Part 18.

Sejak kejadian malam itu. Syasa sering berkunjung ke rumah Ferdy, sekadar bermain dengan Nabila. Hampir dua minggu Nabila di sini. Itu artinya hampir setiap malam Syasa bermain, meski hanya di depan teras saja.

Semakin lama Ferdy mulai hangat pada Syasa, akan tetapi ia belum menjelaskan apa sebenarnya hubungan mereka.

Tiba saatnya Nabila pulang ke rumah neneknya, namun anak kecil ini menolak pergi jika tidak bersama Syasa. Ferdy bingung, ia tidak mungkin membawa Syasa ke rumahnya.

Dia tidak ingin membawa anak gadis orang, terlebih Ferdy berniat menginap dua hari untuk menikmati cuti.

"Bila maunya pulang sama Tante Syasa," rengek Nabila yang sudah siap dengan pakaian dan kopernya.

"Sayang, Tante Syasa lagi sibuk," jawab Ferdy.

"Engga kok. Kata Tante Syasa, Tante itu pejabat," celetuk Nabila.

"Pejabat!"

"Iya,"

"Pejabat itu apaan?"

"Pengangguran jarang berdebat. Itu kata Tante Syasa, Pa," jelas Nabila.

Ferdy menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia khawatir anaknya akan ketularan konyolnya Syasa, jika terus bersama wanita itu.

Ferdy tidak tahu besok apalagi yang akan Syasa katakan pada anaknya ini. Dengan lembut Ferdy membelai rambut Nabila sambil berkata, " Sayang, sekarang kita pulang, ya. Oma pasti sudah rindu sama Bila."

Anak perempuan itu menggelengkan kepalanya. Ia tidak tergoda sedikitpun dengan ucapan Ferdy.

Ferdy menyerah, badannya sudah lelah seharian bekerja. Ia pun mau tidak mau pergi ke rumah Bu Mirna, untuk meminta izin membawa Syasa.

Sesampainya di depan pintu. Ferdy sedikit ragu, ia hendak berbalik ketika suara seseorang menghentikannya.

"Eh, ada Kang gendang mampir ke rumah Syasa. Ampun, Syasa berasa ketiban durian runtuh!" teriak Syasa.

"Kamu! ucap Ferdy, " bisa tidak kamu jangan selalu teriak, saya malu di dengar orang lain."

"He he he. Ampun, Bang jago," ucap Syasa.

Dari dalam rumah Bu Mirna membawa ubi goreng sambil berkata, " Sya, cepetan. Sinetron ku menangis udah mulai nih. Emak bosen kalau nonton sendirian."

Syasa yang mendengar itu hanya tersenyum kecil. Ia malu ketahuan Kang gendangnya suka nonton sinetron yang viral di kalangan Emak-Emak.

"Duh, muka Syasa taruh mana, ya. Malu bener nih," batin Syasa.

Ferdy yang melihat gerak-gerik gadis dihadapannya yang tidak seperti biasa. Mencoba menerka-nerka pikiran Syasa.

"Apa Bu Mirna ada di rumah?" tanya Ferdy.

"Yah, sekalinya datang ke rumah yang ditanyainnya malah Emak! Kali-kali Syasa kek yang dicari! protes Syasa.

"Saya ada perlu sama Bu Mirna, Sya,"

"Jangan-jangan, Pak Dokter mau ngelamar Syasa, ya! Aduh, bahagianya,"

"Astagfirullah. Saya kehabisan kata-kata kalau ngomong sama kamu," keluh Ferdy.

"Tenang, Pak Dokter. Nanti Syasa beliin ditoko bangunan batu batu yang paling bagus,"

"Kata-kata, Sya bukan batu bata! seru Ferdy.

"Yah, beda dikit engga apa-apa, Pak Dokter," kilah Syasa.

"Terserah kamu saja," pasrah Ferdy. " sudah sana panggil Bu Mirna, saya mau bicara."

Syasa masuk ke dalam memanggil Ibunya, lalu kembali lagi bersama Bu Mirna.

"Ada apa ini, Pak Dokter?" tanya Bu Mirna pada Ferdy.

"Saya ada perlu, Bu," jawab Ferdy.

"Silahkan duduk dulu, Pak Dokter," tunjuk Bu Mirna pada kursi di depan rumahnya.

Ferdy segera duduk diikuti Bu Mirna dan Syasa, yang matanya masih menikmati ketampanan Ferdy.

"Begini, Bu. Nabila malam ini pulang ke rumah neneknya, tapi dia tidak ingin pulang hanya dengan saya. Dia meminta Syasa ikut, kalau tidak Nabila tidak ingin pulang," beber Ferdy.

"Lalu maksud, Pak Dokter?"

"Kalau Ibu mengizinkan saya ingin membawa Syasa ber__,"

"Tidak bisa, Pak Dokter. Ini kan perjalanan jauh, saya takut Syasa merepotkan," tolak Bu Mirna. " kalau hanya berdua, saya takut terjadi apa-apa. Maaf, Pak Dokter."

Ferdy menghela napas. Ia mengerti kekhawatiran Bu Mirna. Namun Ferdy sudah memikirkan solusi untuk masalah ini.

"Bagaimana kalau Raka ikut bersama kami juga?" usul Ferdy.

Bu Mirna melirik Syasa, anak gadis itu malah memperlihatkan deretan giginya saja. Bu Mirna sendiri sedikit berat melepas Syasa, akan tetapi ia juga sayang pada Nabila.

"Baiklah, Pak Dokter. Ibu mengizinkan, tapi jangan terlalu lama, ya," pesan Bu Mirna.

"Insyaallah tidak, Bu. Paling lambat besok sore sudah pulang,"

"Baiklah," ucap Bu Mirna. " Sya, suruh Raka siap-siap. Kamu juga!"

"Siap, Emak!" seru Syasa.

Dengan hati bergembira Syasa melangkah masuk. Berniat memberi tahu adiknya, sekaligus bersiap-siap.

Sepuluh menit berlalu Syasa dan Raka sudah siap. Setelah berpamitan dengan Bu Mirna, mereka bertiga termasuk Ferdy segera melangkah menuju halaman rumah Ferdy.

Terlihat Nabila tengah murung dipangkuan Mbak Ningsih. Sejak tadi anak manis itu terus saja menangis, menunggu Papanya kembali membawa orang yang ia inginkan.

Ketika melihat Syasa mata Nabila langsung ceria. Ia segera berlari ke arah Syasa sambil teriak, " Hore, Tante Syasa ikut."

Syasa yang sudah sayang dengan Nabila, langsung mengangkat tubuh anak kecil itu. Nabila terlihat ceria.

Ferdy menyuruh Mbak Ningsih pulang bersama Mang Arman, supir Mamanya yang sengaja ia bawa takut Mbak Ningsih perlu keluar rumah.

Setelah memastikan semua naik. Ferdy segera melajukan mobil menembus ramainya gemerlap malam. Raka yang duduk didepan bersama Ferdy, asyik bermain game di ponselnya.

Nabila masih asyik bernyanyi riang dengan Syasa. Gadis itu sangat telaten dan akrab dengan Nabila.

"Tante, kapan Bila bisa bobo bareng sama Tante sama Papa juga? tanya Bila polos.

Syasa terdiam mendengar pertanyaan bocah kecil ini, sedangkan Ferdy terlihat tenang. Ferdy bahkan tidak merasa risih atau terusik dengan pertanyaan polos Nabila.

"Eh__Tante engga bisa bobo bareng sama kamu dan Papamu, karena__,"

"Karena Tante Syasa, kan belum pake gaun pengantin, Sayang," timpal Ferdy.

"Memang kalau mau bobo bareng mesti pake gaun pengantin dulu ya, Pa?" tanya Nabila kembali.

"Iya, Sayang," jawab Ferdy.

"Kalau gitu Tante Syasa cepetan pake baju pengantinnya, biar kita bisa bobo bareng," rengek Nabila.

"Sabar, ya, Sayang. Sebentar lagi juga Tante Syasa pake baju pengantin plus bonus Dedek bayi buat Nabila," lontar Ferdy.

"Wah, Dedek Bayi. Bila mau, Pa? buatin Bila Sepuluh Dedek bayi ya, Pa!" pinta Bila.

"Siap, Sayang. Jangankan sepuluh, dua belas juga Papa pasti buatkan," sahut Ferdy sambil menahan tawa.

Mata Syasa membulat. Bagaimana bisa laki-laki ini menjanjikan Dua belas Dedek bayi sekaligus. Di antara mereka saja tidak ada hubungan apa-apa.

Selang sepuluh menit Nabila sudah terlelap tidur dipangkuan Syasa, begitu pun Raka yang asyik berselancar ke dunia mimpi. Tinggal Ferdy yang pokus menyetir dan Syasa yang masih belum mengantuk.

"Sya," panggil Ferdy.

"Iya, Pak Dokter! Ada apa sih panggil-panggil Syasa. Kangen, ya?" jawab Syasa.

"Bukan," bantah Ferdy.

"Terus ngapain manggil?"

"Kamu udah siap belum?" tanya Ferdy.

"Siap kemana, Pak Dokter?" tanya Syasa balik.

Ferdy melirik Syasa lewat kaca di depan, ia terlihat menyunggingkan senyum sambil berkata, " Siap buat bikin dua belas Dedek bayi."

...****************...

Bersambung~~~

Jangan lupa jempolnya, Say🙈

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Ampuuuun bg Jago!!
12??????

2023-01-13

0

Nur fadillah

Nur fadillah

Wadidauwwww....bikin klepek-klepek...🤣🤣🤣🤣

2023-01-04

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦a͒r͒r͒o͒w͒ 🏹

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦a͒r͒r͒o͒w͒ 🏹

Haisss ngakak

2021-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part4
5 part5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 part9
10 Part10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18.
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 -
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 35
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Pengumuman
110 S2 Part 1
111 S2 part 2
112 S2 Part 3
113 S2 Part 4
114 S2 Part 5
115 S2 Part 6
116 S2 Part 7
117 S2 Part 8
118 S2 Part 9
119 S2 Part 10
120 S2 Part 11
121 S2 Part 12
122 S2 Part 13
123 S2 Part 14
124 S2 Part 15
125 S2 Part 16
126 S2 Part 17
127 S2 Part 18
128 S2 Part 19
129 S2 Part 20
130 S2 Part 21
131 S2 Part 22
132 S2 part 23
133 S2 part 24
134 S2 part 25
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part4
5
part5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
part9
10
Part10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18.
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
-
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 35
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Pengumuman
110
S2 Part 1
111
S2 part 2
112
S2 Part 3
113
S2 Part 4
114
S2 Part 5
115
S2 Part 6
116
S2 Part 7
117
S2 Part 8
118
S2 Part 9
119
S2 Part 10
120
S2 Part 11
121
S2 Part 12
122
S2 Part 13
123
S2 Part 14
124
S2 Part 15
125
S2 Part 16
126
S2 Part 17
127
S2 Part 18
128
S2 Part 19
129
S2 Part 20
130
S2 Part 21
131
S2 Part 22
132
S2 part 23
133
S2 part 24
134
S2 part 25

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!