BAB 19

Baru saja Audy selesai membereskan box make upnya dan rencananya setelah itu ia akan mandi dan rebahan sebentar.

Cindy sedang bermain di ruang TV menemani papanya yang sibuk memasak makan malam. Sepertinya tadi mereka habis dari mini market membeli bahan-bahan makanan.

Selesai mandi, Audy merasakan kesegaran luar biasa. Karena setelah hujan beberapa hari kemarin tadi cuaca sangat panas.

Ponsel Audy berbunyi. Ada pesan whatsapp dari Chiko.

Chiko: ;)

Audy: Masih seperti dulu. Menyapa dengan emoticon doang :))

Chiko: Lagi apa ?

Audy: lagi jadi mama. :D

Chiko: Iya gue tau. Elo udah jadi mama dan bini orang. Hm..

Audy: Ada project?

Chiko: Mau project lagi? Boleh tapi kudu ngobrol langsung lah.

Audy: Serius? Atau alasan doang mau ketemu gue. :))

Chiko: Serius lah. Jam 12 siang besok di Resto Pizza good ya.

Audy: Oke.

Audy tersenyum sendiri. Banyak yang berubah dari Chiko. Dulu urakan, sekarang lumayan rapi dan Audy salut Chiko bisa bertahan dengan Angelica. Angelica yang dulu menjadi selingkuhan Chiko saat masih bersama Audy.

Tok tok tok

Lamunan Audy buyar

"Makan yuk. Kasian dedek bayinya udah laper tuh ikut mamanya kerja." ajak Faiz.

Audy tak menjawab. Ia hanya diam dan keluar kamar. Faiz memasak Sup jagung kesukaan Audy dan tak lupa ada segelas susu hamil.

Faiz sebenarnya sudah mengalah tapi bagi Audy masih tetap bersalah. Karena Faiz belum meminta maaf dan belum menceritakan perihal Citra. Padahal Audy tahu bahwa Citra masih sering menghubungi Faiz ditengah malam buta. Hanya saja Faiz yang sudah tertidur tak peduli dengan dering ponselnya. Audy berpikir mungkin Faiz pernah berbuat sesuatu pada Citra saat di kota x sehingga Citra terus mengejar-ngejarnya.

Selesai makan Audy mengajak Cindy untuk segera tidur. Ia tahu jika Cindy dibiarkan nonton TV bersama Faiz, ia akan tidur larut malam. Faiz sering mengajak Cindy bercerita atau sekedar nonton TV bersama.

Ketika Cindy sudah tertidur, Audy meraih ponselnya. Ia ingin melihat kalender job nya. Betapa terkejutnya ia begitu banyak pesan whatsapp masuk dari Chiko.

Audy tak menanggapinya. Apalagi kalau ingat sosok Angelica, ia tak mau berurusan.

Audy melihat kontak Faiz yang ia blokir. Dibukanya blokir kontak Faiz. Dalam hatinya ada kerinduan canda tawa dengan suaminya itu. Kemudian ada pesan whatsapp yang masuk.

Faiz: Blokirnya udah dibuka. Kamu gak marah lagi kan sama aku?

Audy ragu membalasnya. Ia ingin Faiz menyelesaikannya dengan gentle. Jadi Audy memutuskan untuk tak membalasnya. Faiz memasang foto Audy dan Cindy di profil whatsappnya.

Audy haus dan ia keluar kamar untuk mengambil minum. Saat sedang menuang air di gelas tiba-tiba Faiz memeluknya dari belakang.

"Aku.. rindu..", bisiknya di telinga Audy yang membuat Audy merinding setengah mati.

"Aku tau talak mu gak berlaku setelah ternyata aku hamil, tapi tolong Faiz. Masalah kita belum selesai. hoekkkkk." Audy tiba-tiba mual.

"Aku gak suka bau mu.." kata Audy sambil menutup mulut.

Faiz mencium tubuhnya yang ia rasa aroma parfumnya seperti biasa. Malahan Audy sendiri yang memilih aroma tersebut.

"Aku gak bau deh kayaknya." kata Faiz.

"Ahhhh..pokoknya kamu jangan dekat-dekat!" Audy mundur dan meletakkan gelas di meja kemudian berlalu masuk ke dalam kamar.

Faiz hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Padahal ia ingin sekali memeluk Audy, menciumi Audy, apalagi semenjak konflik dalam rumah tangganya, Audy semakin rajin merawat diri. Kadang-kadang, Faiz hanya bisa menelan ludah ketika melihat Audy mengenakan baju tidur tipis yang menggoda. Entah mungkin Audy sengaja menggodanya. Rasanya tak rela jika harus sampai berpisah dari Audy. Untung saja ketika talak jatuh Audy tak mengajaknya pisah rumah. Dan untung juga waktu itu Audy lupa suntik KB. Takdir sampai hari ini masih tetap indah bagi Faiz. Ia bertekad akan segera menyelesaikan masalah ini dan mendapatkan Audy kembali dalam pelukannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***