chapter 2

Setiap hari mereka selalu konsisten dengan apa yang mereka pelajari. Dan Xun Zhi pun terus melatih tubuhnya yang semakin hari semakin kuat. Tidak lupa juga dia melatih Wei Chan dengan pengetahuan yang dia punya. Hingga tak terasa waktu sudah enam tahun berlalu. Xun Zhi dan Wei Chan sudah beranjak remaja.

Xun Zhi menjadi sosok remaja yang tinggi tampan dan gagah. Wei Chan pun menjadi remaja cantik nan anggun bisa dikatakan dia tumbuh menjadi remaja kembang desa.

Seperti biasa mereka berdua ada di tengah hutan sedang berlatih bersama. Dan kegiatan mereka berdua selama ini pun lancar tidak ada orangtua atau orang-orang kampung yang curiga sama sekali akan aktivitas mereka di dalam hutan.

Di dunia ini kekuatan seni beladiri terbagi menjadi beberapa tingkatan Ranah Qi.

Saat ini Xun Zhi sekarang sudah berada di tingkat Qi Ranah Jiwa Tahap Akhir dan Wei Chan sudah mencapai Pembentukan Qi lanjut Tahap akhir.

Dan tibalah di satu hari di kampung mereka kedatangan seorang perwakilan penguji bakat dari salah satu Perguruan yaitu Perguruan Tanah Mengapung yang terkenal di Kerajaan Tanah Suci.

 Penguji yang di kirim dari sekolah bernama Yujin. Seorang pria tampan nan gagah namun terlihat kalem rambut panjang di ikat se punggung dan di samping pinggang kirinya tergantung sebuah pedang.

Perguruan Tanah Mengapung adalah Perguruan yang mencari anak-anak berbakat di pelosok seluruh kerajaan dan setelah mendapatkan murid-murid yang berbakat nantinya akan di bina dan diajari untuk menjadi pendekar sejati. Terkadang sering ada turnamen seni beladiri antar sekolah dan dunia.

Pengumuman pun di sebar oleh ketua desa dan para dewan desa. Orangtua serta para remaja yang antusias pun mulai mendaftarkan anak-anak remaja mereka.

Anak-anak yang berusia dua belas tahun yang ingin ikut pun di kumpulkan di tengah desa untuk mengikuti tes tersebut. Jika ada yang lulus dari tesnya akan di rekrut oleh pihak perguruan.

Xun Zhi dan Wei Chan yang baru saja pulang dari latihan mereka pun baru saja kembali.

"Ada apa itu?"

melihat ke arah Xun Zhi.

"Entahlah."

Jawab Xun Zhi.

"Kalau begitu coba kita Lihat."

Wei Chan menarik tanga Xun Zhi dan berlari mendekati kerumunan keramaian.

"Permisi-permisi numpang lewat."

Wei Chan menerebos keramaian di ikuti Xun Zhi yang dia tarik di belakangnya.

Sampailah di depan. Ayahnya Wei Chan yaitu kepala desa kebetulan tepat di sampingnya.

"Wei Chan ku yang manis kemana saja kau ini."

kepala desa mengusap-usap rambut Wei Chan.

"Apa'an sih ayah gak jelas sekali."

Wei Chan menepis tangan ayahnya yang di kepalanya itu dengan raut wajah malu.

"ohh iya ayah ada apa ramai-ramai begini?"

"iyah ada ramai-ramai apa ini kepala desa?"

"Ini ada seorang guru datang dari perguruan Tanah Mengapung. Mereka saat ini akan melakukan pengetesan bakat terhadap para remaja di kampung kita."

"ohh."

"Lalu apa yabg akan mereka lakukan setelah mendapatkan orang yang berbakat?"

kepala desa melihat ke arah Xun Zhi.

"Mereka yang berbakat akan rekrut langsung untuk masuk ke perguruan Tanah Mengapung dan akan diajarkan ilmu seni beladiri untuk menjadi pendekar sejati."

"Oh iya bagaimana kalau kalian berdua ikut tes nya. Ini adalah kesempatan langka."

Xun Zhi berpikir beberapa saat. Dia bimbang jika dia mengikuti tes nya dia pasti akan ketahuan bahwa dia telah belajar ilmu seni beladiri. Namun jika tidak mengkuti tes ini dia merasa akan rugi karena telah membuang kesempatan bagus ini dan bisa leluasa berlatih ilmu seni bela diri.

"Ayo kita ikuti tes ini."

Wei Chan menarik tangan Xun Zhi ke tengah halaman.

"Tungg..."

"Kami ingin mendaftar."

Xun Zhi menghela nafas. Dirinya mengiklaskan apa yang sudah terjadi.

"yah sudah terlanjur begini mau gimana lagi (dalam hati)"

"Baiklah. Kalian berdua boleh berbaris disana." ucap Yujin merujuk ke antrian yang cukup panjang.

"Baiklah tes akan kita mulai. Tes sederhana ini tidak memakan waktu lama. Kakian hanya perlu menyentuh kristal yang ku bawa ini jika berubah warna dan bersinar terang itu artinya kalian lolos dan berhak masuk ke Perguruan Tanah Mengapung. Apa kalian paham!"

Kristal yang bentuknya memanjang persegi delapan memakai tali tergantung di tangan kanan Yujin yang baru saja dia tunjukkan itu.

"Paham!"

Jawab para remaja dengan serentak.

Dimulai lah tes itu. Satu per satu para remaja mulai di tes dengan cara memegang kristal sihir yang di pegang oleh penguji Yujin. Namun tidak ada yang lolos satu pun.

Tibalah sampai pada bagian Wei Chan. Dia memegang kristalnya lalu Muncullah Warna Hijau yang terang dan biru agak redup di kristalnya dan penguji berkata.

"Wah kamu masuk kelas dua elemen dengan elemen tanaman dan air, bagus sekali kamu berbakat."

Yujin memuji Wei Chan. Wei Chan berjalan dengan sangat kegirangan ke arah ayahnya. Ayahnya pun merasa senang sekali bahwa ternyata anaknya mempunya bakat untuk menjadi seniman beladiri.

Melanjutkan kembali ujiannya, dan pada akhirnya adalah bagian Xun Zhi yang maju untuk mengetes bakatnya.

Xun Zhi memegang kristalnya tanpa ragu dan tak lama muncullah warna putih sedikit kekuningan bersinar terang sekali dan juga warna merah terang di kristal itu.

Tidak lama kristal mengalami retakan, semakin lama retakan itu semakin menjalar dan membesar lalu memecahkan kristal yang Yujin pegang menjadi berkeping-keping jatuh ke tanah.

Yujin yang menjadi penguji terkejut akan hasil yang di peroleh oleh Xun Zhi. Sementara itu di sisi lain orang-orang menyaksikan tampak kebingungan.

Yujin semasa hidupnya baru pertama kali ini ada seorang remaja yang bisa menghancurkan kristal pengukur qi yang rendah ini.

"ini harus di rahasiakan ( dalam hati Yujin."

"maaf semuanya tes nya sudah selesai kalian boleh pulang sekarang. Sementara itu untuk kakian yang mengikuti tes diam dulu sesaat disini oke."

"Baik Master!"

Yujin memerintahkan kepada semua orang yang disana untuk pulang dan menahan para remaja.

"Nama kamu siapa tadi?"

"Xun Zhi master."

"Baiklah Xun Zhi bisa ikut denganku sebentar?"

Dari kata-kata Yujin, Xun Zhi seakan mengerti akan isyaratnya.

"Baiklah Master."

Keduanya berjalan menjauhi para remaja yang berkumpul.

"Kamu tahu Xun Zhi."

"Tahu apa?"

"Kamu adalah orang berbakat. Tes yang barusan di lakukan itu menentukan elemen yang ada di tubuhmu dan kamu memiliki dua atribut elemen yaitu elemen cahaya dan api."

"terus master apakah ada yang istimewa?"

"tentu saja sangat istimewa Xun Zhi. ini adalah elemen yang sangat langka dimiliki orang sekitar seribu tahun, tidak malahan sepuluh ribu tahun sekali ada orang yang mempunyai elemen ini. Kamu pasti akan menjadi pendekar yang sangat terkenal suatu hari nanti bahkan mungkin menjadi seorang pahlawan."

"Benarkah Master! Kamu tidak berbohong kan?!"

Xun Zhi meronta kegirangan. Lalu dia menangis sambil menutupi wajah dengan kedua tangannya.

Namu pada kenyataan itu Xun Zhi berpura-pura kaget akan hasilnya.

Tak lama setelah selesai tes Xun Zhi, Wei Chan dan anak-anak lainnya kembali ke rumah mereka masing-masing.

Akan tetapi karena Xun Zhi lolos tes dan Yujin pun tidak ingin kehilangan remaja berbakar ini, Yujin ikut dengan Xun Zhi kerumahnya untuk meminta izin kedua orangtua nya.

Sesampainya di depan pintu rumahnya, Xun Zhi langsung masuk. Karena rumahnya dijadikan satu dengan apotik terlihatlah orangtua Xun Zhi yang sedang menjaganya. Xun Zhi yang diikuti oleh Yujin bisa langsung bertemu orangtua Xun Zhi.

Yujin bertatap muka dengan orangtua Xun Zhi, Yujin langsung memulai pembicaraan dengan orangtuanya.

Mereka mengobrol panjang lebar sementara itu Xun Zhi hanya bisa mendengarkan dari samping kiri belakang ayahnya. Hingga akhirnya mencapai kesepakatan. Setelah itu Xun Hong He yaitu ayahnya Xun Zhi bertanya padanya.

"Xun Zhi apakah kamu ingin belajar di perguruan sana?".

Xun Zhi dengan tatapan penuh percaya diri menjawab tanpa ada rasa ragu pertanyaan ayahnya itu.

"Iya ayah aku ingin berguru disana."

Lalu ibunya menyela percakapan Xun Zhi dan ayahnya kemudian berkata kepada ayahnya.

"Tapi Hong He dia kan masih berumur dua belas tahun. Aku tidak tega mengirimnya ke perguruan untuk menjadi pendekar."

Kata Xun Meigui yaitu ibunya Xun Zhi kepada ayahnya. Lalu Xun Hong He membalas perkataan Bai Meigui.

"Tapi sayang dia kan anak lelaki mau tidak mau kita harus melepasnya supaya dia bisa hidup mandiri. Apalagi di dunia ini yang dimana ilmu beladiri di atas segalanya. Semakin kamu kuat semakin kamu di takuti serta di hormati."

"Tapi kan .."

Akan tetapi sebelum selesai Xun Meigui bicara, Xun Zhi menyela perkataan ibunya dan berkata.

"Bu aku janji aku pasti bisa bertahan disana beri aku izinmu bu."

Dan akhirnya kedua orangtuanya menyetujuinya. Setelah itu Xun Zhi bersiap-siap mengkemas pakaian ke dalam tas. Kemudia Xun Zhi berpamitan kepada orangtua nya.

"Ibu, ayah aku pamit untuk berangkat ke sekolah. Maaf kalau aku meninggalkan kalian."

Xun Meigui memberikan uang padanya dan berkata.

"Xun Zhi baik-baiklah disana. Ini uang untuk keperluanmu nanti disana, dan jangan lupa sering-sering mengirim surat yah."

Xun Zhi menerima uang pemberian orangtuanya dan bersalaman sambil mencium lengan orangtuanya.

Kemudian Xun Zhi berangkat dengan Yujin menuju tempatnya Wei Chan. Lalu Xun Zhi pun berkata.

"Mari pak Yujin kita ke ruman Wei Chan."

"Ayo Xun Zhi tunjukan jalannya."

Mereka mulai berjalan meuju Rumah Wei Chan . Beberapa menit kemudian mereka sampai di tempai Wei Chan.

Sepertinya Wei Chan sudah selesai berkemas dan berpamitan kepada ayahnya. Lalu akhirnya mereka berangkat.

(BERSAMBUNG)

Terpopuler

Comments

Oschar Migerz

Oschar Migerz

nama anak dan ayah tidak sama. apakah tdk pake nama keluarga

2021-12-30

2

Amin

Amin

ini crita pndekar masa pake pak. pak itu di ganti tetua skolah di ganti sekte. agak kaku bacanya.

2021-12-25

1

Ghorbatyuk Iris

Ghorbatyuk Iris

waah asik ney pakai cium tangan segala seperti kebiasan dtanah air😀😀😀

2021-11-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pembuka
2 chapter 1
3 chapter 2
4 episode 3
5 episode 4
6 episode 5
7 episode 6
8 episode 7
9 episode 8
10 Episode 9
11 episode 10
12 episode 11
13 episode 12
14 episode 13
15 episode 14
16 episode 15
17 episode 16
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19
21 episode 20
22 episode 21
23 episode 22
24 episode 23
25 episode 24
26 episode 25
27 episode 26
28 episode 27
29 episode 28
30 episode 29
31 episode 30
32 episode 31
33 episode 32
34 episode 33
35 episode 34
36 episode 35
37 episode 36
38 episode 37
39 episode 38
40 episode 39
41 episode 40
42 episode 41
43 episode 42
44 episode 43
45 episode 44
46 episode 45
47 episode 46
48 episode 47
49 episode 48
50 episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97
100 Episode 98
101 Episode 99
102 Episode 100
103 PENGUMUMAN
104 Episode 101
105 Episode 102
106 Episode 103
107 Episode 104
108 Episode 105
109 Episode 106
110 Episode 107
111 Episode 108
112 Episode 109
113 episode 110
114 Episode 111
115 Episode 112
116 Episode 113
117 Episode 114
118 Episode 115
119 Episode 116
120 Episode 117
121 Episode 118
122 Episode 119
123 Episode 120
124 Episode 121
125 Episode 122
126 Episode 123
127 Episode 124
128 Episode 125
129 Episode 126
130 Episode 127
131 Episode 128
132 Episode 129
133 Episode 130
134 Episode 131
135 Episode 132
136 PENGUMUMAN.
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Pembuka
2
chapter 1
3
chapter 2
4
episode 3
5
episode 4
6
episode 5
7
episode 6
8
episode 7
9
episode 8
10
Episode 9
11
episode 10
12
episode 11
13
episode 12
14
episode 13
15
episode 14
16
episode 15
17
episode 16
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19
21
episode 20
22
episode 21
23
episode 22
24
episode 23
25
episode 24
26
episode 25
27
episode 26
28
episode 27
29
episode 28
30
episode 29
31
episode 30
32
episode 31
33
episode 32
34
episode 33
35
episode 34
36
episode 35
37
episode 36
38
episode 37
39
episode 38
40
episode 39
41
episode 40
42
episode 41
43
episode 42
44
episode 43
45
episode 44
46
episode 45
47
episode 46
48
episode 47
49
episode 48
50
episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97
100
Episode 98
101
Episode 99
102
Episode 100
103
PENGUMUMAN
104
Episode 101
105
Episode 102
106
Episode 103
107
Episode 104
108
Episode 105
109
Episode 106
110
Episode 107
111
Episode 108
112
Episode 109
113
episode 110
114
Episode 111
115
Episode 112
116
Episode 113
117
Episode 114
118
Episode 115
119
Episode 116
120
Episode 117
121
Episode 118
122
Episode 119
123
Episode 120
124
Episode 121
125
Episode 122
126
Episode 123
127
Episode 124
128
Episode 125
129
Episode 126
130
Episode 127
131
Episode 128
132
Episode 129
133
Episode 130
134
Episode 131
135
Episode 132
136
PENGUMUMAN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!