Siska menunjukkan wajah tidak sukanya dengan Alena , yah Alena memang teman kecil Siska ,orang tua Siska tinggal di sebelah rumah nenek Alena , meski mereka bertetangga tapi terlihat jelas status sosial ekonomi keluarga mereka , selain menjadi tukang urut ayah Alena juga seorang petani harian yang menggarap sawah milik orang lain terkadang ibunya juga berjualan gorengan keliling kampung untuk membantu perekonomian keluarga nya
Untunglah Alena termasuk anak yang cerdas meski ia sama sekali bukan berasal dari keluarga yang berpendidikan , beberapa kali Alena sempat harus di nikahkan karena menurut pandangan orang tuanya Alena sama sekali tak berguna melanjutkan pendidikan karena ujung-ujungnya nanti perempuan juga bakal balik ke dapur ,sumur dan kasur , maklumlah pandangan orang kampung yang tidak mengerti , jika zaman sekarang para perempuan bisa mengubah dunia
Oke balik lagi dengan Siska
Ia sama sekali sangat tak suka melihat Kedekatan Alena dengan ibu Arya
Sapaan Alena malah membuat nya berlari masuk kedalam rumahnya hingga membuat ibu Arya bertanya pada Alena
"Kenapa dia masuk kedalam nak , sepertinya dia tidak suka di sapa ya "
Yap, kesempatan emas untuk Alena mendekati ibu Arya ia langsung memegang tangan ibu Arya
"Anaknya memang begitu Bu, sebaiknya ibu jaga jarak aja jangan terlalu dekat ya , eh kebetulan ibu pasti lapar kan , biar aku masakin ibu masakan buatan ku ya "
Alena membuka tas nya lalu mengeluarkan kantong kresek yang berisikan belanjaan yang sengaja ia beli sebelum tadi datang kerumah Arya
Arjuna tersenyum dan menegur ibu Arya karena mereka sekarang bertetangga lagi pula ,sesama tetangga haruslah saling perduli dan menyapa satu sama lainnya
karena tetangga adalah Keluarga terdekat kita
"Permisi Bu ,"
Ibu Arya tersenyum ,lalu Arjuna kembali masuk kedalam mengejar Siska
"Siska ..Siska ... tunggu dulu !"
Siska tak memperdulikan Arjuna , lelaki tampan dan manis dengan tatapan mata yang begitu indah , sebenarnya mudah saja bagi Arjuna untuk meninggalkan Siska apa lagi ia memiliki kekayaan yang lebih besar dan banyak dari pada Siska dan keluarganya , hanya saja rasa tanggung jawab Arjuna pada Siska mengalahkan segalanya , ntah apa yang membuat banyak pria jatuh hati pada Siska , padahal sikap nya terkesan cuek dan tak bersahabat sama sekali , makanya ia hanya cocok berteman dengan Ana yang memiliki kesabaran luar biasa itu ,Siska memiliki ego yang tinggi
"Siska "
Arjuna menarik tangan Siska
"Apa ,ha , lepaskan "
Baru kali ini Arjuna bersikap agak keras pada Siska ,"Dengar kan aku , aku tidak suka cara mu pergi masuk kedalam tadi , kau tau kita ini sekarang baru memulai hidup rumah tangga , dan apa kau tau jika mereka adalah tetangga kita bersikap lah sopan pada mereka !"
"Sopan ha ? kenapa kau harus menasehati ku repot-repot , hei brow ini hidup aku , loe -loe ,gue -gue , tak ada yang perlu kau khawatir kan ,lagian tak usah sok perhatian paham !"
Masih dengan menggenggam tangan Siska , jika saja yang di pegang oleh Arjuna adalah tangan para perempuan lain di luaran sana pasti mereka sudah merasakan getaran yang sangat luar biasa ,sayang nya seorang Siska memiliki tingkat kebencian yang sangat dahsyat pada Arjuna , tentu saja perasaan belum ikhlas akibat di nikahkan secara paksa dengan cara seperti itu ,apa lagi Siska memiliki karakter yang sangat keras tidak sama seperti perempuan lainnya
"Hei Siska dengar kan aku baik-baik , aku tau kau masih tak terima dengan semua ini , tapi aku mohon kau perlakukan lah orang-orang di sekitar kita dengan baik , aku tak mau kau malah di cap tak baik dengan tetangga "
"Bodo amat, Bo...do..a..mat!"
Siska berbicara perlahan dengan mengeja
"Kau ini !"
Arjuna sepertinya sedang berusaha untuk bersikap sabar sekali
"Kenapa ha tak suka ? malu ? ya sudah cerai kan saja aku , selesaikan urusan ,kau bahagia dengan hidupmu dan aku bahagia dengan hidup ku , karena dari awal kau juga tau
aku tak menyukai laki-laki dengan bulu dada lebat Seperti mu , alis yang hitam ,dan juga mata mu itu seperti perempuan !"
Siska berbicara dengan ketus sekali
membuat Arjuna melepaskan tangannya, karena kata-kata yang di ucapkan Siska menyadarkannya memang benar ia tak akan semudah itu bisa menaklukkan singa betina ini , bayangkan saja Arya sang Playboy bisa bertekuk lutut di hadapannya ,apa lagi dia yang sama sekali tak ada pengalaman di dunia percintaan , hanya saja ia sejak awal melihat Siska memang sudah jatuh hati
Bug...
bunyi pintu di banting
"Muakk...aku sudah muakk... dengan semua yang terjadi di dunia ini , kenapa hidup ku ini tak pernah ada bahagia- bahagianya ha , mulai dair kehidupan keluarga yang broken home sampai menikah pun harus setragis ini , apa dia laki-laki tak punya hati ha , jelas -jelas aku tak menyukai nya masih saja memaksa untuk tetap bertahan di sisiku , belum lagi aku jijik sekali melihat Alena berada di rumah kak Arya , apa yang dilakukan ha , benar -benar tak tau malu , apa dia mencoba mendekati ibu kak Arya , heh.. aku sangat membenci perempuan itu ! "
Siska berbaring di tempat tidur nya , ia menelpon Ana , tapi sepertinya Ana sedang sibuk mengurusi Bian
"Ana.. aku membutuhkan mu saat ini "
Melemparkan ponsel nya di kamar ,
Yang membuat Siska semakin pusing di rumah itu hanya ada satu mobil saja , Otomatis jika ia mau kemanapun harus di antar Arjuna jika tidak maka ia harus berdiam diri di rumah seharian , sedang kan Siska sendiri memiliki alergi jika naik kendaraan umum termasuk taksi
Arjuna duduk di luar ia sudah selesai memasak makanan, lelaki ini memang sempurna bisa segalanya ,hanya saja siska tak bisa melihat betapa tulusnya Arjuna melakukan segalanya ,
Kriuk..
kriuk..
Siska memegang perutnya
"Lapar , ternyata dengan mengeluarkan emosi tadi justru malah membuat tenaga ku terkuras dan perutku sudah mulai lapar kembali !"
Siska membuka pintu lalu duduk di meja makan ,ia tak perduli dengan Arjuna yang nampak sedang sibuk membereskan perlengkapan wisuda nya
"Kurang asin, kurang garam ..hambar "
Siska berteriak tapi suapan demi suapan Terus menerus masuk kedalam mulutnya
hingga satu piring nasi ludes masuk kedalam mulutnya
Siska kembali duduk dan mengambil remote ,karena televisi cuma terletak di ruang tengah saja , mami nya dan Dimas memang sengaja menyetel semua nya apa lagi mereka tau jika Siska tak bisa tidur jika tak menonton Chanel Drakor kesayangan nya ,
"Aaa babang Jhi Chang Wook "
Siska berteriak histeris saat pemain andalannya muncul ,
Arjuna menoleh kearah televisi tersebut
"Hei jangan lihat-lihat , dia jauh lebih ganteng dari mu , jangan bermimpi kau bisa seperti mereka !"
ucap Siska pada Arjuna yang menengok kearah nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
Nabila
bingung mau komen aku ... Cinta emang tak bisa di suruh harus berlabu di hati siapa . begitu pun denga Sisca hati nya telah tertutup untuk cinta nya Arjuna , walaupun sebesar apa Ajurna dan setulus apa hati nya untuk meluluhkan hati Siska yg keras seperti batu karang , tetep aja semua itu tak bisa di pandang oleh Sisca yg udah Menambatkan cintanya ke Arya ... susah untuk merubah nya .... Karna awal dari datang nya cinta orang bisa bersifat manis dan Karna cinta pula ora bisa merubah segala sifat dan karakter hidup manusia walau terkadang Cinta yg buta bisa menghancurkan hidup manusia .. semagat 💪💪💪 author
2022-03-07
1
Anonymous
karakter siskanya tlg dong jgn gtu2 amat.
2021-12-10
0
Qiza Khumaeroh
sperty byak misteri pda alena,,,
2021-09-21
0