Pencarian Berlian

Dunia Nyata

Berlian berjalan menuju ruangan perawatan, ia melihat seorang anak terbaring lemas, tidak ada lagi harapan dengan nama Jhon.

" Ia, hanya bisa di bantu dengan obat-obatan, dan jika dipaksakan operasi maka akan terhenti di meja operasi" gumam Berlian mengusap kepala John.

" Apakah nyonya mau mendengarkan saran saya?" Berlian menggenggam tangan ibu dari Jhon yang hanya mengangguk patuh.

" Mintalah resep obat kepada Dokter Barack untuk membantu Jhon bertahan" ucap Berlian tegas dan anehnya wanita itu menuruti perintah Berlian.

Berlian berkeliling melihat-lihat pasien dari balik jendela kaca, ia terus berjalan mengikuti koridor hingga sampai pada ujung koridor dan berdiri tepat di sebuah ruangan dengan pintu terbuka.

Berlian Membaca papan nama " Dokter Zack"

" Ruangan ini Luar biasa, berada di tengah-tengah jalan , hahaha" Berlian tertawa, ia memutar tubuhnya karena jalanan telah buntu.

" Apa anda menertawakan ruangan saya?" seorang pria sangat tampan dengan rambut berwarna hitam senada dengan bola matanya.

" Shadow" gumam Berlian terkejut.

Zack berjalan mendekati Berlian dan menarik tangannya masuk ke ruangan.

" Apa yang kamu lakukan?" Berlian menarik tangannya.

" Aku hanya ingin mengajak Anda berkunjung" Zack tersenyum.

" Terimakasih, saya permisi" Berlian berjalan cepat meninggalkan ruangan Zack.

" Cantik" Zack tersenyum melihat Berlian yang berjalan menjauh.

***

Dunia pelangi

Gua Asoka

Asoka terus merawat ibunya yang telah membuka matanya tersenyum kepada putranya yang selalu setia merawat dirinya.

" Minumlah obat ini " Asoka membantu ibunya meminum ramuan yang telah di buat Berlian, hanya dengan satu tegukan, ibu Asoka dapat merasakan aliran darah yang seakan panas.

" Asoka dari mana kamu bisa meracik obat?" wanita itu melihat kulitnya yang telah normal.

" Berlian, Sang Tabib Cantik " Asoka tersenyum manis

" Apakah wanita dalam Ramalan telah datang?" tanya ibunya.

" Iya, ibu, Dia sangat cantik dan baik" Asoka sangat bersemangat, ia memeluk ibunya.

***

Istana Black Shadow.

Shadow telah kembali ke Istana miliknya, ia tidak masuk dari pintu depan ia muncul di kamar Berlian.

Shadow terbang bagaikan bayangan mencari Berlian, ia telah berdiri di atas menara dan melihat seisi istana.

Mata Shadow memerah emosinya memuncak, ia segera mencari si kembar penjaga Berlian.

Dengan kekuatan miliknya dua saudara kembar telah berlutut di hadapan Shadow.

" Dimana Ratuku?" tanya Shadow dengan nada tertekan, membuat bulu kuduk dua wanita kembar berdiri ngeri.

" Nona Berlian di culik Asika" ucap Flow.

" Plak " Tanpa menyentuh tiba - tiba Flow terpental ke dinding.

Glow terdiam hanya berlutut dan menunduk.

" Apakah Berlian keluar Istana?" tanya Shadow.

" Tidak Tuan, Nona Asika membawa kutunya masuk istana anda" jawab Glow tenang.

Shadow menghilang dari hadapan Flow dan Glow, mereka menarik nafas lega.

***

Istana Asika.

Asika mondar-mandir di dalam kamarnya, ia kebingungan karena kehilangan Berlian, Bahkan kutu - kutu miliknya tidak bisa menemukan Berlian.

" Apakah wanita itu punya kemampuan menghilang?" Asika berbicara dengan dirinya sendiri.

" Siapa Hilang?" Suara Shadow mengejutkan Asika hingga ia terduduk di kursi.

" Shadow" Asika sangat bahagia, ini pertama kalinya Shadow datang ke istananya dan langsung masuk di kamar Asika.

Asika berjalan mendekat menyentuh dada telanjang Shadow.

" Bruk" Asika terjatuh di lantai. Shadow mendorong kasar tubuh Asika.

" Tangan menjijikkan " Shadow membersikan dadanya.

" Shadow aku mencintaimu, aku rela memberikan semuanya untuk dirimu" Asika merobek bagian depan pakaiannya dan membuka tali pengikat pinggang.

Menampilkan dada putih bersih dan seksi. Shadow mendekat dan mencekik leher Asika.

" Dimana Berlian" mata hitam Shadow telah memerah seakan mengeluarkan api, tubuh seksi Asika seakan tidak menggoda Shadow.

" Aa Aku tidak tahu" Asika kesulitan berbicara.

" Bruk" Shadow menghempaskan tubuh Asika di atas tempat tidur.

" Apakah kamu ingin mati terbakar di dalam kamar mu?" tangan kiri Shadow telah mengeluarkan api biru, dan tangan dengan sarung besi memberikan kilatan.

" Aku berkata sebenarnya, seseorang telah membawa pergi Berlian dari Istanaku" Asika mulai ketakutan, tidak ada yang berani memancing emosi Shadow.

Shadow tetap melemparkan bongkahan api biru yang ada di tangannya ke setiap sudut kamar Asika dan ia menghilang.

" Shadoooow " Asika berteriak frustasi.

Shadow melayang di udara mengamati dan mencium bau Berlian yang tertinggal.

Panca indera yang tajam membawa Shadow melihat sebuah gua yang tidak terlihat oleh mata normal.

" Apakah kamu bersembunyi di sana Sayang, " Shadow tersenyum dan meluncur masuk ke dalam Gua.

Ia dapat mencium aroma tubuh Berlian yang hanya berhenti di dalam gua.

Shadow melihat Seorang pria sedang menebus obat dan wanita terlihat tua duduk di tepi batu.

" Dimana Berlian" Shadow menarik paksa Asoka yang terkejut melihat Shadow.

Tidak ada yang tidak mengenal Shadow sang raja Iblis.

" Tuan Shadow" Asoka dan Ibunya berlutut.

" Dimana Berlian?" Shadow mengulangi pertanyaannya.

" Nona Berlian telah pulang" jawab Asoka.

Shadow mengangkat tubuh Asoka dan membantingnya ke lantai batu.

Shadow Cemburu, ia dapat mencium aroma tubuh Berlian di baju Asoka.

" Apakah kamu menyentuhnya" tanpa menyentuh Asoka berada di langit-langit Gua dan tercekik.

" Dia memelukku dan mengatakan aku adalah adiknya dan dan ia menghilang ketika Bulan purnama muncul" Asoka kesulitan.

" Bruk " Asoka jatuh ke tanah.

" Tuan, di Dunia Pelangi bulan purnama muncul seminggu sekali, sedangkan di Dunia Mereka bulan purnama muncul satu bulan sekali" jelas Ini Asoka.

" Berarti ia hanya bisa berada di Dunia Pelangi selama seminggu?" Shadow menatap tajam kepada Asoka.

" Kenapa ia memberikan pelukan kepada bocah ini, ketika pergi?" suara hati Shadow.

" Benar Tuan" jawab ibu Asoka yang seorang penyihir sangat tahu benar ramalan tentang Berlian.

" Jika dia kembali, dimana ia akan muncul?" tanya Shadow duduk di kursi.

" Di tempat terakhir dia menghilang" jelas Ibu Asoka.

" Ia akan kembali ke gua ini dalam waktu satu bulan lagi" ucap Shadow

" Benar Tuan" jawab ibu Asoka

" Saya juga ingin berterimakasih kepada Nona Berlian yang telah Sudi menyembuhkan saya" lanjut ibu Asoka.

" Hmmm, Gua ini akan jadi milikku, sebelum purnama aku akan kembali kemari untuk menjemput Berlian" Shadow beranjak dari kursi.

" Kau, jangan sampai menyentuh Ratuku" Shadow menatap tajam pada Asoka sebelum ia menghilang.

Asoka mendekati ibunya.

" Aku tidak tahu Asoka menculik Berlian dari Istana Shadow" Asoka memeluk ibunya, ia merasakan sakit pad sekujur tubuhnya.

" Jangan pernah berurusan dengan Shadow, ia tidak pernah memaafkan siapapun" jela ini Asoka.

" Shadow adalah Raja tanpa belas kasih " lanjut ibu Asoka.

Shadow kembali ke istananya, tidak ada yang bisa di salahkan dengan kepergian Berlian.

Dimana pun Berlian berada jika purnama telah muncul maka ia akan menghilang, Berlian tidak butuh air terjun.

Shadow kesal dengan perbedaan munculnya purnama, kenapa di dunia Berlian purnama muncul sebulan sekali sedangkan di dunianya seminggu sekali,, sangat singkat.

Ketika kembali semua perlengkapan yang Berlian bawa akan ikut kembali ke dunia nyata.

*

*

*

Thanks for Reading

tinggalkan komentar dan Like, terimakasih 😍

Terpopuler

Comments

Suryanti

Suryanti

keren semua karyamu thor

2021-01-31

1

Nur Hanisa

Nur Hanisa

author sangat pandai berimajinasi

2020-07-24

2

Author_Ay

Author_Ay

seru

2020-03-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!