Part4

Malam datang menyapa bersamaan dengan semilirnya udara dingin bagai menusuk jiwa. Ferdy masih setia diruangannya, ia belum ingin pulang ke rumah.

Pikirannya melayang terbang menebus gelapnya malam, diruangan ini ia kembali mengingat kejadian yang tak pernah ia sangka. Semua bermula dari sebuah kesalahan hingga akhirnya ia harus merelakan takdir mempermainkan hidupnya.

"Gue engga tahu mau melakukan apa kedepannya, selain bekerja engga ada lagi yang bisa gue lakuin," gumamnya.

Arloji ditangannya telah menunjukan pukul delapan malam, ia segera meraih kunci mobil dan tasnya untuk pulang mengakhiri cerita hari ini.

Saat hendak masuk ke dalam mobil, ia melihat seorang wanita yang di kenal tengah menceramahi motor jelek milik wanita itu.

Ferdy berniat tidak memperdulikan dengan apa yang ia lihat, akan tetapi hati nuraninya berkata sebaliknya. Dengan langkah perlahan ia mendekat pada gadis itu. Terdengar rayuan dari mulut gadis itu kepada kendaraan beroda dua itu.

"Sayang, kamu jangan ngambek dong. Syasa janji dah, engga lagi-lagi markirin kamu di tempat panas kaya tadi. Maaf ya, kamu pasti kehausan tadi. Syasa lupa beli bensin, Alex Sayang," ujar Syasa, gadis yang sedang merayu sebuah benda mati.

Ferdy mengerutkan keningnya, yang dia tahu Syasa ini gadis ceria dan selalu ceplas-ceplos. Tapi, dia tidak menyangka kalau Syasa juga sudah mulai tidak waras, buktinya ia memanggil motornya dengan sebutan Sayang. Terlebih nama motor itu lebih cakep dari sebutan Syasa padanya yaitu Kang gendang.

Dengan berat hati Ferdy menepuk bahu Syasa pelan, akan tetapi reaksi Syasa di luar dugaan Ferdy.

"Eh, buset. Sapa tuh yang nepuk bahu gue," ujar Syasa. " jangan berani-berani mendekat kalau kagak, gue tendang pake jurus macan maling mangga." gadis itu memperagakan salah satus jurus bela diri yang ia tekuni saat masih SMA.

Seketika tawa Ferdy terdengar menggema di telinga Syasa.

"Hahahaha. Saya baru tahu kalau ada macan yang suka maling mangga," ucap Ferdy sambil tangannya memegang perut yang terasa sakit akibat terlalu kencang tertawa.

Syasa membalikkan badannya ke arah Ferdy yang tengah terpingkal-pingkal tertawa lalu berkata, " Ih, Pak Dokter nyebelin. Syasa kira orang jahat, taunya bukan."

Ferdy masih saja tertawa, sudah lama sekali ia tidak bisa tertawa lepas seperti ini. Selama ini, ia hanya berbicara, atau pun tertawa seperlunya saja.

"Maaf, maaf. Saya hanya berniat melihatmu tapi, saya engga tahu kalau kamu akan ketakutan," ujar Ferdy dengan menahan tawanya.

"Motormu kenapa?" sambung Ferdy memperhatikan motor Syasa.

"Alex ngadat, Pak Dokter," keluh Syasa.

"Alex!" seru Ferdy.

"Iya, Alex motor kesayangan Syasa,"

"Sya, Sya! Kamu jadi orang kebangetan,"

"Loh, emang kenapa, Pak?"

"Masa motor butut gini kamu kasih nama Alex, sedangkan saya yang ganteng dan gagah ini kamu panggil Kang gendang," protes Ferdy.

"Hehehehe. Itu kan, panggilan Syasa buat Pak Dokter. Menurut Syasa nama itu keren tahu,"

"Keren apanya! Masa saya disamain sama tukang gendang,"

"Hehehe. Ya, Maaf atuh. Tapi tenang, hati Syasa mah buat Pak Dokter seorang," ujar Syasa.

Ferdy mendekati motor milik Syasa, ia ingin tahu apa yang membuat Syasa lebih memberi nama yang keren pada motor ini dibanding dirinya.

"Motor jelek gini masih dipakai aja, Sya!" seru Ferdy.

"Ya, maklumlah, Pak Dokter. Ini juga peninggalan almarhum bapak satu-satunya. Hehehe." gadis itu tidak menanggapi serius ucapan Ferdy.

"Ini Mogok atau apa, Sya?"

"Sepertinya gitu, Pak! Mana handphone Syasa ketinggal dirumah. Tadi habis anter Emak pulang, Syasa balik lagi bawa belanjaan Emak yang ketinggalan," ungkap Syasa seraya menunjuk kresek putih yang menggantung di motornya yang penuh sayuran.

Ferdy merasa kasian pada gadis kecil ini, ia berniat untuk mengajak Syasa ikut bersamanya.

"Kamu ikut saya aja! Rumah kita satu arah ini," ajak Ferdy.

Mata Syasa berbinar, bagai mendapatkan durian runtuh. Syasa merasa beruntung hari ini, dua kali dia bisa berdekatan dengan Kang gendangnya.

"Tapi, janji jangan bawel selama dimobil," lanjut Ferdy.

Syasa mengerucutkan bibirnya, masa anak gadis secantik ini dibilang bawel. Memang sih Syasa suka bicara tapi, tidak seharusnya juga lelaki itu berkata jujur.

"Iya deh, Pak Dokter! Demi kesejahtraan bersama, Syasa janji engga bakal bawel." ujar Syasa menirukan gaya bicara Pak Rt di serial Pak Somad.

Ferdy hanya tersenyum, ia tidak berlama-lama berbicara dengan Syasa. Ferdy tahu seberapa banyak pun ia berbicara, sudah dipastikan ia akan kalah dengan ratusan kata yang siap keluar dari mulut gadis ini.

"Terus motor Syasa gimana dong, Pak Dokter nasibnya?" tanya Syasa.

"Simpan aja di sini, engga akan ada yang bawa. Mana mau maling bawa motor mogok, yang ada mereka keburu ketangkep duluan," jawab Ferdy.

"Betul, betul, betul." lagi-lagi Syasa menirukan ucapan kartun yang sering ia tonton.

"Ayo, ikutin saya." ajak Ferdy.

Mereka berdua berjalan bersama, akan tetapi Ferdy memilih jalan di depan, sedangkan Syasa mengekor di belakang.

Mereka segera masuk kedalam mobil, jalanan dimalam hari masih sangat ramai. Terlebih ini adalah malam minggu, banyak orang-orang keluar untuk sekedar menghirup udara malam.

Kriuk ... Kriuk ...!

Tanpa rasa bersalah, perut Syasa berbunyi sangat nyaring. Ferdy saja yang berada disamping Syasa bisa mendengar suara demo cacing di perut Syasa.

Syasa menunduk malu, dia ingin sekali membedah perutnya lalu, meneriaki satu per satu cacing tidak punya malu itu.

"Dasar cacing gila, lihat-lihat sikon napa , Tong! Gue lagi sama Kang gendang ini, malu kan." batin Syasa.

Ferdy mengerti jika, saat ini Syasa tengah kelaparan. Tanpa bertanya Ferdy memarkirkan mobilnya tepat di salah satu penjual pecel ayam kaki Lima. Ferdy memang orang berada, akan tetapi ia terbiasa hidup sederhana dari kecil.

"Saya lapar! Kamu mau ikut saya makan?" tanya Ferdy begitu mobil berhenti.

Syasa ingin menolak karena malu ketahuan lapar, akan tetapi ia juga sangat kelaparan saat ini. Sebaiknya ia buang jauh-jauh rasa malunya demi keberlangsungan hidup cacing di perut.

"Iya, Pak Dokter," jawab Syasa semangat.

"Ayo, turun!" lelaki itu membuka pintu mobil lalu, segera turun.

Syasa yang melihat Ferdy keluar, segera mengikuti langkah laki-laki pujaannya. Mereka duduk di salah satu kursi paling pojok, sebelumnya Ferdy sudah memesan terlebih dahulu dua nasi, dua pecel ayam, dan dua es jeruk untuk mereka.

"Sya!" panggil Ferdy menatap bola mata wanita yang sering mengodanya.

"Iya, Pak Dokter," jawab Syasa lembut.

"Kenapa kamu menyukai Saya?"

Syasa terdiam sebelum menjawab pertanyaan Dokter tampan ini.

"Syasa engga tahu! Tapi, yang Syasa tahu Pak Dokter orang yang baik dan ramah, hanya itu alasan Syasa menyukai Pak Dokter," jawab Syasa.

Ferdy tersenyum kecil melihat kepolosan gadis ini, ia sangat khawatir jika saja orang lain yang Syasa sukai. Sudah pasti gadis ini akan dimanfaatkan.

"Saya bukan orang baik! Kamu jangan terlalu polos menilai orang, orang yang terlihat baik belum tentu sepenuhnya baik," ucap Ferdy.

...****************...

BERSAMBUNG~~~~

Terimakasih untuk semua like, coment dan vote

Selamat membaca🤗🤗

Terpopuler

Comments

puri purihat

puri purihat

yah alex nya di tinggal 😂😂😂😂

2021-05-28

0

irtaza

irtaza

kenapa

2021-04-15

0

Wahyuni"uni

Wahyuni"uni

😂🤣🤣🤣jurus macan maling mangga🤣🤣🤣🤣

2021-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part4
5 part5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 part9
10 Part10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18.
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 -
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 35
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Pengumuman
110 S2 Part 1
111 S2 part 2
112 S2 Part 3
113 S2 Part 4
114 S2 Part 5
115 S2 Part 6
116 S2 Part 7
117 S2 Part 8
118 S2 Part 9
119 S2 Part 10
120 S2 Part 11
121 S2 Part 12
122 S2 Part 13
123 S2 Part 14
124 S2 Part 15
125 S2 Part 16
126 S2 Part 17
127 S2 Part 18
128 S2 Part 19
129 S2 Part 20
130 S2 Part 21
131 S2 Part 22
132 S2 part 23
133 S2 part 24
134 S2 part 25
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part4
5
part5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
part9
10
Part10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18.
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
-
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 35
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Pengumuman
110
S2 Part 1
111
S2 part 2
112
S2 Part 3
113
S2 Part 4
114
S2 Part 5
115
S2 Part 6
116
S2 Part 7
117
S2 Part 8
118
S2 Part 9
119
S2 Part 10
120
S2 Part 11
121
S2 Part 12
122
S2 Part 13
123
S2 Part 14
124
S2 Part 15
125
S2 Part 16
126
S2 Part 17
127
S2 Part 18
128
S2 Part 19
129
S2 Part 20
130
S2 Part 21
131
S2 Part 22
132
S2 part 23
133
S2 part 24
134
S2 part 25

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!