satu, dua, tiga. (Telepati)."

Wei Chan menginjak keras kaki pria yang menodong pisau ke arah punggungnya itu lalu berlari ke depan dengan sekuat tenaga.

"Bocah sialan! Awas saja kau."

Xun Zhi melakukan hal beda, Xun Zhi memutar badannya dengan cepat mengambil pergelangan tangan pria yang menodongnya dan menghunus belati dan melancarkan beberapa sayatan ke tangan pria jahat yang sedang memegang senjatanya itu.

Pria jahat yang menodong Xun Zhi tidak bisa membalas ataupun menghindar karena saking cepatnya serangan Xun Zhi sampai dia tidak bisa apa-apa.

"Akkk bocah sialan ternyata dia bukan bocah biasa!"

Xun Zhi melompat ke belakang. Wei Chan berdiri berlindung di belakang Xun Zhi.

"Aku sekarang yakin kalian adalah penjahat!"

satu sudah tidak berdaya karena syaraf tendo nya telah berhasil di potong oleh Xun Zhi.

Pria satu orang lagi itu menyerang menggunakan pisau belati ke arah Xun Zhi. Lantas Xun Zhi dengan refleks menahan serangannya dengan belati yang ia pegang hingga terjadi bentrokan senjata.

Xun Zhi menyerang balik orang dewasa itu dengan menggunakan ilmu perpindahan cahaya dan ia sudah ada di belakang penjahat itu.

Akan tetapi yang tidak disangka saat akan berhasil menusuk badan si penjahat yang memegang belati, penjahat yang satunya menerjang Xun Zhi dengan tendangan memutar yang keras. Xun Zhi yang melihat jelas laju serangan itu menghindarinya.

Pertarungan terus berlanjut. Kedua penjahat ini terlihat sangat marah dari raut wajahnya.

"Aku tidak peduli dengan barangmu sekarang. Aku pasti akan membunuhmu disini bocah."

kedua penjahat dengan dominan menyerang Xun Zhi sementara Xun Zhi terus menghindar dan hanya sesekali Xun Zhi dapat menyerang. Mereka tidak sadar bahwa sekarang perkelahian mereka itu banyak orang-orang yang menonton, akan tetapi orang-orangnya tak berani memisahkan mereka.

Xun Zhi tidak di kasih jeda untuk beristirahat diserang oleh mereka berdua, namun Xun Zhi bisa menghindari semua serangan mereka bahkan tanpa berkeringat sama sekali.

Sementara saat Xun Zhi bertarung, Wei Chan berlari masuk ke dalam perserikatan mencari Yujin. Akan tetapi Pertarungan mereka sampai pada puncaknya.

Akhirnya Xun Zhi mengeluarkan jurus andalannya yang dia asah selama ini yaitu belati api. Xun Zhi mengalirkan Qi di dalam tubuhnya ke belati yang ia pegang hingga mengeluarkan cahaya merah dan tak lama belatinya diselimuti oleh api yang membara, lalu menebaskan belati ditangannya ketubuh para penjahat yang melawannya dan terbunuh lah mereka berdua.

Yujin yang bergegas keluar dari gedung perserikatan diikuti oleh Wei Chan di belakangnya. Mereka berdua kaget saat melihat penjahat yang menyerang Xun Zhi sudah tergeletak di tanah dan terbakar.

"Apa benar kamu yang mengalahkan mereka."

"Iyah benar pak aku yang membunuh mereka karena mereka duluan yang menyerang aku dan Wei Chan."

Tak lama petugas Kerajaan datang dan memeriksa kejadian tersebut. Lalu petugas itu ingin menangkap Xun Zhi. Namun para penjaga melihat Yujin yang di samping Xun Zhi.

Mereka langsung membungkuk hormat kepada Yujin. Yujin yang berdiri di depan mereka menegaskan cerita kejadiannya ke petugas Kerajaan, lalu para petugas pergi setelah mendapatkan penjelasan yang valid dari Yujin.

"Yasudah kalau begitu kita bahas ini dengan melanjutkan perjalanan kita."

"Baiklah master."

"Dan juga ini adalah bagian kalian atas penjualan monster beast serigala tanduk merah."

Xun Zhi dan Wei Chan masing-masing diberi tiga koin perak.

Keduanya mengangguk menuruti perkataan Yujin lalu mengambil barang mereka yang tergeletak kemudian melanjutkan perjalanan.

(BERSAMBUNG)

Terpopuler

Comments

Hardi Adit

Hardi Adit

akan tetapi....kata2nya beserak..jdi gk mot bacanya.....pernah sekolah gk thor...

2022-05-16

1

Venty Imama

Venty Imama

bahasa yang dipakai agak canggung untuk novel berlatar sekte jaman dulu

2022-03-11

0

Budi Bud

Budi Bud

knpa harus pak thor knpa gak sekalian mas,bang,atau mang aja,bacanya jadi agak gimana gitu kalau pake pak

2021-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pembuka
2 chapter 1
3 chapter 2
4 episode 3
5 episode 4
6 episode 5
7 episode 6
8 episode 7
9 episode 8
10 Episode 9
11 episode 10
12 episode 11
13 episode 12
14 episode 13
15 episode 14
16 episode 15
17 episode 16
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19
21 episode 20
22 episode 21
23 episode 22
24 episode 23
25 episode 24
26 episode 25
27 episode 26
28 episode 27
29 episode 28
30 episode 29
31 episode 30
32 episode 31
33 episode 32
34 episode 33
35 episode 34
36 episode 35
37 episode 36
38 episode 37
39 episode 38
40 episode 39
41 episode 40
42 episode 41
43 episode 42
44 episode 43
45 episode 44
46 episode 45
47 episode 46
48 episode 47
49 episode 48
50 episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97
100 Episode 98
101 Episode 99
102 Episode 100
103 PENGUMUMAN
104 Episode 101
105 Episode 102
106 Episode 103
107 Episode 104
108 Episode 105
109 Episode 106
110 Episode 107
111 Episode 108
112 Episode 109
113 episode 110
114 Episode 111
115 Episode 112
116 Episode 113
117 Episode 114
118 Episode 115
119 Episode 116
120 Episode 117
121 Episode 118
122 Episode 119
123 Episode 120
124 Episode 121
125 Episode 122
126 Episode 123
127 Episode 124
128 Episode 125
129 Episode 126
130 Episode 127
131 Episode 128
132 Episode 129
133 Episode 130
134 Episode 131
135 Episode 132
136 PENGUMUMAN.
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Pembuka
2
chapter 1
3
chapter 2
4
episode 3
5
episode 4
6
episode 5
7
episode 6
8
episode 7
9
episode 8
10
Episode 9
11
episode 10
12
episode 11
13
episode 12
14
episode 13
15
episode 14
16
episode 15
17
episode 16
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19
21
episode 20
22
episode 21
23
episode 22
24
episode 23
25
episode 24
26
episode 25
27
episode 26
28
episode 27
29
episode 28
30
episode 29
31
episode 30
32
episode 31
33
episode 32
34
episode 33
35
episode 34
36
episode 35
37
episode 36
38
episode 37
39
episode 38
40
episode 39
41
episode 40
42
episode 41
43
episode 42
44
episode 43
45
episode 44
46
episode 45
47
episode 46
48
episode 47
49
episode 48
50
episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97
100
Episode 98
101
Episode 99
102
Episode 100
103
PENGUMUMAN
104
Episode 101
105
Episode 102
106
Episode 103
107
Episode 104
108
Episode 105
109
Episode 106
110
Episode 107
111
Episode 108
112
Episode 109
113
episode 110
114
Episode 111
115
Episode 112
116
Episode 113
117
Episode 114
118
Episode 115
119
Episode 116
120
Episode 117
121
Episode 118
122
Episode 119
123
Episode 120
124
Episode 121
125
Episode 122
126
Episode 123
127
Episode 124
128
Episode 125
129
Episode 126
130
Episode 127
131
Episode 128
132
Episode 129
133
Episode 130
134
Episode 131
135
Episode 132
136
PENGUMUMAN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!