Setiap hari mereka selalu konsisten dengan apa yang mereka pelajari. Dan Xun Zhi pun terus melatih tubuhnya yang semakin hari semakin kuat. Tidak lupa juga dia melatih Wei Chan dengan pengetahuan yang dia punya. Hingga tak terasa waktu sudah enam tahun berlalu. Xun Zhi dan Wei Chan sudah beranjak remaja.
Xun Zhi menjadi sosok remaja yang tinggi tampan dan gagah. Wei Chan pun menjadi remaja cantik nan anggun bisa dikatakan dia tumbuh menjadi remaja kembang desa.
Seperti biasa mereka berdua ada di tengah hutan sedang berlatih bersama. Dan kegiatan mereka berdua selama ini pun lancar tidak ada orangtua atau orang-orang kampung yang curiga sama sekali akan aktivitas mereka di dalam hutan.
Di dunia ini kekuatan seni beladiri terbagi menjadi beberapa tingkatan Ranah Qi.
Saat ini Xun Zhi sekarang sudah berada di tingkat Qi Ranah Jiwa Tahap Akhir dan Wei Chan sudah mencapai Pembentukan Qi lanjut Tahap akhir.
Dan tibalah di satu hari di kampung mereka kedatangan seorang perwakilan penguji bakat dari salah satu Perguruan yaitu Perguruan Tanah Mengapung yang terkenal di Kerajaan Tanah Suci.
Penguji yang di kirim dari sekolah bernama Yujin. Seorang pria tampan nan gagah namun terlihat kalem rambut panjang di ikat se punggung dan di samping pinggang kirinya tergantung sebuah pedang.
Perguruan Tanah Mengapung adalah Perguruan yang mencari anak-anak berbakat di pelosok seluruh kerajaan dan setelah mendapatkan murid-murid yang berbakat nantinya akan di bina dan diajari untuk menjadi pendekar sejati. Terkadang sering ada turnamen seni beladiri antar sekolah dan dunia.
Pengumuman pun di sebar oleh ketua desa dan para dewan desa. Orangtua serta para remaja yang antusias pun mulai mendaftarkan anak-anak remaja mereka.
Anak-anak yang berusia dua belas tahun yang ingin ikut pun di kumpulkan di tengah desa untuk mengikuti tes tersebut. Jika ada yang lulus dari tesnya akan di rekrut oleh pihak perguruan.
Xun Zhi dan Wei Chan yang baru saja pulang dari latihan mereka pun baru saja kembali.
"Ada apa itu?"
melihat ke arah Xun Zhi.
"Entahlah."
Jawab Xun Zhi.
"Kalau begitu coba kita Lihat."
Wei Chan menarik tanga Xun Zhi dan berlari mendekati kerumunan keramaian.
"Permisi-permisi numpang lewat."
Wei Chan menerebos keramaian di ikuti Xun Zhi yang dia tarik di belakangnya.
Sampailah di depan. Ayahnya Wei Chan yaitu kepala desa kebetulan tepat di sampingnya.
"Wei Chan ku yang manis kemana saja kau ini."
kepala desa mengusap-usap rambut Wei Chan.
"Apa'an sih ayah gak jelas sekali."
Wei Chan menepis tangan ayahnya yang di kepalanya itu dengan raut wajah malu.
"ohh iya ayah ada apa ramai-ramai begini?"
"iyah ada ramai-ramai apa ini kepala desa?"
"Ini ada seorang guru datang dari perguruan Tanah Mengapung. Mereka saat ini akan melakukan pengetesan bakat terhadap para remaja di kampung kita."
"ohh."
"Lalu apa yabg akan mereka lakukan setelah mendapatkan orang yang berbakat?"
kepala desa melihat ke arah Xun Zhi.
"Mereka yang berbakat akan rekrut langsung untuk masuk ke perguruan Tanah Mengapung dan akan diajarkan ilmu seni beladiri untuk menjadi pendekar sejati."
"Oh iya bagaimana kalau kalian berdua ikut tes nya. Ini adalah kesempatan langka."
Xun Zhi berpikir beberapa saat. Dia bimbang jika dia mengikuti tes nya dia pasti akan ketahuan bahwa dia telah belajar ilmu seni beladiri. Namun jika tidak mengkuti tes ini dia merasa akan rugi karena telah membuang kesempatan bagus ini dan bisa leluasa berlatih ilmu seni bela diri.
"Ayo kita ikuti tes ini."
Wei Chan menarik tangan Xun Zhi ke tengah halaman.
"Tungg..."
"Kami ingin mendaftar."
Xun Zhi menghela nafas. Dirinya mengiklaskan apa yang sudah terjadi.
"yah sudah terlanjur begini mau gimana lagi (dalam hati)"
"Baiklah. Kalian berdua boleh berbaris disana." ucap Yujin merujuk ke antrian yang cukup panjang.
"Baiklah tes akan kita mulai. Tes sederhana ini tidak memakan waktu lama. Kakian hanya perlu menyentuh kristal yang ku bawa ini jika berubah warna dan bersinar terang itu artinya kalian lolos dan berhak masuk ke Perguruan Tanah Mengapung. Apa kalian paham!"
Kristal yang bentuknya memanjang persegi delapan memakai tali tergantung di tangan kanan Yujin yang baru saja dia tunjukkan itu.
"Paham!"
Jawab para remaja dengan serentak.
Dimulai lah tes itu. Satu per satu para remaja mulai di tes dengan cara memegang kristal sihir yang di pegang oleh penguji Yujin. Namun tidak ada yang lolos satu pun.
Tibalah sampai pada bagian Wei Chan. Dia memegang kristalnya lalu Muncullah Warna Hijau yang terang dan biru agak redup di kristalnya dan penguji berkata.
"Wah kamu masuk kelas dua elemen dengan elemen tanaman dan air, bagus sekali kamu berbakat."
Yujin memuji Wei Chan. Wei Chan berjalan dengan sangat kegirangan ke arah ayahnya. Ayahnya pun merasa senang sekali bahwa ternyata anaknya mempunya bakat untuk menjadi seniman beladiri.
Melanjutkan kembali ujiannya, dan pada akhirnya adalah bagian Xun Zhi yang maju untuk mengetes bakatnya.
Xun Zhi memegang kristalnya tanpa ragu dan tak lama muncullah warna putih sedikit kekuningan bersinar terang sekali dan juga warna merah terang di kristal itu.
Tidak lama kristal mengalami retakan, semakin lama retakan itu semakin menjalar dan membesar lalu memecahkan kristal yang Yujin pegang menjadi berkeping-keping jatuh ke tanah.
Yujin yang menjadi penguji terkejut akan hasil yang di peroleh oleh Xun Zhi. Sementara itu di sisi lain orang-orang menyaksikan tampak kebingungan.
Yujin semasa hidupnya baru pertama kali ini ada seorang remaja yang bisa menghancurkan kristal pengukur qi yang rendah ini.
"ini harus di rahasiakan ( dalam hati Yujin."
"maaf semuanya tes nya sudah selesai kalian boleh pulang sekarang. Sementara itu untuk kakian yang mengikuti tes diam dulu sesaat disini oke."
"Baik Master!"
Yujin memerintahkan kepada semua orang yang disana untuk pulang dan menahan para remaja.
"Nama kamu siapa tadi?"
"Xun Zhi master."
"Baiklah Xun Zhi bisa ikut denganku sebentar?"
Dari kata-kata Yujin, Xun Zhi seakan mengerti akan isyaratnya.
"Baiklah Master."
Keduanya berjalan menjauhi para remaja yang berkumpul.
"Kamu tahu Xun Zhi."
"Tahu apa?"
"Kamu adalah orang berbakat. Tes yang barusan di lakukan itu menentukan elemen yang ada di tubuhmu dan kamu memiliki dua atribut elemen yaitu elemen cahaya dan api."
"terus master apakah ada yang istimewa?"
"tentu saja sangat istimewa Xun Zhi. ini adalah elemen yang sangat langka dimiliki orang sekitar seribu tahun, tidak malahan sepuluh ribu tahun sekali ada orang yang mempunyai elemen ini. Kamu pasti akan menjadi pendekar yang sangat terkenal suatu hari nanti bahkan mungkin menjadi seorang pahlawan."
"Benarkah Master! Kamu tidak berbohong kan?!"
Xun Zhi meronta kegirangan. Lalu dia menangis sambil menutupi wajah dengan kedua tangannya.
Namu pada kenyataan itu Xun Zhi berpura-pura kaget akan hasilnya.
Tak lama setelah selesai tes Xun Zhi, Wei Chan dan anak-anak lainnya kembali ke rumah mereka masing-masing.
Akan tetapi karena Xun Zhi lolos tes dan Yujin pun tidak ingin kehilangan remaja berbakar ini, Yujin ikut dengan Xun Zhi kerumahnya untuk meminta izin kedua orangtua nya.
Sesampainya di depan pintu rumahnya, Xun Zhi langsung masuk. Karena rumahnya dijadikan satu dengan apotik terlihatlah orangtua Xun Zhi yang sedang menjaganya. Xun Zhi yang diikuti oleh Yujin bisa langsung bertemu orangtua Xun Zhi.
Yujin bertatap muka dengan orangtua Xun Zhi, Yujin langsung memulai pembicaraan dengan orangtuanya.
Mereka mengobrol panjang lebar sementara itu Xun Zhi hanya bisa mendengarkan dari samping kiri belakang ayahnya. Hingga akhirnya mencapai kesepakatan. Setelah itu Xun Hong He yaitu ayahnya Xun Zhi bertanya padanya.
"Xun Zhi apakah kamu ingin belajar di perguruan sana?".
Xun Zhi dengan tatapan penuh percaya diri menjawab tanpa ada rasa ragu pertanyaan ayahnya itu.
"Iya ayah aku ingin berguru disana."
Lalu ibunya menyela percakapan Xun Zhi dan ayahnya kemudian berkata kepada ayahnya.
"Tapi Hong He dia kan masih berumur dua belas tahun. Aku tidak tega mengirimnya ke perguruan untuk menjadi pendekar."
Kata Xun Meigui yaitu ibunya Xun Zhi kepada ayahnya. Lalu Xun Hong He membalas perkataan Bai Meigui.
"Tapi sayang dia kan anak lelaki mau tidak mau kita harus melepasnya supaya dia bisa hidup mandiri. Apalagi di dunia ini yang dimana ilmu beladiri di atas segalanya. Semakin kamu kuat semakin kamu di takuti serta di hormati."
"Tapi kan .."
Akan tetapi sebelum selesai Xun Meigui bicara, Xun Zhi menyela perkataan ibunya dan berkata.
"Bu aku janji aku pasti bisa bertahan disana beri aku izinmu bu."
Dan akhirnya kedua orangtuanya menyetujuinya. Setelah itu Xun Zhi bersiap-siap mengkemas pakaian ke dalam tas. Kemudia Xun Zhi berpamitan kepada orangtua nya.
"Ibu, ayah aku pamit untuk berangkat ke sekolah. Maaf kalau aku meninggalkan kalian."
Xun Meigui memberikan uang padanya dan berkata.
"Xun Zhi baik-baiklah disana. Ini uang untuk keperluanmu nanti disana, dan jangan lupa sering-sering mengirim surat yah."
Xun Zhi menerima uang pemberian orangtuanya dan bersalaman sambil mencium lengan orangtuanya.
Kemudian Xun Zhi berangkat dengan Yujin menuju tempatnya Wei Chan. Lalu Xun Zhi pun berkata.
"Mari pak Yujin kita ke ruman Wei Chan."
"Ayo Xun Zhi tunjukan jalannya."
Mereka mulai berjalan meuju Rumah Wei Chan . Beberapa menit kemudian mereka sampai di tempai Wei Chan.
Sepertinya Wei Chan sudah selesai berkemas dan berpamitan kepada ayahnya. Lalu akhirnya mereka berangkat.
(BERSAMBUNG)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Oschar Migerz
nama anak dan ayah tidak sama. apakah tdk pake nama keluarga
2021-12-30
2
Amin
ini crita pndekar masa pake pak. pak itu di ganti tetua skolah di ganti sekte. agak kaku bacanya.
2021-12-25
1
Ghorbatyuk Iris
waah asik ney pakai cium tangan segala seperti kebiasan dtanah air😀😀😀
2021-11-09
1