Arya yang langsung masuk kedalam rumah wajahnya nampak. begitu kaku sekali
sehingga membuat ibunya kembali bertanya
"Nak kau kenapa ? bukankah perempuan yang keluar tadi itu yang berada di jalan tadi ya kalau tidak salah ,"
Arya langsung mulai berpura-pura mencari kesibukan agar ibunya tak bertanya lagi , meski ia sebenarnya bahagia karena ingatan ibunya telah kembali normal, walaupun saat ini kepala nya sedang pusing tujuh keliling , bagaimana tidak setiap hari ia akan bertemu dengan Siska dan juga Arjuna ,di tambah lagi luka lama di dadanya saat ini masih menganga
"Nak..."
Ibunya memanggil nya , sedangkan isi di dalam otak nya sudah kemana-mana
"Arya ? ,Arya !"
Ibunya membesar kan volume suaranya
"Aduh , ibu mengagetkan aku saja ,iya ada apa ?"
jawab Arya dengan memaksakan senyuman nya
"Kenapa dinding tembok itu terus-menerus kau gosok dengan kain lap ha ? "
Arya kaget , buru-buru ia menjatuhkan kain lap tersebut
Lalu menjawab gugup pada ibunya , untung saja tembok tersebut tak bisa berteriak jika bisa mungkin ia sudah membentak Arya yang sudah membuat warnanya menjadi putih wkwkwk
"Oh iya Bu,lupa "
Arya segera pergi beristirahat meninggalkan ibunya , ia langsung membuka pintu kamar dan membereskan semua pakaian ibunya , untuk saat ini ia belum berniat untuk mencari pembantu rumah tangga , karena masih menggunakan uangnya secara hemat dan tak mau berfoya-foya lagi , ia belajar dari kejadian masa lalu
"Yap selesai "
Ibunya duduk di tempat tidur sambil tersenyum melihat Arya ,lalu mengelus kepala anak laki-laki nya dengan sangat lembut
"Ibu bangga pada mu Nak "
menatap iba pada anak lelakinya tersebut ia tak tau jika Arya sudah banyak melewati perjalanan hidup nya seorang diri
"Arya juga bangga pada ibu karena sudah melahirkan anak setampan ini "
ibunya menggelengkan kepalanya
"Kapan kau akan memberikan ibu cucu Nak "
Satu pertanyaan membuat Arya kembali menjadi pusing , pertanyaan yang bisa membuat hidup nya akan menjadi pusing karena sampai saat ini ia sama sekali tidak ada kepikiran untuk menikah
Arya berpura-pura sibuk dan membersihkan kamar ibunya lagi ,ia pun kembali berdiri
"Apa kau tak ingin seperti tetangga sebelah kita ,ibu sangat suka melihat mereka , pasangan muda yang benar-benar amat serasi suaminya tampan dan istrinya juga sangat cantik
Ibu apa kau tau perempuan itu hampir saja menjadi menantu mu , aduh ibu.. berhentilah untuk terus-menerus bertanya seperti itu
apa ibu tau jika aku sekarang begitu menderita dengan segala cobaan yang menimpa , setiap aku membuka pintu dan menoleh kesamping ,wajah Siska langsung berada di dekat kuh, Oh Aditya ... apa bisa aku mengajukan pindah rumah Saja !
Arya menarik nafas dalam-dalam
........
Di kediaman Siska
Arjuna terlihat sibuk membersihkan rumah , mereka juga sama sekali tak di perkenankan untuk memiliki pembantu oleh maminya dan juga Dimas dengan tujuan agar Siska dan Arjuna semakin mesra , tapi tak di duga ternyata ujian hidup mereka semakin menjadi -jadi saja karena sekarang bertetangga dengan Arya sang pemilik hati Siska
Ujian semakin berat saja untuk Arjuna, bertahan dan berjuang untuk mempertahankan rumah tangga nya atau menyerah dengan membiarkan Siska kembali pada Arya
Tok..
tok..
"Apa ?...."
"Makanan sudah siap ?"
"aku tidak lapar , makan saja duluan "
Arjuna pun langsung membuka pintu kamar Siska
karena memang tidak di kunci
"Hei... hei.. yang sopan .. apa kau tidak tau masuk kedalam kamar orang itu adalah melanggar privasi !"
Arjuna tak memperdulikan Siska ia langsung saja mengambil pakaian nya yang ternyata telah ia susun rapi di dalam lemari nya
"Tenang saja besok aku akan segera wisuda, setelah itu aku akan bekerja "
"Heh ya.. ya.. baguslah jika kau akan segera wisuda ,setidaknya aku bisa bebas berada di kampus tanpa gangguan orang seperti mu "
Arjuna tak memperdulikan nya , tapi ia masih mengeluarkan beberapa buah kartu
"ini ambil kau boleh menggunakan ini karena mulai sekarang semua biaya apapun yang kau butuhkan aku yang bertanggung jawab atas itu "
Siska yang geram langsung mengambil nya dan melemparnya ke wajah Arjuna
"Ambil itu aku tak butuh , Kak Dimas dan mami masih bisa memberikan aku uang yang cukup "
Tanpa sepengetahuan Siska ,Dimas telah memblokir semua kartunya , tujuannya hanya satu agar Siska lebih menghargai Arjuna dan belajar menjadi istri yang baik , karena mereka tau jika Arjuna adalah laki-laki yang tepat untuk Siska yang keras kepala itu
Arjuna hanya menghela nafas panjang karena dari awal sudah menjadi resiko jika ia menikah dengan cara seperti itu maka ia tau akibatnya
Karena Siska terlalu kesal ia pun langsung keluar kamar dan duduk di ayunan yang berada di teras depan rumah nya , apa lagi posisi Rumah Siska dan Arya tidak ada sekat sama sekali ataupun pagar , rumah minimalis tapi modern ,
Hal yang sama di lakukan Arya karena untuk menghindari ibunya ia pun segera berlari keluar rumah untuk menenangkan diri
Duduk bersamaan di ayunan luar rumah ,
sambil mengelus dada
Arya duduk di kursi luar sedangkan Siska duduk di Ayunan ,
"Akhirnya bisa juga lepas dari Ibu "
ucap Arya sambil mengelus dadanya
Siska pun sama "Aku sangat tidak suka jika Terus-menerus tinggal hanya berdua dengannya , lagian mami dan kak Dimas apa tidak punya cara lain selain menyuruhku untuk tak tinggal bersama mereka lagi"
Sama -sama tak sadar ,dalam hitungan ketiga mereka pun saling menoleh satu sama lainnya
Tiga
dua
satu
"Aihhh.."
Arya dan Siska saling berpandangan
Sakit ,dan perih masih terlihat sangat jelas sekali , baru sekali rasanya mereka saling bercanda dan saling sapa tapi sekarang mereka seperti orang asing yang sama sekali tak boleh terlalu akrab dan dekat
status Siska sebagai istri Arjuna adalah tembok tinggi yang tak boleh di ganggu gugat oleh Arya
Siska bingung kemana lagi ia harus duduk untuk menenangkan pikiran jika di dalam rumah ia suntuk maka di luar rumah ia akan selalu di hantui bayang-bayang Arya
Antara cinta dan takdir , seolah ia berdiri di tengah-tengah situasi buruk ini
untunglah merpati yang lewat membawa anugerah untuk Arya
Plokk...
Satu tetes kotoran merpati yang lewat tepat mengenai kepala Arya
"Awwwww ,lunak apa ini ?"
Memegang nya ,
Siska mencoba untuk berteriak agar Arya tak menyentuhnya tapi terlambat
"Jangan di sentuh "
Tapi baru kali ini Arya berterima kasih pada merpati yang lewat tersebut
jika bukan karena benda lunak tersebut ,kakinya sama sekali tak bisa bergerak menjauh meninggalkan Siska yang berada tepat di sampingnya
Bibirnya kaku , memang ujian baginya bertetangga dengan seseorang yang telah membawa seluruh hatinya pergi
Sedangkan Arjuna sibuk mengurusi persiapan wisuda nya besok pagi ya ia adalah mahasiswa cerdas cukup tiga tahun saja bagi nya untuk mendapatkan gelar sarjana , dengan nilai yang comloude pula ,
Arjuna yang kaya dan Sabar memang sosok lelaki sempurna untuk mendampingi Siska
ya.. mungkin butuh waktu bagi Siska untuk menerima Arjuna
Melihat tingkah Arya tentu saja membuat Siska tertawa geli ,antara kesal ,sedih dan bercampur aduk ,tapi memang Arya selalu saja membuat nya tertawa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
Kirana Servis Dan Aksesoris
thor jangan bikin Siska ga sopan gitu dong,, walaupun ga suka
2022-03-25
0
Amelia Lia
Siska kembali bersatu sm arya aja kn thor 🙏🙏😊
2021-10-25
0
Qiza Khumaeroh
byak hti yg trluka,,
2021-09-20
0