Dokter, I Love U.

Dokter, I Love U.

Part 1

Di halaman samping sebuah rumah yang kecil, seorang gadis tengah menjemur pakaian sambil berdendang ria. Suara lagu dangdut terdengar berirama dari radio kecil kesayangannya.

Kala ku pandang bintang nun jauh di sana.

Sayup ku dengar melodi cinta yang menggema.

Terasa kembali gelora jiwa mudaku.

Karena tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut.

Api asmara yang dahulu pernah membara.

Semakin hangat bagai ciuman yang pertama.

Detak jantungku seakan ikut irama.

Karena terlena oleh pesona alunan kopi dangdut.

"Seeer ah ... Tarik Mang, Mang gendang, Mang suling, Mang maling," teriak Syasa. " lah, kok gue bawa-bawa maling segala."

Gadis itu bernama Syasa adila safitri, anak pertama dari pasangan Pak Imam dan Bu Mirna. Gadis cantik yang memiliki segudang senyum dan selalu ceria setiap saat seperti iklan rexona.

Syasa hanya gadis lulusan SMA, kini usianya baru delapan belas tahun. Sehari-hari dia hanya membantu ibunya berjualan di kantin sebuah rumah sakit.

Karena keterbatasan dana Syasa tidak melanjut pendidikannya ke jenjang kuliah, apalagi sang ibu hanya seorang single parent yang telah di tinggal meninggal tiga tahun lalu oleh ayah mereka.

Syasa masih memiliki seorang adik laki-laki yang masih menimba ilmu di salah satu SMP di daerah sini, Raka namanya. Dia adik lelaki satu-satunya Syasa yang berkeinginan menjadi seorang dokter

Dari dapur yang berselebelahan dengan halaman samping, Bu Mirna mendengar anak perawaannya ini berteriak sambil mendengarkan lagu.

Bu Mirna segera menghampiri Syasa lalu berkata, " Astagfirullah, ni anak perawan kerjaannya ngedangdut mulu. Malu napa sama tetangga, anak gadis doyannya goyang."

Syasa yang tengah asyik bernyanyi sambil berjoget ria menoleh ke arah ibunya.

"Ayo, Mak ikutan goyang. Asyik nih lagunya," ajak Syasa yang masih saja bergoyang, akan tetapi tangannya tetap bekerja.

"Kalau bisa, kamu mau emak masukin lagi nih ke dalam perut," tunjuk Bu Mirna pada perut buncit bergelambir penuh lemak kang bakso.

"Yaelah, Mak. Gimana caranya Syasa masuk ke dalam lagi,"

"Emak ulek tuh badan ampe kaya perkedal, baru dah di masukin!"

"Waduh, ngeri-ngeri sedep emak gua"

"Sekali lagi joget-joget kagak jelas, Emak tuker tambah kamu di counter bang Fei," ancam Bu Mirna.

"Masyaalllah, Mak. nyebut-nyebut, jangan marah-marah mulu entar tambah tua,"

"Siapa bilang emak tua? liatin body Mak masih kaya syahrini gini." Bu Mirna memperlihatkan badannya layaknya iklan pelangsing.

Syasa tertawa melihat emaknya bergaya layak model iklan di tv. Kalau sudah menyangkut tua menua, emaknya ini menolak halus.

Jemuran sudah tertata rapih tapi, Syasa masih asyik berjoged sambil di saksikan sang Emak yang sudah keluar tanduk.

"Ayo, Mak goyang. Enak bet dah pagi-pagi geol sana geol sini, oh asyiknya!" Syasa memaju mundurkan kedua kaki dengan tangan yang terus ikut menari.

Di tengah keasyikannya mata Syasa menangkap sesosok mahluk yang indah. Seketika Syasa langsung terdiam menghentikan goyangannya, lalu berkata, " Mak, matiin radionya."

"Lah, napa? Kan tadi katanya asyik joged pagi-pagi." Bu Mirna mengerutkan keningnya melihat Syasa tiba-tiba menjadi kalem.

"Ini demi harga diri anak Emak. Syasa sedang berjuang, hayoh semangat." tangannya mengepal sambil di angkat ke atas.

"Napa lagi nih bocah, apa kesambet setan empok maemunah, ya!" ucap Bu Mirna.

"Mak, matiin dong radionya," rengek Syasa.

"Matiin sendiri aje, emak sibuk lagi ngupasin jengkol di belakang," sahut Bu Mirna.

Syasa berlari ke arah radio lalu, dengan satu pencetan berhentilah nyanyian dangdut yang sejak tadi membuat kepala Emaknya pusing.

"Mak, Syasa udah cantik belum?" tanya Syasa sembari merapihkan rambut juga bajunya.

Bu Mirna di buat heran dengan sikap Syasa yang tiba-tiba berubah layaknya bunglon. Mata Bu Mirna menangkap seseorang di rumah depan sana, kini ia mengerti kenapa anaknya yang tadi joged seperti cacing kepanasan, sekarang mendadak diam bagai putri kayangan.

"Oh, pantesan ada kang gendang keluar," ucap Bu Mirna.

"Hus! Ini bukan sembarang kang gendang biasa, Mak. Tapi, kang gendeng limited edition," protes Syasa yang matanya terus menatap seorang lelaki yang sedang memanaskan mesin mobil di depan rumahnya.

"Limited edition itu paranormal yang kagak mau bicara itu, ye!" tebak Bu Mirna.

"Itu mah Limbad namanya, Mak,"

"Alah pusing pala, Emak. Udah belum jemurnya, cepet bantuin emak kupas jengkol di dapur!"

"Iye, Mak. Lagian tuh jengkol kagak bakal lari kemana di tinggal bentar doang,"

"Ini bukan sembarang jengkol tapi, ini jengkol limited edition." Bu Mirna menirukan ucapan anaknya barusan.

"Ya Allah, Mak. Tuh jengkol mau limited edition kek, jengkol viral kek, atau jengkol berbaju emas. Baunya mah sama aja, kagak ada sejarahnya tuh jengkol rasa strobery apa anggur,"

"Udalah, Emak cape kalau ngomong sama kamu. Buruan, jangan lama-lama emak tunggu di dapur." Bu Mirna membalikkan badannya, lalu segera kembali ke dapur.

"Iye, Ibunda ratu!" Syasa membungkukan setengah badannya seperti sedang menyambut tamu agung.

Tepat berhadapan dengan rumah Syasa, di halaman rumahnya seorang lelaki muda bernama Ferdy Rahardian, tengah memanaskan mesin mobilnya. Ia sedang terburu-buru karena, mendapatkan telepon dari rumah sakit bahwa ada pasien yang harus segera di operasi.

Propesinya sebagai Dokter bedah jantung di salah satu rumah sakit ternama di kota Jakarta, membuatnya kadang tak sempat pulang ke rumah. Ia banyak menghabiskan waktunya untuk mengabdi di rumah sakit yang telah membesarkan namanya.

Di usia yang terbilang masih muda, Ferdy sudah mendapat gelar dokter di salah satu universitas ternama. Ia bekerja keras tanpa mengenal lelah demi mengejar impiannya sebagai Dokter.

Dia juga hampir tak pernah terlihat membawa pasangan baik ke tempat pekerjaan, ataupun ke rumah. Ia yang memang fokus untuk terus menjadi dokter terhebat, membuat Ferdy lupa akan rasanya jatuh cinta.

Ferdy baru selesai memanaskan mobilnya, ia segera masuk ke dalam mobil dan menginjak gas sekencang mungkin untuk berpacu dengan waktu.

Mobil Ferdy keluar dan melewati halaman rumah Syasa yang kecil, mata Syasa tak sekalipun teralihkan dari lelaki tampan ini.

"kang gendang Syasa memang cakep dah, Lee Minho aja lewat! lewat di tv maksudnya, hehehe," gumam syasa.

Mata Syasa terus mengikuti mobil Ferdy sampai hilang bak di telan bumi, ia sudah sangat senang, meski bisa melihat Ferdy dari kejauhan.

"Bang, hati Adek meleleh kaya es krim nih," ujar Syasa.

Dari dapur suara Bu Mirna menggema di seluruh ruangan.

"Syasa, cepetan bantuin Emak. Kalau kagak Emak potong nih uang saku hari ini!" teriak Bu Mirna.

"Iye, Mak." Syasa bergegas pergi memenuhi panggilan baginda ratu, kalau tidak nasib uang sakunya hari ini lenyap tanpa arah tujuan.

...****************...

BERSAMBUNG~~~

Maafken Author ya kalau candanya receh banget😁

Terus dukung author dengan cara

Like

Coment

Vote

Rate 5

Terpopuler

Comments

𝐒𝐄𝐍𝐆𝐊𝐔𝐍𝐈😏

𝐒𝐄𝐍𝐆𝐊𝐔𝐍𝐈😏

masuk rak.

2024-01-11

0

@@Ayyaa@@

@@Ayyaa@@

olahraga pipi ya.. Syasa
😆😆

saya mampir.. othor

2023-08-05

0

Juarsih Putri

Juarsih Putri

aku mampir Thor,,akang gendang ah baru pertama baca Udeh bikin sakit perut🤣🤣🤣🤣🤣

2023-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part4
5 part5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 part9
10 Part10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18.
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 -
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 35
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Pengumuman
110 S2 Part 1
111 S2 part 2
112 S2 Part 3
113 S2 Part 4
114 S2 Part 5
115 S2 Part 6
116 S2 Part 7
117 S2 Part 8
118 S2 Part 9
119 S2 Part 10
120 S2 Part 11
121 S2 Part 12
122 S2 Part 13
123 S2 Part 14
124 S2 Part 15
125 S2 Part 16
126 S2 Part 17
127 S2 Part 18
128 S2 Part 19
129 S2 Part 20
130 S2 Part 21
131 S2 Part 22
132 S2 part 23
133 S2 part 24
134 S2 part 25
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part4
5
part5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
part9
10
Part10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18.
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
-
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 35
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Pengumuman
110
S2 Part 1
111
S2 part 2
112
S2 Part 3
113
S2 Part 4
114
S2 Part 5
115
S2 Part 6
116
S2 Part 7
117
S2 Part 8
118
S2 Part 9
119
S2 Part 10
120
S2 Part 11
121
S2 Part 12
122
S2 Part 13
123
S2 Part 14
124
S2 Part 15
125
S2 Part 16
126
S2 Part 17
127
S2 Part 18
128
S2 Part 19
129
S2 Part 20
130
S2 Part 21
131
S2 Part 22
132
S2 part 23
133
S2 part 24
134
S2 part 25

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!