BAB 12

"Kamu kok kelihatan gak bersemangat? Lagi sakit?" Devin mencoba menanyakan pada Audy .

"Muka ku kusut banget ya?" Audy memegang muka nya.

"Ada masalah? Cerita aja kali. Mungkin bisa bikin plong." tawar Devin.

Audy masih diam. Ia menoleh ke arah Cindy yang sedang bermain dengan keponakannya Devin. Mereka masih menunggu kedatangan klien.

"Aku sedang ribut dengan suamiku." singkat Audy.

"Gara- gara di cafe Galetto?" tanya Devin.

"Itu puncaknya. Terlalu banyak masalah kami. Aku sudah ditalak, Dev. Hanya kami membuat perjanjian bahwa kami akan tetap bersama sampai di waktu yang tepat kami bisa mengurusi perceraian resmi di pengadilan." Sebenarnya Audy tak mau menceritakan prahara rumah tangga nya pada siapapun. Tapi karena terlalu sesak, Audy akhirnya menumpahkan segala kisahnya pada Devin. Devin rekan kerja Audy. Mereka tidak ada hubungan apa-apa. Devin pun punya kekasih, seorang model bernama Marissa yang juga dikenali Audy.

Sementara di kota x, Faiz meminta bantuan Citra mencarikan hotel atau penginapan. Karena saat itu di kota x sedang ada kegiatan nasional, maka semua hotel dan penginapan full booked.

Citra menawarkan Faiz untuk menyewa kost-kostan saja. Kebetulan yang tersisa adalah kost-kostan campur antara pria dan wanita. Dimana teman Citra yang bekerja sebagai SPG kemarin pun nge-kost di situ. Sebenarnya Faiz tidak mau. Karena terlalu ramai dan bebas. Walaupun kostannya berlantai 2. Kamar mandi masing-masing di dalam ruangan yang lebih tepat ini adalah paviliun harian. Faiz mendapatkan kamar di lantai 2. Rata-rata penghuninya SPG.

"Faiz, kemarin istrimu? Maaf ya aku gak tau. Maafin juga Sheila temen ku yang mulutnya bocor." Citra meminta maaf.

"Ya. Hmm makasih ya aku selalu ngerepotin kamu kalo lagi tugas di sini." Faiz memasuki kamar kostnya. Lumayan rapi dan bersih. Fasilitasnya lengkap. Ad TV, lemari, kasur dan AC. Seharga hotel juga permalam tapi tak masalah bagi Faiz karena kantor yang membiayainya bertugas. Seandainya tidak ada konflik antara ia dan Audy pasti Faiz sudah mengajak Audy dan Cindy sekalian liburan gratis.

Faiz mempersilakan Citra di kursi luar.

"Aku beres-beres dulu ya. Kamu tunggu di sini gak apa-apa kan?" tanya Faiz.

"Mau aku bantuin? Kamu mandi aja.Aku beresin baju-bajunya habis itu aku temenin makan malam." Sebenarnya hal yang tidak wajar dilakukan Citra mengingat Faiz masih sah suami Audy. Tapi entah kenapa Citra merasa Faiz seperti sedang butuh perhatian. Faiz terlalu baik baginya.

Faiz hanya mengangguk. Diletakkan barang-barangnya, ia mencari handuk dan segera ke kamar mandi. Ia sudah cukup gerah karena seharian kesana kemari mencari penginapan dan hotel.

Citra menyusun kemeja-kemeja Faiz yang harum ke lemari pakaian. Pakaian Faiz masih rapi semua dari dalam tas.

Citra tersenyum nakal saat mengambil dan menyusun underware Faiz. Dengan iseng ia membentangkannya. Tapi tiba-tiba Faiz keluar kamar mandi karena sudah selesai mandi. Aroma sabun mandi yang maskulin menyeruak ke hidung Citra. Ia terpana melihat Faiz yang hanya mengenakan handuk dan bertelanjang dada.

"Sorry, bisa lemparkan itu yang kamu pegang?" Faiz membuyarkan Citra.

"Ha ha ha.. Sorry tadi aku gak sengaja ngeliat ini pas lagi mau masukin semuanya ke lemari." Citra yang sedikit malu kepergok samaa Faiz. Faiz hanya tersenyum. Setelah menerima underware dan mengambik kaos ia kembali masuk ke kamar mandi untuk berpakaian.

Malam ini ia makan malam bersama Citra. Sebenarnya ia mau menelpon Cindy melalui Audy, tapi panggilannya tak dijawab.

Setelah makan malam Faiz mengantar Citra pulang.

Entah kenapa ada perasaan bahagia di dalam hati Citra. Ia memang mengagumi Faiz. Faiz sangat baik padanya. Ia pun menceritakan pada Sheila bahwa ia jatuh hati pada Faiz. Menurut Sheila, selama Faiz juga menyukainya tidak ada masalah berhubungan dengam pria beristri. Citra pun mulai tertarik untuk mendekati Faiz.

"Jebak aja suami orang, beb." Sheila tertawa lepas.

"Jebak gimana,beb?" Citra masih tak mengerti.

"Laki tu yah kadang kalo ada barang baru, pasti ke goda. Yang lama mah lewat. Apalagi udah turun mesin yee kan." ledek Sheila dengan gaya centilnya.

"Jadi maksud lo gue yang agresif?" Tanya Citra.

"Terkam, beb. Gue liat-liat itu cowo sukses karirnya. Rugi kalo lo gak embat. Kalo setia ama bininya ngapain dia nyari elo mulu kalo ke sini. Itu artinya dia tuh ad feel ama lo." hasut Sheila padahal yang sebenarnya tidak seperti itu.

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

teman rasa setan ini bukannya nasehati yg baik2

2022-01-12

0

Sulati Cus

Sulati Cus

ternyata!?? ak sangsi km bukanlah gadis polos bisa jg km seorang player

2022-01-12

0

Anonymous

Anonymous

sheila bangkee

2021-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!