Berbeda dengan apa yang terjadi antara Siska malam ini jika Arya tidur dengan kesal dan perut kenyang maka Siska harus pulang dengan perut lapar dan wajahnya yang kesal
turun dari mobil , lalu menutup pintu dengan keras sekali hingga membuat Arjuna menegur nya dengan keras "Kalau menutup pintu mobil itu coba perlahan saja ,jangan kuat-kuat kamu tau kan harga mobil itu mahal , kamu itu bukan Sultan yang bisa menggantinya "
Siska menarik nafas dalam-dalam dan ia kaget ,Arjuna yang selama ini selalu bersikap lemah lembut dan penurut padanya seketika berubah menjadi galak dan besar kepala ,
Siska pun langsung naik darah
"Kau ini kenapa ? kenapa dari kemarin kau terus menerus memperlakukan aku dengan buruk ,apa kau ingin menantang ku ha ?"
Siska yang jago bela diri itu pun langsung mengacungkan kedua tangannya untuk siap berkelahi
Siska bukanlah tipe perempuan yang sabar,ia adalah perempuan dengan emosi yang meledak-ledak , jika ia sudah menantang itu berarti stok kesabaran nya sudah habis
Arjuna malah memandanginya dengan cuek
"Sudahlah ayo masuk sudah malam aku harus bekerja besok pagi , lagian kau juga sekarang ini menjadi tanggung jawab ku , bagaimana aku akan memberikan mu makan nanti , sudah ayo masuk "
Arjuna bermaksud untuk memegang tangan Siska ,tapi dengan cepat Siska menepis tangan Arjuna yang hendak menyentuh nya
Terjadilah keributan kecil di depan teras rumah mereka itu , untungnya tetangga di kota tak sama dengan tetangga di kampung ,jadi tak ada yang mengintip mereka dari jendela atau dari pintu rumah
"Dengar baik-baik Arjuna , aku tak butuh uang mu , aku tak butuh apapun yang kau berikan untukku ,kau pikir aku tak bisa meminta uang dari ibu ku !"
Arjuna masih berdiri dan kali ini ia menggelengkan kepalanya
"Oke baiklah terserah padamu , tapi aku bukan banci yang hobi berkelahi dengan wanita , lagian emosi mu kenapa meledak-ledak sekali .oh ya mungkin itu akibat karena kau belum makan tadi ,atau kau sedang PMS"
Arjuna langsung tersenyum dan langsung masuk kedalam rumah , meninggalkan Siska dengan penuh tatapan kebencian pada diri Arjuna
ia langsung teringat apa yang terjadi tadi di luar
"Ayo cepat turun "
Siska pun langsung turun dari dalam mobil
Arjuna kembali menelpon
"Mas udah di depan ni "
Terdengar suara perempuan sayup-sayup menjawab nya
"Ia mas masuk aja "
Siska melotot kearah nya
Hei Silvi kau sedang berkhayal ya dia ini menjadi suami mu , hah.. ya ambil saja ..ini ambil dia ini untuk mu ..
ucap Siska dari dalam hatinya
Mereka berjalan menuju lift ,ya apartment ini memang sangat mewah dan pastinya mahal , meski Siska juga termasuk orang kaya tapi jika di bandingkan dengan Arjuna ia bukan apa-apa
Siska merasa benar-benar seperti berjalan dengan patung ,Arjuna sama sekali tak memperdulikan nya
sikap Arjuna sekarang berubah seratus derajat dari sebelumnya
"Heh dia pasti jadi besar kepala karena aku meminta bantuan padanya , hmm jika saja bukan karena tugas ini maka aku tak akan Sudi meminta tolong pada nya , lihatah wajahnya terlihat begitu songong sekali , apa ia pikir aku ini membutuhkan nya ha !"
Arjuna sama sekali tak menoleh kearah Siska
akhirnya mereka pun tiba di lantai paling atas sekali ,
"Jadi ini apartemen yang di sewa oleh Silvi ?"
Siska kaget karena ia tau berapa uang yang akan di keluarkan untuk menyewa tempat itu
"Tidak dia membeli nya,karena ia suka dengan tempat ini "
Siska langsung terdiam , karena ia tak akan mungkin mampu membeli apartemen di tempat itu, meskipun ia juga memiliki apartment namun tak semewah di gedung atas milik Silvi
"Mas , eh mbak Siska ikut juga "
"Hai Haloo? tak apa kan aku menganggu kalian " Siska Tersenyum kaku karena ia merasa terjebak di dalam ruangan itu ,karena Silvi sudah berpenampilan dengan sangat cantik sekali , yang lebih di kagetkan lagi ternyata didalam apartment besar itu ada beberapa orang perempuan yang juga teman Silvi tak kalah cantik dari mereka semua nya , berpakaian seksi dengan make up tipis di wajahnya
mereka langsung menyapa Arjuna seperti nya mereka sudah kenal lama , sekali apa lagi salah satu dari mereka sering Siska lihat di layar kaca ya salah satu model cantik yang sedang naik daun
"Hai kalian ,sudah lama menunggu "
Arjuna langsung menyapa mereka dan mencium pipi kedua perempuan itu ,hal yang biasa terjadi di kalangan orang-orang kaya seperti mereka
Siska seakan tak percaya dengan apa yang di lihat nya di depan mata jika Arjuna ternyata sama saja dengan semua laki-laki kaya pada umumnya
astagaa ia ternyata sama saja ,aku tak menyangka jika ia bisa berubah secepat itu
atau.. Jangan-jangan ia memang sengaja berpura-pura baik dan pandai tentang agama untuk menipu keluaga ku , ya..bisa saja aku yakin ...
"Mbak Siska ayo duduk di sini ,kenalkan ini teman-teman ku ini ,Rara dan ini Anya "
"Halo Rara ,Halo Anya "
Siska menegur nya dengan sopan
tapi kedua teman Silvi justru langsung tertawa saat menyapa Siska
"Aduh sorry maaf aku pikir tadi perempuan yang memakai piyama ini pembantu kaliann, maaf ya.."
"Iya aku pikir juga begitu , soalnya penampilan nya tak seimbang dengan suaminya ,pakai piyama "
Mereka langsung tertawa ,namun tak ada pembelaan sama sekali oleh Arjuna untuk nya
Siska menahan amarahnya apa lagi ia paling anti jika di tertawa kan
Sabar..Siska..sabar..
demi tugas kuliah mu
"Iya biasalah Mbak Siska ini orang apa adanya jadi ia memang tak suka kalau terlalu berdandan lagi pula kan ini juga sudah malam"
Silvi membelanya ,meski Arjuna terlihat asik mengobrol dengan kedua teman Silvi tersebut
Siska seperti sedang terjebak di situasi yang ia sendiri ingin sekali menerkam semua wajah orang-orang di tempat itu
"Mbak ayo temani Silvi dulu ,kita akan menyiapkan makan malam "
Ritual yang sama sekali tak pernah di lakukan oleh Siska tapi hari ini mau tidak mau harus ia lakukan juga karena tidak enak dengan Silvi yang begitu baik memperlakukan nya ketimbang Arjuna
"Baiklah "
ucap Siska dengan ramah
Di dapur yang besar dan mewah sekali ,sama seperti dapur mewah di rumah Ana
"Maaf ya mbak dapurnya kecil dan apartemen ini terlalu kotor dan kurang tapi"
Silvi berbicara merendah , justru malah membuat Siska semakin menahan emosi
Apa? kau bilang dapur ini kecil ,kotor dan kurang rapi ? ow em jie ,lalu bagaimana dengan dapur rumah ku yang minimalis dan berantakan itu ,apa kau sedang menyindir ku ha ?
Silvi tampak begitu telaten sekali mempersiapkan semuanya
meski Siska membantu membawakan makanan itu yang terlihat benar-benar begitu lezat, Silvi tak tau jika Siska juga pandai memasak hanya saja ia tak pernah menunjukkan keahlian nya itu di depan Arjuna
"Ini makanan ala kadarnya Mbak ,jika rasanya kurang enak jangan di caci ya , maklum lah Silvi belum terlalu pandai dalam memasak masakan Indonesia "
Kriuk...
terdengar suara perut Siska berbunyi ,ia memang belum makan dari pagi , karena tragedi di kantin saat bertemu dengan Alena tadi ,hingga rasa kesal nya dengan Arjuna membuat selera makannya menjadi hilang semua
"Nah ayo mbak Siska duduk di sini , Silvi akan panggilkan yang lainnya"
Silvi sangat lah sopan tutur katanya pun lembut seperti putri keraton bangsawan pada umumnya , berbeda sekali dengan sifatnya yang terkesan kasar dan bar-bar begitu
"Bau nya wangi sekali , seperti nya takarannya pas dan enak ,mm rendang paforit ku , uh"
Siska sudah tak sabar ingin mencicipi masakan yang di hidangkan oleh Silvi tersebut
Terdengar langkah kaki menuju meja makan tersebut ,Arjuna terdengar tertawa sambil berbincang-bincang dengan kedua wanita tersebut
lalu duduk di meja makan, tapi Arjuna malah duduk di samping kedua perempuan itu ibarat seorang raja yang di dampingi kedua dayang-dayangnya
Silvi langsung mengambil kan nasi untuk Arjuna hal yang sama sekali tak pernah di lakukan oleh Siska pada nya
"Ini Mas makanlah yang banyak "
Siska jijik sekali melihat pemandangan di hadapan nya , seolah Arjuna ingin menunjukkan pada Siska jika ia bisa saja mendapatkan wanita manapun yang ia suka
Siska benar-benar tak dianggap saat berada di meja makan , mereka asik mengobrol dengan mengacuhkannya ,
Mendadak selera makanku menjadi hilang
Siska pun berdiri lalu permisi untuk meninggalkan meja makan tersebut
"Seperti nya aku tidak selera makan "
Melihat Siska yang berdiri Arjuna pun langsung berbicara "Oh ya tugas kampus mu kau bawa kan tadi , Silvi jago dalam urusan statistik berikan saja tugasmu pada nya biar dia yang mengerjakan nya "
Harga diri Siska seperti sedang di cabik-cabik
ia ingin sekali berteriak dan berlari meninggalkan tempat itu ,sayangnya ia tak bisa melakukan apapun , kakinya seperti tertempel paku dan tak bisa bergerak
"Oh mbak Siska mau aku membantu mengerjakan tugas, ya sudah tunggu sebentar mbak ya , bagian mana yang mbak Siska tak mengerti nanti aku akan membantu menjawab nya "
Silvi menjawab dengan lembut sekali
Arjuna kau keterlaluan sekali ,bisa -bisanya kau mempermalukan aku di depan mereka,apa begitu kelakuan seorang suami ha , menyebar kan kelemahan istrinya di depan orang
lagi pula aku tak mungkin menjawab nya
jika tak ada satupun bagian dari tugas statistik itu yang aku pahami
Tak ada satupun yang mempertanyakan kenapa Siska tak jadi makan termasuk Arjuna .
hanya Silvi yang buru-buru menghabiskan makanannya lalu segera menghampiri nya
"Mbak mana tugas nya , sini biar aku bantu kerja kan "
Siska pun langsung mengeluarkan laptopnya
dan menunjuk kan tugas yang tertera di layar
"Nomor yang mana mbak ?"
Siska sungguh malu menjawab nya jika ia sama sekali tak mengerti semua nya , Jangan kan jawabannya soalnya saja tak bisa ia membacanya karena terlalu sulit bagi otaknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
Qiza Khumaeroh
siska siska merendahkn harga dri sndri,,,
2021-09-21
0
Marni Nurikhsan
hemm otak dangkal aja kelakuan kasar dan sok cantik malu tuh
ketawa jahat 😀😀😀👎
puas aku thor
kau bully siska 👍
2021-08-04
0
Lia
author jahat sama siska
2021-07-09
1