BAB 13

Sudah satu hari Faiz meninggalkan Audy dan Cindy tanpa kabar. Sebenarnya ia sangat ingin menghubungi Audy hanya untuk panggilan video ke Cindy tapi entah kenapa ada rasa kesal dan ego yang tinggi tatkala ia mengingat Audy berani pergi dengan laki-laki lain tanpa seizinnya, meskipun hanya rekan kerja. Audy tak pernah bercerita tentang pekerjaannya. Walaupun sebenarnya Faiz menyadari bahwa ia lah yang selama ini membuang waktu untuk gadget dan nongkrong bersama teman-temannya.

Tapi tetap saja ia kecewa dengan Audy.

Sosok Citra yang selalu memberikan perhatian terkadang bukan karena Faiz mau berselingkuh, tapi sebagai seorang yang mempunyai istri ia telah terbiasa dengan perhatian seorang pendamping. Citra juga membantu mencuci dan menggosok baju Faiz. Faiz sebenarnya sungkan. Tapi apalah daya disaat hatinya kecewa dan ia butuh seseorang. Citra pun melayani makan pagi, makan siang dan makan malam Faiz. Ia rela memasak sendiri.

Faiz hampir saja terlena. Hampir melupakan rumah tangganya yang sedang dalam konflik.

Dan tiba-tiba saat ia sedang makan malam dengan Citra tiba-tiba ada panggilan video dari Audy. Faiz ragu untuk mengangkatnya. Seandainya Audy tahu bahwa ia sedang makan malam bersama Citra bisa jadi Audy akan segera menggugat cerai dirinya.

"Istri kamu video call." tegur Citra.

"Iya nanti di kost aja aku call balik. Susah di sini rame." kilah Faiz. Selera makannya jadi hilang. Ia tak bisa menghabiskan makanannya dan segera mengajak Citra pulang. Ternyata Citra mau menginap di kost Sheila. Karena ada urusan dengan Sheila besok pagi katanya. Jadi Faiz tak mengantar Citra pulang ke rumah.

"Hm.. Kayaknya Sheila masih on the way deh." Citra mengutak atik ponselnya mengetik chating dengan Sheila.

"Ya udah kamu boleh nunggu di kursi depan kost ku." tawar Faiz.

" Gak apa-apa deh, nanti mengganggu kamu mau istirahat." Citra pura-pura menolak padahal itu memang keinginannya.

"Belum kok. Daripada kamu sendirian di luar sini. Sheila masih lama?" tanya Faiz.

"Gak deh kayak nya." Citra ragu.

"Nah gak apa-apa, tunggu aja di depan kamar ku. Nanti aku temenin." Mereka pun menuju lantai 2. Faiz masuk untuk berganti pakaian santai. Citra menunggu di kursi depan kamar. Tiba-tiba rintisan hujan yang sangat besar berjatuhan. Kilat dan petir mulai berkilauan. Hujan turun lebat.

"Ayo masuk! Nanti basah lagian itu gledeknya serem banget!" Faiz menyuruh Citra masuk ke kamarnya.

Tanpa basa basi Citra langsung masuk ke kamar Faiz.

"Tunggu aja di sini, kamu mau teh atau kopi?" Faiz menyeduh secangkir kopi.

"Gak usah. Nanti malah gak bisa tidur aku." tolak Citra.

"Nanti malah ketiduran di sini kamu." ledek Faiz sambil tertawa.

"Ya nemenin kamu dong. Kan hujan-hujanan sendirian gak enak." balas Citra sambil diikuti tawa keduanya.

Kemudian tiba-tiba listrik mati. Faiz hanya bisa menyalakan flash ponselnya. Mereka ngobrol tentang seputar kota x. Tak terasa sudah hampir 1 jam hujan masih lebat dan listrik belum kunjung menyala.

Flash ponsel Faiz mati karena baterai nya habis total. Memang tadi rencananya sesampai di kost Faiz mau mengisi daya baterai ponselnya yang masih 20%.

"Yah gelap-gelapan deh kita. " Kata Faiz.

"Hp ku juga gak cukup daya buat nyalain flash." jawab Citra.

"Hm.. sabar aja yah. Tunggu listriknya nyala atau Sheila udah di bawah." kata Faiz pasrah.

"Sheila gak bisa pulang ke kostan dia bilang karena hujan lebat banget." Citra memberi tahu.

"Kalo kamu capek mau istirahat, tidur aja di kasurku. Biar aku di lantai kan ad karpetnya." Tawar Faiz. Yang kebetulan karena kasur kost tersebut tanpa ranjang jadinya di sebelah kasur disediakan karpet untuk digunakan santai menonton TV.

"Sheila masih lama, baju ku basah tadi terlalu lama di luar." Sheila daritadi menahan dingin karena bajunya basah terkena percikan hujan yang lebat tiba-tiba.

"Mau pinjam kaos ku?" tawar Faiz.

"Hmm boleh ya?" Citra masih malu-malu padahal senang.

"Boleh. Kenapa nggak?" Faiz meraba lemari dan meraba kaos, karena gelap sekali ia tak bisa melihat apa-apa.

"Emang bisa nyariin gelap-gelap?" tanya Citra.

"Hehe. Nggak." jawab Faiz jujur.

"Hm gini, Aku gak kuat baju basah, kan lagi mati lampu nih. Aku boleh ya pinjem selimutmu." Faiz masih belum mengerti maksud Citra.

"Maksudnya kamu kedinginan dan mau selimutan?" tanya Faiz.

"Hm.. Boleh gak aku mau buka bajuku yang basah ini, terus selimutan aja. Ntar kalo listrik udah nyala aku baru pinjem kaos mu." Suara Citra gemetaran. Karena pakaiannya basah hingga ke pakaian dalamnya. Tadi Citra terlalu lama di luar. Karena hujan angin jadi air hujan mengarah langsung ke teras kamar Faiz di lantai 2.

"Aku sih gak masalah. Kamunya beneran mau gitu?" Faiz memastikan. Walaupun ia juga ragu takut si 'rambo' malah gak kuat. Apalagi sudah jarang ia dan Audy bercinta semenjak Audy sibuk.

Citra membuka seluruh bajunya dan kemudian berselimut di kasur Faiz. Suasana masih gelap, Faiz tidak melihat Citra.

Hampir 2 jam sudah listrik baru menyala. Citra sudah ketiduran. Faiz terbangun karena silaunya lampu. Ia melihat ke arah Citra yang sedang tertidur di kasurnya. Di sebelahnya setumpuk baju Citra yang basah. Nampak Bra merah muda ukuran 34b. Ada rasa merinding aneh yang Faiz rasakan. Sebagai pria normal, ia merasakan ada sesuatu yang mulai bergerak di bawah pusarnya. Citra tidur rambutnya sedikit basah dan tergerai. Selimutnya hanya menutup sebagian bukit tubuhnya. Sedikit lagi ia bergerak maka akan terlihat puncak buah dadanya. Faiz menelan ludahnya.

Ia mendekati Citra. Membangunkan Citra. Tapi ia menyenggol dompet nya yang ia letak kan di nakas. Terbentang dan terlihat foto Audy dan Cindy di dalam dompetnya. Seakan ada yang mengingatkannya akan keluarganya.

"Astaga.." Faiz menepuk jidatnya dan segera menarik ke atas selimut Citra menutupi hingga leher Citra.

"Citra.. Citra.. bangun..Listrik udah nyala." Faiz membangunkan. Citra melihat jam di tangannya hampir pukul 1 pagi.

"Duh maaf ya. Bisa pinjam kan kaos?" Citra pura-pura malu padahal ia sengaja ingin menggoda Faiz. Faiz mengambilkan kaosnya.

Citra ke kamar mandi membawa baju dan pakaian dalam yang masih lembab.

"Faiz, maaf ya kalo kesannya aku jadi gak sopan." tegur Citra ketika sudah selesai berganti pakaian.

"Hmm.. Itu keberuntungan ku. Kamu tidurnya sembarangan." goda Faiz.

"Kamu ngeliat apaan emangnya?" Citra balas menggoda.

"Ngeliat kamu tidur aja. Ah sudah lah aku cuma bercanda. Sepertinya Sheila udah pulang."

Citra pun berpamitan untuk ke kamar Sheila. Faiz menghela napas panjang. Godaan dalam rumah tangganya sangat besar.

Terpopuler

Comments

Santi Rizal

Santi Rizal

. pelakor

2023-05-15

0

Sulati Cus

Sulati Cus

g sopan pk bgt perempuan nginep di kosan suami orang eh mas suami jg nyantai aja cb klu jatuhnya di istrinya bkl esmosi g?

2022-01-12

0

arin

arin

wah bahaya nich krn citra emng sngja

2021-07-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!