Arya yang juga pulang dengan taksi hanya bisa melihat saja saat mobil Arjuna dan Siska melewati nya , ia memegang dadanya
"Sakit tapi tak berdarah , huh.. bisa-bisanya Tuhan membiarkan aku harus mengalami ini semuanya , bertetangga dengan wanita yang sudah membawa pergi separuh hatiku"
Arya turun dari dalam taksi lalu Melihat suasana di luar aman , sedangkan lampu sudah di matikan
"Aman seperti nya ibu juga sudah tidur "
Arya pun langsung masuk kedalam rumah karena ia memegang kunci serap rumah tersebut
mengendap-endap masuk kedalam rumah ia khawatir sekali jika ibunya akan terbangun
pletak ...
pintu kamarnya terbuka lalu Arya segera masuk kedalam kamar
"Ah syukurlah aku akhirnya bisa tidur nyenyak malam ini "
Arya membaringkan tubuhnya di atas kasur
lalu membentangkan kedua tangannya
lalu tiba-tiba
Kriuk..
kriuk...
"Perut ku lapar "
Arya lalu berdiri , melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam
"Ah aku akan kedapur dulu untuk makan , semoga saja masih ada makanan di dapur"
Arya langsung kembali membuka pintu secara perlahan , berjalan mengendap-endap kedapur seperti seorang pencuri karena takut ibunya akan terbangun
lalu membuka lemari dan langsung saja melahap makanan di atas meja
"Uwawww ternyata ibu masak enak hari ini, wah.. ini masakkan yang benar-benar lezat sekali "
mengambil nasi dengan porsi yang banyak sekali ,lalu melahap semua makanan di atas meja itu dengan habis
Argghhhhhhhh ...
Ia bersendawa "Nikmat sekali ya tuhan , Alhamdulillah "
Tiba-tiba dari sudut matanya ia melihat bayangan seorang perempuan masuk kedalam toilet ,
"Hah apa itu ?"
Arya yang penakut langsung memutar kepalanya , lalu tiba-tiba bulu kuduk nya menjadi merinding
"Apa itu ibu ? tapi kenapa rambutnya panjang sekali , bukankah ibu rambut nya pendek?"
Untuk memastikan ia langsung kekamar ibunya
lalu terlihat pintu kamar ibunya terbuka lebar
"Oh ternyata benar itu tadi ibu "
langsung bernafas lega , ia pun hendak bermaksud menutup pintu kamar ibunya
lalu yang di khawatir kan terjadi
"Ibu ? "
Mata Arya terbelalak ,
"Lalu yang di dalam kamar mandi siapa ?"
segala bulu yang ada di tubuhnya berdiri ,ia susah seperti anak ayam yang terkena air , bayangkan saja ia sampai gemetaran ,tapi rasa tanggung jawabnya sebagai seorang anak laki-laki yang melindungi ibunya membuat ia kembali menegakkan kepalanya ,dengan memegang sapu di tangannya ia berjalan perlahan-lahan ,sambil berdoa sesuai keyakinan yang ia miliki
"Apa itu tadi di kamar mandi , di rumah ini hanya aku dan ibuku saja yang berada "
Arya berjalan dengan langkah yang gontai
angin malam berhembus dari balik lubang angin , membuat suasana semakin komplit ,ia tak berani membuka pintu kamar mandi tersebut
"Aku sudah siap ,jika nanti setan itu keluar "
Dalam hitungan ketiga pintu kamar mandi terbuka
Arya hampir saja kehilangan jantung nya ,saat mendepatkan seseorang yang keluar dari kamar mandi tersebut ternyata adalah Alena
"Halo kak Arya apa yang kau lakukan di depan kamar mandi , hmm kau berniat untuk mengintip ku , ya .. "
Mata Nya berkedip genit
Arya yang hampir jatuh pingsan langsung kembali mengatur nafas nya dalam-dalam lalu
berteriak "Cepat katakan apa yang kau lakukan di dalam rumahku malam-malam begini !"
Arya membentak Alena dengan sangat marah sekali , bagaimana tidak ia sama sekali tak pernah di kejar oleh perempuan sampai seperti ini ,meski sebenarnya wajah Alena tidak terlalu jelek tapi karena kelakuan nya yang seperti itu menutupi semua hal positif yang ada pada dirinya di mata Arya
Alena kaget mata nya hampir saja basah karena baru kali ini ia melihat Arya yang begitu marah sekali dengan keberadaan nya
"A..a.."
Tapi Terdengar Suara pembelaan dari belakang punggung Arya
"Ibu yang menyuruhnya tidur di sini malam ini , tadi Alena habis menemani ibu , kepala ibu tiba-tiba pusing ,telpon mu tak bisa di hubungi untung saja ada Alena tadi"
Arya langsung menarik nafasnya dalam-dalam ,jika bukan karena ibunya maka sudah di pastikan Alena sudah ia lemparkan keluar dari rumah itu
"Ibu ,"
Arya belum menoleh kearah ibunya , namun ia tak mau membantah apapun perkataan ibunya , ia hanya melotot kearah Alena sambil berjalan meninggalkannya kemudian berbisik kearah Alena
"Kau mungkin bisa di bela ibuku , tapi awas saja jika ibu ku tak ada aku sudah kehilangan kesabaran , kau lihat saja apa yang akan aku lakukan pada mu "
Alena Tersenyum saja lalu menjawab "Aku akan selalu menunggu apapun itu yang akan kau lakukan padaku"
Tersenyum geli
Arya kembali masuk kedalam kamar dan menutup pintunya
"Kurang ajar !! apa-apa an lagi ibu argghhhhhhhh ,jika bukan karena orang tua ku hanya tinggal ia satu-satunya , aku pasti akan memarahinya ,tapi kelakuan ibu Benar-benar sudah di luar batas , bohong sekali jika ia mengatakan menghubungi ku , sedangkan ponselku aktif 24 jam "
Teringat akan ponselnya ,lalu ...
"Mana ponselku "
Mencari-cari tak kunjung ketemu ,lalu ia sadar jika ponsel nya tadi mati dan ia mengecas nya di kantor
karena terburu-buru ia lupa mencabut nya
"Astaga , ibu... " terdiam sejenak
"Alena..aku tidak butuh dan tidak mau tau siapapun engkau dan makhluk seperti apa , dengan kau menjadi penolong ibuku membuat ku akan berterima kasih pada mu ? oh tidak semudah itu Alena !"
Arya telah memikirkan rencana jahatnya ia akan melakukan hal gila jika Alena masih juga mengejarnya
"Tapi jika aku melakukan hal gila padanya bagaimana jika membuat ia akan terus mengejar ku , oh tidak Arya kau harus memikirkan rencana mu matang-matang ,jika tidak kau akan terjebak sendiri dengan segala rencana mu , oh astaga !"
Arya merebahkan tubuhnya kembali sambil mencari rencana apa yang akan di lakukan nya untuk membuat Alena Segera pergi dari hidupnya
malam semakin larut dan ia pun akhirnya tertidur dengan pulas , ditambah lagi pekerjaan di kantor nya sedang menumpuk
Di luar kamar ,
ibu Arya langsung mendekati nya dan meminta maaf karena Arya telah membentak nya
"Maaf kan Arya ya nak Alena ,atas kelakuan Arya "
Alena malah tersenyum bahagia dengan sangat manis"Ibu tak apa jangan khawatir aku tak apa-apa lagian itu bukanlah hal yang menyakitkan untuk ku , aku justru semakin tertantang untuk kembali bisa mendapatkan hati kak Arya "
Memegang tangan nya sambil tersenyum
"Ibu lihat lah ini "
Menunjukkan meja makan
Ibu Arya pun mengikuti Alena
"Lihatah Bu ,ia menghabiskan semua makanan yang sudah aku masak dengan kedua tangan ku , sampai tak bersisa , dulu nenekku di kampung pernah berkata jika ingin mendapatkan hati seorang pria , dapatkan hatinya dengan menggunakan makanan, Lihat lah ia menyukai masakan ku Ibu "
Alena memeluk ibu Arya dengan erat , ibu Arya pun balas memeluk nya
meski ia tau jika Alena bukanlah tipe anaknya tapi ia berharap sekali jika nanti Alena bisa menjadi istri Arya , apa lagi jika melihat Alena Sangat sabar sekali menghadapi segala penolakan dari Arya
"Baik lah ayo kita tidur lagi "
"Baiklah ibu ayo ..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
Nabila
wah wah Alena gak punya malu ternya ,... sudah nginap di rumah Arya .... perempuan kok gitu amat
2022-03-08
1
Nuri Bhawel
gak suka banget sama sikap Alena kok kayak wanita murahan yaa,sudah di usir kok masih aja kayak gitu,jadi wanita kok gak punya harga diri sih
2021-10-23
1
Qiza Khumaeroh
percintaannyg rumit,,,
2021-09-21
0