Kepergian Shadow meninggalkan Istana Putih memberi harapan 3 Pria untuk mendapatkan Berlian, Obsesi memiliki.
Red
Green
King
Awalnya mereka hanya ingin memiliki Berlian sebagai Tabib kerajaan tetapi setelah melihat kecantikan alami milik Berlian dapat merubah keinginan dari pria yang melihatnya.
Memiliki Berlian seutuhnya menjadi pasangan hidup mereka.
Sudah di ramalkan Berlian akan jadi rebutan tapi mereka hanya berpikir rebutan untuk dijadikan seorang tabib namun kenyataannya, Berlian di harapkan menjadi Ratu.
Tidak ada yang berani menyerang kerajaan Shadow, mereka hanya berpikir untuk menculik Berlian secara diam-diam dan berharap Shadow tidak tahu.
Red dengan kuda terbangnya dan mata merah darah.
Green dengan Elangnya dan kemampuan sihir
dan King seorang Siluman yang hebat.
Ketika pria memikirkan rencana di istana masing-masing.
***
Berlian benar-benar Bosan didalam Kamarnya, dua orang penjaga wanita selalu menemaninya.
Berlian rebahan, duduk dan berdiri, ia berpikir bagaimana cara menghabiskan waktunya untuk menunggu Purnama.
" Hei, siapa nama kalian?" Berlian memecahkan kesunyian
" Saya Flow dan saudara saya Glow" jawab seorang berpita biru dan satu lagi berpita merah di kuncir rambut mereka.
Berlian memperhatikan dua wanita di hadapannya. Ia baru menyadari kedua wanita itu saudara kembar wajah mereka sangat mirip.
" Bisakah kita ke kebun Istana?" tanya Belian
" Tentu saja Nona" Jawab Flow, Glow lebih pendiam.
" Baiklah ayo berangkat" Berlian bersemangat, ia tidak pernah lupa membawa tas punggung berwarna merah miliknya.
Glow segera membawa keranjang, di kebun obat terdapat juga buah-buahan, yang di rawat dengan baik oleh para petani Istana.
Berlian sangat bersemangat, setidaknya ia bisa menghirup udara segar.
" Wah indah sekali" Berlian segera mencabut beberapa tanaman yang akan ia racik menjadi obat kering agar mudah di minum.
Glow dan Flow terus mengikuti langkah Nona mereka.
" Flow lihat, kenapa daun dan buah stroberi ini rusak?" tanya Berlian, dua saudara kembar segera mendekat.
" Nona sepertinya diserang hama" jawab Flow
Berlian akan menyentuh daun stroberi, tangannya di tahan Glow yang menggelengkan kepalanya.
Berlian menatap Glow.
" Nona Glow sangat peka, ia jarang bicara karena ia selalu waspada. Tidak seperti Berlian yang berisik dan sangat ceroboh, ia tidak pernah berpikir ada banyak orang jahat.
" Baiklah" , Berlian mundur dan menjauh dari pohon stroberi.
Glow dan Flow memperhatikan tanaman stroberi dan berusaha mencari hewan yang telah merusak tanaman itu.
Mereka melupakan Berlian berada di belakang dan jauh dari pengawasan Mereka.
Berlian berdiri di belakang Flow dan Glow, ia merasakan ada yang merayap geli di kakinya terus naik ke atas tubuhnya.
Berlian menunduk dan melihat ribuan kutu hitam keluar dari tanah menyerang tubuhnya.
" Flow, Glow" Berlian berteriak dan merasakan geli pada seluruh tubuhnya. Flow dan glow kebingungan bagaimana melepaskan kutu - kutu itu dari tubuh Berlian.
Mereka tidak bisa menyerang dengan kekuatan, karena takut menyakiti atau melukai Berlian.
Seluruh Tubuh Berlian telah ditutup kutu Hitam. Mereka berdua mencoba membersihkan kutu - kutu dari tubuh Berlian namun Gagal, kutu semakin penuh hingga tubuh Berlian tidak terlihat lagi dan hilang bersama kutu - kutu.
Flow dan Glow kebingungan, mereka harus mencari kemana Berlian.
" Flow, itu kutu milik putri Asika " ucap glow melihat kegelisahan saudaranya.
" Kemana ia membawa Nona ?" tanya Flow
" Istananya " Jawab Glow membersihkan sisa - sisa kutu yang telah Glow bakar
" Kita tidak bisa menyerang Istana Aerox tanpa perintah Tuan Shadow" Flow khawatir.
" Kita hanya perlu mencari tahu apakah Nona baik - baik saja" ucap Glow
" Apa yang harus kita lakukan?"
" Menyelinap kedalam Istana mereka "
" Kita harus memberitahu Sasa " ucap Flow yang mendapat anggukan dari Glow.
Mereka berdua segera berlari mencari Sasa.
Seekor cacing berkelahi dengan seekor kutu mendengar semua percakapan Di Kembar.
Cacing merubah dirinya menjadi seekor lebah dan membunuh kutu dengan sengatan beracun.
Lebah segera Terbang menuju Istana Aerox.
***
Istana Asika
Berlian berapa di dalam sebuah penjara bawah tanah, penjara yang telah lama tidak terpakai.
Ia tidak sadarkan diri di atas jerami, Seorang wanita berpakaian hitam yang tidak lain adalah Asika berdiri menatap Berlian.
Tidak ada bekas gigitan kutu sama sekali di tubuh Berlian, jika dia manusia biasa, maka seluruh tubuhnya akan timbul bintik-bintik merah.
Asika menyentuh wajah Berlian.
" Cantik, putih bersih" Asika tersenyum
Pakaian serba putih yang digunakan Berlian sangat kontras dengan Asika berpakaian hitam.
Asika menyiramkan air ke wajah cantik Berlian membuat Berlian terbangun dari pingsannya dan segera duduk.
" Siapa kamu?" Berlian menatap Asika tanpa takut.
" Gadis lemah, kenapa kamu berada di negeri ini?" Asika tersenyum menghina
" Jika kamu bisa mengembalikan aku ke dunia ku, dengan senang hati aku meninggalkan dunia ini" Tegas Berlian
" Kenapa kamu tidak pergi sendiri?"
" Karena aku membutuhkan Purnama untuk pergi" Ucap Berlian kesal
" Baiklah selama menunggu Purnama, kamu akan aku kurung disini"
" Kenapa?" tanya Berlian
" Karena Aku mencintai Shadow!" Asika menampar wajah Berlian dan menjambak rambutnya. Berlian meringis kesakitan bibirnya berdarah wajahnya Merah.
Beberapa menit kemudian darah mengering, Merah memudar, luka bibir sembuh.
" Oh, ini adalah kemampuan penyembuhan diri luar biasa?" Asika kembali menjambak rambut Berlian dengan kuat.
Berlian merasakan perih di kulit kepalanya, Asika semakin kesal melihat kemampuan yang dimiliki Berlian.
" Aku bisa menyakiti dirimu walaupun kamu bisa menyembuhkan diri, setidaknya aku puas menyiksa dirimu" bisik Asika di telinga Berlian.
" Apa salahku padam" Berlian menatap tajam ke arah Asika
" Salahmu adalah hadir di kehidupan Shadow dan bertemu dengan diriku " Asika melepaskan tangannya dari rambut Berlian yang telah berantakan dari ikatan pita berwarna putih.
Ia berjalan meninggalkan Berlian sendirian di dalam penjara.
" Sepertinya hari - hari tenang ku telah hilang " Berlian melepaskan pita putih dari rambutnya, ia biarkan rambut panjang hingga dan lurus miliknya tergerai. Ia meraba kulit kepalanya, mungkin terluka karena tarikan jari jemari Asika.
Seekor Lebah terbang lebah hinggap di antara jerami di bawah kaki berlian yang sibuk meraba kepalanya yang masih terasa sakit.
Mata Lebah menatap sedih kepada wanita cantik berada di tempat yang tidak pantas untuknya. Rambut tergerai menambah kecantikan Berlian.
King merubah bentuk Lebah menjadi bentuk asli dirinya manusia tampan berambut putih panjang dengan jubah putih.
" Aaaa " Berlian berteriak karena terkejut, dengan sigap King menutup mulut Berlian dengan jari - jari panjang dan kekarnya.
Berlian terdiam dan memejamkan matanya. Perlahan King melepaskan tangannya DNA Berlian membuka matanya.
" Siapa kamu?" tanya Berlian lembut, ia menatap pria tampan di depannya
" Saya King, raja dari semua hewan " ucap King berbohong, ia tidak ingin mengatakan bahwa ia Siluman, King tidak mau Berlian akan berpikir ia Siluman jahat.
" Apa kamu pengawal Asika?" Berlian menyelidiki
" Tidak, aku hanya melihat dirimu di bawa kutu busuk kemari" ucap King tersenyum
" Bagaimana kamu melihat ku?"
" Aku adalah Raja Hewan tentu saja aku bisa berada di mana saja"
" Bisakah kamu membawaku keluar dari sini?" Berlian mulai tidak sabar mau keluar.
" Tentu saja, aku akan merubah dirimu menjadi Lebah agar kita bisa terbang bebas" King bersemangat.
" Benarkah, cepatlah!" Berlian sangat senang
King menyentuh tangan Berlian, namun Berlian tetap dengan bentuk aslinya. King kebingungan, ia tidak bisa merubah Berlian menjadi hewan.
" kenapa?" tanya Berlian
" Aku tidak bisa merubah wujud kamu?" King bingung
" Lepaskan tanganku, kamu pasti berbohong " Berlian menarik tangannya dari King.
Terdengar langkah kaki mendekati tempat Berlian, King segera merubah dirinya menjadi hama di jerami.
**********************************************
Thanks for Reading ♥️
Jangan lupa like n komentar Terimakasih 🤗
♥️ Love you readers💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments