Berlian termenung di jendela kamarnya, memandang keluar.
"Aku bosan " Berlian merebahkan kepalanya di atas lengan.
" Berapa hari lagi Purnama muncul?" ia berbicara sendirian.
Seekor kupu-kupu cantik berwarna-warni terbang ke arah Berlian hingga di hidungnya.
" Wah cantik sekali " Berlian memindahkan kupu-kupu ke jadi telunjuknya.
" Cantik, aku tampan " suara hati sang kupu-kupu.
" Hei, apa kamu tersesat? andai aku bisa terbang bebas seperti kamu " Berlian menyentuh sayap kupu-kupu dengan jari - jarinya.
" Tentu saja, aku akan membawa kamu terbang bebas " ucap kupu-kupu yang tak terdengar oleh Berlian
" Lian " Shadow masuk, kupu-kupu segera terbang menghilang.
"Eh, kamu mengejutkan" Berlian melihat ke luar mencari kupu-kupu.
" Ada apa?" Shadow ikut melihat ke luar.
" Tidak ada" Berlian kembali duduk.
" Aku akan pergi untuk beberapa hari, tetap lah di istana, sebelum purnama aku akan kembali" Shadow tampak sedih, ia tidak mau meninggalkan Berlian, ada banyak orang yang menginginkan Berlian.
" Kau mau kemana?" tanya Berlian ia melihat Shadow.
" Apa kamu tidak mau berpisah dengan ku ? " Shadow melingkari tangannya di pinggang Berlian.
" Eh, lepaskan aku" Berlian memukul tangan Shadow.
" Cup" sebuah ciuman mendarat di bibir Berlian yang terkejut dan terdiam.
" Tetaplah di Istana, Jangan pernah keluar, Jika aku kehilangan kamu, aku akan menghancurkan semua kerajaan di negeri ini untuk menemukan dirimu" Shadow memeluk Berlian dan berbisik di telinganya.
Shadow melepaskan pelukannya dan mencium dahi Berlian kemudian pergi meninggalkan Berlian sendirian di kamar.
" Kenapa dia tidak memberitahu diriku kemana ia pergi, Ah, apa aku menghawatirkan Shadow?" Berlian menepuk dahinya.
" Mungkin aku sudah terbiasa dengan dirinya" Berlian beranjak dari kursi ia keluar kamar menyusul Shadow. Berlian penasaran Shadow mau kemana.
Perlahan Berlian berjalan, Pria tampan dan gagah itu telah menghilang.
" Dasar pria ngak sehat ngak pernah jalan" Berlian tertawa.
Berlian terus berjalan, atas ijin dari sang Raja Black Shadow, Berlian bebas berjalan di Istana namun dilarang keluar Istana.
Berlian telah sampai di pintu Utama, Dengan mata pelangi miliknya, ia bisa melihat ada banyak prajurit bayangan di depan halaman Istana yang sangat luas.
Berlian bersembunyi di balik pilar.
" Mereka mau kemana?" pikir Berlian
Seorang pria adik lain Ibu dengan Shadow melihat Berlian berada di balik pilar, ia tahu pasti itu adalah Berlian, wanita yang di sembunyikan kakaknya di Istana Putih.
" Pantas saja, Shadow betah di Istana Putih, ada Bidadari di Istananya" ucap Adik Shadow dalam hati.
Shadow menyadari tatapan mata adiknya, ia melihat Berlian. Bayangan Shadow segera mendekati Berlian tanpa sepengetahuan siapapun kecuali Berlian.
" Apa yang kamu lakukan disini" Berlian terkejut hampir berteriak namun Shadow segera menutup mulutnya dengan tangan Shadow.
" kembalilah!" perintah Shadow
" Kamu mau kemana?"
" Aku harus pergi berperang, jaga dirimu dan tunggu aku pulang" Shadow mencium kepala Berlian dan menghilang.
Seekor burung kecil berwarna putih bertengger di atas pilar - pilar raksasa. Ia menatap ke arah Shadow dan prajurit bayangan.
" Mereka akan berperang di laut Merah, penjara Iblis merah terbuka, sangat berbahaya" ucap burung, ia melirik Berlian yang sedang berjalan kembali ke kamarnya dengan malas.
" Tenang gadis kecil, aku akan membawa dirimu terbang bebas tanpa ada yang tahu "
King tersenyum.
King dapat merubah bentuk untuk dirinya dan orang lain, bukan perkara susah, mungkin ia bisa merubah bentuk Berlian menjadi sesuatu yang ia inginkan.
Namun bentuk asli dari Berlian tentu lebih menarik dari apa pun.
Shadow menoleh ke belakang, ia tidak lagi melihat Berlian, seorang Shadow pria berhati Iblis bisa merasakan sedih ketika ia harus pergi meninggalkan wanita yang dicintainya.
Selama satu Minggu mereka selalu bersama, melakukan segala sesuatu bersama, bahkan Shadow lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan Berlian, ia selalu menjaga dan mengawasi Berlian.
Shadow membawa prajurit bayangan menuju laut merah, tempat penjara Iblis jahat yang sering melakukan pelanggaran perjanjian dengan manusia.
Berlian naik ke atas menara, kamar pertama kali Shadow membawanya. Berlian berlari, berharap bisa melihat kepergian Shadow.
Apa yang bisa Berlian lihat Shadow bersama prajuritnya telah menghilang.
" Aku berharap kamu segera kembali " Berlian berbicara di dalam hatinya.
Berlian berjalan menuju tempat tidur, ia merebahkan diri dan memejamkan mata agar bisa tidur, lelah berlari ke arah menara, biasanya Shadow akan membawa Berlian dengan terbang atau menghilang ketika akan pergi ke menara.
Kepergian Shadow dan prajurit bayangan terdengar di seluruh negeri, ada beberapa kerajaan mengirimkan bantuan, karena apabila para Iblis pelanggar keluar dari laut Merah akan membahayakan mereka semua.
Seorang pelayan mendekati Berlian ia terlihat ngos-ngosan harus naik tangga ke atas menara.
" Maaf Nona, anda mau makan siang di mana?" tanya pelayan yang kesusahan mengatur nafasnya. Dan berharap Berlian akan turun ke bawah, jika Berlian makan di kamar menara, mereka akan kelelahan membawa makanan ke atas.
" aku akan turun, tapi aku mau bertanya padamu"
" Silahkan Nona"
" Shadow membawa prajuritnya kemana?" tanya Berlian
" Yang Mulia menuju laut Merah Nona"
' Mengapa mereka ke sana?"
" Laut Merah adalah penjara untuk para Iblis yang berbuat salah dan melanggar perjanjian" jelas pelayan
" Apakah tempatnya jauh?"
" Sangat Jauh Nona, walaupun Raja dan prajurit bisa menghilang dan terbang tetap butuh waktu untuk sampai ke sana"
" Terimakasih, kamu boleh turun, emm jika kamu Lelah kamu boleh Istirahat" ucap Berlian yang berlalu meninggalkan pelayan dan segera turun dari menara.
Berlian meluncur menggunakan dinding tangga, itu memudahkan ia turun namun berbahaya.
Untuk seorang Berlian ketika terluka, Luka itu akan sembuh dengan sendirinya.
Berlian segera menuju ruang makan, ada Ratu dan Sasa yang telah menunggunya untuk Makan bersama.
" Salam ibu Ratu" sapa Berlian sopan
" Mari kita makan bersama" Ibu Ratu yang telah terlihat segar dan sehat tampak sangat cantik.
" Pantas saja anaknya Tampan, ibunya secantik bidadari" gumam Berlian dalam hati.
Mereka makan bersama, Berlian kepikiran dengan Shadow, biasanya Shadow akan menemani Berlian makan.
" Belum satu jam Shadow pergi, aku sudah merindukannya" Berlian menarik nafas panjang dan dalam.
Menyelesaikan makan siang lebih cepat dari biasanya, setelah makan Berlian pamit untuk bermain di taman bunga.
Berlian berjalan di temani 2 orang pengawal wanita, sebenarnya tidak ada yang bisa melukai Berlian hanya saja Shadow takut Berlian di culik.
Berlian memetik beberapa bunga untuk ia letakkan di kamarnya. Ia memilih bunga dengan warna terang dan aroma harum manis.
Berlian terus berjalan mengitari taman yang luas.
" Nona, sebaiknya kita kembali" seorang pelayan memegang tangan Berlian
" Ada Apa" tanpa jawaban seorang lagi telah menggendong Berlian dan berlari menuju istana.
Berlian terkejut.
' Wanita ini kuat sekali" pikirnya.
Seorang lagi segera menutup pintu Istana.
" ada apa?" tanya Berlian lagi
" Sepertinya ada Siluman nona, sebaiknya Anda tidak keluar dulu" penjaga wanita menurunkan Berlian dari gendongannya.
" Mari kami antar ke kamar " seorang lagi berbicara
Berlian tidak membantah, ia tidak mau di culik lagi dan berpindah- pindah tempat. Berlian hanya mau bertemu purnama dan pulang.
******************************************
Thanks for Reading
tinggalkan jempolnya di setiap episode yaa
komentar juga
terimakasih 😍
💓 Love you Readers ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments