Berlian sangat cantik dengan Gaun berwarna putih, panjang berbahan lembut, jatuh menguntai menutupi seluruh tubuh Berlian.
"Dia sangat Tampan dengan garis wajah yang keras" pikir Berlian menatap wajah tampan dan tajam miliki Shadow.
Shadow menundukkan sedikit kepalanya, memegang dagu Berlian membuat Berlian mengangkat kepalanya melihat mata merah milik Shadow dan Shadow memperhatikan bola mata Berlian yang selalu berubah warna.
" Cantik Sekali, Tunggu di sini" Shadow mencium dahi Berlian dan pergi meninggalkan kamar.
" Ruangan ini seperti kamar Red " pikir Berlian
Berlian berkeliling ruangan, ia bisa melihat pemandangan indah dari menara.
Berlian mengangkat gaun Indah yang ia pakai, Ia berdiri di teras menara memperhatikan hutan sekeliling.
"Pasti ada air terjun " pikirnya, Mata Berlian berkilau, ia tidak mengetahui kekuatan yang ada pada dirinya.
" Jika aku terjun dari sini apakah aku akan mati atau aku akan terbangun dari mimpi ini ?" Berlian gugup
Ia coba melangkahkan kakinya, memejamkan mata, tak perduli apa yang akan terjadi setidaknya ia berusaha untuk keluar dari mimpi yang panjang.
Berlian seakan tidak bisa membedakan mimpi dengan kejadian nyata. Apa yang ia alami pernah ada dalam mimpinya, kecuali Shadow.
Shadow tidak pernah hadir dalam mimpinya. Berlian berpikir ini mimpi tentang Shadow.
" Pria ini mengerikan, ia sangat berani menyentuh ku " Berlian melepaskan tubuhnya ke udara.
Seekor ular hijau telah melilit tubuh Berlian dengan ekornya.
" Anda ingin kabur Nona " terdengar suara pria berasal dari Ular, yang meletakkan tubuh Berlian kembali ke tempat tidur.
" Hei , Sejak kapan kamu berada di situ ?" Berlian penasaran ia tidak melihat ular itu datang.
" Aku di sini sepanjang waktu " Ular raksasa kini berukuran normal dan menghilangkan.
Sebuah bayangan hitam muncul di depan Berlian semakin jelas hingga terlihat Shadow yang telah berada di depan mata Berlian.
" Apa kamu mau kabur ?" pertanyaan yang sama dengan Ular hijau
Shadow menekan tubuh Berlian di atas tempat tidur,, hidung mereka bersentuhan
" Aku mau pulang " Suara Berlian lembut namun penuh dengan kekhawatiran
" Benarkah , kamu tidak akan pernah bisa pergi dari Istanaku " Shadow tersenyum
" Istana ini telah di jaga ketat oleh para prajurit bayangan, kamu tidak bisa melihat mereka " jelas Shadow yang terus menggesek hidungnya dengan hidung Berlian.
" Kau tidak pernah muncul dalam mimpi ku, tetapi kenapa aku bisa bertemu dengan pria mengerikan seperti kamu ?" Berlian berusaha berontak
" hahaha" Shadow tertawa
" Aku selalu hadir dalam mimpimu, tapi dalam bentuk bayangan , kau tidak bisa melihat ku, tapi aku bisa melihat dan mengawasi dirimu "
Shadow menyentuh ujung jarinya pada wajah Berlian dan berjalan hingga ke lehernya.
" Aku sangat cerdas kan ?" Shadow berbisik di telinga Berlian, meniupkan udara panas dari mulutnya, menggigit pelan daun telinga dan menyentuh dengan lidahnya.
" Itu namanya curang " Berlian menutupi telinga dengan tangannya
Shadow tersenyum senang.
" Wajah mu memerah, seperti stroberi " Shadow mengusap pipi halus Berlian
Dengan sekuat tenaga Berlian mendorong tubuh Shadow menjauh darinya. Tubuh itu hilang menjadi bayangan.
" Hei kemana kamu, apa kamu bersembunyi?" Berlian kebingungan.
Shadow masih di aula Istana, melakukan penobatan menjadi Raja kerajaan Hitam, Kerajaan Iblis musuh semua kerajaan yang ada di negeri Pelangi. Namun ada beberapa kerajaan yang bekerjasama dengan kerajaan Hitam.
Shadow tersenyum bahagia, yang mendatangi Berlian hanya bayangan nya.
" Ia bisa melihatku " bisik Shadow harusnya Berlian hanya bisa mendengarkan suara dan merasakan sentuhan Shadow tapi ketika Shadow mendekati dan menyentuh Berlian ia bisa melihat Shadow dengan jelas.
Acara penobatan telah selesai para tamu undangan menikmati hidangan.
Shadow berjalan menyapa tamu undangan. Ada banyak wanita cantik yang terpesona dengan ketampanan dan sikap dingin Shadow.
Namun hari ini mereka bisa melihat senyum Indah di wajah menawan Shadow. Seorang pangeran yang Kini telah menjadi Raja.
Seorang wanita cantik dengan Gaun hitam mendekati Shadow, memberi salam dan senyum menggoda.
" Selamat Tuan Shadow anda telah menjadi Raja" sang wanita bak putri Raja menundukkan kepalanya
" Terimakasih Nona " Shadow tidak mengenali wanita itu,
" Tuan kapan anda akan melakukan pemilihan Ratu?" tanya seorang pria ayah dari wanita bergaun Hitam.
" Saya telah memiliki Ratu, tak lama lagi akan ada pesta pernikahan " Shadow tersenyum bahagia, Namun senyum kekecewaan terlihat jelas di wajah para wanita yang mendengarkan perkataan Shadow.
" Benarkah, bukankah akan ada pemilihan secara terbuka " Ayah sang wanita penasaran
" Tidak, saya telah menunggu kedatangannya sejak ia belum di lahirkan " Shadow berjalan meninggalkan Tuan Aerox yang mendekati Putrinya
Ada banyak pasang mata yang penasaran dengan wanita yang sangat beruntung menjadi Ratu Shadow. Seorang Pria yang sangat di dambakan banyak wanita.
Wanita berpakaian hitam melepaskan hewan - hewan hitam kecil menjijikkan seperti kutu. Hewan-hewan itu segera merayap dengan cepat menuju ke segala penjuru.
Beberapa kutu hitam dan menjijikkan sampai di kamar paling Atas. Mata para kutu adalah mata dari Wanita bergaun Hitam bernama Asika, seekor kutu menatap lekat pada seorang wanita duduk termenung di depan meja rias.
Berlian bergidik, ia merasakan tatapan penuh kebencian, Berlian memutar tubuhnya melihat sekeliling, dan mendapatkan seekor kutu hitam di lantai berwarna putih.
" Apa ?" Berlian terkejut disini juga ada kutu. Berlian mendekat ia menekan kutu dengan kukunya, hingga darah keluar dari tubuh kutu.
" Ia menjijikkan " Berlian segera mencuci tangannya.
Asika menatap Shadow.
" Dari mana Shadow mendapatkan wanita itu ?" bisik hatinya
Shadow dapat merasakan tatapan Asika. Namun Shadow benar-benar tidak mengenal Asika yang seorang Putri kerajaan. Asika wanita yang punya kesempatan untuk menjadi pendamping Shadow. Ia sudah lama menunggu acara penobatan Raja, karena Ayahnya akan mendaftarkan ia sebagai kandidat Ratu.
Asika mendekati Ayahnya
" Ada wanita asing terkurung di menata tertinggi " Asika berbisik di telinga Ayahnya.
" Jangan menyentuhnya, atau kamu mau jadi musuh Shadow" tuan Aerox balas berbisik
Menara itu adalah tempat kesayangan Shadow, ia telah mempersiapkan kamar mewah, megah dan indah untuk Ratunya.
Pesta telah selesai, para tamu undangan telah pulang, Shadow dengan cepat melayangkan tubuhnya menuju kamar menara.
Ia tidak perlu membuka pintu, terlihat Berlian tertidur di atas kasur tanpa perlindungan begitu tenang. Ia berharap setelah bangun dari tidur ia kembali ke dunianya.
Ketika berada di Dunia Pelangi, Berlian bermimpi tentang kehidupan modern nya.
Shadow mencium bau darah dan mendapatkan seekor kutu yang telah mati tergeletak di atas lantai.
" Oh, wanita itu adalah putri kutu busuk, menjijikkan " Shadow membakar bangkai kutu dengan api Biru miliknya.
Ia mendekati Berlian, merapikan rambut yang menutupi wajahnya, mencium seluruh bagian di wajah Berlian dan kembali menghilang.
*****
Thanks for Reading 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments