Tabib Cantik Bulan Purnama

Tabib Cantik Bulan Purnama

Dokter Dingin Cantik

Rumah Sakit Swasta milik keluarga Sanjaya yang merupakan keseluruhannya adalah Dokter terhebat di kota. Mereka menguasai pengobatan modern dan tradisional.

Seorang Dokter muda dan cantik berada di dalam ruangan operasi bersama Tim dokter bedah sedang melakukan cangkok jantung pada seorang pasien.

Berlian putri dari Sanjaya dokter bedah termuda dan terhebat di seluruh rumah Sakit. Menangani pasien dengan kecerdasan dan perhitungan yang akurat.

Lampu pada pintu ruangan telah mati tanda operasi telah selesai, Berlian keluar dan berjalan menuju kamar mandi, ia membersihkan diri dan mengganti pakaiannya.

Operasi berhasil tetapi Dokter wanita yang terkenal dingin itu tidak akan pernah mau bertemu dengan keluarga pasien, hanya asistennya yang akan menyampaikan semua pesan darinya.

Berlian berjalan melewati keluarga pasien tanpa menyapa ataupun melihat. Ia terlihat angkuh dan sombong tetapi selalu berhasil menyelamatkan pasiennya.

Ia tidak pernah melakukan kesalahan dan kegagalan di meja operasi. Jika tidak ada lagi harapan maka tidak perlu melakukan operasi. Tidak ada yang berani membantah keputusannya.

"Dokter, Terimakasih." Seorang wanita paruh baya menarik tangan Berlian dan berlutut.

Semua terkejut, tidak ada yang berani melakukan hal semacam itu apalagi sampai menyentuh tangan Berlian.

"Apa yang Anda lakukan?" Berlian menatap tajam kearah wanita yang masih berlutut.

"Kamu adalah malaikat, mereka tidak tahu kebaikan yang telah kamu berikan kepada kami warga miskin ini." Air mata wanita itu membasahi wajahnya.

"Berdiri Nyonya, aku akan membantu selalu aku mampu." Berlian tersenyum dan berjalan meninggalkan wanita yang begitu bahagia karena anaknya berhasil di selamatkan tanpa biaya.

"Dokter Lian, ini hadiah dari keluarga pasien." Lia meletakkan bungkusan di atas mejanya.

"Ambil saja untuk dirimu, apakah aku masih ada jadwal operasi?" Berlian menggunakan jas berwarna putih.

"Tidak Dokter." Lia melihat kagum pada Berlian.

"Kamu boleh pulang." Berlian mengambil tas punggung berwarna putih dan membawanya, ia keluar dari ruangan dan berjalan menuju tempat parkir.

Beberapa Dokter, perawat dan pengunjung hanya melihat Dokter wanita itu dari jauh. Keberhasilan menjadi Dokter bedah terbaik di usia sangat muda dan sikap dinginnya membuat banyak orang tidak berani mendekati Berlian.

Berlian berjalan mendekati mobil cantik miliknya, ia membuka pintu tetapi sebuah tangan kekar menahan tangan Berlian.

"Apa kamu mau pulang?" Pria tampan tinggi menggunakan jas hitam tersenyum kepada Berlian.

"Ya." Berlian menatap pria di depannya.

"Bisakah kita berbicara sebentar?" Pria itu menyenderkan tubuhnya di pintu mobil.

"Maafkan aku Tuan Xavier, Keluarga ku sedang menunggu diriku." Berlian tersenyum sinis

"Kenapa kamu terus menolak diriku, bahkan kamu tidak pernah menerima hadiah yang aku kirimkan." Xavier menatap tajam pada Berlian.

"Maafkan aku soal itu, ada banyak orang yang lebih membutuhkan daripada diriku." Berlian memegang gagang pintu mobil.

"Aku tahu kamu adalah wanita dari keluarga Sanjaya yang tidak kekurangan apapun tetapi bisakah kamu menerima undangan diriku untuk makan malam bersama." Xavier memperhatikan wajah cantik Berlian.

"Akan Aku pertimbangan tetapi tidak untuk malam ini." Berlian tersenyum.

"Baiklah, aku anggap itu adalah janji yang harus ditepati." Xavier tersenyum puas.

"Tentu saja, bisakah kamu menyingkir dari mobilku?" Berlian melihat Xavier.

"Maafkan aku." Xavier pindah kesamping mobil.

"Terimakasih dan sampai jumpa." Berlian masuk ke dalam mobil, ia memasang sabuk pengaman.

Xavier tersenyum melihat Berlian yang telah meninggalkan tempat parkir. Ia tidak begitu kecewa dengan penolakan wanita itu karena belum ada pria yang berhasil menaklukkan hati dokter cantik dan dingin.

"Berlian, Dokter hebat yang telah menolak banyak lamaran dari pria kaya." Xavier berjalan menuju mobil mewah miliknya.

Dokter cantik mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan memasuki perkarangan yang sangat luas, rumah dengan nuansa etnik Korea dan Cina begitu unik.

Patung Naga dan Ular putih melingkar di tiang-tiang raksasa yang menjulang tinggi hingga lantai paling atas.

Berlian berjalan masuk ke dalam rumah, ia melihat Papa dan Mama serta saudara laki-lakinya duduk di ruang tengah.

"Selamat datang putri ku sayang." Papa beranjak dari kursi dan memeluk Berlian.

"Ada apa ini?" tanya Berlian bingung.

"Sayang, Selamat Ulang tahun." Mama memeluk Berlian.

"Oh God, aku melupakan ulang tahun ku sendiri." Berlian memeluk Papa dan Mama.

"Berikan adik cantik ku kepada diriku." Barack menarik Berlian ke pelukannya.

"Kakak, aku sudah besar." Berlian memeluk erat Barack.

"Kemarilah." Barack menarik tangan Berlian ke taman belakang rumah.

Taman telah di hiasi dengan lampu warna-warni dan meja dengan empat kursi. Sebuah kue ulangtahun dengan lilin angka 22 berwarna pelangi.

Tidak ada tamu, hanya mereka berempat dan selalu begitu setiap tahunnya. Berkumpul, bercanda dan makan bersama.

Keluarga Berlian sangat tertutup dari masyarakat luar, padahal mereka semua adalah Dokter.

"Malam ini sangat indah, bulan purnama." Berlian tersenyum menatap ke langit.

"Kamu benar." Barack mengusap kepala Berlian.

"Kenapa cahaya bulan ini seakan semakin dekat dan menyilaukan." Berlian menutup matanya.

Cahaya bulan semakin terang dan langsung menuju pada Berlian, ia merasakan tubuhnya melayang di tarik ke atas dan menghilang..

Waktu berhenti, di usia 22 tahun bertempat dengan Purnama, wanita itu harus berpindah tempat ke dimensi lain.

Dunia yang berbeda kerajaan Cina kuno, jiwa itu harus masuk dalam tubuh tabib cantik yang sedang belajar ilmu pengobatan.

"Arrg, kepala ku pusing." Wanita dengan pakaian kuno terbaring di atas rumput hijau dan tebal di tepi danau.

"Tempat yang indah." Berlian tersenyum melihat pemandangan hutan dan danau.

"Hutan dan Danau, kenapa harus sudah pagi? apakah aku tidur di taman belakang rumah?" Berlian memegang kepalanya.

"Kenapa dengan pakaian ku?" Berlian terkejut melihat gaun cantik dan panjang yang ia gunakan.

"Lian." Seorang wanita tua berlari dan memeluk Berlian.

"Siapa Nenek ini?" Berlian bertanya di dalam hatinya.

"Cucu ku apa kamu memakan rumput beracun?" Nenek memeriksa mulut berlian dan membongkar keranjang yang berisi tanaman dan buah-buahan.

"Tunggu dulu." Berlian memijit batang hidungnya, ingatan tentang gadis bernama Lian muncul di kepala Berlian.

"Apa aku berpindah ke dunia lain?" Berlian berteriak.

"Cucuku, kamu benar-benar memakan jamur beracun, cepat muntah kan." Nenek membuka mulut Berlian dan menusukkan jarinya ke dalam kerongkongan.

Berlian memuntahkan jamur berwarna merah dari mulut, ia merasakan kepalanya pusing.

"Apa gadis ini bodoh makan jamur beracun." Berlian mengusap mulutnya.

"Minumlah." Nenek memberikan air mentah dari danau.

"Apa, aku harus minum air yang belum matang." Mata Berlian melotot, dia adalah Dokter paling higenis.

Kebersihan nomor satu sehingga ia hampir tidak pernah berjabat tangan dengan orang lain.

"Cepat buka mulut kamu!" Nenek memaksa Berlian untuk meminum air danau.

"Tidak-tidak." Berlian menggelengkan kepalanya.

"Aku akan sakit perut." Berlian melihat air dengan tatapan ketakutan.

Nenek memukuli punggung Berlian hingga mulutnya terbuka dan air di cangkir masuk ke dalam perutnya.

"Apa? aku minum air mentah." Berlian sangat ingin memuntahkan air dari mulutnya.

"Kamu akan baik-baik saja cucuku." Nenek tersenyum.

"Tidaaak." Berlian berteriak mengejutkan Nenek dan isi hutan.

***

Terimakasih telah membaca karya author semoga suda.

Mohon dukungannya dengan Like, komentar dan Vote terimakasih 🥰

Terpopuler

Comments

ar💞

ar💞

nyimak 😪

2020-09-30

1

🍀kimmy🍀( HIATUS )

🍀kimmy🍀( HIATUS )

sambil nunggu up dr dokter nisa 😀😀😀😀 bc ini dulu . kenapa temanya dokter lagi dan pengobatan tradisional dan modern lagi. apa kak fitri pengen jadi dokter !!!!

2020-08-13

1

Kayla Azzahra

Kayla Azzahra

baru baca lngsung favorit nih

2020-07-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!