Pagi - pagi sekali Berlian sudah bersiap ke kampus, ia melihat Barack duduk di kursi makan menunggu Berlian.
Papa dan Mama melakukan perjalanan ke luar negeri.
" Kamu mau kemana?" tanya Barack, ia telah melarang Berlian ke rumah sakit.
" Aku harus ke kampus" Jawab Berlian segera mengambil makanan dan duduk di depan Barack.
" Entahlah, kata Sola aku harus datang" Berlian menyantap sarapannya.
" Apa kamu ingin aku antar?" tanya Barack.
" Tidak, aku akan naik taksi saja" Berlian terus makan.
" Makan banyak tapi tetap langsing" gumam Barack
" Aku bisa mendengarkan itu" Berlian melirik Barack, ia menyelesaikan sarapan, kembali ke kamar untuk menggosok gigi dan memberikan bedak tipis di wajah.
" Kak, aku berangkat" Berlian berlari menuju halaman rumah, sebuah taksi online telah menunggu di depan pintu.
Berlian segera menaiki mobil, yang siap melaju mengantarkan Berlian ke kampus.
Gadis populer dengan kecantikan dan kecerdasan serta usia termuda di kampus dan siap menyelesaikan kuliahnya.
Sorakan dan teriakan cowok-cowok, menyapa Berlian yang tidak perduli.
Berlian berjalan memasuki ruang Dosen, ia dipanggil Dosen penguji.
" Selamat pagi prof" sapa Berlian, gadis cantik begitu sempurna tanpa celah.
" Selamat Pagi Berlian, duduklah" profesor mempersilakan Berlian.
" Terimakasih Prof" Berlian duduk dengan sopan.
" Berlian, kamu mendapatkan panggilan dari beberapa kampus ternama melanjutkan untuk studi dari sarjana" jelas Profesor bersemangat.
" Tapi saya belum selesai Sarjana prof Berlian Bingung.
" Siapa yang akan menghawatirkan itu,, kamu sudah menyelesaikan semuanya tinggal mendapatkan Ijazah saja" ucap profesor.
" Bagaimana kamu akan mengambil jurusan apa?" tanya profesor lagi, ia sangat bersemangat memiliki mahasiswi luar biasa sempurna.
" Saya akan berdiskusi dengan keluarga saya" ucap Berlian pamit.
" Maaf Berlian, ada yang ingin bertemu kamu di ruangan rektor" seorang wanita seksi mendekati Berlian.
" Baik, Miss, terima kasih" Berlian segera berjalan menuju ruang rektor.
Berlian mengetuk pintu.
" Permisi" Berlian membuka pintu dan melihat seseorang duduk di kursi rektor membelakangi dirinya.
" Maaf , Apa bapak memanggil saya?" Berlian berjalan mendekat
Kursi berputar menghadap Berlian, seorang pria tampan dengan pakaian serba hitam.
Melihat Xavier, Berlian segera mundur dan berlari menuju pintu, secepat kilat Xavier telah menutup pintu dan berada di depan Berlian.
" Zara, kamu tidak akan pernah bisa lari lagi dariku" Xavier memegang tangan Berlian.
" Lepaskan, aku bukan Zara" Berlian berusaha melepaskan genggaman Xavier.
Xavier menarik kedua tangan Berlian dan mendekap di dadanya , ia berusaha untuk melihat bola mata Berlian.
Wajah Mereka begitu dekat, mata saling bertatapan, bola mata Berlian berubah warna membuat perih mata Xavier.
" Ah" Xavier melepaskan Berlian yang segera berlari menuju pintu.
" Zara Berhenti" teriak Xavier.
" Kenapa, kenapa ia memiliki bola mata pelangi?" Xavier heran.
Berlian terus berlari hingga sampai ke parkiran.
" Kenapa kehidupan diriku mulai kacau sejak kembali dari Dunia Pelangi?" Berlian ngos-ngosan.
Berlian kembali berlari menuju Halte bis. Entah mengapa ada rasa takut dan rindu di hati Berlian ketika bertemu Xavier.
Sebuah Mobil sport hitam Berhenti di depan Berlian dan seorang pria keluar dari mobil.
" Oh Tidak" Berlian ingin lari tapi kecepatan Xavier telah menariknya masuk ke dalam mobil.
" Lepaskan, apa yang kamu lakukan, apa kamu seorang penculik?" Berlian berteriak.
Pintu telah terkunci, sabuk pengaman telah terpasang dan mobil melaju kencang, Berlian hanya bisa terdiam.
Ia benar-benar merasa takut, Berlian memejamkan matanya hingga mobil berhenti di sebuah kastil.
Pintu mobil terbuka, Xavier dengan tatapan tajam melihat dan menarik tangan Berlian keluar dari mobil.
" Tempat Apa ini? kenapa kamu membawa ku kemari?" Berlian berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Xavier.
" Ini adalah istana yang aku persiapkan untuk dirimu sebelum kamu pergi bersama Aska dan mencuri kekuatan Azriel" Xavier menarik tangan Berlian.
" Lepaskan, aku mau pulang" Berlian berusaha melawan.
" Xavier kumohon, aku takut" Berlian merasakan pergelangan tangannya sakit.
Xavier mengentikan langkah kakinya, menarik tubuh Berlian dalam pelukannya.
" Takut? kenapa takut? Apakah rasa cinta kamu kepada diriku telah hilang?" Xavier mendekatkan wajahnya kepada wajah Berlian.
" Apa Cinta, Oh tidak " Berlian berbicara dalam hati, ia memejamkan mata.
" Kenapa kamu diam?" Xavier mencium bibir Berlian.
Berlian terkejut, ia segera mendorong tubuh Xavier dan berlari ke arah pintu, Namun pintu terkunci.
" Kak Barack , Tolong Lian " Berlian berusaha membuka pintu.
" Kenapa kamu memanggil Barack?" Xavier cemburu, ia mencengkram tangan Berlian.
" Apakah dia kekasih kamu?" tanya Xavier, mata hitamnya telah berubah menjadi merah.
" Lepaskan, kamu menyakiti diriku" Berlian berusaha menarik tangannya.
" Katakan, apa hubungan kamu dengan Barack?" tanya Xavier masih mencengkram tangan Berlian.
" Aw, Dia kakakku" Berlian meringis kesakitan.
Xavier melepaskan cengkeramannya, ia melihat tangan Berlian merah.
" Maafkan aku" Xavier menyesal, ia ingin menyentuh tangan Berlian.
Berlian mundur dan menjauh dari Xavier, ia menatap Takut kepada Xavier.
Xavier kebingungan, ia tidak mengerti kenapa Berlian takut kepada dirinya.
Seharusnya adalah rasa cinta dari Zara lah yang ada di mata Berlian dan kerinduan yang mendalam.
" Apakah Dia bukan Zara?" pikir Xavier.
" Ketika, ia ketakutan tidak ada Zara di matanya" Xavier berbicara sendiri di dalam hati dan menatap Berlian yang menunduk dengan air mata yang telah membasahi wajahnya.
Xavier semakin kebingungan, Zara bukanlah wanita yang cengeng.
" Hey, Kenapa kamu menangis? kenapa kamu takut padaku? " Xavier bertanya dari jarak aman agar tidak menakuti Berlian.
" Aku tidak mengenali dirimu, Aku mau pulang" Suara serak Berlian sesegukan Karena menangis.
" Baiklah, aku akan mengantarkan Dirimu pulang.
Pintu Terbuka lebar dengan sendirinya, Berlian segera berlari menuju mobil Xavier, ia tidak akan bisa pulang kecuali diantar Xavier.
Berlian duduk di dalam mobil dan menunduk Diam, ia tidak ingin melihat Xavier.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Nur Laili
kereeennnn thoorr
2021-01-03
1
💐d@€ng🌸
mudah2 upx ga lame2😁😊
2020-03-05
2
Ahmad Tarmiji Ganie Al - Fatih
kereen
2020-03-01
2