

Antara Cinta Dan Takdir

 

Dipermalukan

"Pokoknya sebisa kau saja yang mana mau membantu ku "

Arjuna berdehem seolah paham jika Siska tak akan mengerti , membuat Siska menoleh kearah Arjuna

Kau benar-benar menipu ku , kenapa harus Silvi yang mengerjakan seluruh tugas ku ini

Melotot kearah Arjuna tapi sayangnya ia sama sekali tak memperdulikan Siska yang menatap nya dengan penuh amarah

"Mbak Siska ,coba lihatlah soal yang nomor satu ini mudah sekali "

Siska mengangguk-ngangguk , saat Silvi menjelaskan nya

"Nah yang ini mbak cara nya begini ,coba mba Siska Tolong cari hasilnya di kertas itu "

"Menyebalkan "

ucap Siska bergerutu di dalam hatinya

kenapa harus ia yang menyelesaikan tugas itu juga akhir nya ,karena ia malas sekali untuk berpikir ,

Akhirnya butuh waktu dua jam untuk Siska menyelesaikan soal tersebut , meski ia sama sekali tidak juga paham

"Baiklah selesai !"

Siska dan Arjuna pun akhirnya pamit untuk pulang karena sudah larut malam

meski tadi Silvi menyuruh mereka untuk menginap di sana saja

"Baiklah Silvi terima kasih ya "

Silvi mencium tangan Arjuna "Mas pulang dulu ya "

"Iya mas hati-hati di jalan "

Siska yang tadi di dalam saat mengerjakan tugas , mata nya terasa berat sekali ,tapi pada saat keluar dari apartmen milik Siska rasa kantuknya langsung menghilang seketika

Nampak Arjuna menguap beberapa kali , seperti nya ia benar-benar sudah mengantuk sekali

"Sini biar aku saja yang membawa mobil nya "

Tapi Arjuna sama sekali tak memperdulikan nya ,ia terus saja membawa mobil nya , hingga sampai di depan rumah

....

Siska masih berdiri di luar dengan rasa kesal yang masih di dadanya

"Kau lihat saja Arjuna besok aku akan pulang kerumah mami dan aku pastikan aku akan meminta mami memberikan aku uang ,karena aku juga adalah Putri nya ,ini semua tak bisa di biarkan begitu saja "

Siska langsung masuk kedalam rumah nya

dan memasak mie instan karena perutnya lapar sekali ,

"Oh terimakasih mie instan kau telah menyelamatkan aku "

Selesai makan Siska langsung menonton televisi ,di rumah itu mereka hanya memiliki satu televisi saja yaitu di taruh di ruang keluarga dengan sofa lembut di depan nya

"Akhirnya setelah makan otak ku kembali tenang "

Karena asik menonton ia pun tertidur di depan televisi , sampai pagi

berbeda dengan Alena yang berada di rumah Arya , subuh-subuh ia sudah bangun dan membersihkan segala sudut ruangan rumah itu ,memasak dan membersihkan segala peralatan yang kotor saat semua orang masih tidur ,lalu ia segera berpamitan pulang pagi-pagi sekali ,

"Bu Alena pamit pulang dulu ya "

Wajahnya terlihat sangat khawatir sekali

"Kau mau kemana Nak "

"Mm tidak ada apa-apa Bu, nanti setelah urusan Alena selesai Alena pasti kembali lagi "

Arya yang sedang tidur menutup telinganya saat mendengar suara ribut-ribut di dapur pagi-pagi buta tersebut

"Berisik ! apa yang di lakukan nya pagi -pagi begini ha , menganggu saja !"

Menutup kedua telinganya dengan bantal

tak lama setelah berpamitan Alena pun pergi

Matahari pagi pun kembali merangkak naik tinggi lalu cahayanya mulai menerangi seluruh isi bumi , sedang kan Siska masih tertidur dengan lelap di depan televisi ,Arjuna sengaja tak membangunkannya pagi itu padahal pagi itu Siska ada ujian yang harus di kerjakan

Arjuna sengaja mencipratkan air kewajah Siska

"Aduh air apa ini !"

Siska terbangun dan langsung memaki Arjuna

dengan santai nya Arjuna pun menjawab

"Tuh lihat matahari udah Tinggi "

"Memang nya kenapa kalau sudah tinggi apa urusannya !"

"Heh malah ngegas ,apa tidak mau kuliah ,bisanya cuma jadi beban saja !"

Arjuna langsung kembali masuk kedalam kamar nya, bersiap-siap untuk berangkat Kerja.

mendengar kata kuliah Siska langsung panik apa lagi ini adalah hari terakhir ia mengumpulkan tugas, belum lagi ada ujian hari ini ,ia pun langsung buru-buru mandi dan berganti pakaian

"Astaga aku bisa terlambat kalau begini "

Siska langsung keluar dari rumah , tapi ia sadar jika ia tak memiliki apapun lagi termasuk uang

sedangkan ia masih sangat kesal sekali dengan kelakuan Arjuna padanya tadi malam

Aku sudah terlambat tapi aku tak memiliki uang , bagaimana ini apa aku harus minta bantuan lagi padanya , nanti dia malah tambah besar kepala lagi

Siska yang sibuk berpikir keras akhirnya ,hanya diam berdiri saja Melihat Arjuna yang masuk kedalam mobil nya

dengan berat hati ia melangkah mengejar mobil Arjuna

"Tunggu dulu !"

"Ada apa lagi "

sahut Arjuna

"Aku sudah terlambat kekampus !"

Siska berteriak

"Terus kalau terlambat kenapa ?"

Jawaban yang tidak enak keluar dari mulut Arjuna

Siska sebenarnya sangat anti untuk meminta bantuan Arjuna tapi lagi-lagi siapa yang bisa menolongnya jika bukan Arjuna saja

menahan gengsinya saat meminta tolong pada Arjuna

"Bisakah kau mengantarkan aku kekampus ,hari ini aku ada ujian "

Arjuna tersenyum sinis "Lain kali jika tau hari ini akan ada ujian seharusnya kau jangan tidur seperti keledai , hidup kan alarm di ponsel mu , agar kau belajar menghargai waktu "

Selesai menceramahi Siska ia pun langsung menyuruh Siska untuk segera masuk kedalam mobil nya

"Ayo cepat masuk nanti aku bisa terlambat kekantor , meski itu perusahaan milik ku sendiri tapi tetap aku harus memberikan contoh pada para karyawan ,agar di siplin dalam segala hal"

Siska tak berani menjawab karena sekarang ia merasa benar-benar butuh cepat sampai kekampus

"Ya terserah kau saja yang penting aku sampai di kampus saat ini juga "

Lima belas menit kemudian akhir nya sampai lah mereka di kampus ,tapi Arjuna malah menurunkan Siska tak jauh dari kampus nya

"Turun...!"

"Lah disini ? tapi kan gerbangnya masih jauh di depan "

"Itu urusan mu ,kau mau turun atau ikut aku kekantor "

Arjuna langsung memasukkan kembali gigi mobilnya

dengan menggigit giginya menahan amarah Siska pun turun dan membanting pintu mobil tersebut dengan sangat keras sekali

"Ini terakhir kali aku meminta bantuan dari mu !"

Arjuna langsung melajukan mobilnya tak memperdulikan Siska sama sekali

"Menyebalkan !"

Teriak Siska dengan sangat kencang , namun pada saat bersamaan Arya Lewat di samping nya

Sama halnya seperti Arjuna ,Arya hanya melewati nya saja

"Maafkan aku Siska ,aku sama sekali tak bermaksud membiarkan mu berjalan kaki sendirian , tapi perlu kau tau kau adalah istri orang lain ,jika aku mengajak mu naik kedalam mobil ku ,aku takut nanti kau akan kena fitnah karena telah berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan muhrim mu "