part9

Rintik air hujan menjadi saksi bisu, dua insan berbeda jenis kelamin tengah saling berpandangan. Hawa dingin menyeruak seiring bertambah derasnya air yang turun membasahi bumi.

Ferdy menarik masuk tubuh Syasa kedalam pelukannya, ia tidak sanggup mengontrol tangan yang seakan sudah melakukan perannya.

Bersama derasnya air hujan, dua sejoli ini masih menikmati pikiran masing-masing. Mereka mencoba memahami seperti apa siatuasi saat ini, akan tetapi berbuah nihil. Mereka tidak sanggup melawan gejolak rasa yang timbul begitu saja tanpa pemberitahuan.

"Syasa, apa kamu sesenang ini dalam pelukan saya?" tanya Ferdy setelah ia mulai tersadar.

Syasa masih saja menatap lekat pemilik bola mata indah itu. Jantungnya sudah memberi peringatan akan tanda bahaya, akan tetapi Syasa masih saja tak ingin mengakhiri momen menyenangkan ini.

Payung tempat mereka berteduh terbawa angin kencang terbang meninggalkan mereka, kini tubuh dua mahluk itu tak lagi kering. air hujan masuk membasahi ke sela-sela bagian tubuh mereka.

Syasa yang baru saja tersadar karena rasa dingin dibadannya lalu berkata, " Astagfirullah, kok kita malah india-indian sih, Pak Dokter!"

Ferdy menarik tangan Syasa, membawa gadis itu masuk kedalam mobilnya. Nafas Syasa terpenggal, jarak motor Syasa dan mobil Ferdty lumayan membuatnya lelah.

"Ini ...," ujar Ferdy sembari menyodorkan baju kemeja dirinya yang selalu ia bawa untuk berganti pakaian sewaktu-waktu pada Syasa.

"Untuk apa, Pak Dokter? tanya Syasa.

"Pakailah! Tutupi badan bagian depanmu dengan itu!" perintah Ferdy.

Ferdy adalah laki-laki normal, ia menelan salivanya tat kala melihat pemandangan indah. Pasalnya saat ini baju Syasa yang basah kuyup membuat bagian tubuh Syasa tercetak jelas. Ferdy bahkan sempat melihat warna dalaman bagian depan Syasa yang gadis itu kenakan saat ini, daribalik kaos putih Syasa.

Syasa melihat pada bajunya lalu berteriak, " Aaaah! Kenapa ini bisa keliatan segala."

Syasa segera meraih kemeja ditangan Ferdy, menutup badan depannya dengan itu. Ia tertunduk malu, laki-laki ini pasti tengah menertawakan dirinya.

"Pak Dokter, engga itu ...,"

"Tenang saja, saya tidak melihatnya," potong Ferdy.

"Syukurlah." gadia itu bernapas lega.

"Kamu menemui Alex lagi?" tanya Ferdy.

"Pak Dokter paranormal, ya? kok tahu Syasa lagi ngurus Alex?" goda Syasa.

"Saya melihatnya sendiri, Sya," bantah Ferdy.

"Berarti Pak Dokter ada disana pas Syasa lagi ngurusin Alex?" tanya Syasa.

"Iya," sahut Ferdy.

"Ih, Pak Dokter jahara deh,"

"Jahara! Siapa itu?"

"Hahahaha. Astagfirullah, kata jahara aja kagak tahu. Itu kata kekinian, Pak Dokter!" jelas Syasa.

"Saya engga paham soal kata-kata alay seperti itu,"

"Iya, ya. Syasa ngerti, kan Kang gendang Syasa mah tahunya soal jantung orang aja! Tapi, Pak Dokter jantung Syasa saat ini lagi sakit," keluh Syasa.

"Sakit apa jantungmu? saya lihat kamu baik-baik saja, bahkan barusan bisa mengejak saya!" tegas Ferdy.

"Jantung Syasa bukan sakit karena penyakitan, Pak Dokter,"

"Terus?"

"Tapi sakit karena terlalu silau melihat ketampan Kang gendang, hehehe." gadis itu memperlihatkan barisan giginya yang putih bersih.

Ferdy hanya menggelengkan kepala, sakit dikepalanya seketika hilang begitu dekat Syasa. Bahkan saat ini ada perasaan aneh yang Ferdy rasakan, ia bahagia ketika bersama gadis cerewet ini.

"Pak Dokter bisa anterin ke pintu gerbang depan engga?" rengek Syasa.

"Untuk apa?"

"Syasa mau pulang atuh, Kang gendangku," ujar Syasa suaranya sedikit manja.

"Kenapa hanya sampai gerbang depan saja?"

"Ya, kan Syasa mesti nunggu angkot disana. Ih, Pak Dokter ini gimana sih! Kalau engga naik angkot, Syasa pulang gimana? ya, kali Syasa punya pintu kemana saja kaya Doraemon mah, tinggal buka pintu cling dah Syasa udah ditempat tujuan," jelas Syasa.

"Kamu ikut saya!" perintah Ferdy sembari menancap tuas mobil lalu segera melajukan kendaraannya.

"Ikut kemana dulu, Pak Dokter? kalau ke hutan, kagak mau Syasa. Mending dirumah, nonton sinetron kumenangis sambil makan singkong goreng. Ah jadi pengen singkong goreng pasti cocok dah sama kopi itemnya abah," racau Syasa membayangkan makanan kesukaannya.

Ferdy tidak memperdulikan perkataan ngawur gadis disampingnya, telinganya sudah gatal mendengar itu semua. Mobil Ferdy keluar rumah sakit menembus derasnya hujan, bergabung dengan mobil lain dijalanan.

Mulut Syasa terus berkicau bak burung beo, Ferdy hanya mendengarkan tanpa berniat menanggapi. Dia tidak ingin membuat dirinya lelah, hanya karena berdebat dengan gadis ini.

"Loh, Pak Dokter ini bukan arah jalan pulang? kita mau kemana? Emak .... Syasa diculik nih!" racau Syasa kembali.

"Berisik! Kamu bisa diam sebentar engga sih, saya sedang fokus menyetir. Akan sulit konsentrasi kalau kamu terus berbicara!" seru Ferdy.

"Tapi, kita mau kemana, Pak Dokter? gimana kalau Emak nyariin Syasa, terus lapor polisi karena Syasa belum pulang, terus--," rengek Syasa.

"Lama-lama telinga saya bisa tuli, denger suara cemprengmu itu. Bu Mirna engga mungkin lapor polisi, Sya. Saya bukan menculikmu," potong Ferdy.

"Terus kalau bukan nyulik apa namanya, Pak Dokter,"

"Saya mau ajak kamu kencan! seru Ferdy.

"Kencan! teriak Syasa.

"Aduh, Sya. Jangan teriak seperti itu, saya tidak tuli," protes Ferdy.

"Tapi-- tapi--, tadi Pak Dokter ngajak Syasa apa?" ujar Syasa terbata-bata.

"Kencan! Sudah jelas sekarang jadi, sebaiknya kamu diam duduk tenang dikursimu! tegas Ferdy.

Suasana berubah hening, Syasa seakan terhipnotis dengan perkataan Ferdy. Ia menurut seperti anjing kecil pada majikannya.

Hujan mulai mereda, Mobil Ferdy menepi di salah satu toko pakaian wanita disalah satu ruko yang mereka lewati lalu berkata, " Tunggu aku disini. Jangan pernah keluar mobil sejengkalpun."

Syasa mengerucutkan bibirnya, ini tidak adil. Ferdy masuk kedalam toko, sedangkan dia harus menunggu didalam mobil.

"Lagian mau ngapain sih Kang gendang ke toko pakaian wanita! Atau," ujar Syasa. " jangan-jangan Kang gendang mau belikan baju wanita buat kekasihnya. Ih, sebel deh lagi sama Syasa tapi, sempat-sempatnya mikirin orang lain."

Pikiran Syasa berasumsi sendiri, ia menyimpulkan sesuatu tanpa tahu yang sebenarnya.

"Tunggu! Bukannya Pak Dokter itu kagak punya pacar, ya. Seingat Syasa sih kaya gitu," gerutu Syasa.

Selang beberapa menit, Ferdy terlihat keluar toko dengan membawa bingkisan berwarna pink. Ia mengetuk kaca mobil, Syasa dengan malas membukanya lalu berkata, "Udah beliin pakaian buat pacarnya, Pak!"

Ferdy tersenyum kecil lalu berkata, " Sudah! ini baru mau saya kasihkan langsung padanya."

Syasa semakin dibuat kesal, ia menyesal menuruti Kang gendangnya. Jika tahu Ferdy mengajaknya untuk membeli pakaian wanita lain, Syasa tentu akan menolak.

Ferdy mengulurkan tangannya yang membawa bingkisan kedalam mobil lalu berkata, "Pakailah! Saya membelinya khusus untukmu, bukan untuk kekasih yang kamu pikirkan"

Ferdy mengurai senyum, ekspresi terkejut Syasa sangat lucu. ia bahkan lupa akan rasa acuhnya selama ini pada gadis manis didepannya.

...****************...

BERSAMBUNG~~~

Tolong dukungannya untuk Author dengan

Like

Coment

Vote

Rate 5

Terpopuler

Comments

Nur fadillah

Nur fadillah

heeeheee...lucuuu...🤣🤣🤣

2023-01-04

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦a͒r͒r͒o͒w͒ 🏹

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦a͒r͒r͒o͒w͒ 🏹

Lah.. Gimana dengan janjinya sama dokter Darrel?

2021-07-01

0

RO_che

RO_che

lanjoouut dokter.. 🥳🥳❤️

2021-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part4
5 part5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 part9
10 Part10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18.
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 -
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 35
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Pengumuman
110 S2 Part 1
111 S2 part 2
112 S2 Part 3
113 S2 Part 4
114 S2 Part 5
115 S2 Part 6
116 S2 Part 7
117 S2 Part 8
118 S2 Part 9
119 S2 Part 10
120 S2 Part 11
121 S2 Part 12
122 S2 Part 13
123 S2 Part 14
124 S2 Part 15
125 S2 Part 16
126 S2 Part 17
127 S2 Part 18
128 S2 Part 19
129 S2 Part 20
130 S2 Part 21
131 S2 Part 22
132 S2 part 23
133 S2 part 24
134 S2 part 25
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part4
5
part5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
part9
10
Part10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18.
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
-
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 35
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Pengumuman
110
S2 Part 1
111
S2 part 2
112
S2 Part 3
113
S2 Part 4
114
S2 Part 5
115
S2 Part 6
116
S2 Part 7
117
S2 Part 8
118
S2 Part 9
119
S2 Part 10
120
S2 Part 11
121
S2 Part 12
122
S2 Part 13
123
S2 Part 14
124
S2 Part 15
125
S2 Part 16
126
S2 Part 17
127
S2 Part 18
128
S2 Part 19
129
S2 Part 20
130
S2 Part 21
131
S2 Part 22
132
S2 part 23
133
S2 part 24
134
S2 part 25

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!