Menjemput ibu

"Hoamm...."

Hawa naga yang menguap di pagi hari , Benar-benar sama sekali bau nya tak ada perbedaan , berharap beraroma kasturi tapi pagi-pagi pasti baunya sama saja seperti bau kaus kaki

Berkali-kali Arya menguap , karena rasa lelah yang hakiki terus menghampiri hidupnya yang terasa Benar-benar sulii sekali

Tak Seperti biasanya , Pagi ini Arya bangun lebih awal , karena semalaman ia memang lelah ,letih dan lesu

menghadapi kenyataan hidupnya ,

mengusap wajahnya ,ia sudah terbangun di rumah baru miliknya yang ia dapatkan dengan mencicilnya dari Aditya

"Wah hari yang panjang akan terjadi hari ini ,hoammmm... , selamat datang dunia tipu-tipu "

Tersenyum-senyum dan bersiul

hari ini ia akan menjemput ibu nya yang akan segera pulang dari rumah sakit jiwa ,sambil masuk kekamar mandi dan menggosok gigi

lalu membuat tulisan ibu dari embun nafasnya yang sengaja ia buat di kaca kamar mandi itu

"Akhirnya hari ini aku akan segera membawa ibu pulang , semoga saja ibu benar-benar sudah sehat ,dan aku akan berjanji dalam hidup ku untuk selalu membahagiakan ibu, aku akan bekerja keras , Karena Sekarang aku lah yang bertugas untuk merawat bidadari tak bersayap ku ini untuk segera tinggal bersama ku "

Sebuah anugerah jika kita masih memiliki orang tua apa lagi seorang ibu , karena itu berarti keberkahan akan selalu menghampiri hidupmu

doa seorang ibu mampu menembus Arsyi langit ketujuh

Flash back

Semenjak kelahiran Bian , Aditya sudah berjanji akan memberikan Arya rumah ,meski Arya ngotot ingin mencicilnya

"Ya sudah ,terserah kau saja apa yang membuat kau bahagia aku juga akan bahagia "

"Terimakasih saudara ku ,kau memang terbaik"

Mereka berdua saling berpelukan

"Uncle Arya , selamat bersenang-senang ya "

Ana keluar dari kamar dengan menggendong Anaknya

"Dagh Bian , uncle pulang dulu ya "

Melambaikan tangan ,Arya keluar dengan mobil yang juga di hadihkan oleh Aditya

tapi untuk mobil Aditya sengaja memberikannya sebagai hadiah untuk ibunya

jika di katakan untuk nya ,pasti Arya akan menolak lagi, seperti nya Arya sudah mulai memiliki rasa malu karena tak mau lagi menerima barang secara gratis lagi,

awal yang bagus untuk Arya memulai hidup yang mandiri ,karena sekian lama ia hanya bisa menjadi parasit bagi keluarga nya saja

Mmm menghambur-hamburkan uang ,lalu bersenang-senang ,tak memikirkan akibat buruk kedepannya bagaimana ,

Untunglah dengan semua kejadian yang menimpanya membuat ia sadar jika belum terlambat untuk memperbaiki semuanya

.....

Di rumah minimalis yang tak terlalu mewah dan tak terlalu besar itu pun sudah di lengkapi oleh peralatan yang lengkap

jadi Arya tak perlu khawatir untuk membawa ibu nya untuk tinggal bersama nya

memakai kemeja berwarna putih dan celana dasar berwarna hitam meski terlihat seperti orang yang akan interview kerja tapi tetap saja , ia terlihat begitu tampan dan rapi sekali pagi itu "Hmmn orang tampan ,jika memakai pakaian apapun pasti akan terlihat begitu mempesona , lihat lah aku dan diriku "

Walaupun tak memiliki banyak harta setidaknya ia memiliki banyak rasa percaya diri yang tak terkira ,plusnya memiliki wajah yang rupawan pula

Ia berdiri di depan kaca lalu Melihat betapa tampannya ia

Namun bayangan Siska tiba-tiba kembali melintas di benak nya , ya bayangan itu tak pernah lari dari otaknya ,

menarik nafas dalam-dalam lalu berusaha menenangkan dirinya

"Sudahlah Arya , sebaiknya kau segera bangun ,tak baik memikirkan istri orang ,dia itu istri orang ,bukan orang-orangan sawah tapi saingan mu itu orang kaya,tak sepadan dengan dirimu , kasihan Siska jika memaksa hidup bersama mu ia justru akan hidup susah dengan mu ,huh"

menghela nafas panjang

Menatap sedih kearah cermin

"Fokus saja dulu menjemput ibu , positif thinking aja Arya , mungkin Tuhan sengaja menyuruhmu untuk membahagiakan ibu mu dulu "

Sebuah ungkapan hati untuk menyemangati diri sendiri jika buka kita siapa lagi .

Ngeng..

ngeng..

Suara mobil terdengar begitu halus sekali berbeda dengan suara mobil nya saat ia masih jaya dahulu , yang sering membuat ibu-ibu jantungan jika Mendengar nya

Ia pun membawa mobil juga perlahan sekali tak seperti dahulu seperti raja jalanan penguasa jalan raya. tapi lambat di sini juga tak selambat kura -kura ya ,perlahan tapi pasti

Arya menyusuri jalanan dengan penuh bersemangat

Sekitar 30 menit akhirnya sampailah ia di sebuah gedung tua , ya rumah sakit jiwa tempat ibunya di rawat ,

"Hmm akhir nya hari ini telah tiba juga setelah sekian lama aku menunggu nya dengan sabar "

Menarik nafas dalam-dalam dengan yang perasaan tenang , dan satu tangkai bunga yang akan ia berikan pada ibunya, ya satu tangkai bunga yang ia curi dari rumah tetangga pagi-pagi buta saat ia akan kemari

Menyusuri lorong sepi bertemu dengan beberapa suster dan juga beberapa orang tak waras adalah hal yang sudah biasa ia alami

nampak lah dari kejauhan seorang perempuan tua duduk dengan tersenyum manis

"Itu anakku sudah datang "

Seorang wanita tua yang dulu nya bergaya bak sosilita ,sedang duduk dengan pakaiannya yang sederhana ,dan senyumnya pun tampak ikhlas dengan takdir hidupnya

Dokter dan suster yang khusus merawat ibunya pun telah menunggu Arya ternyata dari tadi

"Selamat datang Tuan Arya ,mm apa anda sudah siap membawa bidadari anda pulang hari ini "

guyonan dokter yang membuat ia bersemangat setiap harinya

Arya langsung memeluk ibunya dan memberikan setangkai bunga ,lalu menyapa dokter tersebut

"Tentu saja Dokter, aku kembali bersemangat melihat ibuku sehat dan bisa tersenyum bahagia sekali hari ini "

Tepat hari ini ibunya keluar dari rumah sakit ,dan hari ini juga ayah nya akan di eksekusi mati atas dasar tuduhan kasus korupsi yang menimpanya , tapi Arya sengaja tak mau memberi tahu ibunya ,ia takut itu akan mempengaruhi kondisi kejiwaan ibunya yang baru sembuh

Setelah berpamitan dengan Dokter dan suster yang merawat ibunya

ia pun langsung membawa ibunya pulang hari ini

"Baiklah ,Tuan Arya , sering-sering lah kalian mampir kemari ya ..."

Apa yang di katakan dokter itu ha ,hah basa-basi yang paling tidak di sukai oleh keluarga pasien yang baru sembuh seperti ku Hmm ,

amit-amit aku tak berharap lagi bisa mengunjungi tempat ini lagi , jangan sampai untuk kedua kalinya

Saling berpandangan dan langsung bersalaman untuk pulang

"Terimakasih kalian telah merawat ibu saya dengan baik "

Arya pun segera melajukan mobilnya dan berharap tak pernah kembali lagi ketempat itu

laju mobil telah membawa mereka menjauh dari rumah sakit tersebut

Selama di dalam mobil ,ibu nya sempat bertanya

"Anakku ini bukannya tanggal 14 February ya nak "

"Ehemmm iya Bu ,emangnya kenapa Bu "

Arya menjawab dengan enteng sekali

Ibunya tersenyum sambil memandang keluar jendela

"Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan ibu dan ayah mu Nak ...."

Jreng...

Arya kaget ia tak menyangka jika ibunya berpikiran sejauh itu , ia nampak gugup tak tau apa yang ingin ia jawab, Arya berusaha menahan air matanya agar tak menetes ,

Ibu maafkan aku...

Hari ini adalah hari kebahagiaan untuk kedua orangtuanya ,tapi hari ini juga sekaligus hari paling berduka untuk mereka semua karena tepat di hari ini ayah nya harus segera pergi dari dunia ini

Ia tak bisa menjawab pertanyaan dari ibunya karena ia sudah berjanji pada ayahnya , untuk tidak memberi tau ibunya , apa yang terjadi hari ini pada ayahnya , Karena ayahnya takut jika dapat kembali menganggu kejiwaan istrinya

Arya mengingat perkataan ayahnya

"Nak tak perlu kau beri tau tentang ayah pada ibumu ,karena ayah takut itu akan menganggu kesehatan mental ibu mu yang baru pulih"

Terpopuler

Comments

Diana Zulfa

Diana Zulfa

kok ceritanya gak lanjut yang dulu aja thor. kenapa kembali lagi ceritanya

2022-09-09

1

Aisyah Septiyasa

Aisyah Septiyasa

Mulai baca kembali

2021-11-03

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

hhhmmmm smoga ibuy arya ngga kambuh lgi klo sudh tau yg sbenary,,

2021-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pengumuman
2 Menjemput ibu
3 Pertemuan kembali
4 Bertetangga
5 Kesedihan hati
6 Makhluk itu telah kembali
7 Siska masih ketus
8 Kedatangan mertua
9 Sepupu lama
10 Wisuda
11 Terabaikan
12 Rasa cinta itu masih ada
13 Berubah
14 Terpaksa naik angkot
15 Hati yang kesal
16 Curahan hati Siska
17 Semakin menjadi-jadi
18 Aku harus berubah!
19 Dipermalukan
20 Terlilit hutang
21 Rapuh
22 Sirna
23 Mulai bekerja
24 Ketahuan ?
25 Perasaan yang masih sama
26 Mandi basah
27 Berikan aku cucu
28 Kedatangan Mami
29 Hmmmm ....
30 untuk pertama kali
31 Satu-satunya cara
32 Gugup
33 Langkah terakhir
34 Mati lampu
35 Hujan
36 Rumah sakit
37 Satu ruangan
38 Perjalanan menuju sebuah Tempat
39 Welcome Bukit pesona
40 Akhirnya...
41 Perjalanan menuju hotel
42 Ada yang ketinggalan
43 Berjalan di pantai
44 Apa yang terjadi?
45 Ada sesuatu
46 Mulai bersemi
47 Di kamar
48 Alena vs Arya
49 Masih di hotel
50 Dadar gulung
51 Ketahuan ?
52 Pernikahan dadakan
53 awal yang baru
54 Lupa bawa handuk
55 Satu kamar
56 Ketahuan
57 Ibu mertua
58 Menyusun rencana
59 Rumah pohon
60 Malam pertama
61 Makan malam berdua
62 Kedinginan vs kepanasan
63 Gol......
64 Berjalan kaki
65 Apes
66 Kisah silam
67 Berakhir
68 Cemburu
69 Hadiah
70 Drama di mulai
71 Hari resepsi
72 Sakit hati
73 Putri ibu
74 Pulang ke Jogja
75 Aduh kacau
76 Masih bisa di atur
77 Tangisan Siska
78 Ada yang cemburu?
79 Bertemu juga
80 Bertengkar
81 Beringin kembar
82 Permohonan maaf
83 Di dalam pesawat
84 Demi sebuah arloji
85 Tersesat
86 Pulang...
87 kejutan
88 Dua lelaki satu hati
89 Berubah
90 Kesempatan
91 Pindah rumah
92 Hari wisuda
93 Perubahan sikap Alena
94 Atas bawah
95 Selembar Poto
96 Peresmian restoran
97 Berdansa
98 Telah usai
99 Mabuk
100 Bertahan atau tinggalkan
101 Keputusan Rima
102 Mencintai Takdir
103 Kata maaf dari Mami
104 Akhirnya mami bahagia
105 Keraguan hati
106 Pembicaraan Alena dan Siska
107 Hari bahagia
108 Tegar
109 Selamat Mami dan Pak kumis
110 Di dalam pesawat
111 Kembang api
112 Video call
113 Bencana alam
114 Hadiah termanis
115 Sedih tak bertepi
116 Arya..
117 Ruangan
118 Kabar bahagia untuk Arya
119 Mulai nyaman
120 Dimas...
121 Cie cie..
122 Part 122
123 Part 122
124 Part 123
125 Part 124
126 Part 125
127 Part 126
128 Part 127
129 Part 128
130 Part 129
131 Part 130
132 Part 131
133 Part 132
134 Part 133
135 Part 134
136 Part 135
137 Part 136
138 Part 137
139 Part 138
140 Part 139
141 Part 140
142 Part 141
143 Part 142
144 SEASON DUA
145 Part 143
146 Part 144
147 Part 145
148 Part 146
149 Part 147
150 Part 148
151 Part 149
152 Part 150
153 Bab 151
154 Bab 152
155 Part 153
156 Part 154
157 Part 155
158 Part 156
159 Part 157
160 Part 158
161 Part 159
162 Part 160
163 Part 161
164 Part 162
165 Part 163
166 Part 164
167 Bab 165
168 Part 166
169 Part 167
170 Part 168
171 Part 169
172 Part 170
173 Part 171
174 Part 172
175 Part 173
176 Part 174
177 Part 175
178 Part 176
179 Part 177
180 Part 178
181 Part 179
182 Part 180
183 Part 181
184 Part 182
185 Part 183
186 Part 183
187 Part 184
188 Part 185
189 Part 186
190 Part 187
191 Part 188
192 Part 189
193 Part 190
194 Part 191
195 Part 192
196 Part 193
197 Part 194
198 Part 195
199 Part 196
200 Part 197
201 Part 198
202 Part 199
203 Part 200
204 Part 201
205 Part 202
206 Part 203
207 Part 204
208 Part 205
209 Part 206
210 Part 207
211 Pengumuman
212 Part 208
213 Part 209
214 Part 210
215 Part 211
216 Part 212
217 Part 213
218 Part 214
219 Part 215
220 Part 216
221 Part 217
222 Part 218
223 Part 219
224 Part 220
225 Part 221
226 Part 222
227 Part 223
228 Part 224
229 Part 225
230 Part 226
231 Part 227
232 Part 228
233 Part 229
234 Part 230
235 Part 231
236 Part 232
237 Part 233
238 Part 234
239 Part 235
240 Part 236
241 Part 237
242 Part 238
243 Part 239
244 Part 240
245 Part 241
246 Part 242
247 Part 243
248 Part 244
249 Part 245
250 Part 246
251 Part 246
252 Part 247
253 Part 248
254 Part 249
255 Part 250
256 Part 251
257 Part 252
258 Part 253
259 Part 254
260 Part 255
261 Part 256
262 Part 257
263 Part 258
264 Part 259
265 Part 260
266 Part 261
267 Part 262
268 Part 263
269 Part 264
270 Part 265
271 Part 267
272 Part 268
273 Part 269
274 Part 270
275 Part 271
276 Part 272
277 Part 273
278 Part 274
279 Part 275
280 Part 276
281 Part 278
282 Part 279
283 Part 280
284 Part 281
285 part 282
286 Malu sekali
287 Part 284
288 Bab 289
289 Bab 290
290 Bab 291
291 Bab 292
292 part 293
293 part 294
294 Part 295
295 part 296
296 Part 297
297 Part 298
298 Part 299
299 Part 300
300 Part 301
301 Part 302
302 Part 303
303 Part 304
304 Part 305
305 Part 306
306 Part 307
307 Part 308
308 Part 309
309 Part 310
310 part 311
311 Part 312
312 Part 313
313 Part 314
314 Part 315
315 Part 316
316 Part 317
317 Part 318
318 Part 319
319 Part 320
320 Pengumuman
Episodes

Updated 320 Episodes

1
Pengumuman
2
Menjemput ibu
3
Pertemuan kembali
4
Bertetangga
5
Kesedihan hati
6
Makhluk itu telah kembali
7
Siska masih ketus
8
Kedatangan mertua
9
Sepupu lama
10
Wisuda
11
Terabaikan
12
Rasa cinta itu masih ada
13
Berubah
14
Terpaksa naik angkot
15
Hati yang kesal
16
Curahan hati Siska
17
Semakin menjadi-jadi
18
Aku harus berubah!
19
Dipermalukan
20
Terlilit hutang
21
Rapuh
22
Sirna
23
Mulai bekerja
24
Ketahuan ?
25
Perasaan yang masih sama
26
Mandi basah
27
Berikan aku cucu
28
Kedatangan Mami
29
Hmmmm ....
30
untuk pertama kali
31
Satu-satunya cara
32
Gugup
33
Langkah terakhir
34
Mati lampu
35
Hujan
36
Rumah sakit
37
Satu ruangan
38
Perjalanan menuju sebuah Tempat
39
Welcome Bukit pesona
40
Akhirnya...
41
Perjalanan menuju hotel
42
Ada yang ketinggalan
43
Berjalan di pantai
44
Apa yang terjadi?
45
Ada sesuatu
46
Mulai bersemi
47
Di kamar
48
Alena vs Arya
49
Masih di hotel
50
Dadar gulung
51
Ketahuan ?
52
Pernikahan dadakan
53
awal yang baru
54
Lupa bawa handuk
55
Satu kamar
56
Ketahuan
57
Ibu mertua
58
Menyusun rencana
59
Rumah pohon
60
Malam pertama
61
Makan malam berdua
62
Kedinginan vs kepanasan
63
Gol......
64
Berjalan kaki
65
Apes
66
Kisah silam
67
Berakhir
68
Cemburu
69
Hadiah
70
Drama di mulai
71
Hari resepsi
72
Sakit hati
73
Putri ibu
74
Pulang ke Jogja
75
Aduh kacau
76
Masih bisa di atur
77
Tangisan Siska
78
Ada yang cemburu?
79
Bertemu juga
80
Bertengkar
81
Beringin kembar
82
Permohonan maaf
83
Di dalam pesawat
84
Demi sebuah arloji
85
Tersesat
86
Pulang...
87
kejutan
88
Dua lelaki satu hati
89
Berubah
90
Kesempatan
91
Pindah rumah
92
Hari wisuda
93
Perubahan sikap Alena
94
Atas bawah
95
Selembar Poto
96
Peresmian restoran
97
Berdansa
98
Telah usai
99
Mabuk
100
Bertahan atau tinggalkan
101
Keputusan Rima
102
Mencintai Takdir
103
Kata maaf dari Mami
104
Akhirnya mami bahagia
105
Keraguan hati
106
Pembicaraan Alena dan Siska
107
Hari bahagia
108
Tegar
109
Selamat Mami dan Pak kumis
110
Di dalam pesawat
111
Kembang api
112
Video call
113
Bencana alam
114
Hadiah termanis
115
Sedih tak bertepi
116
Arya..
117
Ruangan
118
Kabar bahagia untuk Arya
119
Mulai nyaman
120
Dimas...
121
Cie cie..
122
Part 122
123
Part 122
124
Part 123
125
Part 124
126
Part 125
127
Part 126
128
Part 127
129
Part 128
130
Part 129
131
Part 130
132
Part 131
133
Part 132
134
Part 133
135
Part 134
136
Part 135
137
Part 136
138
Part 137
139
Part 138
140
Part 139
141
Part 140
142
Part 141
143
Part 142
144
SEASON DUA
145
Part 143
146
Part 144
147
Part 145
148
Part 146
149
Part 147
150
Part 148
151
Part 149
152
Part 150
153
Bab 151
154
Bab 152
155
Part 153
156
Part 154
157
Part 155
158
Part 156
159
Part 157
160
Part 158
161
Part 159
162
Part 160
163
Part 161
164
Part 162
165
Part 163
166
Part 164
167
Bab 165
168
Part 166
169
Part 167
170
Part 168
171
Part 169
172
Part 170
173
Part 171
174
Part 172
175
Part 173
176
Part 174
177
Part 175
178
Part 176
179
Part 177
180
Part 178
181
Part 179
182
Part 180
183
Part 181
184
Part 182
185
Part 183
186
Part 183
187
Part 184
188
Part 185
189
Part 186
190
Part 187
191
Part 188
192
Part 189
193
Part 190
194
Part 191
195
Part 192
196
Part 193
197
Part 194
198
Part 195
199
Part 196
200
Part 197
201
Part 198
202
Part 199
203
Part 200
204
Part 201
205
Part 202
206
Part 203
207
Part 204
208
Part 205
209
Part 206
210
Part 207
211
Pengumuman
212
Part 208
213
Part 209
214
Part 210
215
Part 211
216
Part 212
217
Part 213
218
Part 214
219
Part 215
220
Part 216
221
Part 217
222
Part 218
223
Part 219
224
Part 220
225
Part 221
226
Part 222
227
Part 223
228
Part 224
229
Part 225
230
Part 226
231
Part 227
232
Part 228
233
Part 229
234
Part 230
235
Part 231
236
Part 232
237
Part 233
238
Part 234
239
Part 235
240
Part 236
241
Part 237
242
Part 238
243
Part 239
244
Part 240
245
Part 241
246
Part 242
247
Part 243
248
Part 244
249
Part 245
250
Part 246
251
Part 246
252
Part 247
253
Part 248
254
Part 249
255
Part 250
256
Part 251
257
Part 252
258
Part 253
259
Part 254
260
Part 255
261
Part 256
262
Part 257
263
Part 258
264
Part 259
265
Part 260
266
Part 261
267
Part 262
268
Part 263
269
Part 264
270
Part 265
271
Part 267
272
Part 268
273
Part 269
274
Part 270
275
Part 271
276
Part 272
277
Part 273
278
Part 274
279
Part 275
280
Part 276
281
Part 278
282
Part 279
283
Part 280
284
Part 281
285
part 282
286
Malu sekali
287
Part 284
288
Bab 289
289
Bab 290
290
Bab 291
291
Bab 292
292
part 293
293
part 294
294
Part 295
295
part 296
296
Part 297
297
Part 298
298
Part 299
299
Part 300
300
Part 301
301
Part 302
302
Part 303
303
Part 304
304
Part 305
305
Part 306
306
Part 307
307
Part 308
308
Part 309
309
Part 310
310
part 311
311
Part 312
312
Part 313
313
Part 314
314
Part 315
315
Part 316
316
Part 317
317
Part 318
318
Part 319
319
Part 320
320
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!