Aku berjalan bersama Nini masuk ke dalam hutan, aku menggunakan koas oblong lengan panjang warna putih, celana jeans biru langit, sepatu sport warna biru, Rambut panjang dan hitam ku masukkan melewati lubang pada topi putih yang aku kenakan dan membawa ransel berisi peralatan medis, ngak perlu bawa makanan dan minuman, karena semuanya tersedia di hutan.
Nini menggunakan baju berwarna putih model Tunik, dan rok lebar panjang sampai mata kaki. Aku ngak ngerti baju apa yang di pake Nini, tapi itu tidak mengurangi kecantikannya. Nini membawakan tas terbuat dari anyaman, untuk tempat bahan-bahan obatan dan ramuan.
Tanpa sengaja kami melewati air terjun Pintu dua dunia.
" Nini apak ini jalan kakek ke desa seberang?" tanyaku dan menyentuh air terjun berwarna biru, ketika jariku menyentuh air terjun berwarna biru, tiba - tiba air terbuka bagaikan tirai berwarna - warni seperti pelangi.
" Wah Indah sekali Nini " aku berulang kali menyentuh air terjun karena senang melihat warna air yang berubah-ubah. Nini terpaku melihat ke arah ku. Ia kaget bagaimana aku bisa melakukan itu.
ku sentuh kedua tanganku ke dalam air sehingga air benar - benar membelah, aku mulai akan melangkahkan kaki dan masuk ke balik air terjun, Dengan cepat Nini menarik tanganku hingga aku terjatuh.
" Aw " teriakku, tangan ku sakit terbentur batu pinggiran air terjun hingga berdarah. Nini menarik tangan ku menjauhi air terjun.
Baju putihku telah berubah warna merah darah. Tanpa bicara Nini menggulung lengan bajuku dan mengusap dengan setangkai bunga berwarna putih, yang aku sendiri tidak tahu bunga apa itu.
Bunga berwarna putih berubah menjadi merah, dan lukaku hilang seketika. Taka ada lagi luka dan tak ada lagi rasa sakit.
" Wow keren, Nini hebat banget " teriakku kagum dan berisik, Dunia ini banyak yang mustahil pikirku.
Nini menutup mulutku.
" Ayo kita pulang" ajaknya dan lagi dia menarik tanganku, terlihat terburu-buru. aku hanya bisa mengikuti. Sesampai di rumah Nini meletakkan beberapa bahan obat-obatan dan ramuan yang hanya sedikit.
Aku meletakkan ransel yang tidak berguna, Karena Nini Bisa mengobati ku.
" kenapa kita cepat pulang, ?" aku duduk di samping Nini
" kapan kamu kembali ke kota ?" Nini Balik bertanya
" Aku libur selama satu Minggu " jawab ku santai dan merebahkan tubuhku di atas kursi malas terbuat dari bambu.
" Mungkin Papi ngak akan menjemput ku malam ini" sambung ku
" bisakah kamu menghubungi papi atau mami kamu?" Nini tampak khawatir
" Bagaimana aku bisa menghubungi mereka, tidak ada jaringan sama sekali ?" lu tatap Nini yang terlihat gelisah, ponselku hanya ku pakai untuk foto dan video, jika baterai habis, tak bisa di gunakan lagi, ngak ada listrik di sini.
" Malam ini kakek pulang kan ?" Setelah menyentuh air tadi kok mulutku jadi bawel ya,
Sikap asliku kayaknya muncul, yang biasa aku segan dan sedikit bicara dengan Nini, sekarang aku jadi diriku sendiri,, kepribadian asli terbuka. hihihi,aku tertawa sendiri.
" Eh kok Nini semakin gelisah ?" tanyaku dalam hati memperhatikan Nini yang sibuk sendiri.
" Nini aku lapar " bener deh gue jadi ikut aneh
Nini segera menyiapkan makanan, aku segera memakan dengan lahap.
" Berlian, berapa usiamu sekarang" tanya Nini melihat ku sedang makan
" 17 tahun " jawabku cuek, Aku adalah mahasiswa termuda di kampus, udah mau lulus.
Nini menatapku
" Selesai makan, Nini akan ceritakan tentang Nini " Nini menuangkan air minum untukku
" tentu saja" aku tersenyum, heran Kakek dan Nini bisa bertahan hidup di hutan, dengan jarak rumah yang sangat jauh bahkan aku hampir tidak pernah bertemu dengan manusia lainnya. Kayaknya aku udah terbiasa.
Nini duduk di teras rumah, aku mendekatinya
" duduklah" perintahnya , aku duduk di depannya dan Nini mulai bercerita
Nini adalah seorang putri dari Dunia Pelangi, Ia terlahir dengan kesempurnaan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Nini memiliki lebih dari satu kekuatan, ia dapat mengobati dan ia juga dapat memprediksi dan mengatur perang. Nini adalah wanita jadi rebutan pria, dengan kecantikan dan kecerdasan luar biasa.
Nini penasaran dengan air terjun Pintu dua dunia, hingga ia membuka paksa pintu dengan kekuatannya, Ia berjalan - jalan menjauhi pintu, ia melihat hutan yang penuh dengan tanaman obat, dan bunga yang indah, pohon-pohon yang berbeda dengan tempat tinggalnya, ia tak sadar jika ia telah melewati waktu yang berbeda dengan dunianya, hingga ia tidak bisa menemukan pintu air terjun.
Nini kebingungan, ia berada di hutan belantara tak ada seorang pun di sana, ia mulai kelelahan mengelilingi hutan. Hingga ia bertemu dengan seorang pria tampan, Pria yang terlihat berbeda dengan yang pernah ia lihat di dunianya.
Pria itu menatap kagum dan heran, seorang wanita duduk di bawah pohon sangat cantik dengan pakaian yang sangat indah memandang Rowland dengan senyuman.
Rowland, kakek Berlian sedang melakukan penemuan dan penelitian untuk ramuan pengobatan secara herbal yang juga tersesat di hutan dan terpisah dari rombongannya.
Mereka saling pandang begitu lama, Hingga Nini menyadari pria di depannya sedang terbuka, tanpa perintah Nini menarik tangan pria itu hingga terjatuh di samping Nini.
Lengan Rowland terluka dan berdarah, ia terjatuh ketika memanjat batuan dekat air terjun, dan menyebabkan ia terpisah dengan rombongan.
Nini mengambil bunga berwarna putih yang terselip di telinganya, dan menggosokkan ke lengan Rowland, dengan sekejap luka itu sembuh dan hilang tak berbekas.
Nini yang tidak bisa kembali ke dunianya, dan Rowland yang tidak ingin meninggalkan Nini sendirian.
Setiap hari Rowland menemani Nini mencari air terjun ketika bertemu dan menyentuhnya, air itu tidak terbuka dan tidak ada jalan. Nini terus berusaha untuk kembali namun gagal.
Hingga ketika Purnama Rowland dan Nini berjalan bersama kembali ke rumah mereka melewati air terjun, Nini menyentuh air namun tidak terbuka lalu Rowland mencoba ikut menyentuh air hingga air berubah menjadi tirai berwarna biru. Rowland melangkah masuk ke dalam air terjun, dan air menutup kembali. Nini tertinggal di luar. Ia menunggu di balik tirai air terjun, namun Rowland tak kunjung kembali.
Hingga purnama berikutnya, Rowland kembali, Nini sudah frustasi, ia tidak makan dan minum menunggu Rowland di rumah seorang diri selama sebulan, karena kekuatan penyembuhan diri sendiri hingga Nini tetap bertahan. Hilangnya Rowland di air terjun biru awal ia menjadi tabib istana.
Setelah kembali dari Kerajaan Biru, Rowland mengajak Nini menikah di kota dan kembali lagi ke hutan, karena Nini masih berharap untuk bisa kembali ke dunianya. Ia tidak bisa hidup di kota yang dianggapnya sangat aneh.
Mereka kembali ke kota ketika Nini melahirkan Mami Berlian. Nini tidak pernah keluar rumah, Rowland menggunakan pelayan untuk merawat putri mereka. Setiap Purnama Rowland selalu kembali ke hutan.
Setelah Mami dan Papi menikah , Nini dan Rowland menetap di hutan .
♥️ Thanks for Reading 😊
jangan lupa , like n komentar nya, vote juga 😍 sebagai penyemangat Author, terimakasih 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Mami Yo
berlian cucunya ya
2021-05-11
0