NovelToon NovelToon

Tabib Cantik Bulan Purnama

Dokter Dingin Cantik

Rumah Sakit Swasta milik keluarga Sanjaya yang merupakan keseluruhannya adalah Dokter terhebat di kota. Mereka menguasai pengobatan modern dan tradisional.

Seorang Dokter muda dan cantik berada di dalam ruangan operasi bersama Tim dokter bedah sedang melakukan cangkok jantung pada seorang pasien.

Berlian putri dari Sanjaya dokter bedah termuda dan terhebat di seluruh rumah Sakit. Menangani pasien dengan kecerdasan dan perhitungan yang akurat.

Lampu pada pintu ruangan telah mati tanda operasi telah selesai, Berlian keluar dan berjalan menuju kamar mandi, ia membersihkan diri dan mengganti pakaiannya.

Operasi berhasil tetapi Dokter wanita yang terkenal dingin itu tidak akan pernah mau bertemu dengan keluarga pasien, hanya asistennya yang akan menyampaikan semua pesan darinya.

Berlian berjalan melewati keluarga pasien tanpa menyapa ataupun melihat. Ia terlihat angkuh dan sombong tetapi selalu berhasil menyelamatkan pasiennya.

Ia tidak pernah melakukan kesalahan dan kegagalan di meja operasi. Jika tidak ada lagi harapan maka tidak perlu melakukan operasi. Tidak ada yang berani membantah keputusannya.

"Dokter, Terimakasih." Seorang wanita paruh baya menarik tangan Berlian dan berlutut.

Semua terkejut, tidak ada yang berani melakukan hal semacam itu apalagi sampai menyentuh tangan Berlian.

"Apa yang Anda lakukan?" Berlian menatap tajam kearah wanita yang masih berlutut.

"Kamu adalah malaikat, mereka tidak tahu kebaikan yang telah kamu berikan kepada kami warga miskin ini." Air mata wanita itu membasahi wajahnya.

"Berdiri Nyonya, aku akan membantu selalu aku mampu." Berlian tersenyum dan berjalan meninggalkan wanita yang begitu bahagia karena anaknya berhasil di selamatkan tanpa biaya.

"Dokter Lian, ini hadiah dari keluarga pasien." Lia meletakkan bungkusan di atas mejanya.

"Ambil saja untuk dirimu, apakah aku masih ada jadwal operasi?" Berlian menggunakan jas berwarna putih.

"Tidak Dokter." Lia melihat kagum pada Berlian.

"Kamu boleh pulang." Berlian mengambil tas punggung berwarna putih dan membawanya, ia keluar dari ruangan dan berjalan menuju tempat parkir.

Beberapa Dokter, perawat dan pengunjung hanya melihat Dokter wanita itu dari jauh. Keberhasilan menjadi Dokter bedah terbaik di usia sangat muda dan sikap dinginnya membuat banyak orang tidak berani mendekati Berlian.

Berlian berjalan mendekati mobil cantik miliknya, ia membuka pintu tetapi sebuah tangan kekar menahan tangan Berlian.

"Apa kamu mau pulang?" Pria tampan tinggi menggunakan jas hitam tersenyum kepada Berlian.

"Ya." Berlian menatap pria di depannya.

"Bisakah kita berbicara sebentar?" Pria itu menyenderkan tubuhnya di pintu mobil.

"Maafkan aku Tuan Xavier, Keluarga ku sedang menunggu diriku." Berlian tersenyum sinis

"Kenapa kamu terus menolak diriku, bahkan kamu tidak pernah menerima hadiah yang aku kirimkan." Xavier menatap tajam pada Berlian.

"Maafkan aku soal itu, ada banyak orang yang lebih membutuhkan daripada diriku." Berlian memegang gagang pintu mobil.

"Aku tahu kamu adalah wanita dari keluarga Sanjaya yang tidak kekurangan apapun tetapi bisakah kamu menerima undangan diriku untuk makan malam bersama." Xavier memperhatikan wajah cantik Berlian.

"Akan Aku pertimbangan tetapi tidak untuk malam ini." Berlian tersenyum.

"Baiklah, aku anggap itu adalah janji yang harus ditepati." Xavier tersenyum puas.

"Tentu saja, bisakah kamu menyingkir dari mobilku?" Berlian melihat Xavier.

"Maafkan aku." Xavier pindah kesamping mobil.

"Terimakasih dan sampai jumpa." Berlian masuk ke dalam mobil, ia memasang sabuk pengaman.

Xavier tersenyum melihat Berlian yang telah meninggalkan tempat parkir. Ia tidak begitu kecewa dengan penolakan wanita itu karena belum ada pria yang berhasil menaklukkan hati dokter cantik dan dingin.

"Berlian, Dokter hebat yang telah menolak banyak lamaran dari pria kaya." Xavier berjalan menuju mobil mewah miliknya.

Dokter cantik mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan memasuki perkarangan yang sangat luas, rumah dengan nuansa etnik Korea dan Cina begitu unik.

Patung Naga dan Ular putih melingkar di tiang-tiang raksasa yang menjulang tinggi hingga lantai paling atas.

Berlian berjalan masuk ke dalam rumah, ia melihat Papa dan Mama serta saudara laki-lakinya duduk di ruang tengah.

"Selamat datang putri ku sayang." Papa beranjak dari kursi dan memeluk Berlian.

"Ada apa ini?" tanya Berlian bingung.

"Sayang, Selamat Ulang tahun." Mama memeluk Berlian.

"Oh God, aku melupakan ulang tahun ku sendiri." Berlian memeluk Papa dan Mama.

"Berikan adik cantik ku kepada diriku." Barack menarik Berlian ke pelukannya.

"Kakak, aku sudah besar." Berlian memeluk erat Barack.

"Kemarilah." Barack menarik tangan Berlian ke taman belakang rumah.

Taman telah di hiasi dengan lampu warna-warni dan meja dengan empat kursi. Sebuah kue ulangtahun dengan lilin angka 22 berwarna pelangi.

Tidak ada tamu, hanya mereka berempat dan selalu begitu setiap tahunnya. Berkumpul, bercanda dan makan bersama.

Keluarga Berlian sangat tertutup dari masyarakat luar, padahal mereka semua adalah Dokter.

"Malam ini sangat indah, bulan purnama." Berlian tersenyum menatap ke langit.

"Kamu benar." Barack mengusap kepala Berlian.

"Kenapa cahaya bulan ini seakan semakin dekat dan menyilaukan." Berlian menutup matanya.

Cahaya bulan semakin terang dan langsung menuju pada Berlian, ia merasakan tubuhnya melayang di tarik ke atas dan menghilang..

Waktu berhenti, di usia 22 tahun bertempat dengan Purnama, wanita itu harus berpindah tempat ke dimensi lain.

Dunia yang berbeda kerajaan Cina kuno, jiwa itu harus masuk dalam tubuh tabib cantik yang sedang belajar ilmu pengobatan.

"Arrg, kepala ku pusing." Wanita dengan pakaian kuno terbaring di atas rumput hijau dan tebal di tepi danau.

"Tempat yang indah." Berlian tersenyum melihat pemandangan hutan dan danau.

"Hutan dan Danau, kenapa harus sudah pagi? apakah aku tidur di taman belakang rumah?" Berlian memegang kepalanya.

"Kenapa dengan pakaian ku?" Berlian terkejut melihat gaun cantik dan panjang yang ia gunakan.

"Lian." Seorang wanita tua berlari dan memeluk Berlian.

"Siapa Nenek ini?" Berlian bertanya di dalam hatinya.

"Cucu ku apa kamu memakan rumput beracun?" Nenek memeriksa mulut berlian dan membongkar keranjang yang berisi tanaman dan buah-buahan.

"Tunggu dulu." Berlian memijit batang hidungnya, ingatan tentang gadis bernama Lian muncul di kepala Berlian.

"Apa aku berpindah ke dunia lain?" Berlian berteriak.

"Cucuku, kamu benar-benar memakan jamur beracun, cepat muntah kan." Nenek membuka mulut Berlian dan menusukkan jarinya ke dalam kerongkongan.

Berlian memuntahkan jamur berwarna merah dari mulut, ia merasakan kepalanya pusing.

"Apa gadis ini bodoh makan jamur beracun." Berlian mengusap mulutnya.

"Minumlah." Nenek memberikan air mentah dari danau.

"Apa, aku harus minum air yang belum matang." Mata Berlian melotot, dia adalah Dokter paling higenis.

Kebersihan nomor satu sehingga ia hampir tidak pernah berjabat tangan dengan orang lain.

"Cepat buka mulut kamu!" Nenek memaksa Berlian untuk meminum air danau.

"Tidak-tidak." Berlian menggelengkan kepalanya.

"Aku akan sakit perut." Berlian melihat air dengan tatapan ketakutan.

Nenek memukuli punggung Berlian hingga mulutnya terbuka dan air di cangkir masuk ke dalam perutnya.

"Apa? aku minum air mentah." Berlian sangat ingin memuntahkan air dari mulutnya.

"Kamu akan baik-baik saja cucuku." Nenek tersenyum.

"Tidaaak." Berlian berteriak mengejutkan Nenek dan isi hutan.

***

Terimakasih telah membaca karya author semoga suda.

Mohon dukungannya dengan Like, komentar dan Vote terimakasih 🥰

Dunia Pelangi.

Seorang kakek berjalan mendekati Air terjun dengan perlahan, ia menyentuh ujung jari pada air yang kemudian terbuka bagaikan tirai Biru. Kakek melangkahkan kakinya memasuki pintu air terjun. Sebuah negeri yang sangat indah.

Dua orang pengawal telah menunggu kedatangan Kakek Rowland.

Pintu itu adalah pemisah dua dunia yang berbeda, hanya orang-orang tertentu dan pilihan yang bisa melakukan perjalanan dua dunia.

Sebuah Dunia yang memiliki kehidupan berdeda dari Dunia Manusia biasa yaitu Dunia Pelangi. Dunia pelangi adalah dunia yang dihuni oleh beberapa kerajaan dari beberapa negara, berdasarkan warna pelangi. Dari kerajaan di setiap negara masih ada kerajaan yang belum damai dan saling serang.

Kakek adalah tabib kerajaan Biru, setiap ia masuk melewati pintu air terjun ia selalu muncul di wilayah kerajaan Biru.

" Selamat pagi Tuan tabib "kedua pengawal memberi salam dan hormat kepada kakek. Terbitnya Bulan Purnama di Desa terpencil adalah terbitnya Matahari di Negeri Pelangi.

" Pagi " jawab kakek terlihat bingung karena melihat Sebuah kereta dengan Dua ekor kuda putih bersayap pelangi.

" Maaf Tuan, kami harus segera membawa anda dengan kereta cepat " jelas salah satu pengawal.

" Ayah yang mulia Raja Nagoya tidak sehat hampir dua Minggu, silahkan tuan tabib " jelas seorang pengawal lagi dan membukakan pintu kereta untuk kakek Rowland.

Kereta segera terbang dengan cepat dan tidak menunggu waktu lama, telah sampai di depan pintu istana megah, Istana kekaisaran. Kereta kuda terbang perlahan menuju kamar raja.

Pintu gerbang menuju kamar Ayah Raja Rain terbuka, beberapa pelayan telah menunggu di depan pintu.

Raja Nagoya memiliki dua orang Istri yang sangat cantik, dan dua orang putra yang sangat tampan. Istri pertama adalah Putri dari kerajaan langit bernama Flower dan memiliki satu orang putra bernama Rain, dan istri kedua seorang penyihir bernama Snow, memiliki seorang putra yang hidup bebas di luar Istana, Green yang memiliki kekuatan penyihir seperti ibunya.

Rain adalah pewaris tahta kerajaan Biru. Rain akan menjadi raja secara mutlak karena dia memiliki darah murni dari seorang raja dan ratu, Ia adalah Putra Mahkota kerajaan Biru.

Kakek sampai di kamar Yang Mulia Raja Nagoya, tirai kamar di buka, Raja Nagoya terbaring lemah di atas tempat tidur, di temani yang mulia ratu Flower dan Selir Bulan.

Dua orang putra duduk di kursi dekat pintu.

Setelah di persilahkan, kakek mendekati sang Raja yang sangat kekurangan cairan, ia memeriksa mata, denyut nadi dan jantung sang Raja. Kakek menanyakan keluhan dari Raja dan para pelayan yang merawat.

" Yang Mulia Raja hanya kelelahan, dan memaksakan diri untuk beraktivitas " Jelas Kakek kepada Raja dengan sopan.

" Bagaimana cara mengobati nya? tanya yang mulia ratu.

" Raja harus banyak istirahat dan minum cairan impuls, cairan dari sari buah atau tumbuhan lainnya " jelas kakek

" Sebenarnya untuk mempercepat penyembuhan kita membutuhkan tabung impuls, selang dan jarum suntik dari dunia saya " lanjut Kakek

" Apakah anda memilikinya ?" Seorang pria tampan tinggi dan tegap dengan pakaian serba hitam dan jubah putih dengan bola mata berwarna biru mendekat.

" Maafkan saya putra Mahkota, saya tidak memilikinya dan saya tidak bisa menggunakan itu " jelas Kakek duduk di kursi samping Raja

" lalu bagaimana, tabib ku?" Raja menyentuh Tangan Kakek

" cucuku bisa melakukannya, ia adalah calon Dokter di Dunia saya. " jawab Kakek ragu - ragu karena pasti Nini tidak akan mengizinkan Berlian masuk ke Dunia Pelangi.

" Saya akan menjemput cucu Anda " Rain telah berdiri

" maaf Putra mahkota, cucuku belum pernah ke Mari, ia tidak tahu jalan dan ia juga belum punya jimat sebagai izin masuk " Jelas kakek

" Saya harap yang mulia raja, bisa bersabar untuk proses penyembuhan dengan cara yang telah saya sarankan" jelas kakek lagi

" Baiklah ," tabib anda boleh beristirahat

" tidak usah yang mulia, saya akan segera membuat cairan impuls untuk Anda, agar Anda segera pulih "

" antarkan tabib ke ruangannya !" perintah Rain kepada para pelayan.

Kakek pamit undur diri, meninggalkan raja dan keluarga, ia menuju ruang khusus tabib untuk membuat ramuan.

" Yang Mulia, bagaimana jika kita memberikan izin masuk untuk cucu tabib" selir Snow berbicara dengan Ratu dan Raja.

" Saya setuju Ayahanda " Sepertinya tabib ini sudah sangat Tua, pasti cucunya bisa menggantikannya sebagai tabib istana.

" kita akan bertanya kepada tabib Rowland nanti, " Raja memejamkan mata untuk beristirahat.

Semua orang meninggalkan ruangan Raja, hanya Ratu Flower yang menemaninya.

***

Seorang pria tampan dan gagah dengan pakaian serba hijau membawa busur dan anak panah menaiki seekor elang putih yang terbang bebas di angkasa tanpa ada yang dapat melihatnya. Green, Putra kedua Raja Nagoya. Ia selalu mengawasi Istana dari atas langit yang dulu di lakukan ibunya ketika menjadi penyihir Istana sebelum menikah dengan Raja. Para Penyihir adalah orang yang paling Setia, pada kerajaan tempat mengabdi.

Sebagai putra Raja, tentu saja Raja telah melarang Green melakukan pengawasan kerajaan tapi Green melakukannya dengan senang hati karena dengan begitu ia memiliki kebebasan untuk terbang kemanapun ia suka.

Green telah melihat kemunculan Kakek Rowland dari balik air terjun, ia hanya melihat dari atas langit, karena ia tahu itu adalah tabib istana Ayahnya.

Green adalah seorang petualang, ia sangat penasaran dengan jalan masuk air terjun. Ia turun dari Elang yang dapat menjadi ukuran normal seekor burung. Green menyentuh air terjun berwarna biru, Namun air itu tidak membuka seperti yang dilakukan Kakek, Green mau menggunakan kekuatan sihir untuk membuka pintu air terjun tapi tangannya di hentikan seseorang.

" Ibu " Green terkejut,

" jangan pernah membuka pintu ini " Snow menarik tangan putranya

" Kenapa ?" tanya Green penasaran

" Jika kamu pergi ke Dunia itu,kamu tidak akan pernah bisa kembali kemari" jelas Snow

Green menatap air terjun.

" Kembalilah, jangan pernah mendekati air terjun ini lagi ! perintah Snow

" Eagle " Green memanggil Elangnya. Burung yang tadi bertengger di atas pohon dalam ukuran normal turun ke tanah dan menjadi besar. Green segera menaiki elang raksasa dan terbang meninggalkan ibunya.

Show melihat khawatir pada Green, Ia takut Green akan kembali lagi dan membuka paksa pintu air terjun.

Sebuah legenda menceritakan seorang putri yang sangat cantik dan Cerdas keturunan bidadari, memiliki banyak kekuatan yang dapat ia wariskan kepada keturunannya. Wanita dengan kesempurnaan luar biasa, dengan julukan Ratu perang dan Ratu pengobatan . Tubuhnya dapat pulih dengan sendiri bahkan ia tidak dapat menjadi tua.

Seorang Dewi yang dapat menyebabkan peperangan di antara beberapa kerajaan dan dapat menciptakan kedamaian bagi sebuah Negeri, yang hilang dan tidak pernah kembali karena ia membuka paksa pintu dua Dunia.

Ia tidak pernah bisa kembali ke Dunia Asalnya.

🤗 Thanks for Reading 😊

💓 Love you Readers 💓

Cerita Nini

Aku berjalan bersama Nini masuk ke dalam hutan, aku menggunakan koas oblong lengan panjang warna putih, celana jeans biru langit, sepatu sport warna biru, Rambut panjang dan hitam ku masukkan melewati lubang pada topi putih yang aku kenakan dan membawa ransel berisi peralatan medis, ngak perlu bawa makanan dan minuman, karena semuanya tersedia di hutan.

Nini menggunakan baju berwarna putih model Tunik, dan rok lebar panjang sampai mata kaki. Aku ngak ngerti baju apa yang di pake Nini, tapi itu tidak mengurangi kecantikannya. Nini membawakan tas terbuat dari anyaman, untuk tempat bahan-bahan obatan dan ramuan.

Tanpa sengaja kami melewati air terjun Pintu dua dunia.

" Nini apak ini jalan kakek ke desa seberang?" tanyaku dan menyentuh air terjun berwarna biru, ketika jariku menyentuh air terjun berwarna biru, tiba - tiba air terbuka bagaikan tirai berwarna - warni seperti pelangi.

" Wah Indah sekali Nini " aku berulang kali menyentuh air terjun karena senang melihat warna air yang berubah-ubah. Nini terpaku melihat ke arah ku. Ia kaget bagaimana aku bisa melakukan itu.

ku sentuh kedua tanganku ke dalam air sehingga air benar - benar membelah, aku mulai akan melangkahkan kaki dan masuk ke balik air terjun, Dengan cepat Nini menarik tanganku hingga aku terjatuh.

" Aw " teriakku, tangan ku sakit terbentur batu pinggiran air terjun hingga berdarah. Nini menarik tangan ku menjauhi air terjun.

Baju putihku telah berubah warna merah darah. Tanpa bicara Nini menggulung lengan bajuku dan mengusap dengan setangkai bunga berwarna putih, yang aku sendiri tidak tahu bunga apa itu.

Bunga berwarna putih berubah menjadi merah, dan lukaku hilang seketika. Taka ada lagi luka dan tak ada lagi rasa sakit.

" Wow keren, Nini hebat banget " teriakku kagum dan berisik, Dunia ini banyak yang mustahil pikirku.

Nini menutup mulutku.

" Ayo kita pulang" ajaknya dan lagi dia menarik tanganku, terlihat terburu-buru. aku hanya bisa mengikuti. Sesampai di rumah Nini meletakkan beberapa bahan obat-obatan dan ramuan yang hanya sedikit.

Aku meletakkan ransel yang tidak berguna, Karena Nini Bisa mengobati ku.

" kenapa kita cepat pulang, ?" aku duduk di samping Nini

" kapan kamu kembali ke kota ?" Nini Balik bertanya

" Aku libur selama satu Minggu " jawab ku santai dan merebahkan tubuhku di atas kursi malas terbuat dari bambu.

" Mungkin Papi ngak akan menjemput ku malam ini" sambung ku

" bisakah kamu menghubungi papi atau mami kamu?" Nini tampak khawatir

" Bagaimana aku bisa menghubungi mereka, tidak ada jaringan sama sekali ?" lu tatap Nini yang terlihat gelisah, ponselku hanya ku pakai untuk foto dan video, jika baterai habis, tak bisa di gunakan lagi, ngak ada listrik di sini.

" Malam ini kakek pulang kan ?" Setelah menyentuh air tadi kok mulutku jadi bawel ya,

Sikap asliku kayaknya muncul, yang biasa aku segan dan sedikit bicara dengan Nini, sekarang aku jadi diriku sendiri,, kepribadian asli terbuka. hihihi,aku tertawa sendiri.

" Eh kok Nini semakin gelisah ?" tanyaku dalam hati memperhatikan Nini yang sibuk sendiri.

" Nini aku lapar " bener deh gue jadi ikut aneh

Nini segera menyiapkan makanan, aku segera memakan dengan lahap.

" Berlian, berapa usiamu sekarang" tanya Nini melihat ku sedang makan

" 17 tahun " jawabku cuek, Aku adalah mahasiswa termuda di kampus, udah mau lulus.

Nini menatapku

" Selesai makan, Nini akan ceritakan tentang Nini " Nini menuangkan air minum untukku

" tentu saja" aku tersenyum, heran Kakek dan Nini bisa bertahan hidup di hutan, dengan jarak rumah yang sangat jauh bahkan aku hampir tidak pernah bertemu dengan manusia lainnya. Kayaknya aku udah terbiasa.

Nini duduk di teras rumah, aku mendekatinya

" duduklah" perintahnya , aku duduk di depannya dan Nini mulai bercerita

Nini adalah seorang putri dari Dunia Pelangi, Ia terlahir dengan kesempurnaan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Nini memiliki lebih dari satu kekuatan, ia dapat mengobati dan ia juga dapat memprediksi dan mengatur perang. Nini adalah wanita jadi rebutan pria, dengan kecantikan dan kecerdasan luar biasa.

Nini penasaran dengan air terjun Pintu dua dunia, hingga ia membuka paksa pintu dengan kekuatannya, Ia berjalan - jalan menjauhi pintu, ia melihat hutan yang penuh dengan tanaman obat, dan bunga yang indah, pohon-pohon yang berbeda dengan tempat tinggalnya, ia tak sadar jika ia telah melewati waktu yang berbeda dengan dunianya, hingga ia tidak bisa menemukan pintu air terjun.

Nini kebingungan, ia berada di hutan belantara tak ada seorang pun di sana, ia mulai kelelahan mengelilingi hutan. Hingga ia bertemu dengan seorang pria tampan, Pria yang terlihat berbeda dengan yang pernah ia lihat di dunianya.

Pria itu menatap kagum dan heran, seorang wanita duduk di bawah pohon sangat cantik dengan pakaian yang sangat indah memandang Rowland dengan senyuman.

Rowland, kakek Berlian sedang melakukan penemuan dan penelitian untuk ramuan pengobatan secara herbal yang juga tersesat di hutan dan terpisah dari rombongannya.

Mereka saling pandang begitu lama, Hingga Nini menyadari pria di depannya sedang terbuka, tanpa perintah Nini menarik tangan pria itu hingga terjatuh di samping Nini.

Lengan Rowland terluka dan berdarah, ia terjatuh ketika memanjat batuan dekat air terjun, dan menyebabkan ia terpisah dengan rombongan.

Nini mengambil bunga berwarna putih yang terselip di telinganya, dan menggosokkan ke lengan Rowland, dengan sekejap luka itu sembuh dan hilang tak berbekas.

Nini yang tidak bisa kembali ke dunianya, dan Rowland yang tidak ingin meninggalkan Nini sendirian.

Setiap hari Rowland menemani Nini mencari air terjun ketika bertemu dan menyentuhnya, air itu tidak terbuka dan tidak ada jalan. Nini terus berusaha untuk kembali namun gagal.

Hingga ketika Purnama Rowland dan Nini berjalan bersama kembali ke rumah mereka melewati air terjun, Nini menyentuh air namun tidak terbuka lalu Rowland mencoba ikut menyentuh air hingga air berubah menjadi tirai berwarna biru. Rowland melangkah masuk ke dalam air terjun, dan air menutup kembali. Nini tertinggal di luar. Ia menunggu di balik tirai air terjun, namun Rowland tak kunjung kembali.

Hingga purnama berikutnya, Rowland kembali, Nini sudah frustasi, ia tidak makan dan minum menunggu Rowland di rumah seorang diri selama sebulan, karena kekuatan penyembuhan diri sendiri hingga Nini tetap bertahan. Hilangnya Rowland di air terjun biru awal ia menjadi tabib istana.

Setelah kembali dari Kerajaan Biru, Rowland mengajak Nini menikah di kota dan kembali lagi ke hutan, karena Nini masih berharap untuk bisa kembali ke dunianya. Ia tidak bisa hidup di kota yang dianggapnya sangat aneh.

Mereka kembali ke kota ketika Nini melahirkan Mami Berlian. Nini tidak pernah keluar rumah, Rowland menggunakan pelayan untuk merawat putri mereka. Setiap Purnama Rowland selalu kembali ke hutan.

Setelah Mami dan Papi menikah , Nini dan Rowland menetap di hutan .

♥️ Thanks for Reading 😊

jangan lupa , like n komentar nya, vote juga 😍 sebagai penyemangat Author, terimakasih 🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!