Part10

Syasa menerima bingkisan berwarna pink tersebut, kemudian berkata, " Dimana gantinya, Pak Dokter?"

"Dimobil saja. Kaca mobil saya tidak terlihat dari luar jadi, kamu tidak perlu khawatir," sahut Ferdy.

"Awas, ya. Kalau Pak Dokter ngintip, aku kutuk jadi batu nanti," ancam Syasa.

"Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya, untuk melihat tubuhmu. Sekalipun itu dalam mimpi." lelaki itu segera membalikkan badannya.

Syasa segera menaikkan kembali kaca mobil, dengan siaga ia pindah ke jok belakang. Mengganti pakaiannya.

Ferdy dengan setia menunggu, ia menatap langit yang sudah gelap. Kegelapan yang butuh cahaya, seperti halnya kehidupannya.

Ponsel Ferdy berdering, ia segera merogoh saku, lalu mengambil benda persegi panjang itu. Keningnya berkerut melihat nomer yang menghubunginya.

"Hallo. Assalamualaikum, Mah," sapa Ferdy begitu sambungan telepon terhubung.

"Waalaikumsalam, Nak." suara wanita yang ia panggil Mamah itu terdengar merdu dan lembut. " Nak, apa kamu bisa pulang ke rumah?" lanjut wanita itu.

"Ada apa, Ma?" tanya Ferdy.

"Mama harus keluar kota, ada urusan bisnis Papamu disana," ujar Mama Ferdy. "tapi, anak ini tidak mau ikut."

Ferdy menghela nafas kasar, ia rindu pada suara kecil yang sering memanggilnya saat dirumah.

"Baiklah, Insyaallah besok sore Ferdy akan menjemputnya," jawab Ferdy.

"Jaga dia baik-baik, ya! Dia selalu menanyakan kapan kamu pulang? sepertinya dia juga rindu padamu," adu Mama Ferdy.

"Ferdy juga kangen, hanya saja Ferdy tidak bisa setiap hari pulang. Jarak antara rumah Mama dan Ferdy lumayan jauh. Membawa dia kesini bukan suatu yang baik, karena Ferdy tidak bisa menemaninya setiap saat," jawab Ferdy sedikit ada penyesalan di setiap ucapannya.

"Mama mengerti. Jaga diri selalu disana, jangan lupa sholat, dan ingat jangan pernah macam-macam!" tegas Mama Ferdy.

"Ya, akan Ferdy ingat selalu pesan Mama," sahut Ferdy.

"Baiklah. Kalau begitu, Mama tutup dulu teleponnya. Assalamulaikum." Mama Ferdy memutus sambungan telepon tanpa menunggu anaknya menjawab salam.

"Waailaikumsalam," jawab Ferdy.

Tanpa Ferdy sadari, sejak tadi Syasa sudah menurunkan sedikit kaca mobil. Gadis itu mendengar dengan jelas percakapan lelaki pujaannya.

"Dia yang dimaksud Kang gendang, siapa, ya? Ah, kok malah jadi kaya Emak-emak rempong sih, gue. Mungkin Dia itu pembantunya, supirnya, atau kucingnya," batin Syasa.

Ferdy membalikkan badan, mengecek apa gadis itu sudah selesai berganti pakaian. Syasa yang melihat pergerakan dari Ferdy, segera berpura-pura menerima telepon.

"Apa, Mak! Sinetron kumenangis udah tayang? yah, Syasa ketinggalan cerita dong. Padahal, kan seneng tuh kalau ceritanya Dokter ganteng kena azab karena bohongin pacarnya," ucap Syasa sedikit menyindir Ferdy.

"Siap, Mak! Bentar lagi, Syasa nyampe rumah kok," lanjut Syasa masih berpura-pura.

Syasa mematikkan teleponnya, meliriki sekilas pada Ferdy yang nampak bengong. Mungkin lelaki itu tengah berpikir, kenapa sinetron itu bisa pas sekali dengan keadaannya sekarang, atau mungkin saja ia tengah bingung apa maksud percakapan Syasa barusan.

"Kamu sudah selesai?" tanya Ferdy.

"Udah dong, Pak Dokter," ucap Syasa. " kayaknya, Syasa engga bisa kencan sama Kang gendang. Syasa lupa, kalau ada janji sama Pak Dokter Darrel."

"Darrel ada keperluan, dia tidak bisa menemuimu malam ini. Makanya, saya disini sekarang sama kamu," sahut Ferdy sembari masuk ke dalam mobil.

"Maksudnya? Pak Dokter ngajak Syasa kencan, karena disuruh Dokter Darrel nemenin Syasa!" seru Syasa.

"Ya, memang itu kenyataannya. Darrel memaksa saya, sedangkan saya tidak mau ribet orangnya. Lagian hanya mengajakmu jalan saja, bukan kencan seperti pasangan biasa,"

"Ih, Pak Dokter jahara. Syasa udah seneng banget, pas Pak Dokter ngajak kencan. Eh, tahunya ada udang dibalik gorengan. Sungguh terlalu!" kesal Syasa.

"Saya engga suka udang, bikin alergi," timpal Ferdy.

"Ih, tahu ah. Tambah kesel Syasa," gerutu Syasa.

Ferdy memasang sabuk pengaman, memulai kembali laju kendaraannya. Ia melirik sekilas pada gadis yang memonyongkan bibirnya.

Entah kenapa Ferdy melihatnya sangat seksi, bibir merah merona alami. Yang mungkin belum sama sekali disentuh bibir kasar milik siapapun. Seketika ia mengalihkan pandangannya, beristigfar dalam hati. Bersama Syasa ternyata membuat naluri kelelakian Ferdy meningkat.

"Ini bahaya, Gue engga boleh terus berpikir yang macam-macam. Inget, Fer. Dia itu masih bocah cilik," batin Ferdy.

Ferdy berkonsentrasi pada jalur kendaraan, ia tidak ingin terbuai bujuk rayu setan.

"Jadi kamu tidak mau pergi kencan dengan saya?" tanya Ferdy untuk memperjelas kemana arah tujuan mereka.

"Enggalah, Syasa udah engga mood. Biar nanti lain waktu aja sama Dokter Darrel," sahut Syasa asal.

Ckit ...!

Ferdy menginjak rem mendadak, tangannya repleks begitu mendengar jawaban gadis ini. Syasa yang kaget sampai kepalanya terbentur ke depan.

"Aww," keluh Syasa. " Pak Dokter ngapain sih, pake ngerem mendadak segala. Gimana kalau Syasa geger otak gara-gara benturan ini."

"Kamu engga mungkin sampai geger otak, Sya. Ini kan cuman benturan kecil, bukan kecelakaan besar," sahut Ferdy.

"Ya, sama aja, Pak Dokter! Ih, gemes dah Syasa. Pengen ngelus mulutnya pake uang koin seribuan," gerutu Syasa.

"Kamu pikir kita mau kerokan, pake bawa uang koin seribuan,"

"Lah, emang kalau ngerokin pake uang juga, ya? selama ini Syasa kalau ngerokin Emak pake sendok,"

"Kenapa kita jadi bahas kerokan segala. Saya minta maaf, tadi saya tidak sengaja menginjak rem, " sesal Ferdy.

"Buat Kang gendang mah, jangankan minta maaf. Minta hati, jantung, lambung, sekalipun, Syasa kasih dengan sukarela," jawab Syasa.

Ferdy menggelengkan kepalanya, ia lelah menghadapi gadis ini. Baru beberapa jam saja bersamanya, kepala Ferdy sudah minta jatah minum obat. Ferdy tidak bisa membayangkan, jika jodonya itu adalah Syasa. Sudah dipastikan, Ferdy akan menyetok banyak obat sakit kepala di rumahnya.

"Sebaiknya kita pulang saja. Biar nanti saya katakan pada Darrel, kalau kamu minta diganti waktu kencannya." Ferdy memegang kembali stir mobil yang sempat terlepas dari tangannya.

Syasa terdiam, ia tidak mood berbicara. Langit malam ini sangat indah, jutaan bintang hadir melengkapi, seakan berkata pada Syasa. Semua akan baik-baik saja, tetaplah tersenyum meski tengah terluka.

Pikiran Ferdy melayang bersama lajunya kendaraan, ia tidak mengerti ada apa dengan hatinya akhir-akhir ini. Lihatlah saja perbuatannya tadi, tanpa terkendali Ferdy menginjak rem begitu Syasa menyebut nama Darrel.

Ada apa dengan hatinya? apa ini rasa cemburu, atau hanya sekedar rasa terkejut semata. Ferdy saja tidak mengerti, apalagi orang lain.

Selang setengah jam kemudian, mobil Ferdy berhenti tepat di hadapan rumah Syasa. Gadis itu segera turun tanpa mengucapkan apapun pada Ferdy.

Ferdy melihat Syasa turun, repleks tangannya menarik tangan Syasa lalu berkata, "Jangan sebut nama pria lain saat sedang bersama saya. Saya sama sekali tidak menyukainya."

...****************...

Bersambung~~~

Tolong dukungannya dengan cara like, coment, vote dan rate 5

Haturnuhun🤗🙏

Terpopuler

Comments

Nur fadillah

Nur fadillah

Iiih...Abang cemburu yaa....😂😂😂

2023-01-04

0

Mamake.Al

Mamake.Al

Kang gendang apa duda ya?

2021-11-29

0

Nabipa

Nabipa

bikin bingung nih kang gendang

2021-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part4
5 part5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 part9
10 Part10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18.
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 -
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 35
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Pengumuman
110 S2 Part 1
111 S2 part 2
112 S2 Part 3
113 S2 Part 4
114 S2 Part 5
115 S2 Part 6
116 S2 Part 7
117 S2 Part 8
118 S2 Part 9
119 S2 Part 10
120 S2 Part 11
121 S2 Part 12
122 S2 Part 13
123 S2 Part 14
124 S2 Part 15
125 S2 Part 16
126 S2 Part 17
127 S2 Part 18
128 S2 Part 19
129 S2 Part 20
130 S2 Part 21
131 S2 Part 22
132 S2 part 23
133 S2 part 24
134 S2 part 25
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part4
5
part5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
part9
10
Part10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18.
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
-
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 35
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Pengumuman
110
S2 Part 1
111
S2 part 2
112
S2 Part 3
113
S2 Part 4
114
S2 Part 5
115
S2 Part 6
116
S2 Part 7
117
S2 Part 8
118
S2 Part 9
119
S2 Part 10
120
S2 Part 11
121
S2 Part 12
122
S2 Part 13
123
S2 Part 14
124
S2 Part 15
125
S2 Part 16
126
S2 Part 17
127
S2 Part 18
128
S2 Part 19
129
S2 Part 20
130
S2 Part 21
131
S2 Part 22
132
S2 part 23
133
S2 part 24
134
S2 part 25

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!