Berlian tidur bersama buku tebal yang di berikan Barack Kepada dirinya.
Setiap ia berada di Dunia nyata , ia selalu bermimpi Dunia Pelangi, Berlian bermimpi Shadow sedang mengamuk mencari dirinya.
" Ah, dingin" Berlian meraba-raba mencari selimut dengan mata masih tertutup, namun ia tidak menemukannya.
Barack berdiri di samping tempat tidur dengan memegang selimut dan remote AC.
Akhirnya Berlian membuka mata.
" Aaaaa Hantu " Berlian berteriak dan menutup mata ketika melihat pria tampan berpakaian putih di samping dirinya.
" Oh shit, Hey, Apa kamu pernah melihat hantu setampan dan sekeren diriku" Barack menarik tangan Berlian.
" Kakak" Berlian tersenyum kecut melihat mata tajam Barack, jika ada hantu dengan tampang seperti Barack,, bukannya lari maka para wanita akan menangkapnya.
" Bersihkan dirimu, segera turun sarapan!" perintah Barack melemparkan selimut kepada Berlian yang dengan senang hati menerima selimut dan kembali tidur.
Barack menarik kembali selimut dan membuangnya ke lantai.
" Bangunlah atau aku akan menggendong kamu ke kamar mandi dan memandikan kamu dengan air dingin?" mata tajam Barack kembali menatap Berlian yang menjulurkan lidahnya.
" Oh God " Barack bersiap mengendong Berlian.
" Nooo " Berlian segera berlari ke kamar mandi dan mengunci pintu.
"Cepatlah, jika kamu terlambat sarapan, aku akan menghukum dirimu" ancam Barack.
" Ya" Berlian berteriak dari kamar mandi
Barack keluar dari kamar Berlian ia segera berjalan menuruni tangga menuju ruang makan.
" Dimana Berlian?" tanya Mama meletakkan nasi untuk Papa.
" Mandi "Jawab Barack singkat tanpa melihat Mamanya, Barack marah kepada Mama kenapa bukan dirinya yang dikirim ke Dunia Pelangi.
Mama melihat Barack, ia tahu Barack marah kepada dirinya sejak Berlian hilang di Hutan, dan Mama juga merasa bersalah karena keegoisan dirinya di masa muda.
Papa menyentuh tangan Mama dan tersenyum.
Tuan Putri malas dan manja segera turun dari tangga, Berlian tidak pernah datang duluan ke meja makan.
Dengan celana jeans panjang berwarna biru langit kemeja putih lengan panjang yang di gulung sampai siku dan 2 kancing bagian dada terbuka, rambut panjang bergelombang tergerai begitu saja melewati bahunya.
Barack beranjak dari kursi dan menarik tangan Berlian.
" Cepatlah, aku sudah lapar menunggu dirimu" Barack menarik kursi untuk Belian.
" Thank you" Berlian tersenyum kepada kakaknya dengan mendongak kepalanya ke atas dan mendapatkan kecupan hangat di dahinya.
Barack meletakkan nasi dan lauk pauk di piring Berlian.
" Makanlah, setelah makan ikut aku ke Rumah sakit" tegas Barack yang telah memulai dengan suapan pertama.
Berlian segera makan dan menghabiskan sarapannya.
Berlian mencium pipi Papa dan Mamanya, kembali ke kamar untuk menggosok gigi dan mengambil tas punggung miliknya.
Barack telah menunggu Berlian di dalam mobil sport biru miliknya.
Berlian membuka pintu mobil dan segera di samping Barack yang dengan cekatan memasang sabuk pengaman untuk adiknya.
Barack mengendarai mobil hingga sampai ke rumah sakit milik keluarga mereka.
Semua mata tertuju kepada Kedatangan Barack,, Tidka ada wanita yang mau melewatkan pemandangan Indah dari seorang Dokter Bedah bernama Barack, pria dengan sejuta prestasi dalam keberhasilan menangani pasien, tidak pernah melakukan kegagalan ketika operasi.
Barack akan menolak operasi jika ia sudah tahu pasien tidak bisa lagi di selamatkan.
Tindakan Barack yang kadang terjadi pro dan kontra. Ia tidak mau mengambil resiko, pasien meninggal di atas meja operasi atau Selesai operasi.
Barack membukakan pintu untuk Berlian, Semua mata berpindah kepada seorang wanita yang sangat cantik dengan tubuh tinggi proporsional keluar dari mobil Barack.
Beberapa wanita merasakan patah hati, karena berpikir wanita itu adalah seorang model internasional yang menjadi kekasih Barack.
Mereka tidak akan mampu bersaing dengan wanita yang menggunakan sepatu kets saja tingginya pas dengan Barack, sungguh pasangan yang sempurna.
Seorang petugas parkir mendekati Barack dan menerima kunci mobil dari Barack, ia segera membawa mobil ke tempat parkiran.
Barack berjalan dengan angkuh Melewati Ara perawat dan keluarga pasien, diikuti Berlian yang tersenyum ramah.
Aura dingin dan hangat berjalan bersamaan, seorang tegas dan keras dari Barack, tidak ada bisa merubah keputusannya.
Dan wanita cantik dengan senyuman seindah surga.
Barack masuk ke dalam ruangnya, duduk di kursinya, Berlian melihat kursi asisten yang kosong.
" Kemana asisten kakak?" tanya Berlian.
" Kamu " jawab Barack tanpa melihat Berlian
" Aku tidak tertarik bekerja di rumah Sakit Papa" Berlian duduk di Sofa.
Barack melihat Berlian sekilas. Terdengar ketukan pintu dan seorang perawat wanita masuk.
" Maaf Dokter Barack, keluarga pasien ingin bertemu dengan Anda" perawat berdiri di depan pintu dan terlihat gugup , karena ia tahu Barack tidak pernah mau bertemu dengan keluarga pasien.
Berlian memperhatikan perawat yang terlihat ketakutan dan melihat kakaknya yang menatap tajam kepada perawat.
" Pantas saja dia tidak punya assisten, pasti tidak ada yang betah" Berlian bergumam dalam hati.
" Aku bisa mendengarkan itu" tegas Barack yang membuat Berlian terkejut.
Perawat menoleh ke arah Berlian yang duduk di Sofa dengan salah satu kaki diletakkan di atas kaki lainnya,, begitu elegan.
" Dia sangat cantik bagaikan seorang model " bisik Perawat.
Tiba-tiba perawat terdorong ke dalam ruangan, seorang ibu-ibu berlutut di hadapan Barack. Berlian terkejut ia segera berdiri melihat seorang wanita paruh baya berlinangan air mata.
" Saya mohon Dok, selamatkan anak saya, ia sudah mendapatkan donor Jantung" ucap ibu dengan air mata berlinang air mata.
" Anda adalah tangan malaikat" ucap ibu itu.
" Namun saya juga mendapat julukan tangan Iblis" tegas Barack tanpa rasa iba.
Berlian menatap kakaknya, ia terdiam tidak berani mendekat.
" Tuan, saya Mohon, lakukan operasi pada anak saya" Wanita itu tidak berani menyentuh Barack.
" Anak anda terlalu lemah, dengan kondisi tubuh seperti itu, maka kegagalan di atas meja operasi lah yang akan terjadi" tegas Barack.
" Anda belum mencobanya Tuan" wanita itu mengiba.
" Apakah Anda mau merusak nama saya dengan menjadikan seorang anak manusia sebagai percobaan?" mata Barack menyala, ia mulai emosi.
Berlian mendekat.
" Nyonya, Jika Dokter Barack berkata tidak bisa melakukan operasi itu adalah yang terbaik, agar kita tidak melakukan sesuatu yang sia - sia " Suara lembut Berlian menenangkan hati.
" Tapi Nona, ia telah mendapatkan pendonor" wanita itu sedih ia menggenggam tangan Berlian.
"Dengan melakukan operasi akan membuat anak Anda semakin sakit dan mempersingkat waktu ia bersama Anda, untuk melakukan operasi seorang pasien harus memiliki kondisi tubuh yang kuat " Jelas Berlian.
Barack dan perawat memperhatikan Berlian.
" Mari kita melihat putra Anda" Berlian membawa wanita itu keluar ruangan dan berjalan menuju ruangan perawatan.
Perawat sangat kagum dengan Berlian, ia pun berpikir Berlian adalah kekasih Barack.
*
*
Thanks for Reading
tinggalkan jejak Setelah membaca 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Fit Tree Fitri
siap 💪
terimakasih 😘
2020-02-22
1
B
athor update dong suka sya ceritanya3💪
2020-02-22
1