BAB 18

Faiz sedang mencari waktu yang tepat untuk membicarakan masalah rumah tangganya dengan Audy. Namun sepertinya Audy masih menghindar darinya. Faiz terus berusaha memberikan perhatian pada Audy. Agar setidaknya mengurangi tekanan pada batin Audy. Ia sudah jarang memegang gadget, waktunya ia habiskan bersama Cindy. Membantu Audy mengasuh Cindy saat jam istirahat makan siang atau sepulang kerja.

Hari ini Audy ada job make up acara wisuda anak-anak Universitas Unggul Satu. Karena job ini sudah jauh hari di deal kan oleh Devin.

Pagi-pagi sekali Audy sudah bersiap. Kebetulan hari ini Faiz mengambil cuti. Ia akan mengasuh Cindy di rumah.

"Audy, kalo terasa capek, istirahat ya. Inget kamu lagi hamil. Jaga baby di perut kamu. Kamu juga ya. Aku udah siapin roti isi lengkap dengan sayuran. Makan dulu ya. Susunya juga." Faiz memang lebih perhatian saat tau Audy hamil lagi. Ia selalu membuatkan Audy makanan. Rutin dengan susu hamil nya.

"Thanks ya." Audy menuju meja makan.

Hari ini Devin tak menjemputnya. Ia sengaja memesan taksi. Ia tak mau moodnya rusak hanya gara-gara Faiz nanti cemburu dengan Devin.

Taksi yang dipesan Audy sudah tiba. Faiz membantu Audy mengangkat box make upnya.

Devin pun sudah mengirimkan pesan bahwa sudah banyak customer yang datang untuk mengantri di make up di studio nya.

Sesampai di studio Devin sudah ada beberapa klien yang mengantri. Mereka di make up sesuai dengan daftar antri. Pagi itu Audy mengajak 3 orang rekan seprofesinya untuk turut serta dalam project kali ini. Karena Audy tak bisa menerima banyak klien mengingat ia masih dalam masa pemulihan tenaga setelah kemarin mengurus Cindy ditambah ternyata ia sedang hamil muda.

Hari yang cukup melelahkan. Audy dan 3 rekannya selesai dengan tugas make upnya.

Tiba-tiba terdengar suara pintu studio Devin yang dibuka dengan kasar.

"Maaf saya datang terlambat, mana MUA dan fotografernya. Tolong gerak cepat untuk saya. Karena acara wisudaku akan di mulai pukul 3 sore dan pukul 1 aku sudah harus ada di sana." Seorang wanita dengan gaya bicara angkuh dan kelihatannya orang kaya yang sudah terbiasa dilayani seperti seorang ratu.

"Nona Angelica." sapa Devin.

Si Nona nampak sibuk dengan ponselnya.

"Saya mau di make up sama MUA Audy Danita." pintanya dengan nada angkuh.

"Maaf nona, saya sudah harus segera pulang. Saya juga sudah membereskan peralatan make up saya. Tugas saya sudah selesai. Mungkin nona bisa di make up sama Renita, dia juga salah satu MUA profesional selain saya di sini." Audy menolak dengan halus. Lagipula orang seperti ini bisa membuat moodnya jelek dan emosinya meledak-ledak di dalam.

"Iya, nona Angelica bisa di make up oleh Renita." saran Devin.

"Eh Devin, project lo ini dari gue. Hargai gue kek. Gue mau sama Audy Danita, yang katanya hits dan berkelas make up nya." Angelica masih dengan lagak sombongnya. Devin hanya bisa menatap Audy.

"Maaf saya sudah memesan taksi untuk pulang. Lagipula jam make up dan foto sudah berlalu dari setengah jam yang lalu. Saya profesional sesuai dengan jam kerja saya. Lagipula saya nggak bisa make up kilat terburu-buru." jawab Audy yang mengangkat box make up untuk segera keluar.

Angelica memaki-makinya di dalam studio. Saat terburu-buru mengangkat box make up dan tak sempat melihat ke depan, Audy menabrak orang lain di depannya.

Bugh!!!

"Sorry..sorry banget saya buru-buru." Audy belum menoleh ke arah orang yang ia tabrak. Ia membereskan tas kecilnya yang berisi dompet dan ponsel yang terjatuh saat menabrak orang tersebut.

"Gak apa-apa. Kamu sendiri gak apa-apa kan? Ponselnya jatuh. Coba di cek dulu." Audy seakan kenal dengan suara itu. Suara yang khas dan akrab di telinganya. Suara yang dulu selama 7 tahun bersamanya. Chiko.

"Chi.. Chiko.. Ngapain kamu di sini?" tanya Audy terkejut. Hampir 3tahun ia tak berjumpa Chiko.

"Devin sepupu ku. Aku mengantarkan Angelica untuk foto dengan toganya." Audy masih terkejut.

"Masa? Devin sepupu kamu? Angelica?" tanya Audy.

"Hm.. Pacarku. Eh kamu sudah menikah. Mana suamimu? Sudah berapa anakmu sekarang?" tanya Chiko.

"Eh..hmm.. Iya udah nikah. Suami ku ada, tapi gak ikut. Anak ku.. baru mau 2 nih." jawab Audy sungkan.

"Oh lagi hamil? Tapi kelihatan gak hamil ya? Cepat juga prosesmu ya." tawa Chiko.

"Baru semalem ketahuan hamilnya. Kamu sendiri belum nikah juga? Angelica ini kan selingkuhan mu dulu waktu sama aku. Kamu pacaran pake pengawet ya." balas Audy sembari tertawa.

"Ya, aku butuh Angelica. Hanya itu. Kamu masih tekun tata rias ya. Aku boleh minta kontakmu? Yaa.. untuk bisnis. Bukan untuk apa-apa. Seperti hari ini project ini dari Angelica. Nanti kalau ada project lain aku bisa menghubungimu." Audy masih diam. Sebenarnya ia tak mau lagi ada hubungan apa-apa dengan Chiko.

Tapi, demi mengembangkan usahanya ia mencoba berpikir posotif. Ia memberikan kontaknya kepada Chiko.

Terpopuler

Comments

Fitriani

Fitriani

pelakor pergi pembinor mari....

2020-04-15

3

Zie Aryani

Zie Aryani

pelakor hilang, mantan pun datang.. 😥

2020-04-10

4

Sartini Cilacap

Sartini Cilacap

Masa lalu datang

2020-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!