Arjuna langsung ikut turun dari dalam mobil dan memberikan uang kepada bapak tersebut
"Maafkan saya mengagetkan anda Pak "
Ternyata bapak ini bukan tipe manusia yang bisa di nilai dari uang , justru uang yang di berikan oleh Arjuna langsung di lemparkan nya kembali
"Ambil uang kalian ,heh jangan di pikir jika kalian kaya bisa dengan mudah membeli kami orang miskin ini ha ? tidak semudah itu kau tau !"
Siska langsung terdiam dan kembali mundur ia tak berani mendekati bapak tersebut
namun Arjuna tetap tak mundur ia masih berdiri dan mengambil uang tersebut lalu meminta maaf kembali
"Maafkan saya apabila telah menyinggung bapak , uang ini bukan untuk menghina bapak hanya saja saya memang sudah niat untuk memberikan ini sebagai zakat pembersih harta saya saja ,maaf jika bapak tersinggung ,saya permisi dulu "
Uang tersebut di taruh di tepi gerobaknya
Dan Arjuna langsung berjalan masuk kedalam mobil ,bapak tersebut memperlihatkan Arjuna lalu tersenyum dan mengucapkan terimakasih
Siska tak menganggap sesuatu yang di lakukan Arjuna itu adalah sesuatu yang wah ia santai saja menanggapi nya ,baginya itu bukanlah sesuatu yang wah
"Ayo pulang !"
.......
Di tempat lain ,
Kembali kepada Arya
Ibunya keluar dari dalam ruangan ayahnya sambil menyeka air matanya
"Ayo nak kita pergi "
"Ibu ? "
"Sudah ayolah "
Arya tak bisa berbuat apa-apa yang ia tau saat ini pasti keluaga nya sedang amat sangat terluka namun tak ada yang bisa di lakukan lagi Karena semua sudah menjadi takdir nya
yang salah harus tetap menjalankan hukuman yang berlaku
tinggal yang benar menjalankan hidup kedepannya saja , mengambil pelajaran dari setiap hal yang terjadi
Cuaca yang tadinya cerah mendadak mendung , seolah paham jika hati mereka sedang bersenandung dalam awan kelabu
Arya masih bingung dan termenung tak berani untuk langsung berbicara pada ibunya
ia membuka pintu mobil dengan perlahan
wajah nya masih sama ,masih tak bersemangat tapi ia memilih untuk tidak menemui ayah nya untuk terakhir kali , karena kemarin ia sudah datang menemani selama seharian
sudah cukup bagi nya untuk tidak menangis lagi ia ingat pesan ayahnya untuk terus menjaga ibunya
Melihat putranya yang hanya diam saja ,
seketika ibu nya langsung berbicara
"Nak kau tak ingin memeluk ayahmu untuk terakhir kali nya ?"
Arya langsung mendongakkan kepalanya ternyata benar matanya sudah basah tanpa menjawab sepatah katapun dari ibunya
ia langsung berlari masuk kedalam ruangan kembali , meski sebenarnya ia tak mau lagi bertemu dengan ayahnya ,karena sesungguhnya ia adalah manusia biasa dan juga seorang anak yang tak akan pernah mau berada di situasi saat ini ,
dan terlihatlah Ayah nya sedang duduk berzikir ,tapi Arya langsung menghentikan langkahnya
Aku rasa aku tak perlu bertemu ayah ,aku sudah ikhlas dan aku tak mau jika ia melihat ku
ia akan bertambah sakit ,
Mengusap air matanya lalu membalikkan badannya
masih terngiang-ngiang di telinganya perkataan terakhir ayahnya
"Lelaki sejati tak akan pernah lari dari masalah ,ia akan menghadapi segala resiko atas perbuatannya ,ingat itu Arya "
Para penjaga tahanan pun paham dengan posisi Arya
"Saya permisi pak "
"Tuan Arya eksekusi akan di lakukan malam nanti "
Arya langsung saja pergi meninggalkan tempat itu , ia berpesan kepada penjaga jika eksekusi sudah selesai ,maka beritahu ia segera ,.tapi pihak tahanan memberikan kemudahan, mereka akan langsung memakamkan jasad ayahnya sesuai permintaan Arya
"Terimakasih Pak "
"Semoga anda bisa menjalankan hidup kedepan lebih baik "
Arya pun langsung menghapus air mata nya
dan kembali duduk di samping ibunya
"Sudah nak "
"Ayo kita pulang Bu"
Hari itu mereka pulang dengan penuh keikhlasan ,karena apa yang sudah menjadi takdir tak akan mungkin bisa di tolak tugas kita hanya menjalani nya saja
laju mobil nampak sangat lambat sekali
"Arya akan membawa ibu kerumah baru kita "
mencoba membuka obrolan kembali ,meski mereka berdua pasti benar-benar sedang terluka sekali
Ibunya tersenyum
"Rumah ? apa kau sekarang sudah bekerja ?"
seakan tak percaya jika putranya itu bisa menghasilkan uang ,yang ia tau Arya hanya bisa menghabiskan uang saja
"Rumah itu hadiah dari Aditya Bu, tapi aku akan menyicilnya dengan gajiku tiap bulan ,aku tak mau menerima secara cuma-cuma saja "
Ibunya kaget tapi sekaligus tak percaya
"Kau bekerja ? sebagai apa ? "
Arya langsung tersenyum "Sebagai tangan kanan Aditya Bu "
Ibunya tersenyum dan memeluk nya kembali
"Ibu bangga padamu , ternyata di tengah cobaan yang mendera keluarga kita kau bisa bangkit dan bertahan anakku "
Tak berapa lama , kemudian mereka pun sampai di depan sebuah rumah yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil itu
Tapi perumahan itu berada di lingkungan perumahan elit ,meski tak sebesar rumah mereka sebelumnya tapi ini sangat lah layak huni
wajah ibunya nampak sangat berbunga-bunga sekali
Mereka pun turun dari mobil .
ibunya Benar-benar terharu dengan apa yang di lihat nya , ia tak menyangka jika Arya benar-benar bisa berubah
"Nak ini rumah mu ?"
"Ini rumah kita Bu , Ayo Bu kita masuk kedalam " Arya memegang tangan ibunya
Pada saat Arya sedang mencoba membuka pintu rumah mereka tersebut,
tiba-tiba terdengar suara teriakan memanggil namanya
"Arya...Arya... "
ibunya langsung menepuk pundak Arya
"Nak Sepertinya ada yang memanggil mu "
Arya langsung menoleh kearah sumber suara
"Dimas ? hei kenapa kau di sini "
Dimas pun melontarkan pertanyaan yang sama
"Kau sendiri kenapa berada di sini ? "
Lalu Dimas Melihat ibu Arya
Belum sempat Arya menjawab Dimas langsung mencium tangan ibu Arya tersebut
"Astaga Tante apa kabar ? senang bisa berjumpa dengan Tante "
Ibu Arya nampak kebingungan tapi Dimas langsung ingat jika perempuan itu adalah ibu Arya
"Nak Dimas ?"
Arya dan Dimas pun langsung kaget ternyata ibu nya Benar-benar sudah sehat
"Ibu....."
Arya memeluk ibunya
"Arya cepat lepas kan pelukan mu Nak ,"
Tapi pada saat yang bersamaan Terdengar suara yang tak asing lagi dari dalam rumah memanggil nama nya "Kak Dimas ....kak Dimas..."
Arya Sepertinya sangat mengenal sekali suara itu dan benar saja sosok itu keluar dari dalam rumah
"Siska ?"
Wajah mereka berdua nampak sangat kaku
"Dim aku masuk dulu "
Sedangkan Siska seperti orang kebingungan karena ternyata ia membeli rumah tepat bersebelahan dengan Arya dan ibu nya
Arya langsung membuka pintu rumahnya
"Ayo Bu ,ibu harus segera beristirahat "
"Mari nak Dimas "
Bug...
Arya Menutup pintu
Siska langsung berusaha bersikap profesional tapi ia bertanya dengan menyelidik
"Kenapa dia di sana Kak , perempuan tua itu ibunya "
Dimas langsung menjawab "Aku juga tidak tau apa dia menumpang di sebelah ,atau bagaimana tapi perempuan itu memang ibunya , syukurlah ibunya sudah sembuh "
Siska terdiam berdiri dan mematung
"Hah sehat ? ibunya sakit ? , oh tuhan semoga saja dugaan ku salah aku tak mau jika ini benar "
Siska takut jika ia ternyata benar-benar bertetangga dengan Arya dan ibunya
Dimas masuk kedalam nampak Arjuna yang sedang memasak
"Wah..wah . kau pintar sekali memasak "
Arjuna tersenyum "Ayo makan kak jangan malu -malu "
Dimas duduk dengan tenang lalu mulai mencicipi masakan tersebut satu persatu
"Mm enak sekali "
Suaranya sengaja ia tinggikan agar Siska tertarik untuk mencobanya ,apa lagi ini adalah kepiting saos Padang kesukaan Siska ,hmmm sayang sekali ternyata rasa muak Siska melebihi seleranya ia sama sekali tak tertarik untuk mencoba nya meski aromanya sempat menggelitik hidung nya
"Aku ngantuk ,mau istirahat bye..."
Ponsel Dimas yang sedang di isi baterai nya pun berbunyi
Siska langsung mengambilnya
"Kak Dimas , lihat Rima menelpon , angkat atau matikan "
"Sudah biarkan saja nanti aku akan menelpon nya "
"Tapi sudah aku angkat "
Siska sengaja ingin membalas Dimas
"Aduh ,,,kau ini tak lihat apa kakak lagi makan !"
Mau tidak mau Dimas mengangkat telpon nya karena jika tidak di jawab Rima akan tersinggung dan ia berpikir jika Dimas hanya berpura-pura suka padanya
maklumlah Rima adalah perempuan yang baperan padahal hari pernikahan mereka tinggal beberapa bulan lagi
"Halo kak Dimas "
Siska menjulurkan lidahnya dan berlari masuk kedalam kamar
"Arghhhh dalam beberapa menit aku akan terbebas dari orang-orang yang memuakkan itu , hmm jika kak Dimas menikah lalu apa Mami juga akan menikah dengan pak Kumis ,mm semoga saja jadi mereka tak terlalu fokus dengan kehidupan ku "
Siska memejamkan matanya ,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
Qiza Khumaeroh
bimbang,,
2021-09-20
0
Komang Komang
tetangga
2021-08-21
0
Intan Puspasari Sari
kl suamimu TDK baik GPP kmu bersikeras nolak v kl suamimu sperti Arjuna yg sempurna mka bersyukurlh Siska krna bnyaaaak istri dluar sna yg tersiksa lahir btin nya sebaik" nya wanita adalh wanita yg taat pda suaminya
2021-08-14
0